Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Disusun oleh :
Nama
: Chairul Falah
Kelas
: IX H
No. Absen
: 04
NIS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi taufik,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga kita semua masih bisa beraktivitas
sebagaimana seperti biasanya termasuk juga dengan penyusun, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Lempar Lembing
dan Lempar Cakram yang terdapat pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan di SMP Negeri 1 Banjar.
Dalam makalah ini, penyusun membahas tentang sejarah perkembangan
olahraga lempar cakram, pengertian olahraga lempar cakram, tehnik yang
digunakan dalam olahraga lempar cakram, serta masih banyak pembahasan lainya
yang disajikan dalam bentuk makalah. Makalah ini disusun agar para pembaca
bisa menambah wawasan serta memperluas ilmu pengetahuan yang ada mengenai
lempar lembing dan lempar cakram.
Penyusun juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada rekanrekan satu tim yang sudah membantu serta dari berbagai pihak lain yang telah
membantu penyusun dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik serta tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu penyusun mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun untuk dapat memperbaiki
tugas makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para
pembaca dan memperluas wawasan mengenai lempar cakram serta seluk
beluknya. Dan tidak lupa permohonan maaf dari penyusun apabila terdapat
kekurangan dan kesalahan dalam bentuk apapun yang terdapat dalam makalah ini.
Banjar, Agustus 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
Latar Belakang................................................................................
Rumusan Masalah...........................................................................
Tujuan Penulisan ............................................................................
Metode Penulisan............................................................................
1
2
3
3
4
4
5
5
7
9
9
10
11
Cakram
..................................................................................................
..................................................................................................
13
5. Peraturan Dalam Lempar Cakram............................................ 15
6. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Lempar Cakram...... 15
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 16
A. Kesimpulan..................................................................................... 16
B. Saran............................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian
inegral dari pendidikan secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan
aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,
keterampilan sosial, penalara, stabilitasemosional, tindakan moral, aspek pola
hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan terpilih yang dirancang secara sistematis dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan merupakan suatu proses
manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan yang diajarkan di sekolah yang memiliki peranan sangat penting,
yaitu memberikan kesempetan kepada peserta didik untuk terlibat langsung
dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan
kesehatan yang terpilih dan dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina prtumbuhan fisik dan
pengembangan fsikis yang lebih baik, sekaligus dapat membentuk hidup sehat
sepanjang hayat. Tanpa pendidikan jasmani maka semua kegiatan belajar tidak
akan berjalan dengan baik, karena dengan pendidikan jasmani semua orang
akan mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang
searah dengan perkembangan zaman.
Melalui pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan merupak media
untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan
motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai sikap dan mental,
serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Dalam dunia pendidikan olahraga ada beberapa jenis olahraga, salah
satunya adalah olahraga lempar cakram. Olahraga lempar cakram ini
merupaka suatu cabang olahraga yang untuk mengkur kekutan tangan dalam
melakukan lemparan.
Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan
dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis
tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebih
identik dengan aktivitas berburu nenek moyang manusia. Sebagaimana
olahraga atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum lakilaki pada zaman tersebut. Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu
olahraga ketika umat manusia memasuki masa bercocok tanam dan beternak,
meninggalkan masa nomaden yang lebih kental dengan aktivitas berburunya.
Manusia mulai menetap dengan membangun perkampungan atau perkotaan.
Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah aktivitas fisik
seperti melempar lembing tak lagi digunakan untuk berburu. Aktivitas itu
dialihkan menjadi suatu olahraga yang dipertandingkan. Unsur untuk
memperoleh makanan (berburu) berubah menjadi upaya pemenuhan akan
hiburan dan prestasi. Walaupun belum ditemukan catatan sejarah yang otentik
mengenai lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah
berkembang sejak zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk
olahraga populer. Tak kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari,
lompat, dan lempar cakram.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah,
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
cakram?
9. Bagaimana peraturan dalam olahraga lempar cakram?
2
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian lempar lembing
2. Untuk mengetahui persyaratan yang syah pada olah raga lempar lembing
3. Untuk mengetahui teknik bermain lempar lembing
4. Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga lempar cakram.
5. Untuk mengetahui pengetian dari olahraga lempar cakram.
6. Untuk mengetahui tehnik-tehnik yang digunakan dalam olahraga lempara
cakram.
7. Untuk mengetahui bentuk dan ukuran lapangan yang digunakan dalam
olahraga lempar cakram.
8. Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga
lempar cakram.
9. Untuk mengetahui peraturan dalam olahraga lempar cakram.
D. METODE PENULISAN
Metode yang di gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan
cara browsing atau mencari dari internet sebagai bahan dari pembuatan
makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LEMPAR LEMBING
1. Pengertian Lempar Lembing
Lembing adalah olahraga yang merupakan keturunan dari banyak
bentuk kompetisidiperebutkan di berbagai bagian dunia kuno yang
melibatkan melemparkan dari peluru. Lembing adalah salah satu peristiwa
yang membentuk bagian dari Olimpiade kuno, dan itu termasuk dalam
perdana Olimpiade modern pada tahun 1896. Lembing akhirnya diatur
oleh lintasan dan lapangan payung tubuh, Federasi Atletik Amatir
Internasional (IAAF).
Javelin kompetisi paling dikenal melalui pemaparan yang
diberikan olahraga pada Olimpiade, di mana lembing adalah kejadian
terpisah diperebutkan oleh laki-laki dan perempuan. Javelin juga
merupakan bagian dari dua tahunan Atletik Dunia kejuaraan atletik dan
berbagai daerah bertemu. Javelin kompetisi adalah bagian dari National
Collegiate Athletic Association (NCAA) tahunan kejuaraan trek dan
lapangan. Ini juga merupakan salah satu peristiwa yang meliputi baik
dasalomba dan heptathlon.
Beruang lembing sejumlah kesamaan teknis ke lapangan olahraga
tradisional lainnya yang mengharuskan atlet untuk melempar peluru sejauh
mungkin. Yang menembak, melempar palu, dan cakram semua
memerlukan atlet untuk mempertimbangkan berbagai faktor fisik,
termasuk efek angin, sudut di mana objek dilepaskan, ketinggian di mana
objek dilepaskan, dan kecepatan objek pada rilis. Ini adalah pertimbangan
aerodinamis spesifik lembing itu sendiri yang memisahkan olahraga ini
dari peristiwa melempar lain.
Proyektil yang digunakan dalam lembing terdiri dari tiga bagian
yang berbeda-kepala, dibangun dari logam ringan; batang, yang terbuat
4
dari serat karbon atau komposit lain bahan sintetis dan cengkeraman, porsi
lembing di mana objek dipegang oleh pelempar sebelum pengiriman.
Berbeda dengan gerak kaki dan tubuh resultan posisi yang dicari oleh
seorang atlet untuk menghasilkan peluru yang sukses melempar atau rilis
cakram, lembing aturan melarang spin atau memutar dari tubuh pelempar
sebelum pelepasan lembing (bagian belakang pesaing mungkin tidak
menghadapi garis melemparkan setiap saat sebelum pelepasan lembing).
2. Peralatan Lempar Lembing
a. Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2)
badan lembing dan (3) tali pegangan.
b. Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang
kokoh sebuah mata lembing yang runcing.
c. Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat
gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm.
Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa
sabuk atau benjolan.
d. Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 2,7 m dan putri adalah 2,2
2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.
3. Peraturan Lomba Lempar Lembing
a. Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan
tali pegangan lembing.
b. Panjang lembing putra : 2,6 m 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m
2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600
gram.
c. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
d. Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
e. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan
lengkung lemparan
Persyaratan Suatu Lemparan yang Syah
penuh
sehingga
punggungnya
membelakangi
sektor
lemparan.
f. Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing
yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan
jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis
perpanjangan.
Jalur Lari Awal
a. Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak
kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5
cm yang saling terpisah sejauh 4 m.
b. Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.
Garis Lengkung Lemparan
Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar
atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis
batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal
dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah
kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis
bagian belakang lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi
belakang dari pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan
lurus. Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan renggang dengan jari
telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan
pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari memegang
peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar
(Syarifuddin, 1992).
c. Cara Menjepit : caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari
tengah dan jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.
Cara membawa lembing
Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat
kaitannya dengan cara membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga
diketahui oleh para atlet lempar lembing.
a. Membawa lembing diatas pundak : Lembing dipegang di atas pundak
di samping kepala dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan
dilipat atau ditekuk menuju depan. Cara ini digunakan oleh para
pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step) pada
waktu akan melempar.
b. Membawa lembing Di bawah
c. Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke
bawah, mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju
serong ke bawah hamper dekat dengan tanah.
d. Membawa lembing di depan dada
e. Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju
serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.
B. LEMPAR CAKRAM
1. Sejarah Lempar Cakram
Phaeacia
yang
mempertujukan
kemahirannya dalam lomba lari cepat, gulat, lompat, tinju, dan lempar
cakram.
Setelah rangkaian ini selesai, raja Aleinaus minta agar Odysseus
menberikan demotrasi lempar cakram. Semula Odysseus menolaknya
dengan halus, tetapi baginda mendesaknya dengan alasan agar pumuda
Phaeacia dapat menyaksikan bagaimana cara melempar cakram yang
sempurna, maka permintaan raja terpaksa dipenuhi. Tanpa melepaskan
pakaian perangnya yang terbuat dari logam itu, Odysseus bangkit minta
ijin kepada baginda, kemudian masuk gelanggang mengambil cakram
yang terberat dan dengan gaya termanis melempar cakram itu, cakram
melucur dan jatuh jauh dari jarak yang dicapai atlet-atlet dari Phaeacia.
Dari kutipan buku ini yakin bahwa bangsa Yunani purba telah
mengenal atletik, disini terlihat adanya nomor lari, lompat, dan lempar
cakram yang merupakan nomor atletik yang kita kenal sampai sekarang
ini.
2. Pengertian Lempar Cakram
Olahraga
lempar
cakram
adalah
salah
satu
nomor
menimbulkan
tingkat professional,
para
bahaya
dalam
atlet mampu
perlombaan
melemparkan
atletik
cakram
dengan sangat jauh, tentu saja hal ini dapat menimbulkan akibat yang
10
fatal jika
cakram
mengenai
seseorang.
Untuk
itu,
diperlukan
lapangan
lempar
cakram
sama
persis
11
12
13
b. Ukuran Cakram
1) Berat cakram untuk senior putra adalah 2 kg dengan diameter
219 mm 221mm dan tebal 44 mm hingga 46 mm.
2) Berat
cakram
untuk senior putri adalah 1
kg dengan
BAB III
PENUTUP
15
A. KESIMPULAN
Di dalam gerakan lempar lembing banyak sekali melibatkan bagianbagian tubuh bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang.
Hasil dari kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut
menghasilkan suatu gerakan lempar lembing yang baik.
Sedangkan untuk lempar cakram dari beberapa uraian penjelasan yang
telah dikemukakan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ini khususnya dalam olahraga
lempar cakram, maka peserta didik mendapatkan mempraktikan tehnik -tehnik
dasar dalam melakukan lempar cakram, mengetahui sejarah lempar cakram,
mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga lempar
cakram, mengetahui pengetian olahraga lempar cakram, bentuk dan ukuran
lapangan yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, dan siswa atau
mahasiswa dapat mengetahui peraturan yang harus ditaati dalam olahraga
lempar cakram.
B. SARAN
Saran yang dapat penyusun berikan kepada pembaca semua adalah
bahwasanya untuk dapat melakukukan gerakan yang baik dan benar dalam
olahraga lempar cakram, kita harus mengenal teknik-teknik dasar dalam
melakukan lempar cakram itu sendiri dan tidak lupa melakukan latihan untuk
mempermantap gerakan kita
Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis gerak lempar
lembing mulai dari gerakannya itu sendiri, sendi yang berperan, bidang dan
sumbu yang terkait, serta otot-otot yang digunakan, diharapkan dapat menjadi
suatu pegangan dalam membelajarkan anak didiknya kelak.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://inforingankita.blogspot.com/2012/03/makalah-lempar-lembing-olahraga.html
http://www.referensimakalah.com/2013/04/sejarah-olahraga-lempar-lembing.html
http://musranaceh.blogspot.com/2013/01/normal-0-false-false-false-in-x-nonex.html
Engkos Kosasih. 1985. Olahraga Tehnik dan Program Latihan, Akademik
Persindo Jakarta.
http://ciniacinau.wordpress.com/lempar-cakram-sejarah-pengertianteknikperaturan-bermain-lapangan/
http://bayupadhoe.wordpress.com/2013/09/23/teknik-dasar-olahraga-lemparcakram/
http://debbyrfs.blogspot.com/2013/09/peraturan-dalam-olah-raga-lemparcakram.html
http://edhay76.blogspot.com/2014/01/makalah-lempar-cakram.html
17