You are on page 1of 10

LAPORAN UJI PRAKTIKUM KROMATOGRAFI

PEMERIKSAAN GLUKOSA DAN REAKSI


BIURET PROTEIN

KELOMPOK C.1
Pembimbing
Jakarta
Anggota
:

Staf Dep. Biokimia Fak. Kedokteran UPN V

Lulu Hafiyani
Gandung Prakoso
Yudha Sandya Pratama
Muhamad Dimas Riza Putra
Sabrina
Enjeline Hutagalung
Sundus Kamal
Teddy Adrian Rihaksa

1110211015
1110211065
1110211076
1110211126
1110211181
1110211184
1110211185
1110211186

FUNDAMENTAL BASIC SCIENCE


DEPARTEMEN BIOKIMIA

FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA


A. PENDAHULUAN
Di era Globalisasi ini pengetahuan akan pentingnya kesehatan
manusia sangat lah penting untuk diketahui. Denan kandungankandungan yang ada didalam struktur hidup manusia, kita bisa
menkaji lebih dalam tentang bidang medis molekuler. Diharapkan
makalah ini mencoba untuk menguraikan problem tentang
Kromatografi, pemeriksaan glukosa dan Reaksi biuret protein. Kami
kelompok C1 mengucapkan terimakasih kepada staf Dep. Biokimia
Fak. Kedokteran UPN Veteran Jakarta yang telah memeberi
kesempatan membuat dan menyususn makalah ini, semoga ini
menjadi penglaman yang beharga untuk kami.
B. LATAR BELAKANG
Latar belakang disusunnya laporan ini adalah sebagai bentuk
dokumentasi dan sebagai catatan buat kami khususnya agar kami
dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang kami
dapatkan dan dapat diterapkan di dunia nyata tergantung pada
kebutuhan terutama dalam bidang medis molekuler.
C. TUJUAN
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah sebagai parameter sejauh mana
kami memahami teori dan pelajaran yang diberikan kepada kami,
khususnya dalam hal ini adala biokimia. Disamping itu, melatih kami
untuk terbiasa membuat laporan serta mendokumentasikan apa
yang sudah kami dapatkan dalam bentuk tulisan.
D. KEGIATAN
Kegiatan yang telah kami lakukan adalah praktikum biokimia
mengenai kromatografi, pemeriksaan glukosa, dan reaksi biuret
Protein.
E. PELAKSANAAN
Kegiatan ini telah terselenggara pada:
Hari
: Jumat
Tangggal
: 7 Oktober 2011
Waktu
: 13.00-16.00 WIB
Tempat
: Lab. Departemen Biokimia,
Sudirohusodo
F.

Gedung

dr.

Wahidin

SUSUNAN ACARA
13.00-13.45
praktikum
13.45-16.00

Penjelelasan

singkat

: Kegiatan praktikum

mengenai

kegiatan

G. LAPORAN PRAKTIKUM
A. Kromatografi

KROMATOGRAFI
Tujuan Umum :
mampu memisahkan hemoglobin dari vitamin B12 dengan teknik
penyaring molekuler.
Tujuan Klinis

Untuk mengetahui kandungan hemoglobin pada seseorang.


Teori Singkat

Pada teknik ini, protein/molekul lain dipisahkan dari campurannya


berdasarkan perbedaan berta atau ukuran molekul. Cara ini disebut
juga

molecular

sieve

chromatography

atau

size

exclusion

chromatography karena butiran sintesis dengan diameter dan


ukuran pori-pori tertentu yang dipadatkan pada kolom bekerja
sebagai penyaring molekoler.
Bila larutan yang mengandung campuran protein dilewatkan pada
kolom, molekul yang lebih kecil dapat masuk ke pori-pori sehingga
relatif tertahan dan lebih lambat keluar dari kolom
Bahan-bahan:
1.
2.
3.

Larutan yang mengandung hemoglobin dan vitamin B12


Kolom berisi gel penyaring molekul (Sephadex-G100)
Dapar NaCl 0,1 M, sebagai pelarut zat yang akan dipisahkan

dan sebagai eluen


4.
Kertas grafik
Alat-alat:
1. Tabung reaksi

2. Pipet tetes
3. Tatakan tabung reaksi
Langkah-langkah:
1. Siapkan 14 tabung reaksi, tandai dengan angka dari 1-12 pada
setiap tabungnya. Tabung ke 13 ditandai dengan sisa dan
yang ke 14 dengan dapar. Teteskan 4 mL dapar kedalam
tabung bertanda dapar.
2. Buka penutup ujung atas dan bawah kolom pemisah, tampung
dapar dalam tabung bertanda sisa, sampai seluruh dapar
keluar. Tutup kembali ujung bawah pemisah.
3. Dengan hati-hati, tempatkan kolom tersebut pada tabung 1
4. Dengan pipet, teteskan 2 tetes campuran Hb dan vitamin B12
tepat diatas permukaan gel dengan sangat hati-hati supaya
tidak menggannggu gel.
5. Bukalah penutup ujung bawah kolom dan biarkan 1-2 tetes
larutan dapar keluar, hingga campuran Hb dan vitamin B12
masuk ke dalam gel.
6. Degan hati-hati tambahkan dapar setetes demi setetes,
dengan cara mengalirkannya perlahan-lahan melalui dinding
kolom dekat permukaan gel. Mulailah menampung dalam
tabung 1 sebanyak lima tetes
7. Pindahkan kolom kedua dan lanjutkan menampung fraksi lima
tetes dalam tiap penampung. Penampung gel tidak boleh
kering, jadi sambil menampung fraksi, dapar ditambahkan
dengan hati-hati
8. Setelah pemisahan selesai (gel sudah jernih) tutup kembali
ujung bawah kolom pemisah
9. Catat warna dan intensitas tiap tabung
10.
Ukur serapan fraksi-fraksi pada panjang gelombang 540
nm yaiut dengan cara menambahkan akuades 2,5 mL tiap
fraksi. Gambarkan kurva serapan fraksi dengan nomor tabung
sebagai sumbu X dan nilai serapan sebagai sumbu Y.
Hasil pengamatan
TABUNG

WARNA

1
2
3

Bening
Bening
Bening

INTENSITA
S
0
0
0

4
5
6
7
8
9
10

Bening Keruh
Merah Keruh
Merah Bening
Merah Bening
Merah Keruh
Merah Pekat
Merah Bening
Pekat
Merah Keruh
Merah Bening

11
12

+
+++
++
++
+++
+++++
++++
+++
++

Kesimpulan :

Tabung yang Paling pekat warnanya adalah tabung nomor 9 dengan


skala intensitas (+++++)

Jadi, semakin pekat warna cairan, maka makin banyak kandungan


Hemoglobin (Hb) didalamnya, sebaliknya cairan dengan warna bening
lebih banyak mengandung B12.

B.

Pengujian Glukosa

PEMERIKSAAN GLUKOSA
Tujuan Umum

: Memperlihatkan sifat mereduksi dari beberapa

macam karbohidrat.
Tujuan Klinis : Mengetahui adanya diabetes melitus.
Teori Singkat :
Kuprisulfat di dalam larutan tembaga alkali akan direduksi oleh
sakarida

yang

mempunyai

gugus

aldehid

atau

keton

bebas

membentuk kuprooksida.
Ada beberapa macam gugus karbohidrat:
1. Monosakarida

: Gugus gula yang hanya memiliki satu molekul

gula. Contohnya : Glukosa, Galaktosa dan fruktosa. Pada semua


monosakarida memiliki OH laktol yang bisa mereduksi larutan
benedict

2. Disakarida

: Gugus gula yang memiliki dua molekul

gula. Contohnya: Maltosa, Laktosa, Sukrosa. Pada golongan


disakarida hanya sukrosa yang tidak memiliki OH laktol, maka
sudah dapat dipastikan pada percobaan sukrosa tidak akam
menghasilkan endapan merah.
3. Polisakarida
: Gugus gula yang memiliki lebih dari dua molekul
gula. Contohnya: amilum. Golongan polisakarida tidak memiliki OH
laktol.
Karbohidrat yang memiliki gugus aldehid dan keton akan mereduksi
ion

kupri

dalam

suasana

basa

menjadi

ion

kupro

sehingga

menghasilkan endapan merah.


Reaksi: Glukosa (C6H12O6)+Cu2+ Cu2O
Bahan-bahan:
1. Larutan

benedict (terdiri dari kuprisulfat, natrium karbonat,

natrium sitrat)
2. Larutan glukosa, fruktosa, sukrosa & amilum masing-masing 1%
Alat-alat:
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Penjepit tabung reaksi
4. Rak tabung
5. Pemanas air
6. Stopwatch

Langkah-langkah:
1. Masukkan 2ml (4 tetes) larutan benedict ke masing-masing tabung
reaksi
2. Masukkan glukosa, fruktosa, amilum,dan sukrosa ke dalam tabung
reaksi yang sudah ditetesi oleh benedict masing-masing 4 tetes.

3. Panaskan larutan tersebut selama 2-3menit di pemanas air


4. Amati perubahan yang terjadi
Hasil pengamatan
No
Larutan
1
Glukosa 1%
2
Fruktosa 1%
3
Sukrosa 1%
4
Amilum
Kesimpulan

Terbentuk endapan/tidak
Terbentuk endapan
Terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan

Pada larutan Glukosa dan Fruktosa yang dicampur Benedict dan


dipanaskan terbentuk endapan, sedangkan larutan Sukrosa dan
Amilum tidak terbentuk endapan.

C. Reaksi Biuret Protein

REAKSI BIURET PROTEIN


Tujuan:
Membuktikan suatu larutan merupakan protein dengan adanya
ikatan peptida
Teori singkat:
Protein tersusun dari asam-asam amino yang digabung membentuk
rantai-rantai linear. Ikatan peptida yang menyusun protein dan
polipeptida akan bereaksi dengan Cu2+ dalam suasana basa akan
membentuk warna lembayung/ungu.
Bahan:
1.
2.
3.
4.

Larutan albumin
Larutan pati 1%
NaOH 10%
Larutan CuSO4 0,1%

Alat:
1.
2.

Pipet
Tabung reaksi

Langkah-langkah:
1.

Masukkan 2 ml (40 tetes) larutan albumin, larutan pati, dan air

suling /akuades ke masing-masing tabung reaksi

2.

Masukkan larutan NaOH sebanyak 4 tetes ke dalam masing-

masing tabung reaksi.


3.
Kemudian ditetesi lagi Larutan CuSO 4 dan disetiap tetesannya,
tabung tersebut digoyangkan secara perlahan hingga terjadi
perubahan warna yang signifikan.
4.
Amati perubahan yang terjadi

Hasil Percobaan
Bahan
Albumin
Larutan Pati
1%
Air
Suling
/Akuades
NaOH 10%
Larutan
CuSO4 0.1%
Hasil:
Warna
lembayun/u
ngu

Tabung
1
2 mL
-

2
2 mL

3
-

2 mL

2 mL
1-10 tetes

2 mL
1-10 tetes

2 mL
1-10 tetes

Ungu
/Lembayun
g

Kesimpulan:
Larutan Albumin 1 mL + 1 mL NaOH & 10 tetes CuSO4 membentuk
warna lembayung (Ungu) kerana larutan Albumin mengandung
protein. Larutan pati 1% + NaOH dan CuSO4 membentuk warna biru
muda (tidak mengandung protein). Air suling + NaOH dan CuSO4
membentuk warna biru muda (tidak menandung protein). Larutan
CuSO4 + NaOH membentuk warna hijau lumut (tidak mengandung
protein). Jadi hanya Albumin yang mengandung protein kerana
Albumin membentuk warna ungu sedangkan larutan lain berwarna
biru muda dan hijau lumut.

H. DAFTAR PUSTAKA
Murray, Robert K.: Biokimia Harper ed.24 Jakarta, EGC : 1996
I.

EVALUASI

Selama berlangsungnya kerja praktikum, kelompok kami mengalami


hambatan dalam menyelesaikannya. Disamping kerana adanya miss
komunikasi diantara kami, mungkin karena kurang pahamnya kami
terhadap instruksi yang diarahkan oleh para dosen. Semoga dengan
pengalaman ini, kami semua dapat mengambil pelajaran dan kesalahan
tersebut tidak terjadi di kemudian hari
.
J.

PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat. Apabila ada kesalahan dan khilafan,
terutama dalam laporan ini, kami mohan maaf yang sebesar-besarnya.

Jakarta, 12 Oktober 2011


LEMBAR PENGESAHAN
Ketua Kelompok
Sekretaris

Sabrina
(1110211181)

Teddy Adrian Rihaksa


(1110211186)

You might also like