Professional Documents
Culture Documents
Paket 10
EKONOMI DAN KOPERASI
Pendahuluan
Paket 10 berfokus pada pembahasan ekonomi. Pembahasan ekonomi pada
paket ini ditekankan pada pengertian, ruang lingkup, tujuan, konsep dasar,
dan implementasi ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Paket 10 ini
merupakan bagian dari pembahasan IPS yang berdiri sendiri dan terpisah
dengan paket yang lain.
Pada perkuliahan ini, akan digunakan dua strategi aktif, yaitu tanya jawab dan
diskusi kelompok. Tanya jawab digunakan untuk memahami pengertian,
ruang lingkup, dan tujuan ekonomi. Sedangkan diskusi kelompok dengan
bantuan LK. 10.1 bertujuan agar mahasiswa-mahasiswi memahami konsep
dasar ekonomi dan implementasinya dalam kehidupan masyarakat. Setelah
selesai kerja kelompok pada kegiatan di atas, perwakilan tiap-tiap kelompok
diminta mempresentasikan hasil diskusi dan dosen memberikan penguatan
melalui presentasi dengan menggunakan Slide PowerPoint 10.3. Terakhir,
dosen memberikan penilaian dan tindak lanjut.
10 - 1
Indikator
Pada akhir perkuliahan mahasiswa-mahasiswi diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian, ruang lingkup, dan tujuan ekonomi,
2. menjelaskan konsep-konsep dasar ekonomi dan koperasi, dan
3. mengimplementasi konsep dasar ekonomi dan koperasi dalam kehidupan
masyarakat.
Waktu
3 x 50 menit
Materi Pokok
1.
2.
3.
4.
10 - 2
Langkah-langkah Perkuliahan
PowerPoint
10 - 3
10 - 4
Pengantar
Pembahasan konsep dasar ekonomi, koperasi dan implementasinya meliputi
pengertian ekonomi dan koperasi, ruang lingkup ekonomi dan koperasi,
tujuan ekonomi dan koperasi, konsep dasar ekonomi dan koperasi, serta
implementasinya.
Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah mahasiswa-mahasiswi dapat menjelaskan
pengertian ekonomi berdasarkan pemahaman mereka setelah mempelajari
IPS yang berkaitan dengan ekonomi pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Langkah Kegiatan
1. Bacalah uraian materi 10.2 tentang konsep dasar ekonomi dan
penerapannya dalam kehidupan di masyarakat!
2. Dari hasil membaca uraian materi 10.2 jelaskan tentang konsep dasar
ekonomi!
10 - 5
10 - 6
Pengertian Koperasi
Pengertian Koperasi menurut Undang-undang Koperasi Nomor 25 Tahun
1992 adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
Adapun prinsip koperasi Indonesia adalah: (1) keanggotaan bersifat sukarela
dan terbuka, (2) pengelolaan dilakukan secara demokratis, (3) pembagian
sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota, dan (4) kemandirian.
Koperasi sebagai salah satu badan usaha kegiatan ekonomi di Indonesia
mewujudkan sarana utama pembangunan menurut cita-cita bangsa. Hal ini
tercermin dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1. Landasan Koperasi Indonesia
adalah Pancasila dan UUD 1945 dan sebagai asasnya adalah atas dasar asas
kekeluargaan. Hal ini sesuai yang tercantum dalam pasal 2 UU Koperasi
Nomor 25 tahun 1992.
Tujuan koperasi Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota
pada khusunya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pemahaman perkoperasian kepada siswa-siswi yang terpenting
bukanlah mengajarkan pengertiannya melainkan bagaimana cara
menyadarkan mereka bahwa perkoperasian menyelenggarakan tata ekonomi
Indonesia yang adil dan makmur.
Adapun istilah perkoperasian menunjukkan adanya arah kepada aspek-aspek
tertentu yang terkandung dalam pengajaran ekonomi, seperti dasar-dasarnya,
sifat, dan tipenya, cara penyelenggarannya, prinsip ekonomi yang
mendasarinya, serta cita-citanya. Semuanya itu sudah semestinya di dalam
konteks pembangunan bangsa.
Pantas pula diperhatikan bahwa pengertian koperasi sendiri acapkali
ditafsirkan salah. Masyarakat memandangnya sebagai semacam badan
usaha sosial sehingga tersisihkanlah prinsip ekonomi yang mendasarinya.
Memang benar bahwa koperasi itu sendiri bersifat sosial akan tetapi tak boleh
diartikan badan usaha sosial.
10 - 7
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran IPS dalam kaitannya dengan ekonomi berkenaan
dengan bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan
individu maupun kebutuhan kelompok. Pembelajaran ekonomi dibatasi
sampai gejala dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari khususnya
dalam memenuhi kehidupannya dari berbagai macam pilihan-pilihan.
Jadi yang dipelajari Ekonomi adalah manusia sebagai anggota masyarakat
dalam memenuhi kebutuhannya, maka ruang lingkup ekonomi adalah
1. Substansi materi ilmu ekonomi yang bersentuhan dengan kebutuhan
masyarakat
2. Gejala, masalah dan peristiwa sosial tentang kehidupan bermasyarakat.
Kedua hal tersebut dipelajari dalam ekonomi secara terpadu, karena
pengajaran ekonomi tidak hanya sekedar penyajikan materi-materi melainkan
untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat. Oleh karena itu, pembelajaran ekonomi harus selalu menggali
materi-materi yang bersumber dari potensi alam serta potensi manusia.
Tujuan Ekonomi
Tujuan dari ekonomi adalah sekurang-kurangnya meliputi:
a. membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam
kehidupan manusia;
b. membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisa dan menyusun alternative pemecahan masalah ekonomi yang
terjadi dalam kehidupan manusia; dan
c. membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan ilmu ekonomi sesuai dengan perkembangan kehidupan
manusia dan perkembangan ilmu dan teknologi.
Hal tersebut menjadi tanggungjawab yang harus dicapai dalam pelaksanaan
kurikulum pembelajaran ekonomi di berbagai bidang pendidikan dengan
disertai keluasan, kedalaman, dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang
pendidikan yang dilaksanakan.
B. Konsep Dasar
Konsep Dasar Ekonomi
Konsep adalah suatu pengertian yang disimpulkan dari sekumpulan fakta yang
memiliki ciri-ciri yang sama. Konsep merupakan pembedaan dan pemilikan
secara sadar atas pengalaman persepsi yang pernah diperoleh.
Paket 10 Ekonomi dan Koperasi
10 - 8
10 - 9
10 - 10
Chanakya (c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat
julukan sebagai Indian Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada
Takshashila University pada masa India kuno dan kemudian menjadi Prime
Minister dari kerajaan Mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya.
Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi) yang
dapat dianggap sebagai pendahulu dari Machiavellis The Prince. Berbagai
masalah yang dibahas dalam karya tersebut masih relevan sampai sekarang,
termasuk diskusi tentang bagaimana konsep manajemen yang efisien dan
solid, juga masalah etika di bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu
kesejahteraan seperti redistribusi kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif
yang dapat mengikat kebersamaan masyarakat.
Tokoh pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang
ekonomi. Ibnu Khaldun dari Tunis (13321406) menulis masalah teori ekonomi
dan politik dalam karyanya Prolegomena. Dia menunjukkan bahwa kepadatan
populasi terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu
pertumbuhan ekonomi yang dari segi sebaliknya dapat mengakibatkan
penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan
konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara
tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentuk huruf U).
Perintis pemikiran barat di bidang ekonomi terkait dengan debat scholastic
theological selama Middle Ages. Masalah yang penting adalah tentang
penentuan harga barang. Penganut Katolik dan Protestan terlibat dalam
perdebatan tentang apa itu yang disebut harga yang adil di dalam ekonomi
pasar. Kaum skolastik Spanyol abad 16 mengatakan bahwa harga yang adil
tak lain adalah harga pasar umum dan mereka umumnya mendukung filsafat
laissez faire.
Di era Reformation pada abad 16, ide tentang perdagangan bebas muncul
yang kemudian diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius.
Kebijakan ekonomi di Eropa selama akhir Abad Pertengahan dan awal
renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang yang
ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran ekonomi diatur
dengan hukum feudal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu juga
pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan keagamaan dalam
masalah penyewaan.
Kebijakan ekonomi seperti itu didesain untuk mendorong perdagangan pada
wilayah tertentu. Karena pentingnya kedudukan sosial, aturan-aturan terkait
Paket 10 Ekonomi dan Koperasi
10 - 11
10 - 12
10 - 13
Mercantilism mulai menurun di Great Britain pada pertengahan abad 18, ketika
sekelompok economic theorists, dipimpin oleh Adam Smith menantang
dasar-dasar mercantilist doctrines yang berkeyakinan bahwa jumlah
keseluruhan dari kekayaan dunia ini adalah tetap sehingga suatu negara hanya
dapat meningkatkan kekayaannya dari pengeluaran negara lainnya. Meskipun
begitu, di negara-negara yang baru berkembang seperti Prussia dan Russia,
dengan pertumbuhan manufacturing yang masih baru, mercantilism masih
berlanjut sebagai paham utama meskipun negara-negara lain sudah beralih ke
paham yang lebih baru.
Pemikiran ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam
Smiths The Wealth of Nations, pada 1776, walaupun pemikir lainnya yang
lebih dulu juga memberikan kontribusi yang tidak sedikit. Ide utama yang
diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai penyedia barang dan
pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi barang dan
jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk melakukan
spesialisasi dan peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan nilai
Paket 10 Ekonomi dan Koperasi
10 - 14
lebih dengan tenaga kerja yang tetap. Smiths thesis berkeyakinan bahwa
sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan menjalankan
aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-sendiri tanpa harus
mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai invisible hand
dan masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan capitalism itu sendiri.
Smith adalah salah satu tokoh dalam era classical economics dengan
kontributor utama John Stuart Mill dan David Ricardo. Mill, pada awal hingga
pertengahan abad 19 berfokus pada wealth yang didefinisikannya secara
khusus dalam kaitannya dengan nilai tukar objek atau yang sekarang disebut
dengan price.
Pertengahan abad 18 terjadi peningkatan industrial capitalism, yang memberi
kemungkinan bagi akumulasi modal yang luas di bawah fase perdagangan
dan investasi pada mesin-mesin produksi. Industrial capitalism, yang dicatat
oleh Marx mulai dari pertigaan akhir abad 18th menandai perkembangan dari
the factory system of manufacturing, dengan ciri utama complex division of
labor dan routinization of work tasks, dan akhirnya memantapkan dominasi
global dari capitalist mode of production.
Hasil dari proses tersebut adalah industrial revolution, di mana industrialist
menggantikan posisi penting dari merchant dalam capitalist system dan
mengakibatkan penurunan traditional handicraft skills dari artisans, guilds, dan
journeymen. Selama masa ini pula, capitalism menandai perubahan hubungan
antara British landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari
cash crops untuk pasar lebih dari pada yang digunakan untuk feudal manor.
Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan commercial agriculture sehingga
mendorong peningkatan mechanization of agriculture.
Peningakatan industrial capitalism juga terkait dengan penurunan
mercantilism. Selama masa pertengahan hingga akhir abad sembilan belas
Inggris dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire capitalism. Laissezfaire mendapatkan momentum oleh mercantilism di Britain pada 1840s
dengan persetujuan Corn Laws and Navigation Acts. Sejalan dengan ajaran
classical political economists yang dipimpin oleh Adam Smith dan David
Ricardo, Britain memunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan
perkembangan market economy.
Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi
distribusi sosial dari sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga
pemikiran socialism dan egalitarianism, dengan menggunakan pendekatan
Paket 10 Ekonomi dan Koperasi
10 - 15
sistematis pada logika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel
menghasilkan Das Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang
mengkritik ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist
berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh
classical economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian dikembangkan
oleh Marx.
Pemikiran Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah berlandaskan pada
eksploitasi kelas pekerja. Pendapatan yang diterima oleh pekerja selalu lebih
rendah dari nilai pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh
kaum kapitalis dalam bentuk profit.
Pada akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar berada di
tangan financiers. Masa ini biasa disebut sebagai finance capitalism, yang
dicirikan dengan subordinasi proses produksi ke dalam accumulation of
money profits dalam financial system. Penampakan utama capitalism pada
masa ini mencakup establishment of huge industrial cartels atau monopolies,
kepemilikan dan managemen dari industri oleh financiers berpisah dari
production process, dan pertumbuhan dari complex system banking, sebuah
equity market dan corporate memegang capital melalui kepemilikan stock.
Tampak meningkat juga industri besar dan tanah menjadi subject of profit dan
loss oleh financial speculators. Akhir abad 19 juga muncul marginal revolution
yang meningkatkan dasar pemahaman ekonomi mencakup konsep-konsep
seperti marginalism dan opportunity cost. Lebih lanjut, Carl Menger
menyebarkan gagasan tentang kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity
cost dari keputusan yang dibuat pada margins of economic activity.
Akhir abad 19 dan awal abad 20 kapitalisme juga disebutkan segagai era
monopoly capitalism, yang ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire phase
of capitalism menjadi the concentration of capital hingga mencapai large
monopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks and financiers, dan
dicirikan dengan pertumbuhan corporations dan pembagian labor terpisah dari
shareholders, owners, dan managers.
Dalam perkembangan selanjutnya, ekonomi menjadi lebih bersifat statistical,
dan studi tentang econometrics menjadi penting. Statistik memperlakukan
price, unemployment, money supply dan variabel lainnya serta perbandingan
antar variabel-variabel ini menjadi sentral dari penulisan ekonomi dan menjadi
bahan diskusi utama dalam lapangan ekonomi.
10 - 16
Pada kwartal terakhir abad 19, kemunculan dari large industrial trusts
mendorong legislation di Amerika untuk mengurangi monopolistic tendencies
dari masa ini. Secara berangsur-angsur pemerintah federal Amerika
memainkan peranan yang lebih besar dalam menghasilkan antitrust laws dan
regulation of industrial standards untuk key industries of special public
concern. Pada akhir abad 19th, economic depressions dan boom and bust
business cycles menjadi masalah yang tak terselesaikan. Long Depression
dari tahun 1870-an dan 1880-an dan Great Depression dari tahun 1930-an
berakibat pada nyaris keseluruhan capitalist world, dan menghasilkan
pembahasan tentang prospek jangka panjang capitalism. Selama masa
1930s, Marxist commentators seringkali meyakinkan kemungkinan penurunan
atau kegagalan capitalism, dengan merujuk pada kemampuan Soviet Union
untuk menghindari akibat dari global depression.
10 - 17
10 - 18
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rangkuman
1. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah
adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
2. Pengertian Koperasi menurut Undang-undang Koperasi Nomor 25 Tahun
1992 adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan.
3. ruang lingkup ekonomi adalah; substansi materi ilmu ekonomi yang
bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat, dan gejala, masalah dan
peristiwa sosial tentang kehidupan bermasyarakat.
4. Fokus analisis ekonomi adalah pembuatan keputusan dalam berbagai
bidang di mana orang dihadapkan pada pilihan-pilihan, seperti dalam bidang
pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama.
10 - 19
PAKET 10
EKONOMI DAN
KOPERASI
Mahasiswa-mahasisiwi mengusai
konsep dasar dan implementasi
ekonomi dan koperasi dalam
kehidupan masyarakat.
10 - 20
10 - 21
10 - 22
10 - 23
Daftar Pustaka
Cholisin dan Hisyam, Djihad. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial di Era Indonesia
Baru . Yogyakarta: HISPISI, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
Daldjoeni, N. 1992. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni
Efendi, Ridwan. Dkk. 2006. Pendidikan lingkungan, Sosial, Budaya dan
Teknologi. Bahan Belajar Mandiri. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan
UPI, UPI PRESS.
Hermana, Ruswendi. Dkk. 2006. Perspektif Sosial Budaya. Bahan Belajar Mandiri.
Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan, UPI PRESS.
Kirwani. 2007. Problema Ekonomi, Produksi, Konsumsi dan Distribusi. Surabaya:
Bahan Diklat (PLPG) SMP Sistem 90 Jam.
Mukminan. Dkk. 2002. Diktat Dasar-dasar IPS. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ningrum, Epon. Dkk. 2006. Tempat Ruang dan Sistem Sosial. Bandung: Bahan
Belajar Mandiri, UPI PRESS.
Ritonga, M.T. dkk, 2007. Ekonomi, untuk SMA Kelas X. Jakarta: PT. Phibeta
Aneka Gama.
Rusjdin. 1993. Organisasi dan Manajemen Koperasi. Ujung Pandang: Fakultas
Ekonomi Universitas Muslim Indonesia.
Sapriya. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: Bahan
Belajar Mandiri, Fakultas, Ilmu Pendidikan, UPI PRESS.
10 - 24