You are on page 1of 6

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TES BERBENTUK OBJEKTIF DAN ESAI

(URAIAN)
Mohammad Faruq Amir
13480123
Tes Obyektif
Tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. 1
hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari bentuk test esai.
Kebaikan kebaikannya:
a; Mengandung lebih banyak segi-segi positif, misalnya lebih representatif mewakili isi

dan luas bahan, lebih obyektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur
subyektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksanya.
b; Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes
bahkan alat alat hasil kemajuan teknologi
c; Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain
d; Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subyektif yang mempengaruhi
Kelemahan- kelemahannya:
a; Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes esai karena soalnya

banyak dan harus lebih teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain.
b; Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali
saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi
c; Banyak kesempatan untuk main untung-untungan
d; Kerja sama antarsiswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka.
Cara mengatasi kelemahan:
a; Kesulitan menyusun tes obyektif dapat diatasi dengan jalan banyak berlatih terus

menerus hingga betul-betul mahir.


b; Menggunakan tabel spesifikasi utntuk mengatasi kelemahan nomor satu dan dua
c; Menggunakan norma (standar) penilaian yang memperhitungkan faktor tebakan
(guessing) yang bersifata spekulatif itu.
Macam-macam Tes Obyektif
1; Tes benar-salah (true-false)

1 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm.179

Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan (statement), statement tersebut ada yang


benar dan ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masingmasing pernyataan itu dengan melingkari B jika pernyataan itu betul menurut
pendapatnya dan melingkari huruf S jika pernyataannya salah.
1; Kebaikan tes benar salah
a; Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banayak memakan tempat karena
biasanya pertanyaan pertanyaannya singkat saja
b; Mudah menyusunnya
c; Dapat digunakan berkali-kali
d; Dapat dilihat secara cepat dan obyektif
e; Petunjuk cara mengerjakannya mudah dimengerti
2; Keburukannya:
a; Sering membingungkan
b; Mudah ditebak/diduga
c; Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua kemungkinan
benar salah
d; Hanya dapat mengungkap daya ingatan dan pengenalan kembali.
Contoh soal benar-salah yang kurang baik:
1; B S : Termometer bukan pengukur suhu udara
Perbaikan:

Seharusnya

pernyataan

hendaknya

tidak

menggunakan

atau

menghindari pernyataan yang negatif, terlebih itu penggunaan dua tanda negatif
juga perlu dihindarkan. Misalnya yang mengandung kata tidak, bukan, semua,
selalu, tidak pernah, tidak mungkin, dan sebagainya2
2; Tes pilihan ganda (multiple choice test)

Multiple choice test terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu
pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari
beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan
Contoh soal kurang baik:
1; Indikator: Peserta didik dapat menentukan tempat terjadinya pembuahan sel telur
oleh sperma pada manusia.
Soal: Pengaruh kerja pil kontrasepsi adalah .
a. mencegah terjadinya haid
b. mencegah peleburan sel telur dan sel sperma
c. mencegah pematangan sel telur
2 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), Hlm. 41

d. mengurangi jumlah sel telur dalam ovarium


Perbaikan: Dilihat dari aspek materi, soal tersebut tidak mengacu pada indikator
yang telah ditentukan, seharusnya soal yang dibuat harus sesuai dengan indikator
supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berikut contoh soal yang sesuai dengan
indikator tersebut:
Soal: Pembuahan sel telur oleh sel sperma pada manusia terjadi di dalam .
a. ovariumc. uterus
b. oviduk
d. vagina
2; Kota manakah yang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah?
a. Semarang c. Surabaya
b. Bandung d. Yogyakarta
Perbaikan: Dilihat dari aspek materi, soal tersebut tidak ada pengecoh yang
berfungsi. Pilihan a adalah kota yang terdapat di provinsi Jawa Tengah, sedangkan
pilihan lainnya adalah kota yang yang tidak terdapat di provinsi Jawa Tengah. Maka,
agar pengecoh berfungsi, pada pilihan b/c/d salah satunya perlu dirubah menjadi
kota yang ada di Jawa Tengah, misalnya pilihan d diganti dengan kota Surakarta.
3; Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 sebagai dasar untuk membentuk perusahaan tertentu.
Bentuk perusahaan yang sesuai dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 adalah .
a. Perseroan Terbatas
c. BUMN
b. Firma
d. Koperasi
Perbaikan: Dilihat dari aspek konstruksi, soal tersebut mengandung pernyataan yang
tidak diperlukan, sehingga menyebabkan kurang jelas dan tegas. Seharusnya kalimat
pertama pada pokok soal dihilangkan saja.
4; Jenis unit koperasi apakah yang tepat dijadikan sebagai tempat pemasaran manisan
dan selai Pak Budi?
a. Koperasi Unit Desa
c. Koperasi Konsumsi
b. Koperasi Simpan Pinjam
d. Koperasi Produksi
Perbaikan: Dilihat dari aspek konstruksi, soal tersebut memberi petunjuk ke arah
jawaban yang benar. Seharusnya kata Unit pada pokok soal dihilangkan, karena
akan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar3
3; Matching test
Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing
pertanyaan mempunyai jawabnya yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas murid
ialah: mencari dan menempatkan jawaban-jawaban, sehingga sesuai atau cocok
dengan pertanyaannya.
Soal yang kurang baik:
Kelompok Kiri
Kelompok Kanan
3 Kunandar, Penilaian Autentik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), Hlm. 183-186

1; Ir. Soekarno

a. Pemerataan Pembangunan
2; Pertanian
b. Makhluk laut melahirkan
3; Ikan Paus
c. Proklamator kemerdekaan
4; Persaingan bebas
d. Demokrasi liberal
e. Prioritas pembangunan
f. Sistem perdagangan
Perbaikan: Seharusnya kelompok pernyataan di sebelah kiri dan kelompok jawaban di
sebelah kanan masing-masing haruslah terdiri kelompok yang homogen.4
Contoh soal yang baik:
Coba pasangkan kelompok di sebelah kiri dengan huruf di depan nama provinsi di
mana kota tersebut berada!
Kelompok Kiri
Kelompok Kanan
1; Cirebon
a. Jawa Tengah
2; Demak
b. Jawa Barat
3; Ponorogo
c. Bali
4; Singaraja
d. Jawa Timur
e. Bengkulu

4 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon
Pendidik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Hlm. 57-58

Tes isian (completion test)


Terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian
yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid ini adalah merupakan pengertian
yang kita minta dari murid 5
1; Abraham Lincoln dilahirkan pada .
Perbaikan: Seharusnya pernyataan hendaknya mengandung hanya satu kemungkinan
jawaban yang dapat diterima. Sehingga pernyataan yang benar Abraham Lincoln
dilahirkan pada tahun .6
Soal bentuk uraian (subjektif) adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk
mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah
dipelajari dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk
uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai
jenis kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir kritis, berpikir kreatif, dan
pemecahan masalahan.7 Ciri-ciri pertanyaannya didahului dengan kata-kata; uraian, jelaskan,
mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan, dan sebagainya.8
Kelebihan dari tes uraian, adalah: penyusunan tes tersebut sangat mudah dan tidak
butuh waktu lama, penjawab memiliki kebebasan dalam menjawab, melatih kreasi dan fantasi
dalam membuat kalimat, lebih ekonomis. Keburukan dari tes uraian: kurang tepat untuk
mengetes pelajaran yang scope-nya luas, jawaban yang sifatnya heterogen, penskoran yang
kurang objektif, cara membuat pertanyaan dan tuntutan jawabannya, masing-masing guru
berbeda-beda.9
Contoh soal yang kurang baik:
1; Misal, indikator: Siswa dapat mennyebutkan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui
Soal: Sebutkan 4 sumber daya alam yang dapat diperbaharui!

5 Sulistyorini, Evaluasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.(Yogyakarta : teras offset.2009)


hlm,101-110
6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 45
7 Kunadar. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta:
Rajawali Pers), 2013. Hal:203.
8 Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.( Jakarta: Bumi Aksara), 2013. Hal:177.
9 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Karya,
1988), hlm. 52.

Perbaikan: Dilihat dari aspek materi, soal seharusnya sesuai atau mengacu pada
indikator. Maka, soal tersebut perlu dirubah menjadi Sebutkan 4 sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui!
2; Jelaskan sumber energi panas serta contoh penggunaannya dalam kehidupan seharihari!
Perbaikan: Dilihat dari aspek materi, seharusnya dalam soal diberi batasan pertanyaan
dan jawaban yang diharapkan jelas. Soal tersebut perlu dirubah, misalnya Jelaskan 4
sumber energi panas serta contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari!
3; Di Indonesia terdiri dari berapa sistem kepartaian?
Perbaikan: Dilihat dari aspek konstruksi, jawaban dari pertanyaan tersebut belum
menuntut jawaban uraian, tetapi jawaban yang pasti (berapa). Seharusnya rumusan
kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut
jawaban terurai. Maka, soal tersebut perlu dirubah menjadi Jelaskan tiga macam
sistem kepartaian!
4; Coba kamu sebutkan satu per satu peralatan rumah tangga yang mengubah energi listrik
menjadi energi panas!
Perbaikan: Dilihat dari aspek bahasa, soal tersebut tidak menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Seharusnya soal tersebut dirubah menjadi Tuliskan 5
peralatan rumah tangga yang mengubah energi listrik menjadi energi panas!

You might also like