Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa ke-Khilafahan Bani Umayyah hanya berumur 90 tahun yaitu dimulai
pada masa kekuasaan Muawiyah bin Abu Sufyan, yaitu setelah terbunuhnya Ali
bin Abi Thalib, dan kemudian orang-orang Madinah membaiat Hasan bin Ali
namun Hasan bin Ali menyerahkan jabatan kekhalifahan ini kepada Muawiyah
bin Abu Sufyan dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang pada masa itu
sedang dilanda bermacam fitnah yang dimulai sejak terbunuhnya Utsman bin
Affan, pertempuran Shiffin, perang Jamal dan penghianatan dari orang-orang
Khawarij dan Syi'ah,[rujukan?] dan terakhir terbunuhnya Ali bin Abi Thalib.
Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan perluasan wilayah yang terhenti pada
masa khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dilanjutkan kembali,
dimulai dengan menaklukan Tunisia, kemudian ekspansi ke sebelah timur, dengan
menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan sampai ke
Kabul. Sedangkan angkatan lautnya telah mulai melakukan serangan-serangan ke
ibu kota Bizantium, Konstantinopel. Sedangkan ekspansi ke timur ini kemudian
terus dilanjutkan kembali pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan. Abdul
Malik bin Marwan mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan berhasil
menundukkan Balkanabad, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand.
Tentaranya bahkan sampai ke India dan menguasai Balukhistan, Sind dan daerah
Punjab sampai ke Maltan.
Ekspansi ke barat secara besar-besaran dilanjutkan di zaman Al-Walid bin
Abdul-Malik.
Masa
pemerintahan
al-Walid
adalah
masa
ketenteraman,
kemakmuran dan ketertiban. Umat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa
pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat suatu
1
ekspedisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah barat daya, benua Eropa, yaitu
pada tahun 711 M. Setelah Aljazair dan Maroko dapat ditundukan, Tariq bin
Ziyad, pemimpin pasukan Islam, dengan pasukannya menyeberangi selat yang
memisahkan antara Maroko (magrib) dengan benua Eropa, dan mendarat di suatu
tempat yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Tentara
Spanyol dapat dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansi
selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordoba, dengan cepatnya dapat dikuasai.
Menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Seville, Elvira dan Toledo yang
dijadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya Cordoba. Pasukan Islam
memperoleh kemenangan dengan mudah karena mendapat dukungan dari rakyat
setempat yang sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa.
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membahas lebih rinci
mengenai Dinasti Umayah Di Spanyol.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana sejarah munculnya Daulah Umayyah?
2. Bagaimana Sistempemerintahan dinasti Umayah
3. Apa saja Kemajuan-Kemajuan Dinasti Umayah
4. Apa saja penyebab kemunduran dan kehancuran Dinasti Umayyah di spanyol
BAB II
PEMBAHASAN
memperkuat
kedudukan
Muawiyyah
dan
golongan
yang
memdudukinya.2
Peristiwa tahkim yang justru merugikan Ali, mengakibatkan banyak pengikut
Ali telah ingkar yang di kemudain hari disebut kaum Khawarij. Oleh karena itu
umat Islam pada saat itu menjadi tiga golongan:
1. Bani Umayyah dipimpin oleh Muawiyah
2. Syiah atau pendukung Ali., yaitu golongan yang mendukung kekhalifahan
Ali
3. Kwarij yang menjadi lawan dari kedua partai
Kaum Kwarij seleu berusaha untuk merbut masa Islam dari pengikut Ali,
Muawiyyah dan Amr, sebab mereka yakin bahwa ketiga pemimpin ini
merupakan sumber dari pergolakan-pergolakan. Tekad mereka adalah membunuh
ketiga tokoh diatas. Pada tanggal 20 Ramadhan 40 H (660 M) salah seorang
Kwarij berhasil membunuh Ali di masjid Kufah,yang berarti pula mengakhiri
masa pemerintahan Khulafa ar-Rasyidin Sukses kepemimpinan secara turuntemurun dimulai ketika muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk
menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid muawiyah bermaksud mencontoh
monarchi di Persia dan Bizantium.
B. Sistem Pemerintahan Dinasti Umayah
Dengan meninggalnya Khalifah Ali, maka bentuk pemerintahan kekhalifahan
telah berakhir, dan dilanjutkan dengan bentuk pemerintahan kerajaan (Dinasti),
2
Syalabi, A. 2003. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Pustaka Al-Husna Baru. Jakarta. Hal 89
3.
4.
Syalabi, A. 2003. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Pustaka Al-Husna Baru. Jakarta. Hal 89
8.
Arab.
Pemerintahannya
membuka
suatu
pertanda
yang
kemewahan
dan
kurang
memperhatikan
kehidupan
rakyat.
Imperium
Umayyah.
Pada
waktu
pemerintahan
inilah
propaganda bagi keturunan Bani Abas mulai dilancarkan secara aktif. Dia
pada masa
pemerintahan
Khalifah
Hisyam
orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang tidak mempunyai famili
untuk merawatnya. Ia menetapkan anggaran khusus untuk pembiayaan
tersebut dan menyediakan perawat untuk masingmasing orang. Dia sempat
meloloskan diri dari penangkapan besar-besaran di Damaskus yang dilakukan
oleh keponakannya. Masa pemerintahannya berlangsung selama 1 tahun, 2
bulan. Dia wafat dalam usia 40 tahun.
12. Yazid ibn Walid (Yazid III) (744 M)
Pemerintahan Yazid ibn Walid tidak mendapat dukungan dari rakyat,
karena perbuatannya yang suka mengurangi anggaran belanja negara. Masa
pemerintahannya penuh dengan kemelut dan pemberontakan. Masa
pemerintahannya berlangsung selama16 bulan. Dia wafat dalam usia 46
tahun.
13. Ibrahim ibn Malik (744 M)
Diangkatnya Ibrahim menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat
didalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya. Karena itu,
keadaan negara semakin kacau dengan munculnya beberapa pemberontak. Ia
menggerakkan pasukan besar berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju
Syiria. Ia dengan suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan khilafah dan
mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Dia memerintah selama
3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.
14. Marwan ibn Muhammad (745-750 M)
Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan seorang pahlawan.
Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi dia tidak mampu mengahadapi
gerakan Bani Abbasiyah yang telah kuat pendudkungnya. Marwan ibn
Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke Damaskus. Namun Abdullah
bin Ali yang ditugaskan membunuh Marwan oleh Abbas As-Syaffah selalu
mengejarnya. Akhirnya sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al
Fayyun Mesir, dia mati terbunuh oleh Shalih bin Ali, orang yang menerima
11
Arsitektur
Pada masa Bani Umayah bidang arsitektur maju pesat. Terlihat dari
bangunan-bangunan artistik serta masjid-masjid yang memenuhi kota. Kota
lama pun dibangun menjadi kota modern. Mereka memadukan gaya Persia
dengan nuansa Islam yang kental di setiap bangunannya.
Adapun pada masa Walid dibangun sebuah masjid agung yang
terkenal dengan sebutan Masjid Damaskus yang diarsiteki oleh Abu Ubaidah
bin Jarrah. Sedangkan kota baru yang dibangun di zaman ini adalah Kota
Kairawan. Didirikan oleh Uqbah bin Nafi ketika dia menjabat sebagai gub
ernur.
2.
Organisasi militer
Di zaman ini militer dikelompokkan menjadi 3 angkatan. Yaitu
angkatan darat (al-jund), angkatan laut (al-bahiriyah) dan angkatan
kepolisian.
3.
Perdagangan
Setelah Bani Umayah berhasil menaklukkan bebagai wilayah, jalur
perdangan jadi semakin lancar. Ibu kota Basrah di teluk Persi pun menjadi
pelabuhan dagang yang ramai dan makmur, begitu pula kota Aden.
4.
5
6
Kerajinan
Syalabi, A. 2003. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Pustaka Al-Husna Baru. Jakarta. Hal 89
Yatim, Badri. 2004. Sejarah Peradaban Islam. PT Raja Grafindo Pustaka. Bandung. Ha 99
12
Yatim, Badri. 2004. Sejarah Peradaban Islam. PT Raja Grafindo Pustaka. Bandung. Ha 99
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentrasi,.
Kajian ilmu yang ada pada periode ini berpusat di Damaskus, Kufah, Mekkah,
Madinah, Mesir, Cordova dan beberapa kota lainnya, seperti: Basrah dan Kuffah
(Irak), Damsyik dan Palestina (Syam), Fistat (Mesir). Diantara ilmu-ilmu yang
dikembangkannya, yaitu: kedokteran, filsafat, astronomi atau perbintangan, ilmu
pasti, sastra, seni baik itu seni bangunan, seni rupa, amuoun seni suara.
Umumnya pelajaran diberikan guru kepada murid-murid seorang demi
seorang. Baik di Kuttab atau di Masjid pada tingkat menengah. Pada tingkat
tinggi pelajaran diberikan oleh guru dalam satu halaqah yang dihadiri oleh pelajar
bersama-sama
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
15
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis persembahkan kehadirat Allah SWT. yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW yang diutus untuk menjadi rahamat sekalian alam. Seiring dengan
itu ,tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini
Makalah ini menjelaskan tentang sejarah Daulah Umayyah I. Mulai dari latar
belakang berdirinya hingga kehancurannya. Penulis menyadari akan kekurangan dari
makalah ini. Karena Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu,saran dan
masukan dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
ini dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat berguna bagi pembaca
16
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
iii
17
DAFATR ISI.....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Proses berdirinya dinasti ummayah......................................................
13
14
14
15
15
DAFTAR PUSTAKA
ii
MAKALAH
MANAJEMEN DAKWAH
18
BANI UMAYAH
Disusun Oleh
Laura Vita Loka
Reza Pahlopi
Dosen
Rahmad Ramdhani
19