You are on page 1of 3

A.

Analisis PICO
i. Problem
Malnutrisi sangat berperan pada angka mortalitas di seluruh dunia dalam 5
tahun terakhir dan diperkirakan sebagai faktor yang mendasari lebih dan 1/3
dari seluruh kematian anak. Mortalitas pada anak dengan marasmus sangat
tinggi bahkan lebih tinggi dari anak dengan kwashiorkor. Peneliti beranggapan
bahwa malnutrisi berat mempunyai respon metabolic yang berbeda sehingga
melakukan studi untuk membandingkan pengaruh factor diet antara marasmus
dan kwashiorkor.
ii. Intervention
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi factor-faktor diet dan respon
metabolic terhadap factor-faktor diet tersebut. Pengambilan sampel sebesar
5657 jiwa dilakukan secara acak di berbagai tempat di Bwamanda, Republik
Demokrat Congo. Setelah itu, dilakukan wawancara pada orang tua dari anak
yang menjadi sampel untuk mengumpulkan data dan pola diet anak tersebut.
Dilakukan pengukuran data antropometri (TB, BB, lingkar lengan atas, lingkar
dada dan lingkar kepala) dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk
mengidentifikasi ada atau tidaknya kwashiorkor dan marasmus. Sebuah
kuisioner berisi 41 pertanyaan diberikan untuk mengetahui asupan makanan
yang sering dikonsumsi dalam 24 jam terakhir. Intervensi pada penelitian ini
tidak ada.
iii. Comparison
Penelitian ini merupakan penelitian observasional untuk menilai faktor-faktor
diet dan hasil penelitian ini dibandingkan dengan hasil penelitian lainnya yang
sesuai.
iv. Outcome
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diet anak konsumsi kentang manis,
pepay dan sayuran yang lainnya lebih rendah pada anak penderita kwashiorkor
dan anak penderita marasmus. Selain itu, kentang manis, papaya dan sayur
lainnya menpunyai kandungan B-caroten yang tinggi. Peneliti juga
menemukan factor resiko fungsi usia, BB/PB terhadap usia z-score, konsumsi

dari kentang manis, papaya dan sayur lainnya, durasi dari konsumsi makanan
tersebut dan kondisi interaksinya merupakan factor yang paling bermakna.
Diantara anak usia 10-42 bulan, resiko menderita kwashiorkor meningkat
dengan tanpa mengkonsumsi makanan-makanan tersebut. Hasil penelitian ini
mendukung bahwa B-caroten dapat memainkan peran penting dalam proteksi
dan pemberantasan perkembangan kwashiorkor.
B. Analisis VIA
i. Study Validity
Research question
- Is the research question well-defined that can be answered using this study
design?
Ya, dengan menggunakan desain penelitian pada jurnal ini dapat menjawab
tujuan dari dilakukannya penelitian.
- Does the author use appropriate methods to answer their questions?
Ya, penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik sehingga dapat
melihat bagaimana pengaruh factor-faktor diet (variable bebas) terhadap status
gizi kwashiorkor dan marasmus.
- Is the data collected inaccordance with the purpose of research?
Ya, data dikumpulkan secara langsung dari daerah perdesaan di Bwamanda,
Republik Demokrat Congo, kemudian dibuat table frekuensi dan cross tabulasi
serta dilakukan analisis dengan pearson Chi square dan ANOVA menggunakan
SPSS.
Randomization
- Was the randomization list concealed from patients, clinicians and
researchers?
Ya, sampel penelitian ini diambil secara acak. Pengambilan sampel sebesar
5657 jiwa dilakukan di daerah perdesaan Bwamanda, Republik Demokrat
Congo.
Interventions and co-interventions
- Were the performed interventions described in sufficient detail to be followed
by others?

Penelitian ini merupakan penelitian observasional sehinga tidak dilakukan


intervensi.
ii. Importance
- Is this study important?
Ya, penelitian ini penting untuk dilakukan karena hasil penelitian dapat
memberikan informasi mengenai pada praktisi medis pada khususnya dan
kepada masyarakat pada umumnya mengenai pengaruh faktor-faktor diet pada
malnutrisi berat dan bagaimana anjuran diet yang dapat dilakukan untuk
mengintervensi kelompok dengan faktor resiko sehingga upaya prevensi
terhadap kwashiorkor dan marasmus dapat dilakukan.
iii. Applicability
- Are your patient so different from those studied that the results may not apply
to them?
Secara garis besar, tidak terdapat perbedaan yang besar antara sampel
penelitian dengan keadaan di Indonesia.
- Is your environment so different from the one in the study that the methods
could not be use there?
Tidak terdapat perbedaan dari aspek lingkungan yang besar pada lokasi
penelitian dengan Indonesia dimana kedua negara terletak di benua Asia,
sama-sama merupakan Negara berkembang, dan sebagian besar penduduknya
bekerja di bidang agraris.
Kesimpulan: Penelitian pada jurnal ini Valid, Important and Applicable.

You might also like