Professional Documents
Culture Documents
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Hakikat Hasil Belajar Kimia
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang yang berasal
dari pengalaman yang diperoleh pada saat melakukan kegiatan pembelajaran di
sekolah dalam jangka waktu yang cukup lama yang ditandai dengan adanya
perubahan sikap dan kemampuan. Belajar merupakan proses seseorang
memperoieh kecakapan, keterampilan, dan sikap (Yamin, 2009: 96). Dari kutipan
tersebut maka belajar adalah suatu proses berkesinambungan yang ditandai
dengan terjadinya perubahan pada kemampuan seseorang baik kognitif, afektif,
dan psikomotorik . Belajar tidak hadir dengan sendirinya tetapi melalui proses
yang berkesinambungan yaitu kegiatan pembelajaran, praktik atau pengalaman
yang telah mereka dapatkan sehingga mereka akan memperoieh kacakapan,
keterampilan dan sikap.
Oemar Hamalik (2009 : 27) memberikan beberapa pengertian tentang
belajar, yakni (1) belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan
kelakuan melalui pengalaman., (2) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku individu melalui interaksi dengan lingkungan, dan (3) dalam lingkup yang
lebih sempit belajar diartikan sebagai proses memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, dan latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis.
15
16
17
18
mengemukakan
lima
macam
kemampuan
manusia
yang
19
20
21
22
yang dilakukan di sekolah. Dengan hasil belajar kimia, siswa dapat mengetahui
kemampuan dan pemahaman yang terkait dengan materi pembelajaran.
Hasil belajar kimia pada dasarnya dapat terlihat melalui perubahan
tingkah laku siswa dalam memandang dan memahami ilmu kimia. Oleh karena
itu, Hasil belajar kimia harus dapat menjadi indikator untuk mengukur
kemampuan dan penguasaan siswa terhadap berbagai materi yang dipelajari
dalam ilmu kimia.
Pembelajaran ilmu kimia menekankan pada kemampuan siswa dalam
mengamati, menganalisis, dan menerapkan ilmu yang berkaitan unsure-unsur
yang ada di alam. Pembelajaran ilmu kimia tidak hanya terbatas pada penguasaan
terhadap pengetahuan ilmu kimia semata, tetapi juga harus diikuti dengan upaya
untuk menerapkannya dalam mengamati segala proses alam yang terkait dengan
unsure kimia. Hasil belajar kimia juga tencermin melalui pengetahuan dan
keterampilan siswa dalam memecahkan setiap masalah yang terkait dengan kimia
dan fenomena permsalahan kimia yang terjadi di alam, serta tercermin juga
melalui sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan
wawasannya tentang ilmu kimia.
Hudoyo (1998 : 3) menyatakan bahwa hasil belajar pada suatu materi
pebelajaran menunjukkan kemampuan pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran yang dipelajarinya. hasil belajar berkaitan erat dengan cara belajar yang
ditempuh siswa sebagai hasil proses belajar mengajar yang didukung oleh
kemantapan interaksi antara guru dan siswa di dalam kegiatan belajar tersebut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia adalah
tingkat pencapaian kemampuan pengetahuan siswa pada materi ilmu kimia, serta
pencapaian ketrampilan dan sikap yang terkait dengan wawasan tentang ilmu
kimia.
23
24
25
26
suatu
tujuan
atau
pengertian motif di atas dapat disimpulkan bahwa motif adalah sesuatu yang
dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang dilakukan dengan
sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motif adalah apa saja
yang dapat menggerakkan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu
atau sekurangnya mengembangkan suatu kecenderungan tertentu. Motif
dimengerti sebagai ungkapan kebutuhan seseorang karenannya motif bersifat
pribadi dan internal.
Sedangkan untuk kata motivasi menurut Rasyad (2001:214) : Motivasi
sebagai suatu proses dimana energi dari perilaku seseorang dan langsung untuk
mencapai tujuan. Sardiman (1980 : 102) menyatakan bahwa motivasi
berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada
di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
tercaoainya suatu tujuan.
27
2.
Tujuan : Apa yang ingin dicapai oleh siswa. Siswa yang benar-benar
mempunyai tujuan untuk masa depan senantiasa akan belajar secara
sungguh-sungguh untuk mencapai prestasi yang diharapkan secara
maksimal.
3.
28
Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak
sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang
bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking
pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.
Dari pengertian yang telah diungkapkan di atas, maka penulis
dapat memberikan kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah suatu proses
memberikan
dorongan,
rangsangan,
daya
kekuatan,
bimbingan
serta
29
Dilihat dari berbagai sudut pandang, para ahli psikologi berusaha untuk
menggolongkan motif-motif yang ada pada manusia atau suatu organisme ke
dalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-masing. Menurut
Woodworth yang dikutip oleh Sardiman (2020 : 88) membagi motivasi menjadi
tiga golongan yaitu :
1) Kebutuhan-kebutuhan organis yakni, motif-motif yang berhubungan dengan
kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh seperti : lapar, haus,
kebutuhan bergerak, beristirahat atau tidur, dan sebagainya.
2) Motif-motif darurat (emergency motives) yaitu motivasi yang timbul karena
rangsangan dari luar, contoh : dorongan untuk menyelamatkan diri dari
bahaya, motif untuk membalas, motif berusaha mengatasi suatu rintangan.
3) Motif-motif Obyektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk
melakukan eksplorasi, melakuan manipulasi, untuk menaruh minat. Motifmotif ini muncul karena dorongan untuk menghadapi dunia luar secara
efektif.
Selanjutrnya Tadjab (1994 : 102) membagi motif-motif itu menjadi dua
golongan sebagai berikut :
1) Psychological drives adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologis atau
jasmaniah seperti lapar, haus dan sebagainya.
2) Sosial motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan
manusia lain dalam masyarakat seperti : dorongan selalu ingin berbuat baik
(etika) dan sebagainya.
Adapun bentuk motivasi belajar di sekolah dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
30
1) Motivasi Intrinsik
Menurut Muhibbinsyah (2001 : 136), motivasi intrinsik adalah hal dan
keadaan yang berasal dari dalam
belajar,
misalnya :
ingin memahami
suatu
konsep, ingin
31
32
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi.
2) Menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang
siswa yang akan menghadapi ujian baik ujian nasional maupun sekolah pasti
mempunyai harapan dapat lulus dan mendapat nilai yang baik, tentu akan
melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya
untuk bermain atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Selain itu ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi
pendorong
usaha
sebagai
konseptual
33
34
1) Memberikan angka
2) Hadiah
3) Saingan/kompetisi
4) Memberi ulangan
5) Mengetahui hasil
6) Pujian
7) Hukuman
8) Hasrat untuk belajar
9) Minat
10) Tujuan yang diakui
11) Tujuan yang akan dicapai
12) Aktualisasi diri
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dalam
penelitian ini adalah dorongan siswa dalam mencapai prestasi yang terbaik yang
ditandai dengan beberapa indikator atau karakteristik yang menunjukkan
motivasi, seperti perilaku, upaya, kerajinan, perhatian, kedisiplinan, ketekunan,
dan lain-lain.
35
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga terjadi
proses belajar. Pada konteks yang sama, media dalam aktivitas pembelajaran
dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dan peserta didik.
Contoh media termasuk video, televisi, komputer, diagram, bahan-bahan cetak,
dan guru. Itu semua dapat dikatakan sebagai media seandainya medium itu
membawa pesan yang berisi tujuan pengajaran.
Dalam kaitannya dengan model sistem pengembangan pengajaran,
interaksi guru dan siswa dengan menggunakan media dan sumber-sumber belajar
siswa (yang pada hakekatnya juga merupakan media).
b.
36
Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan
lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai dan
lain-lain.
c.
37
e. Media grafis, misalnya : bagan, diagram, grafik, poster foto dan lainlain.
f. Media pandang dengar (Audio-Visual), misalnya VCD, dan Televisi.
g. Media proyeksi, terdiri dari proyeksi diam, misalnya : slide,
transparansi; proyeksi gerak, misalnya : film.
h. Media cetak, misalnya : buku cetak, koran, majalah, komik.
.
d. CD Interaktif (Interactive Compact Disc)
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau penghantar Arsyad (2005).
Media adalah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan Bovee
(1997) dalam Ena (2006). Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi
antara pembelajar, guru, dan bahan ajar. Media pembelajaran adalah sebuah alat
yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Dalam dunia
pendidikan media juga merupakan alat komunikasi antara guru dengan siswa,
dengan kata lain media dalam dunia pendidikan merupakan komponen penting
dalam pembelajaran di sekolah.
Fungsi media pembelajaran dalam proses pembelajaran diantaranya
adalah : memperjelas dan memperkaya informasi yang diberikan secara verbal;
meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar; meningkatkan
efektivitas dan efisiensi penyampaian informasi; menambah variasi penyajian
materi; pemilihan media yang tepat akan menimbulkan semangat, gairah, dan
mencegah kebosanan siswa; memberikan pengalaman yang lebih konkrit bagi hal
38
penyimpanan dan rekaman video di mana signal audio-visual direkam pada discet
plastic, bukan pata pita magnetic Arsyad (2005).
CD interaktif memiliki beberapa kelebihan diantaranya : tampilan bisa
menghasilkan kombinasi antara tulisan (teks), suara (audio), gambar (video), dan
animasi; dapat mengakses informasi secara instant dari manapun yang dicakup
dari compact disc tersebut; menghasilkan gambar yang lebih jelas; dapat
disesuaikan dengan motivasi, kemampuan dan kecepatan pembelajaran; dan
mengurangi kekhawatiran pembelajar jika kurang paham. Kelemahan media CD
interaktif diantaranya adalah tidak adanya interaksi antar manusia dan
memerlukan biaya mahal Angkowo (2007).
39
B. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh penggunaan media pembelajaran CD Interaktif terhadap hasil
belajar Kimia
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif
dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah :
1.
Penyampaian
diseragamkan
materi
pembelajaran
dapat
3.
40
4.
5.
6.
proses
belajar
dapat
8.
41
42
karena faktor yang kurang mendukung bagi siswa akan menghasilkan hasil
belajar yang kurang memuaskan.
43
Peranan
media
yang
semakin
meningkat
sering
menimbulkan
kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih
banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara
individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini
akan teus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar
satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran
secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih
mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan
kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfubgsi
sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar
mengajar.
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari
sumber informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah
usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan
demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa
melakukan kegiatan belajar. Pengaruh media pembelajaran tersebut menjadikan
penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran
menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif,
efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa,
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja,
menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta
mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
44
C. Hipotesis Penelitian
Dari uraian diatas dapat dibuat beberapa hipotesis penelitian sebagai
berikut :
1. Terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran CD Interaktif
terhadap hasil belajar kimia siswa.
2. Terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar kimia
siswa.
3. Terdapat pengaruh interaksi antara penggunaan media pembelajaran
CD Interaktif dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar kimia
siswa.