Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Metode Geolistrik merupakan salah satu metode Geofisika yang menggunakan sifat
kelistrikan batuan untuk mengidentifikasi kondisi bawah permukaan. Resistivity adalah
salah satu metode yang digunakan pada pengukuran Geolistrik. Prinsip dasar dari metode
ini adalah menginjeksikan arus listrik ke bawah permukaan dengan menggunakan dua
elektroda arus, sehingga didapatkan nilai beda potensial dan nilai arus dari dua elektroda
potensial. Metode pengukuran Resistivity menggunakan konfigurasi Schlumberger untuk
mengukur beda potensial dan arus dibawah permukaan. Pengolahan data menggunakan
software IP2WIN untuk mengolah data hingga mendapatkan jumlah lapisan, dengan
masing-masing lapisan memiliki nilai resistivitas, ketebalan lapisan, dan kedalaman yang
berbeda. Informasi tersebut dibuat penampang dengan menggunakan corel dan
menginterpretasikannya. Hasil akhir dari pengukuran didapatkan lima lapisan dengan
masing-masing nilai resistivitasnya 897, 1078, 538, 285, dan 127 Ohm.m dan kedalaman
maksimum yang didapat sebesar23,8 m.
Keywords : Geolistrik, Resitivitas, and Konfigurasi Schlumberger
1.PENDAHULUAN
Metode
Geolistrik
merupakan
metode geofisika yang mengukur sifat
kelistrikan batuan berupa potensial
listrik dan resistivitas listrik. Sifat
kelistrikan tersebut dipengaruhi oleh
batuan penyusun/komposisi mineral,
homogenitas
batuan,
kandungan
mineral, kandungan air, permeabilitas,
tekstur, suhu, dan sifat fisika lainnya.
Metode geolistrik memanfaatkan
sifat kelistrikan dalam batuan untuk
mengetahui kondisi bawah permukaan.
Metode geolistrik terbagi menjadi 3,
yaitu
Self
Potensial,
Induced
Polarization dan Resistivity. Pada
bawah
permukaan
daerah
penelitianya.
bergantung ukuran atau geometri-nya.
Untuk itu digunakan besaran resistivitas
yg merupakan resistansi yg telah
dinormalisasi terhadap geometri.
Metode Geolistrik memiliki
beberapa
konfigurasi
diantaranya konfigurasi Wenner,
Schlumberger,
Dipole-dipole,
Pole-dipole, Dipole-pole, Polepole, dan Mise ala mase. Namun
Metode Geolistrik secara garis
besar dibagi menjadi dua
macam, yaitu : Geolistrik yang
bersifat pasif, dan Geolistrik
yang bersifat aktif. Dan
geolistrik juga terbagi atas
beberapa
bagian
yaitu
Resiitivity,
Self
potensial,
Induksi polarisasi (IP).
Pada
konfigurasi
Schlumberger idealnya jarak
MN dibuat sekecil-kecilnya,
sehingga jarak MN secara
teoritis tidak berubah. Tetapi
karena keterbatasan kepekaan
alat ukur, maka ketika jarak AB
sudah relatif besar maka jarak
MN
hendaknya
dirubah.
Perubahan jarak MN hendaknya
tidak lebih besar dari 1/5 jarak
AB.
2. Arus (I)
3. Beda Potensial ( V)
Parameter yang dihitung :
1. Tahanan jenis (R)
2. Faktor geometrik (K)
3. Tahanan jenis semu ( )
Untuk mempermudah
penentuan lithologi batuannya,
dibawah ini terdapat tabel
resistivitas :
3. METODOLOGI PENELITIAN
(1)
(2)
Umumnya
perubahan jarak
MN bisa dilakukan
(3)
bila telah tercapai perbandingan
antara jarak MN berbanding
(4)
jarak AB = 1 : 20. Perbandingan
yang lebih kecil misalnya 1 : 50
bisa dilakukan bila mempunyai
alat utama pengirim arus yang
mempunyai keluaran tegangan
listrik
DC
sangat
besar,
katakanlah 1000 Volt atau lebih,
sehingga beda tegangan yang
terukur pada elektroda MN tidak
lebih kecil dari 1.0 milliVolt.
Parameter yang diukur :
1. Jarak antara stasiun dengan
elektroda-elektroda (AB/2 dan
MN/2)
Profil Bawah
Permukaan
Pembahasan
Kesimpulan
SELESAI
Lapisan
pertama
memiliki
nilai
resistivitas
897
Ohm.m
dengan
ketebalan lapisan 0.798 m dan
berlitologi endapan fluvial vulkanik
yang diberi warna merah muda. Lapisan
kedua memiliki nilai resistivitas 1078
Ohm.m dengan ketebalan lapisan 4.32 m
dan berlitologi soil yang diberi warna
coklat tua. Lapisan ketiga memiliki nilai
resistivitas
538
Ohm.m
dengan
ketebalan lapisan 3.41 m dan berlitologi
batugamping yang diberi warna crem.
Lapisan keempat memiliki
nilai
resistivitas
285
Ohm.m
dengan
ketebalan lapisan 5.1 m dan berlitologi
batupasir yang diberi warna kuning
pucat. Lapisan kelima memiliki nilai
resistivitas
127
Ohm.m
dengan
ketebalan lapisan 10.3 m dan berlitologi
batupasir tersaturasi yang diberi warna
yang hampir sama yaitu kuning pucat
namun sedikit lebih cerah.
5. KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan data dengan
menggunakan software Ms.Excel dan
software
IP2WIN
dapat
ditarik
kesimpulan sebagai berikut
:
Hasil
pengolahan
dengan
software diperoleh lima lapisan
dengan
nilai
resistivitas,
kedalaman dan ketebalan yang
berbeda.
Lapisan pertama memiliki nilai
resistivitas 897 Ohm.m dengan
ketebalan lapisan 0.798 m dan
berlitologi
endapan
fluvial
vulkanik yang diberi warna
merah muda.
Lapisan kedua memiliki nilai
resistivitas 1078 Ohm.m dengan
ketebalan lapisan 4.32 m dan
berlitologi soil yang diberi
warna coklat tua.
Lapisan ketiga memiliki nilai
resistivitas 538 Ohm.m dengan
ketebalan lapisan 3.41 m dan
berlitologi batugamping yang
diberi warna crem.
Lapisan keempat memiliki nilai
resistivitas 285 Ohm.m dengan
ketebalan lapisan 5.1 m dan
DAFTAR PUSTAKA
Laboratorium Geofisika Eksplorasi.
2012. Panduan Praktikum Geolistrik.
Yogyakarta.
Universitas
Pembangunan Nasional Veteran
Santoso. 2000. Pegantar
Geofisika. Bandung. ITB.
Teknik