You are on page 1of 5

Anthurium crystallinum (Daun Kuping Gajah)

1. Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
: Arecidae
: Arales
: Araceae (suku talas-talasan)
: Anthurium
: Anthurium crystallinum

2. Karakteristik
Anthurium kuping gajah berpenampilan menarik, karena bentuk, warna, dan pola
hiasan daunnya. Daun anthurium berbentuk jantung dan besar, bila dibandingkan dengan
ukuran batangnya. Daun yang lebar ini lalu dianggap menyerupai kuping gajah. Warnanya
hijau gelap seperti beludru. Tulang daunnya yang berupa urat-urat hijau muda keputih-utihan
membentuk pola hiasan berwarna perak.
Warna hijau beludru dan hiasan perak ini akan semakin menarik, kalau anthuriun
kuping gajah dipelihara di dataran menengah sampai tinggi, dengan sinar matahari yang tidak
terlalu penuh, karena Anthurium hanya butuh sinar matahari sedikit. Tempat yang teduh
seperti di beranda rumah, teras belakang rumah menjadi tempat yang cocok bagi Anthurium.
Daun Anthurium akan berubah menguning jika terkena sinar matahari secara terus menerus
dalam waktu lama. Tetapi bila cahaya kurang, daun nampak lemas dan pucat, daun dan
tangkainya cenderung memanjang.
Ukuran daun anthurium kuping gajah bisa mencapai panjang 40 cm dengan lebar 30
cm. Ada pula varietas yang bisa berdaun sangat lebar, dengan tangkai daun yang juga
panjang, namun warna daun serta pola tulanganya tidak secemerlang varietas yang berukuran
lebih kecil.
3. Manfaat dan Kegunaan
Daun Anthurium andreanum berkhasiat sebagai obat bengkak pada tenggorokan dan
mulut. (Widyanigrum, H, 2011)
4. Perkembagbiakan
Anthurium daun, bisa diperbanyak secara vegetatif dengan potongan batang, bisa pula
secara genetratif melalui biji. Anthurium daun pun, sebenarnya juga berbunga. Namun bunga
Anthurium daun tidak semenarik penampilan daunnya. Bunga Anthurium terdiri dari
seludang dan tongkol bunga. Seludang inilah yang pada Anthurium bunga tumbuh dengan
berbagai bentuk dan warnanya yang menarik. Sementara tongkol bunganya ada yang tumbuh
lurus, ada pula yang melengkung seperti halnya paruh burung flamingo. Bentuk seludang dan
tongkol bunga, yang mirip kepala dan paruh flamingo inilah yang menjadikan salah satu jenis
Anthurium mendapat julukan Flamingo Lily.
a.

Perkembangbiakan secara Generati


Perbanyakan Anthurium secara generatif dari biji, dilakukan pertama-tama dengan
penyerbukan bunga. Anthurium daun kebanyakan tidak bisa menyerbuk sendiri dengan

bantuan serangga. Padahal bunga jantan dan betina terdapat pada tongkol yang sama. Hal
ersebut dikarenkan waktu mekar bunga jantan dan bunga betina tidak bersamaan.
Pertama-tama bunga betina akan keluar berupa bintik-bintik yang mengeluarkan cairan
lengket seperti lem. Bunga betina ini akan mekar antara pukul 08.00-10.00 pagi. Proses ini
berlangsung sekitar dua sampai tiga hari. Setelah bunga betina mekar semua, disusul
mekarnya bunga jantan di tongkol yang sama.
Waktu mekarnya bunga jantan juga sama dengan bunga betina. Ditandai dengan
keluarnya bintik-bintik kuning tepung sari. Karena mekarnya bunga jantan dan betina dalam
satu individu bunga tidak bersamaan, maka harus dilakukan persarian silang. Hingga pada
pagi hari antara pukul 08.00-10.00, harus ada minimal dua individu bunga, yang satu mekar
bunga betinanya, yang satu lagi bunga jantannya.
Proses persarian bisa dilakukan dengan bantuan kuas, bisa pula dengan tangan telanjang.
Caranya, telapak tangan kita digunakan untuk memegang tongkol yang sedang mekar bunga
jantannya, lalu tangan itu digunakan untuk memegang-megang bunga betinanya.
Kalau proses persarian terjadi, maka tongkol akan tetap segar dan tumbuh bintil-bintil
biji. Kalau persarian gagal, maka tongkol, seludang, dan tangkai bunga akan menguning dan
kering.
Buah yang masak akan ditandai dengan membengkaknya bintik-bintik itu dan perubahan
warna dari hijau menjadi kemerahan. Dalam satu tongkol bunga bisa ada ratusan buah beri
dengan diameter 3 mm. Buah ini harus segera dipetik, diremas-remas sambil dicuci, sampai
diperoleh "beras" biji Anthurium. Beras ini dikeringkan dan diangin-anginkan, setelah itu
direndam larutan atonik dan disemai di wadah yang telah diisi media.
Wadah tersebut ditutup rapat dengan plastik bening, kemudian ditahuh di tempat yang
terkena panas matahari 50%. Dalam jangka waktu antara 1-2 bulan semai ini akan tumbuh.
Untuk mengembangkannya menjadi individu tanaman baru, semai ini dibongkar, dipindahkan
ke pot koloni, dan secara bertahap disapih ke dalam pot tunggal.
b. Perkembagbiakan secara Vegetatif
Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan memisahkan anakan, tetapi bisa
pula dengan memotong-motong batang. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan :
1) Carilah tanaman Anthurium yang batangnya telah panjang. Potong bagian atas tanaman,
dengan batas pada bagian batang yang masih ada akarnya. Bagian atas tanaman ini ditanam
dalam pot baru.
2) Bagian bawah tanaman dibongkar, seluruh akarnya dibuang, dicuci, dan dipotong-potong
sepanjang 3 cm. Potongan batang ini dilayukan dengan diangin-anginkan.
3) Potongan batang ini direndam dalam larutan atonik untuk merangsang pertumbuhannya.
4) Potongan-potongan yang sudah direndam ini kemudian disemai dalam media tanam yang
sama dengan media untuk menanam tanaman dewasa. Potongan yang berasal dari bagian
batang tanaman yang berada di atas tanah akan menumbuhkan tunas lebih cepat dibanding
dengan potongan dari bagian batang yang sebelumnya sudah terbenam dalam media tanam.
Namun dalam jangka waktu antara 1-3 bulan, seluruh potongan batang sudah akan
menumbuhkan tunas yang muncul dari permukaan media semai.
5) Setelah semai ini menumbuhkan dua sampai tiga daun, seluruh media dibongkar.
6) Semai dipindahkan ke pot kecil-kecil dan ditaruh di tempat yang teduh.
7) Dalam waktu kurang dari satu tahun, tanaman Anthurium tua itu sudah bisa berkembang
menjadi beberapa individu tanaman baru.

Platycerium bifurcatum (paku Tanduk Rusa)


Klasifikasi
Kingdom

:Plantae

Subkingdom

:Tracheobionta

Divisi..

:Pteridophyta

Kelas..

:Pteridopsida

Subkelas

:Polypoditae

Ordo

:Polypodiales

Familia.

: Polypodiaceae

Genus.

: Platycerium

Spesies

: Platycerium bifurcatum

(Anonim, 2008).

Habitus
Paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum termasuk jenis paku pakuan. Paku ini
hidupnya menempel kuat pada benda atau pohon lain tetapi tidak merugikan tumbuhan yang
menjadi inangnya. Sifat seperti ini disebut juga epifit. Pada dasarnya paku tanduk rusa
merupakan tumbuhan tegak yang menempel pada inang dengan pokok penumpu berupa akar
dan rimpang batang membentuk bongkahan yang menyerupai kol berwarna coklat, dan
juntaian helaian daun berwarna hijau. Platycerium bifurcatum menyukai tempat yang tidak
langsung terpapar oleh cahaya matahari. Perkembangbiakannya dilakukan dengan spora atau
dengan hanya memindahkan rimpangnya (Anonim,

Organa nitrivum
1

Daun ( folium )

Daun bertipe perisai, mengering dan berwarna kecoklatan dari daun ini akan tumbuh daun
yang menjuntai kebawah seperti tanduk rusa yang tumbuh sehat berwarna hijau. Daun perisai
tersebut memberikan perlindungan dan hara mineral bagi akar yang melekat pada batang
pohon atau pada tempat perlekatannya. Permukaan daunnya kasar seperti kulit rusa. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, daun ini memiliki dua tipe daun yaitu Tipe pertama
merupakan daun yang selalu steril berbentuk perisai tegak, mengering pada kondisi kurang
air, fungsi dari daun steril ini adalah untuk mengumpulkan daun daun kering dan sebagai
penangkap air, sehingga kelembaban bagi rimpang tetap terjaga. Tipe kedua adalah daun
fertil yang berbentuk seperti tanduk rusa dan menjuntai dari pusat daun steril. Fungsi dari tipe
daun fertil ini adalah sebagai pembawa spora yang terletak di sisi bawah daun. Panjang daun

tipe fertil ini dapat mencapai satu meter atau lebih. Spora yang terdapat pada sporangia yang
terlindung oleh sori yang tumbuh menggerombol disisi bawah daun, menyebabkan flek
berwarna coklat pada daun ( Anna, 2010 ).
2

Batang ( caulis )

Batang berupa rimpang. Batang dan akar merupakan pokok penumpu pada batang inang yang
membentuk bongkahan seperti kol berwarna coklat ( Anna, 2010 )
3

Akar ( radix )

Akar tumbuh berumbai dari rimpang pendek yang dikenakan dari dua jenis daun tersebut
yaitu daun basal dan daun subur. ( anna,2010 )

Kegunaan
Tumbuhan hias yang biasa dipelihara orang di pekarangan rumah, ditempel di pohon atau
digantungkan untuk memberikan kesan alami pada taman. Beberapa jenisnya menghasilkan
anakan yang dapat dipisahkan dari induknya secara hati-hati dan ditempelkan pada tempat
lain.
Memperbanyak Paku Tanduk Rusa sama seperti halnya tumbuhan paku lain terbilang sangat
mudah, selain tidak memerlukan teknik yang sulit alat perkembangbiakan berupa spora juga
memiliki jumlah yang sangat banyak jadi kemungkinan dihasilkanya individu baru juga
tinggi.

Perkembangbiakan
Jika diperhatikan lebih detail daun pada pakut tanduk rusa ada dua tipe; tipe pertama selalu
steril dan berbentuk perisai tegak, mengering pada kondisi kurang air, fungsinya
mengumpulkan dedaunan kering dan penangkap air, sehingga kelembaban bagi rimpang
terjaga; tipe kedua menjuntai dari "pusat" daun tipe pertama dengan bentuk menyerupai
tanduk rusa (walaupun ada beberapa jenis yang tidak demikian), fungsinya sebagai pembawa
spora yang terletak di sisi bawah daun, panjang daun yang menjuntai dapat mencapai satu
meter atau lebih, tergantung jenisnya. Spora terdapat pada sporangia yang terlindung oleh
sorus (jamak : sori) yang tumbuh menggerombol di sisi bawah daun, menyebabkan vlek
berwarna coklat pada daun.
Jika telah matang kotak spora akan pecah dan spora akan beterbangan terbawa angin dan
akan tumbuh jika jatuh ditempat yang kondisinya cocok. Cara sederhana untuk "menangkap"
sebaran spora adalah dengan meletakan papan-papan pakis atau media tertentu dengan
kelembaban yang cukup di dekat sorus ( ada pada daun fertil). Jika berhasil dalam beberapa
waktu akan tampak anakan-anakan paku tersebut, sekilas memang susah menentukan dari
jenis atau varian apa namun jika sudah cukup besar maka perbedaan-perbedaan tersebut akan
terlihat jelas.
Perlu diketahui letak sorus atau kotak-kotak spora pada paku tanduk rusa terkadang berbedabed, sebagai contoh pada jenis Platyceriyum bifurcatum terletak pada daun yang menyerupai

tanduk menjangan pada bagian bawah/ ujung daun, namun pada jenis Platyceriyum ridleyi,
dan Platycerium coronarium, akan tumbuh daun berbentuk seperti mangkuk terbalik yang
merupakan daun fertil dan memiliki spora.

You might also like