Professional Documents
Culture Documents
Sampel dibeli dari tempat yang sama, kemudian dilakukan pengamatan pada :
A. Merk Dagang
: merek dagang dari sampel jamu dipastikan
sesuai dengan sampel jamu yang akan dianalisis
B. Berat bersih / netto
: dilihat berat bersih jamu dari setiap kemasan
C. Nomor Registrasi
: dilihat keberadaan nomor registrasi dari sampel
jamu yang akan dianalisis
D. Indikasi
Dimasukkan sejumlah eluen yang terdiri dari air : metanol ... : .... hingga
memenuhi 1/3 tinggi chamber. Diletakkan kertas saring steril pada semua sisi
dinding chamber lalu chamber segera ditutup. Didiamkan beberapa saat hingga
semua kertas saring jenuh.
Penyiapan plat KLT
Plat KLT silika gel GF 254 dioven pada suhu 110C selama 30 menit. Plat KLT
yang sudah kering diberi garis menggunakan pensil dengan jarak 2 cm dari atas
dan 3 cm dari bawah. Diberi skala 2 cm untuk tempat penotolan larutan sampel,
baku aspirin dan spiked.
Pengerjaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Larutan sampel, baku aspirin, dan spiked ditotolkan dengan pipet kapiler pada
plat KLT. Plat KLT dimasukkan ke dalam chamber dan segera ditutup. Dibiarkan
beberapa saat hingga eluen naik ke garis batas atas. Setelah mencapai garis
batas atas, plat dikeluarkan dari chamber dan diamati dibawah lampu UV
dengan panjang gelombang 257 nm. Warna ungu yang muncul pada lintasan
sampel pada plat KLT yang sejajar dengan warna ungu yang ada pada lintasan
baku menandakan bahwa dalam sampel jamu X mengandung sejumlah
senyawa aspirin. Apabila hasil yang diperoleh positif, maka bercak-bercak yang
terbentuk dari senyawa aspirin dianalisis menggunakan TLC scanner untuk
memperkirakan kadar aspirin dalam sampel jamu X.
catridge, biarkan menetes perlahan. Tetesan ditampung dalam flakon bersih yang diberi label A.
Dilanjutkan dengan proses pencucian dengan menggunakan metanol hingga fase padat tampak bersih.
Tetesan ditampung dalam flakon bersih yang diberi label B. Diakhiri dengan proses elusi
menggunakan etanol 96%. Tetesan ditampung dalam flakon bersih yang diberi label C. Dilakukan hal
yang serupa untuk setiap replikasi sampel.
PENETAPAN KADAR SENYAWA ASPIRIN DALAM SAMPEL JAMU X
DENGAN
METODE HPLC
Pengkondisian HPLC
Column used
Mobil phase
Flow rate
: 1.0 mL/min
Detection
Temperature
Injection
Sampel
Larutan pada flakon C untuk masing-masing replikasi disaring dengan milipore lalu di degasing
dengan waktu 15 menit.
Scan panjang gelombang maksimum aspirin
Diambil 0,5 mL ; 1,5 mL dan 2,5 mL larutan baku aspirin. Masing-masing dimasukkan ke labu takar
10 mL, diencerkan dengan menambahkan etanol 96% hingga batas. Ketiga larutan tersebut di scan
absorbansinya pada panjang gelombang 220-400 nm. Profil spektra yang diperoleh dibandingkan dan
ditetapkan panjang gelombang maksimumnya. Panjang gelombang maksimum ditunjukkan dengan
perolehan nilai serapan yang maksimum.
Pembuatan kurva baku
Larutan seri yang telah dibuat diinjeksikan sebanyak 20 L menggunakan syringe ke alat HPLC
pada panjang gelombang maksimum yang telah ditetapkan sebelumnya dan flow rate 1,0 ml/min.
Kurva kalibrasi dibuat dengan memplotkan luas puncak tiap larutan seri baku aspirin terhadap
konsentrasi larutan seri baku aspirin. Dari data tersebut dapat diperoleh suatu persamaan regresi linier
y = Bx + A
Keterangan :
A = intersep
B = slope
Penetapan kadar aspirin dalam sampel jamu
Larutan sampel pada flakon C untuk masing-masing replikasi diinjeksikan sebanyak 20 L
menggunakan syringe ke alat HPLC dengan kondisi analisis yang sudah ditetapkan. Dicatat luas
puncak aspirin yang terbentuk. Data yang diperoleh diplotkan ke persamaan regresi linear yang telah
diperoleh dari tahapan pembuatan kurva baku, sehingga didapatkan masing-masing kadar aspirin
dalam sampel dengan menggunakan persamaan :
y= Bx + A
keterangan:
y= luas puncak yang diperoleh
x= kadar aspirin
sehingga kadar aspirin dalam sampel adalah
x = [ (y-A) / B ] x faktor pengenceran
Validasi metode
AKURASI
Presisi
Presisi dapat dihitung dengan cara :
1. Hasil analisis sampel yang telah didapatkan, dihitung simpangan bakunya dengan rumus :
SD =
2. Persentase koefisien variansi dapat dihitung dengan rumus :
%CV = ( SD / rata-rata kadar aspirin yang diperoleh ) x 100%
LINEARITAS
Data dari tahapan pembuatan kurva baku aspirin yang telah diperoleh, dihitung nilai r dengan
menggunakan perhitungan matematis. Nilai r menunjukkan linearitas dari kurva baku yang
diperoleh. Linearitas baik apabila nilai r yang diperoleh mendekati 1.