You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Pemisahan

mendapatkan

tembaga

logam

tembaga

dilakukan
dari

untuk

batuan

yang

mengandung mineral tembaga. Pemisahan tembaga


dapat dilakukan melalui beberapa proses antara lain
pirometalurgi,

hidrometalurgi,

hidrometalurgi,

dan

kombinasi

bio-hidrometalurgi

piro-

(Herreras,

et.al., 1998; Tumen, et.al., 1990; Venkatachalam,


1991).

Proses

pirometalurgi

merupakan

proses

pemisahan dan pemurnian logam tembaga melalui


pemanasan pada suhu yang relatif tinggi. Pemisahan
tembaga melalui proses pirometalurgi ini memerlukan
waktu yang lama serta biaya yang relatif mahal. Selain
itu,

pemanasan

pada

suhu

yang

tinggi

akan

menyebabkan terjadinya emisi gas berbahaya seperti


arsen sehingga dapat menyebabkan dampak buruk
terhadap lingkungan. Adanya kelemahan-kelemahan
tersebut menyebabkan industri beralih menggunakan
hidrometalurgi (Ayata, et.al., 2005).

Hidrometalurgi merupakan proses pemisahan


dan pemurnian logam dengan menggunakan pelarut
tertentu. Pada umumnya, proses hidrometalurgi lebih
efisien pada skala kecil serta lebih ramah lingkungan
jika dibandingkan dengan proses pirometalurgi (Ayata,
et.al., 2005). Ekstraksi tembaga melalui hidrometalurgi
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam
pelarut seperti HCl, HNO3, dan H2SO4 (Habbache, et.al.,
2009).

Berdasarkan

penelitian

tentang

pelarutan

bertingkat (Kurnia, 2011) yang menggunakan pelarut


asam diperoleh bahwa pelarut yang sesuai untuk
pelindian mineral logam adalah HCl dan H2SO4. Akan
tetapi, dari hasil penelitian awal yang dilakukan
diperoleh bahwa pelarut yang sesuai untuk perolehan
kembali tembaga adalah H2SO4, sedangkan HCl baik
digunakan untuk pelarutan besi.
Ekstraksi tembaga melalui proses hidrometalurgi
dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya
yaitu

elektrowinning

dan

pengendapan

kimia.

Elektrowinning adalah pengambilan tembaga secara


elektrolisis dari larutan tembaga sulfat yang terbentuk
pada proses pelindian (Farooq, et.al., 2002). Tembaga
yang dihasilkan dalam elektrowinning berupa logam
tembaga yang akan menempel pada permukaan katoda
2

selama

proses

elektrolisis

berlangsung.

Proses

perolehan kembali tembaga menggunakan metode ini


membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang cukup
mahal (olak, et.al., 2003).
Perolehan kembali tembaga melalui metode
pengendapan dilakukan dengan menambahkan reduktor
atau pengendap tertentu ke dalam larutan hasil
pelindian. Reduktor atau pengendap yang sudah banyak
digunakan dalam proses ini antara lain karbohidrat dan
larutan-larutan seperti NaOH, Ca(OH)2, KOH, Na2S,
NaHS, dan Na4S (Emslie, 2010). Ekstraksi tembaga
melalui proses ini memerlukan waktu yang relatif lebih
cepat daripada proses elektrowinning. Akan tetapi
tembaga

yang

dihasilkan

masih

dalam

bentuk

senyawanya. Salah satu kelebihan dari metode ini yaitu


logam lain seperti besi yang terdapat dalam batuan
tembaga juga dapat dipisahkan.
Pada umumnya batuan tembaga terdiri dari
mineral-mineral

yang

merupakan

campuran

dari

tembaga dan besi. Sehingga diperlukan adanya proses


pemisahan besi dari batuan tembaga sebelum proses
perolehan kembali tembaga dilakukan. Pada penelitian
ini akan dipelajari mengenai pemisahan tembaga dan

besi melalui pengendapan menggunakan larutan NaOH


dan NH4OH. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui cara pemisahan tembaga dan besi melalui
metode pengendapan, sehingga nantinya dapat menjadi
salah satu acuan untuk penelitian yang lebih lanjut.
Pemisahan besi dari batuan tembaga dapat dilakukan
dengan pengendapan menggunakan larutan amonia,
yang kemudian dilanjutkan dengan proses pengendapan
menggunakan natrium sulfida

atau elektrowinning

untuk memperoleh tembaga yang diinginkan.


1.2.

Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas pada penelitian

ini adalah bagaimana pengaruh jenis pengendap dalam


hal ini NaOH dan NH4OH pada pemisahan tembaga dan
besi.
1.3.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari

serta mengetahui pemisahan tembaga dan besi melalui


metode pengendapan dengan menggunakan NaOH dan
NH4OH.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat

mengetahui

kondisi

yang

tepat

untuk

pemisahan

tembaga dengan besi melalui metode pengendapan,


serta mengetahui cara perolehan kembali tembaga dari
sampel batuan melalui metode pengendapan dan
elektrolisis

sehingga

bisa

menjadi

panelitian-penelitian selanjutnya.

acuan

untuk

Halaman ini sengaja dikosongkan

You might also like