You are on page 1of 13

Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman

Refleksi KasusPerinatologi

Bayi Berat Lahir Rendah


(BBLR)

Disusun oleh:
MUHAMMAD RIZKI BACHTIAR

Pembimbing:
dr. Hendra, Sp. A

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN DOKTER UMUM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA
2015

Refleksi Kasus

Bayi Berat Lahir Rendah


(BBLR)

Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian stase Anak


Disusun oleh:
MUHAMMAD RIZKI BACHTIAR

Menyetujui,

dr. Hendra, Sp. A

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN DOKTER UMUM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA
2015
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
yang berjudul BBLR.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan referat ini tidak lepas
dari bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. dr. Hendra, Sp. A.,sebagai dosen pembimbing klinik selama stase ilmu
penyakit anak bagian Perinatologi.
2. Seluruh pengajar yang telah mengajarkan ilmunya kepada penulis hingga
pendidikan saat ini.
3. Rekan sejawat dokter muda angkatan 2014 yang telah bersedia memberikan
saran dan mengajarkan ilmunya pada penulis.
4. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.
Akhir kata, Tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu, penulis
membuka diri untuk berbagai saran dan kritik yang membangun guna
memperbaiki laporan ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Samarinda, 05 September2015

Penulis

RESUME

Identitas Pasien:
Nama
Tanggal lahir
Jenis kelamin
Alamat
Tanggal masuk

:
:
:
:
:

By. Ny. Jw
31 Agustus 2015
Perempuan
Jl. Jelawat Gang 09 No. 5
31 Agutus 2015

Identitas Ayah Pasien:


Nama
: Tn. Th
Umur
: 28 tahun
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan terakhir: SMA
Alamat
: Jl. Jelawat Gang 09 No. 5
Identitas Ibu Pasien:
Nama
: Ny. Jw
Umur
: 26 tahun
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir: SMA
Alamat
: Jl. Jelawat Gang 09 No. 5
Anamnesis:
1. Keluhan Utama
Bayi dengan berat lahir rendah 2100 gram, tunggal, persalinan spontan. Usia
kehamilan 37-38 minggu.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu baru mengetahui kehamilannya setelah usia kehamilan 1 minggu
(karena mengeluh terlambat haid 1 minggu) lalu segera periksa ke puskesmas dan
dinyatakan hamil 1 minggu. Setelah mengetahui kehamilannya, ibu rutin
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas tiap bulan, dan mengetahui bahwa
dalam pemeriksaan janin, didapatkan bayinya memiliki DJJ yang normal serta
dalam posisi yang normal pula. Pada saat kehamilan, ibu menyebutkan bahwa dari
mengalami hasil pemeriksaan tekanan darah didapatkan hipertensi dalam 2 kali
pemeriksaan, dan rutin mendapatkan obat (ibu mengaku diberikan kalsium, tablet
zat besi dan vitamin). Ibu mengaku sebelumnya tidak pernah menderita tekanan
darah tinggi. Riwayat selama kehamilan ibu sering mengalami mual-muntah,
4

sehingga nafsu makan berkurang dan akhirnya makan ibu selama kehamilan
sedikit. Ibu tidak suka minum susu, sebelum hamilpun ibu memang tidak suka
minum susu, jika minum susu ibu terasa mual. merokok juga tidak ada.
Pasien merupakan anak kedua, lahir spontan di Rumah Sakit ditolong oleh
Bidan. Pasien lahir kurang bulan dengan BB 2100 gram dan PB 45 cm.
3. Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu pasien sudah diarahkan oleh petugas puskesmas setempat untuk
melakukan persalinan di RS AWS dikarenakan alat yang lebih lengkap dan
memedai. PersalinBentuk Normal
Thorax
Inspeksi

pergerakan dada simetris, retraksi

(-)
Auskultasi

wheezing (-/-), ronki (-/-), bunyi

jantung I & II normal, murmur (-), gallop (-)


Abdomen
Pemeriksaan GDS serial.
Diagnosis
Neonatus Cukup Bulan Kecil untuk Masa Kehamilan (dismaturitas/BBLR)
Penatalaksanaan:
1. IVFD D10 210 cc/24 jam
2. Amoxan drop 3 x 0,5 mg
3. ASI 20cc/KgBB/hari
Prognosa
Dubia ad bonam

BAB 2
PEMBAHASAN

TEORI

KASUS
ANAMNESIS

Pengaruh
budaya

ekonomi,

sosial,

mempengaruhi

kecepatan

pertumbuhan janin. Status ekonomi


yang rendah seringkali dihubungkan

Bayi tunggal ; BB bayi : 2100


gram
Ibu adalah seorang IRT lulusan
SMA dan dari golongan sosial
ekonomi menengah ke bawah

dengan prematuritas dan awal dari


masalah asupan gizi ibu.
Kurangnya perawatan prenatal
meningkatkan

insidens

kelahiran

BBLR. Hambatan perawatan prenatal


yang memadai antara lain : tidak
mempunyai uang atau uang tidak
cukup, pendidikan yang tidak cukup,
kurangnya

sarana

dan

prasaranan

pelayanan prenatal yang baik,


PEMERIKSAAN
Bayi dengan berat lahir rendah Antropometri
dengan
menurut

masa

kehamilan

kehamilannya

pendek Berat badan lahir : 2100 gram

mengalami Panjang badan lahir

: 45 cm

retardasi pertumbuhan uteri disebut Lingkar kepala: 32 cm


juga sebagai kecil untuk masa Lingkar dada : 27 cm
kehamilan (IUGR/KMK/SGA).
Symphysis kaki : 26 cm
IUGR dihubungkan dengan
Anus : (+)
berbagai kondisi medis yang dapat
Cacat : (-)
mengganggu sirkulasi dan efisiensi
dari plasenta, dengan pertumbuhan dan
perkembangan janin, serta dengan Apgar Score
keadaan kesehatan dan nutrisi ibu 1 Menit : 9
5 Menit : 10
secara umum.
Terdapat dua tipe penurunan
pertumbuhan pada IUGR, yaitu :
Bayi sempat mengalami hipoglikemi
1.) Simetrik : lingkar kepala, lengan
(GDS : low)
6

dan berat terkena efek yang seimbang,


relatif proporsional
2.) Asimetrik : dimana
terdapat

perbedaan

biasanya

relatif

pertumbuhan lingkar kepala


IUGR
simetrik

pada

Pemeriksaan fisik lain dalam


batas normal.

biasanya

memiliki onset yang lebih dini, dan


dikaitkan dengan berbagai penyakit
yang mempengaruhi jumlah sel janin,
kondisi-kondisi yang lebih berkaitan
dengan

kelainan

kromosom

dan

malformasi genetik
gan dari atau eksaserbasi dari
penyakit-penyakit vaskuler ibu seperti
hipertensi

kronik

eklampsia

dan

gangguan

terjadi

maupun

pre-

eklampsia.

Jika

di

sedikit

terpengaruh, sedangkan ukuran hati,


limpa, timus sangat berkuang
Bila dibandingkan dengan

bayi

prematur dan sesuai masa kehamilan


(SMK), bayi dengan IUGR memiliki
berat yang lebih rendah dan biasanya
memiliki

kepala

disproporsional

yang
lebih

secara
besar

dibandingkan ukuran tubuhnya; kedua


kelompok ini sama-sama memiliki
sedikit lemak subkutaneus.
Masalah yang sering muncul
pada bayi-bayi yang mengalami IUGR
antara lain asfiksia perinatal dan
hipoglikemia.

Asfiksia

perinatal

muncul dikarenakan turunnya perfusi


uteroplasenta selama ndrom aspirasi
7

mekonium. Hipoglikemi terjadi karena


menurunnya

simpanan

jaringan,

glikogen
menurunkan

glukoneogenesis,

terjadi

hiperinsulinemia, kebutuhan glukosa


pada

hipoksia

Hipoglikemia

bayi

meningkat.
kecil

masa

kehamilan asimetris.
DIAGNOSIS
Klasifikasi bayi berdasar berat lahir :
Neonatus Cukup Bulan Kecil
- Normal : 2500-4000
untuk LR)
- : 1500-2499 gram
- Bayi berat lahir sangat rendah :
-

1000-1499 gram
Extreme low birth weight :

<1000 gram
Klasifikasi bayi berdasarkan

masa

gestasi :
- Bayi

Bayi

kurang

bulan

dilahirkan dengan masa gestasi <


-

37 minggu
Bayi cukup

bulan

Bayi

dilahirkan dengan masa gestasi


-

37-42 minggu
Bayi lebih bulan

Bayi

dilahirkan dengan masa gestasi


> 42 minggu
Klasifikasi bayi menurut

grafik

Lubchenco :
- Bayi

Masa

Kecil

untuk

Kehamilan : Bayi dilahirkan


dengan berat lahir <10 persentil
-

menurut grafik Lubchenco


Bayi Besar untuk Masa
Kehamilan : Bayi dilahirkan
dengan berat lahir >10 persentil
8

menurut grafik Lubchenco


Bayi KMK berada di bawah
persentil 10 atau lebih dari di bawah 2
standar deviasi bayi yang tidak sesuai
dengan perkembangan skeletal dapat
digunakan ponderal indeks.
Ponderal index = BB lahir
(gr) x 100

Ponderal index = 3,05 (di atas persentil


PB (cm)3

97)
Untuk

menegakkan

diagnosis

bayi

prematur dan BBLR didapatkan dari:


Anamnesis

Usia ibu
jarak kelahiran sebelumnya
Kenaikan BB sela
diminum selama hamil.

Pemeriksaan Fisik

BB lahir < 2500 gram


Tanda prematuritas (bila bayi

kurang bulan)
Tanda bayi cukup bulan atau
lebih bulan (bila bayi kecil
untuk masa kehamilan)

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan skor Ballard


Tes kocok (shake test) untuk

bayi kurang bulan


Darah rutin dan glukosa darah
Bila perlu dan bila ada fasilitas
dapat

diperiksakan

elektrolit

dan analisa gas darah


Foto rongten dada untuk bayi
baru lahir yang kurang bulan
9

dengan gangguan napas


USG kepala terutama pada bayi dengan
umur kehamilan < 35 minggu, dimulai
pada umur 3 hari dan dilanjutkan sesuai
hasil yang didapat (Pudjiadi & al, 2009)
PENATALAKSANAAN
Sebagian BBL dengan berat lahir 2100

1. IVFD D10 210 cc/24 jam 9

gram mungkin ntuk diberi minum dan

tpm
2. Amoxan drop 3 x 0,5 cc
3. ASI 20cc/KgBB/hari

kehangatan.
Pada saat lahir diperlukan penanganan
yang tepat dalam memastikan jalan
nafas

bebas,

perawatan

menginisiasi

terhadap

mata,

nafas,
dan

pemberian vitamin K1 yang sama


seperti dilakukan pada bayi normal.
Jagalah bayi supaya tetap
kering

di

ruangan

hangat,

hindarkan aliran udara, selimuti

dengan baik
Beri Vitamin K1 1 mg IM di

paha kiri
Beri
di aksin polio oral 2 tetes ke
mulut bayi
Penatalaksanaan

diperlukan

untuk

khusus

mempertahankan

patensi jalan nafas, dan menghindari


terjadinya

aspirasi

isi

lambung.

Penatalaksanaan tambahan meliputi :


(1) kontrol suhu dan monitoring
denyut jantung dan pernapasan; hal ini
bisa dilakukan dengan inkubator dan
kelembaban 40-60%
(2) Terapi oksigen ; Pemberian oksigen
10

haruslah

diseimbangkan

mencegah

resiko

antara

hipoksia

dan

insufisiensi sirkulatorik dengan resiko


hiperoksia pada mata dan paru-paru.
Oksigen haruslah diberikan melalui
masker, nasal kanul, CPAP, atau ETT
untuk

mempertahankan

kestabilan

konsentrasi oksigen. Konsentrasinya


sendiri diatur berdasar tekanan oksigen
dari darah arteri (Pao2) atau metode
non invasif seperti continuous pulse
oximetry. Analisa gas darah kapiler
tidak cukup untuk memperkirakan
leveloksigen arteri
(3) Perhatian khusus kepada cara
pemberian makan serta penanganan
terhadap resiko infeksi ;
- Slang OGT diberikan karena refleks
menghisap

dan

menelan

yang

belum
- ASI diberikan setelah dipastikan
tidak

ada

kontaraindikasi,

dan

dipastikan lewat bising usus. Pada


bayi dengan berat 1500 gram ke
atas, dimulai pada 20-25 mL/kg/24
jam dan diberikan secara bolus tiap
3 jam. Volume tidak boleh melebihi
20 mL/kg/24 jam.
Pada beberapa bayi dapat
mengalami periode apneu yang cukup
lama yang bisa menyebabkan sianosis
sentral

atau

frekuensi

jantung

<80x/menit. Untuk bayi sangat kecil


11

serangan apneu bisa menetap bahkan


setelah

pertolongan

awal

telah

dilakukan (rangsangan teofilin tidak


tersedia atau pemberian oral belum
memungkinkan,

bisa

diberikan

Aminofilin dosis awal 6 mg/kg IV


diteruskan 2 mg/kg IV tiap 8 jam
selama 7 hari.
Tidak ada keraguan pemberian
terapi

dextrose

intravena

jika

ditemukan kadar glukosa rendah pada


bayi. Bolus glukosa 10% IV 200
mg/kg

(2

ml/kg)

efektif

untuk

menaikkan kadar glukosa darah. Pasca


terapi pertama harus diberikan infus
glukosa

mg/kg/menit.

Jika

hipoglikemia terjadi lagi, kecepatan


infus

harus

ditambah

lagi

menggunakann glukosa 15-20%

12

BAB 3
KESIMPULAN
Pasien by. Ny. Jw berjenis kelamin perempuan, lahir di RSUD pada tanggal
31 Agustus 2015 dengan persalinan spontan pervaginam dengan masa kehamilan
37-38 minggu, dan sesuai masa kehamilan. Berat badan lahir rendah yaitu 2100
gram dan panjang badan 45 cm, dengan apgar score menit ke satu adalah 9 dan
menit kelima adalah 10. Selama perawatan, ditemukan fisik bayi sesuai dengan
teori bayi cukup bulan dan kecil masa kehamilan, serta sempat ditemukan keadaan
hipoglikemi dan menjalani penatalaksanaan sesuai teori.
Secara umum, mulai dari anamnesis, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang,
penegakan diagnosis danpenatalaksanaan pada kasus ini sudah sesuai dengan teori
yag penulis dapatkan dari literatur yang ada. Prognosis

pada pasien ini

berdasarkan perjalanan penyakit dan penatalaksanaan yang telah didapatkannya


adalah dubia ad bonam.

13

You might also like