You are on page 1of 20

Biologi dan Ekologi

Algae

(Diatomae: Klasifikasi, Morfologi,


Sifat-Sifat ekologi dan Fisiologi)
Oleh:
TIM PENGAJAR BMA

Pendahuluan
Klasifikasi, morfologi, sifat ekologi & fisiologi diatom dapat
digunakan untuk mengetahui faktor penting dari diatom
untuk dapat tumbuh & berkembang biak yg nantinya
bermanfaat dalam proses budidaya makanan alami.
Klasifikasi & morfologi merupakan dasar untuk
mengidentifikasi jenis dari diatom.
Berdasarkan sifat ekologi dapat diketahui habitat yang
optimal untuk pertumbuhan diatom.
Berdasarkan fisiologi diatom dapat diketahui bagaimana
cara reproduksi & pertumbuhan dari diatom dan nondiatom.

Morfologi Diatom
Diatom merupakan jenis fitoplankton yang sebagian besar
bersel tunggal & beberapa koloni dlm bentuk filamen.
Diatom terdiri dari sebuah inti sel & kloroplas.
Diatom mengandung klorofil a, c1 & c2 sebagai pigmen
fotosintesis utama & fukoxantin sebagai pigmen aksesori, yang
memberikan pewarnaan yang khas yaitu cokelat keemasan.
Dinding sel diatom (frustule) terbuat dari silika murni yang
dilapisi dengan lapisan bahan organik.
Komponen frustule yaitu epivalve (valve atas), hypovalve
(valve bawah) & dua band yang menghubungkan (hypogirdle &
epigirdle). Kedua valve tersebut saling bertumpu seperti
sebuah petri dish (Gambar 1).

Gambar 1. Diatom (Claire, 2005)


Keterangan:
1. Epivalve
2. Hypovalve

Morfologi Diatom
Frustule diatom memiliki bermacam-macam bentuk
yang merupakan hal penting dalam klasifikasi diatom.
Sel diatom tidak memiliki flagella sehingga bergantung
pada turbulensi dalam pergerakan air.
Dinding sel yang mengandung silikat menyebabkan
diatom mengendap di perairan.
Namun dengan adanya modifikasi sel berupa duri pada
dinding sel atau tumbuh secara berkolonial maka
diatom mampu melayang di perairan.

Klasifikasi Diatom
Klasifikasi diatom secara umum didasarkan pada bentuk
yaitu pennate dan centric.
Diatom centric memiliki bentuk sel yang simetri radial
dengan satu titik pusat. Sel centric berbentuk bulat, lonjong,
silindris, dengan penampang bulat, segitiga atau segi empat.
Diatom pennate mempunyai bentuk simetri bilateral atau
berbentuk sigmoid seperti huruf "S".
Klasifikasi didasarkan atas bentuk girdle dan valve. Pada
diatom yang berbentuk centric memiliki keragaman variasi
pada bagian valve. Contoh ada valve yang bergelombang
pada bagian hypovalve.

Klasifikasi Diatom
Taxonomically, the Bacillariophyta are separated into
three class there are the Coscinodiscophyceae have
centric (pillbox-shaped) cells,
While the cells of the Fragillariophyceae are pennate
(boat-shaped) without a raphe and the
Bacillariophyceae are pennate that exhibit a raphe

CENTRIC DIATOMS

Gambar 2. Diatom centric dengan bentuk valve yang bervariasi

PENNATE DIATOMS

Centric & Pennate Diatom

Menurut McLaughlin (2012), berdasarkan struktur


simetris frustule, diatom dibagi dua:
1. Isopolar merupakan jenis
diatom yang garis
tengah frustule terbagi
menjadi dua bagian yang
sama.
2. Heteropolar merupakan
jenis diatom yang garis
tengah frustule terbagi
menjadi dua bagian yang
tidak sama.

Gambar 3. Isopolar dan heteropolar (McLaughlin, 201

Ekologi Diatom
Diatom terbagi atas dua jenis: diatom bentik &
diatom pelagik.
1.Diatom bentik: diatom yang hidup di dasar
perairan;
2.Diatom pelagik: diatom yang hidup melayang di
permukaan perairan.
Diatom tersebar di seluruh perairan dunia, dari
perairan tawar hingga lautan dalam. Umumnya
ditemukan perairan tawar & payau.

Ekologi Diatom
Diatom juga ditemukan di permukaan sedimen laut,
sungai, danau & estuari, sehingga dapat dijadikan
indikator pola pelapisan sedimen & indikator
pencemaran lingkungan.
Sumber diatom dapat dikelompokkan ke dalam diatom
asli perairan tersebut (autochthonous) & diatom yang
berasal dari luar perairan itu (allochthonous).
Faktor penting dalam mempelajari ekologi diatom
untuk memperoleh pertumbuhan diatom yang optimal
adalah intensitas cahaya, pH, suhu dan nutrien.

Berdasarkan ekologi hidupnya diatom


dibagi 8:
1. Diatom Epifitik merupakan jenis diatom yang melekat
pada tumbuhan lain. Pelekatan ini terjadi karena adanya
gelatin dalam tubuh diatom. contoh Navicula sp. dan
Nitzchia sp.
2. Diatom Episamik merupakan diatom yang hidup di
tempat berpasir.
3. Diatom Epipelik merupakan jenis diatom yang tumbuh
pada sedimen.
4. Diatom Endopelik merupakan jenis diatom yang tumbuh
di dalam rongga tanah liat maupun pada sedimen.

Lanjutan

Berdasarkan ekologi hidupnya diatom


dibagi 8:

5. Diatom Epilithik adalah jenis diatom yang melekat


pada permukaan batuan.
6. Diatom Endolithik merupakan jenis diatom yang hidup
di dalam rongga batuan pada dasar perairan baik air
tawar maupun air laut.
7. Diatom Epizoik merupakan jenis diatom yang melekat
pada hewan invertebrata yang ada di dasar perairan.
8. Diatom Fouling merupakan jenis diatom yang melekat
pada benda-benda seperti batu karang pada dasar
perairan.

Reproduksi aseksual
Diatom memiliki dua cara untuk bereproduksi yaitu
aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual meliputi pemisahan dua valve dari
sel induk bersama dengan pembelahan inti dan protoplas.
Dua bagian tersebut saling membelah menjadi dua
bagian tersendiri. Epivalve yang telah berdiri sendiri akan
membentuk hypovalve baru.
Hasil dari pembelahan tersebut menghasilkan sel yang
berukuran lebih kecil. Valve yang baru terbentuk memiliki
ukuran yang lebih kecil dibandingkan valve sel induk.

Gambar 4. Reproduksi aseksual diatom

Reproduksi seksual
Pembelahan sel menyebabkan terjadi penurunan ukuran sel
dalam populasi.
Setelah mencapai ukuran minimum, reproduksi seksual akan
berlangsung untuk menghasilkan auxospore, untuk
meningkatkan ukuran guna mempertahankan ukuran
maksimum.
Diatom juga dapat menghasilkan spora istirahat, yang
tenggelam di dasar & berada di sana sampai kondisi germinasi.
Hasil dari peleburan sel gamet tersebut akan menghasilkan
zigot yang akan berkembang menjadi sel baru. Ukuran sel
meningkat dan sel vegetatif baru terbentuk dengan ukuran
jauh lebih besar daripada sel induk.

Gambar 4. Reproduksi seksual diatom

TERIMA KASIH

You might also like