You are on page 1of 4

Nama : Eltari Sisvonny Saragih

NIM

: 11.2013.273

Psoriasis di kulit kepala

1. Penatalaksanaan psoriasis di kulit kepala?


Topikal (Unguentum Cocois Co) selama 3 minggu
R/Betamethason
0,1%
LCD (Likuor karbonis detergens) 2 %
Asam salisilat
3%
Aquadest
2 cc
Vaselin album ad 50 gr
m.d. ue
2. Indikasi pemberian metotreksat, dosis dan efek sampingnya?
Indikasi pemberian metotreksat : pada psoriasis atritis dengan lesi kulit dan

eritroderma karena psoriasis yang sukar terkontrol dengan obat standar.


Dosis : 3 x 2,5 mg interval 12 jam, dengan dosis maksimum 7,5 mg/minggu
Efek samping : nyeri kepala, alopesia, gangguan saluran cerna (nausea, nyeri lambung
stomatitis ulserosa, diare, enteritis hemoragik dan perforasi intestinal), depresi
sumsung tulang (leukopenia, trombositopenia, kadang-kadang anemia) dan hepar
(fibrosis dan sirosis).

3. Macam-macam bentuk klinis psoriasis dan derajat keparahan psoriasis?


Bentuk klinis psoriasis
1) Psoriasis Vulgaris: bentuk yang paling sering ditemukan berupa lesi merah tertutup
sisik yang terus berganti dan dapat bertahan berbulanbulan atau tahun. Lesi kecil
yang bergabung dengan lainnya akan membentuk plakat yang pinggirnya menyerupai
gambar peta disebut: Psoriasis Geografika. Bila membentuk lingkaran dan bergabung
satu dengan yang lain menyerupai Gyrus disebut: Psoriasis Gyrata. Bila penyembuhan
terdapat di tengah lesi akan berbentuk linier. Predileksi: siku lutut skalp retroaurikular
lumbal.
2) Psoriasis Gutata: ukuran 0,2-1 cm bentuk bulat atau sedikit lonjong simetris Predileksi
proksimal anggota tubuh di muka dan kulit kepala jarang terdapat. Sering terdapat
pada anak dan dewasa muda atau setelah infeksi akut streptokokus misal pada saluran
nafas bagian atas. Bila lesi terdapat di muka akan cepat hilang.
3) Psoriasis Pustulosa: ditandai dengan eritema skuama pustul miliar berwarna putih atau
kekuningan. Ada dua pendapat mengenai psoriasis pustulosa, pertama dianggap
1

sebagai penyakit tersendiri, kedua dianggap sebagai varian psoriasis.Terdapat dua


bentuk Psoriasis Pustulosa yaitu tipe Barber yang setempat (lokalisata) atau
generalisata dan tipe Zumbusch. Pada psoriasis pustulosa tipePada psoriasis pustulosa
tipe Barber terdapat pustul-pustul miliar yang steril pada telapak tangan dan telapak
kaki. Pada psoriasis pustulosa tipe Zumbusch terdapat pustul pada lesi psoriasis dan
kulit yang normal. Pustul bergerombol sirsinar yang disertai demam, leukositosis dan
dengan keadaan umum pasien tampak sakit yang kemudian akan menjadi eritroderma.
Penyakit ini terjadi karena penghentian obat kortikosteroid sistemik dan perluasan
psoriasis itu sendiri. Pada penderita Psoriasis pada dasar kukunya terjadi penebalan
dan kehilangan kecerahan, di sebut Pitting Nail.
4) Psoriasis inversus (psoriasis fleksural): psoriasis tersebut mempunyai tempat
predileksi pada daerah fleksor sesuai dengan namanya.
5) Psoriasis eksudativa: bentuk tersebut sangat jarang, biasanya kelainan psoriasis
kering, tetapi padabentuk ini kelainannya membasah seperti dermatitis akut.
6) Psoriasis seboroik (seboriasis)
Gambaran klinis psoriasis seboroik merupakan gabungan antara psoriasis dan
dermatitis seboroik, skuama yang biasanya kering menjadi agak berminyak dan agak
lunak. Selain berlokasi pada tempat yang lazim, juga terdapat pada tempat seboroik.
7) Eritroderma psoriatik: eritroderma psoriatik dapat disebabkan oleh pengobatan topikal
yang terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. Biasanya lesi yang khas
untuk psoriasis tidak tampak lagi karena terdapat eritema dan skuama tebal
menyeluruh. Ada kalanya lesi psoriasis masih tampak samar-samar, yakni lebih

eritematosa dan kulitnya lebih meninggi.


Derajat keparahan psoriasis
Salah satu tehnik yang digunakan untuk mengukur derajat keparahan psoriasis
yaitu dengan menggunakan Psoriasis Area and Severity Index (PASI). PASI
merupakan kriteria pengukuran derajat keparahan yang paling sering digunakan.
Berupa suatu rumus kompleks yang diperkenalkan pertama kali dalam studi
penggunaan retinoid pada tahun 1978. PASI menggabungkan elemen pada presentasi
klinis yang tampak pada kulit berupa eritema, indurasi dan skuama. Setiap elemen
tersebut dinilai secara terpisah menggunakan skala 0-4 untuk setiap bagian tubuh:
kepala dan leher, batang tubuh, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah. Penilaian dari
masing-masing tiga elemen kemudian dijumlahkan, selanjutnya hasil penjumlahan
masing-masing area tubuh dikalikan dengan skor yang didapat dari skala 1-6 yang
merepresentasikan luasnya area permukaan yang terlibat pada bagian tubuh tersebut.
Skor ini kemudian dikalikan dengan faktor koreksi yang terdapat pada tiap area tubuh
2

(0.1 untuk kepala dan leher, 0.2 untuk ekstremitas atas, 0.3 untuk batang tubuh, dan
0.4 untuk ekstremitas bawah). Akhirnya skor dari keempat area tubuh ditambahkan
sehingga menghasilkan skor PASI. Berdasarkan nilai skor PASI, psoriasis dapat
dibagi menjadi :
o Psoriasis ringan : 0 - 7
o Psoriasis sedang : 8 - 12
o Psoriasis berat : > 12
Pada metode BSA lebih mudah dilakukan. Dengan klasifikasi derajat psoriasis ringan
jika lesi mengenai sampai 3% dari seluruh permukaan tubuh, psoriasis sedang jika lesi
mengenai 3 10% permukaan tubuh, dan psoriasis berat jika mengenai lebih dari
10% permukaan tubuh.
4. Skor gatal
Beratnya gatal dapat diukur dengan metode berdasarkan pada kriteria seperti menggaruk,
beratnyan frekuensi dan distribusi pruritus, jumlah jam tidur dan frekuensi terbangun di
malam hari karena gatal. Gatal diklasifikasikan menurut poin total tiap pasien dengan
kelas ringan 1-16, sedang 17-32 dan berat 33-48. Penilaian pengobatan berdasarkan
perubahan rasa gatal dengan menggunakan skor gatal (pruritic score) dengan maksimal
skor 48, meliputi:
a) Periode gatal yang masing-masing mempunyai skor 1 yang terjadi waktu pagi,
siang dan malam, maksimal skor adalah 3.
b) Intensitas gatal pada pagi dan siang (masing-masing maksimal 5) meliputi:
Gatal tanpa keinginan menggaruk (skor 1)
Dengan beberapa kali menggaruk gatal baru hilang (skor 2)
Sering menggaruk gatal baru hilang (skor 3)
Terasa tidak gatal jika digaruk terus menerus (skor 4)
Gatal tidak hilang dengan garukan (skor 5).
c) Distribusi gatal saat pagi dan siang, masing-masing lokasi (lengan, kepala, tungkai,
badan dengan skor 1) dan generalisata dengan skor 5.
d) Frekuensi gatal, jika berlangsung dalam 10 menit skor 1, dan apabila lebih dari 10
menit skor 5.
e) Lamanya waktu tidur skor 0 untuk tidur 7 jam atau lebih, skor 2 untuktidur 6 jam,
skor 4 untuk tidur 4 jam, skor 6 untuk tidur 4 jam, skor 7 untuk tidur 3 jam, skor 8
untuk tidur 2 jam, skor 9 untuk tidur 1 jam, skor 10 untuk tidur 0 jam (tidak bisa
tidur).
f) Penilaian terhadap bangun malam hari karena gatal dengan skor setiap bangun 1
dan apabila bangun 5 kali atau lebih skor 5.
5. Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan pada kuku, yakni sebanyak kira-kira 50 %,
yang agak khas ialah yang disebut nail pit atau pitting nail berupa lekukan-lekukan miliar.
3

Kelainan yang tak khas ialah kuku yang keruh, tebal, bagian distalnya terangkat karena
terdapat lapisan tanduk di bawaahnya (keratosis subungual) dan onikolisis.

You might also like