Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunianya, rahmat, dan
hidayah-Nya Makalah Sejarah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini disusun dan dikemas dari berbagai sumber sehingga memungkinkan untuk
dijadikan referensi maupun acuan. Besar harapan makalah ini dapat memberikan kontribusi
besar terhadap kemajuan di bidang keilmuah khususnya dalam tugas sejarah.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada guru pembimbing mata pelajaran sejarah yaitu
Bapak Dedi Trisniawan, S.Pd yang telah memberi bimbingan dalam penyusunan karya tulis
ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata penyusun ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang
membaca makalah ini.
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gerakan NII ini bertujuan untuk menjadikan Republik Indonesia sebagai sebuah
Negara yang menerapkan dasar Agama Islam sebagai dasar Negara. Dalam
proklamasinya tertulis bahwa Hukum yang berlaku di Negara Islam Indonesia adalah
Hukum Islam atau lebih jelasnya lagi, di dalam undang-undang tertulis bahwa Negara
Berdasarkan Islam dan Hukum tertinggi adalah Al Quran dan Hadist. Proklamasi
Negara Islam Indonesia (NII) menyatakan dengan tegas bahwa kewajiban Negara untuk
membuat undang-undang berdasarkan syariat Islam, dan menolak keras terhadap
ideologi selain Al Quran dan Hadist,
Dalam perkembangannya, Negara Islam Indonesia ini menyebar sampai ke
beberapa wilayah yang berada di Negara Indonesia terutama Jawa Barat, Jawa Tengah,
Kalimantan Selatan, Aceh, dan Sulawesi Selatan. Setelah Sekarmadji ditangkap oleh
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan dieksekusi pada tahun 1962, gerakan Darul Islam
tersebut menjadi terpecah. Akan tetapi, meskipun dianggap sebagai gerakan ilegal oleh
Negara Indonesia, pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) ini
masih berjalan meskipun dengan secara diam-diam di Jawa Barat, Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang kami buat adalah sebagai berikut:
C.
1.
2.
3.
4.
Tujuan Penulisan
Tujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam
lagi tentang peristiwa pemberontakan DI/TII khususnya di Jawa Barat.
Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah untuk :
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
B.
2.
3.
Akan tetapi,
C.
antigerilwayan. Di samping itu, kekuatan TNI pada saat itu sedang terpecah karena
sebagian pasukan di pulau Jawa terpaksa di kirim ke luar Jawa untuk mengahadapi
DI/TII di Sulawesi dan Aceh. Barulah pada tahun 1957 tejadi titik balik setelah TNI
menyusun rencana opeerasi yang di kenal sebagai Rencana pokok 21. Intinya adalah
menahan DI/TII di daerah-daerah tertentu untuk selanjutnya di hancurkan. Operasi
penghancuran di mulai dari daerah banten dan selanjutnya bergerak ke arah timur.
Dalam melaksanakan operasi ini masyarakat di ikutsertakan untuk mencegah anggota
DI/TII Masuk ke desa-desa. Taktik ini kemudian berkembang menjadi operasi Pagar
Betis yang berhasil mengatasi pemberontakan itu.
Untuk menumpas habis DI/TII di Jawa Barat. Dilakukan Operasi Bharatayudha
dengan sasaran menuju basis pertahanan pemberontakan. Dengan melakukan Operasi
Pagar Betis yang menggerakan tenaga masyarakat yang berjumlah ratusan ribu untuk
mengepung gunung tempat persembunyiann DI/TII, maka dengan begitu ruang gerak
pemberontak semakin sempit. Meski demikian, operasi ini memakan waktu yang cukup
lama. Baru pada tanggal 4 juni 1962, pimpinan DI/TII Jawa Barat berhasil di tangkap di
Gunung Geber di daerah majalaya oleh pasukan Kompi C Bataliyon 328 kujang II
KODAM VI Siliwangi, di bawah pimpinan Letda Suhenda.
D.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Latar belakang : Tidak puas dengan perjanjian Renville.
Tujuan :
Untuk mendirikan negara sendiri yang terpisah dari RI.
Mendirikan Negara Islam Indonesia (NII)
Tokoh :
Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo
Usaha Pemerintah:
Secara diplomasi : melalui musyawarah
Secara militer : Operasi Pagar Betis (rakyat), Operasi Brathayudha.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat berawal dengan ditandatanganinya
Persetujuan Renville pada 17 Januari 1948.
Sekar Marijan Kartosuwiryo mendirikan Darul Islam (DI) bersama pasukannya
yang terdiri atas Hizbullah dan Sabillah(kurang lebih sebanyak 4000 orang. Ia menolak
untuk membawa pasukannya ke Jawa Tengah dan tidak mengakui lagi keberadaan RI.
Setelah makin kuat, S.M.Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara
Islam Indonesia (NII) pada tanggal 17 Agustus 1949 di Desa Cisayong,Jawa Barat dan
tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII).
Upaya pemerintah untuk menghadapi gerakan DI/TII pemerintah bekerja sama
dengan rakyat setempat. Dijalankan lah taktik dan strategi baru yang disebut Perang
Wilayah.
4 Juni 1962, S.M.Kartosuwiryo beserta para pengikutnya berhasil ditanggap oleh
pasukan
Siliwangi
di
Gunung
Geber,
Majalaya,
Jawa
Barat.
Akhirnya
Saran
Dari penjelasan di atas, kita sebagai Bangsa Indonesia dapat mengambil
pelajaran dari Peristiwa Pemberontakan DI/TII di Jabar. Kita sebagai bangsa yang baik
patut melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah memerdekakan Bangsa
Indonesia ini dengan lebih giat belajar, serta menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia
5
C.
Lampiran
Kartosuwiryo
D.
Daftar Pustaka
http://arraufihasyim.blogspot.com/2014/04/pemberontakan-ditii-di-indonesia-latar.html
http://jejaktintakita.blogspot.com/2013/07/latar-belakang-pemberontakan-ditii.html
http://wartasejarah.blogspot.com/2014/11/pemberontakan-ditii-di-jawa-barat.html
Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugroho Notosusanto. 1984. Sejarah Nasional
Indonesia VI: Jakarta: Balai Pustaka. Hal: 36.
Nino Oktorino dkk.2009. Sejarah dan Budaya:Sejarah Nasional Indonesia 8. Jakarta: PT
Lentera Abadi. Hal.236.