You are on page 1of 8

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil Percobaan
Berdasarkan percobaan yang terlah dilakukan, didapatkan
data sebagai berikut :
Tabel IV.1 Data Premium 700 mL + Biosolar 300 mL
Reproduce
Irene
Clarissa
Irene
Clarissa
Irene
Clarissa

Repe
at
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2

Tempera
tur
(oC)
28
28
18
18
15
15
28
28
18
18
15
15

Waktu
(detik)
1
1,3
2
1,3
1,3
1,1
1
1
1,4
1,42
1,42
1,4

Tabel IV.2 Data Oli Mediteran SAE 40


Reproduce
Irene
Clarissa
Irene
Clarissa
Irene

Repe
at
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2

Tempera
tur
(oC)
28
28
18
18
15
15
28
28
18
18
IV-1

Waktu
(detik)
58
65
60
60
80
80
77
96
100
102

IV-2

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


Clarissa

1
2

LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
Fakultas Teknologi Industri-ITS
SURABAYA

15
15

102
104

IV-3

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


IV.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah
dilakukan, didapatkan data pada Tabel IV.1 dan Tabel IV.2.
Dari data-data tersebut, dapat dibuat grafik hubungan antara
temperatur dan volume % recovery serta hubungan antara
repeatability 1 dan 2.

Grafik IV.1 Hubungan antara Temperatur (oC) dan Volume %


Recovery (mL) pada Repeatability 1 dan Repeatability 2
Berdasarkan Grafik IV.1 dapat diketahui bahwa semakin tinggi
temperatur maka semakin tinggi pula % recovery. Grafik yang
terbentuk dari data hasil pengamatan pada repeatability 1
berhimpit

dengan

grafik

LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
Fakultas Teknologi Industri-ITS
SURABAYA

pada

repeatability

2.

Hal

ini

IV-4

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


dikarenakan data yang diperoleh pada repeatability 1 dan
repeatability 2 tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Pada
proses distilasi, produk yang lebih volatil akan lebih mudah
untuk mendidih karena titik didihnya yang lebih rendah.
Peningkatan suhu distilasi menyebabkan perolehan produk
distilat semakin banyak (Wijanarko, 2006).
Berdasarkan pengamatan initial boiling point, dry point,
end

point

dan

pengukuran

volume

distilat

serta

residu,

didapatkan data yang digambarkan pada Grafik IV.2.


350
325
300
275
250
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0

331

330330

167160
Repeatability 1

81

Repeatability 2
19 19

331

81

Grafik IV.2 Perbandingan Hasil Pengamatan pada Repeatability


1 dan Repeatability 2

IV.2.1 Initial Boiling Point

LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
Fakultas Teknologi Industri-ITS
SURABAYA

IV-5

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


Pada percobaan ini, sampel yang digunakan ialah solar
dan kerosene yang masing-masing mempunyai titik didih
sebesar 282 338oC (International Programme on Chemical Safety,
2004) dan 150 300oC (Wikipedia, 2015). Hal ini menunjukkan

bahwa bahan bakar yang lebih volatil di antara kedua sampel


ialah

kerosene karena

titik

didihnya yang

lebih

rendah.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan titik


didih awal (initial boiling point) ialah 167oC pada repeatability 1
dan 160oC pada repeatability 2. Distilat yang menetes pada
initial boiling point ini merupakan kerosene karena nilai suhunya
yang berada pada kisaran titik didih kerosene.
IV.2.2 Dry Point
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dry point
pada repeatability 1 dan repeatability 2 besarnya sama, yaitu
330oC. Temperatur ini menunjukkan temperatur di mana distilat
terakhir kali menetes.
IV.2.3 End Point
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, end point
pada repeatability 1 dan repeatability 2 besarnya sama, yaitu
331oC. Temperatur ini menunjukkan temperatur tertinggi yang
dicapai selama uji yang diamati sekurang-kurang 5 menit dari
tetesan terakhir distilat.
IV.2.4 Distilat
LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
Fakultas Teknologi Industri-ITS
SURABAYA

IV-6

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


Sampel yang digunakan pada percobaan distilasi ini ialah
campuran antara solar dan kerosene dengan perbandingan 20%
: 80% sebanyak 100 mL. Berdasarkan hasil pengamatan, distilat
yang dihasilkan pada repeatability 1 dan repeatability 2 ialah
sebesar 81 mL. Terdapat kemungkinan terikutnya solar dalam
distilat karena suhu operasi yang melebihi titik didih solar
sehingga 81 mL distilat ini belum merupakan kerosene yang
murni.

Gambar IV.1 Distilat


Dari data volume distilat ini, dapat diketahui %recovery
pada percobaan distilasi. % recovery dihitung menggunakan
rumus sebagai berikut :
%recovery=

volume distilat
100%
volume sampel

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan %recovery pada


percobaan distilasi sebesar 81%.
IV.2.5 Residu
% residu merupakan perbandingan antara volume residu
yang tertinggal dalam labu distilasi dan volume sampel.
LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
Fakultas Teknologi Industri-ITS
SURABAYA

IV-7

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


Berdasarkan hasil percobaan, residu yang dihasilkan sebesar 19
mL

dengan

warna

coklat

kehitaman.

residu

dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut :


% residu =

Berdasarkan

volume residu
100%
volume sampel

hasil

perhitungan,

didapatkan

percobaan distilasi sebesar 19%.

Gambar IV.2 Residu

LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
Fakultas Teknologi Industri-ITS
SURABAYA

%residu

pada

IV-8

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN


Halaman ini sengaja dikosongkan.

LABORATORIUM TEKNIK
PEMBAKARAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
Fakultas Teknologi Industri-ITS
SURABAYA

You might also like