Professional Documents
Culture Documents
Wahyu Budi Setyawan: Abs Trak Abs Trak Abs Trak Abs Trak
Wahyu Budi Setyawan: Abs Trak Abs Trak Abs Trak Abs Trak
15 (2) 91-102
ISSN 0853-7291
Abstrak
Kegiatan penanaman mangrove yang gagal banyak dijumpai di kawasan pesisir utara Pulau Jawa. Untuk
memperbaiki keadaan tersebut maka perlu diteliti praktek penanaman yang telah dilakukan sehingga dapat
diketahui penyebabnya. Penelitian mengenai aktifitas penanaman mangrove di beberapa lokasi di kawasan
pesisir utara Pulau Jawa Bagian Barat (Serang, Indramayu, Cirebon dan Tegal) telah dilakukan. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa penanaman mangrove di lokasi penelitian sebagian besar dilakukan di tepi
pantai yang bersifat erosional dan di habitat yang tidak sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan mangrove,
seperti di rataan erosional, endapan lumpur temporer, endapan pasir atau lahan berpasir, dan areal
persawahan, sehingga menyebabkan kegagalan upaya penanaman mangrove yang ditunjukkan dengan
kematian benih yang ditanam.
Kata kunci:
kunci: penanaman mangrove, erosi pantai, morfologi pantai, proses pantai, pengelolaan kawasan pesisir.
Abstract
Unsuccess mangrove planting activities were found at many places at Western Part of Northern Java Island
coastal zone. In order to uncover the problems, it is needed to study mangrove planting practices. Field
examination on mangrove planting practices had been done at north coast of western part of Java. This paper
provide finding of field works examination on mangrove planting activities at Serang, Indramayu, Cirebon and
Tegal coastal areas, and evaluate the condition of the activities results theoretically. Field exanimation at those
coastal areas showed that mangrove was planted at erosional coast and on habitat that unfavorable for
mangrove growth and development, such as erosional platform, temporary mud deposits, sand deposits or sandy
land, and rise field. Consequence of the condition is that the mangrove planting activities become fail due to the
death of mangrove seedling.
Key words:
words: mangrove planting, coastline erosion, coastal morphology, coastal processes, coastal zone
management.
Pendahuluan
Mangrove adalah tumbuhan daerah pasang
surut di daerah tropis. Hutan mangrove banyak
memberikan
keuntungan
ekologi,
seperti
menstabilkan garis pantai, mengurangi energi angin
dan gelombang yang mengenai pantai, dan
mendukung perikanan pesisir secara langsung
maupun tidak langsung melalui dukungan makanan
dan pemberian habitat (Lewis III, 2005). Selama
beberapa dekade, peranan ekologi mangrove banyak
diabaikan dan banyak kawasan mangrove dikonversi
menjadi peruntukan lain seperti pemukiman,
infrastruktur transportasi, pertanian dan budidaya
pantai, khususnya pengembangan tambak udang
(Kairo et al., 2001; Alonzo-Perez et al., 2003,
Thampanya, 2006), Sementara itu, Gilman et al.
(2008) mencatat bahwa berkurangnya kawasan
Ilmu Kelautan, UNDIP
www.ijms.undip.ac.id
Diterima/Received: 14-04-2010
Disetujui/Accepted: 17-05-2010
Gambar 1. Peta indek lokasi pengamatan lapangan. Lk: Lokasi. Gambar detil kondisi lingkungan pantai di setiap lokasi
pengamatan dapat dilihat pada Gambar 2 - 11.
92
Tahun
Pengamatan
2003
Posisi Geografis
2006
2007
2007
2007
2008
2009
2009
93
Tabel 2. Hasil penanaman mangrove di pesisir utara bagian barat Pulau Jawa.
Lokasi
Karakter Pantai
Kondisi
Mangrove
Mati
Pantai Lontar,
Serang.
Pantai Krangkeng,
Indramayu.
Kehidupan
Buruk
Pantai
Tanjungpura,
Indramayu.
Mati
Pantai Pegagan,
Indramayu.
Mati
Pantai Muara
Bugel, Indramayu.
Kehidupan
Buruk
(hampir
mati)
Pantai Mundu,
Cirebon.
Penanaman mangrove
dilakaukan di atas endapan
pasir/berm
Mati dan
Buruk
Pantai Kramat,
Tegal.
Kehidupan
Buruk
Pantai Maribaya,
Tegal.
Kehidupan
Buruk
94
Lokasi Penanaman
95
Kesimpulan
Hasil
..
96
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
Daftar Pustaka
Aksornkkoae, S. 1996. Reforestation of mangrove
foresta in Thailand: a case study of Pattani
Province. In: C. Field (Ed.), Restoration of
Mangrove Ecosystems. International Society for
Mangrove Ecosystems, Okinawa, Japan, 52-63.
Alonzo-Perez, F., Ruiz-Luna, A., Turner, J., BerlangaRobles, C.A. & Mitchelson-Jacob, G. 2003. Land
cover changes and impact of shrimp aquaculture
on the landscape in the Ceuta coastal lagoon
system, Sinaloa, Mexico. Ocean & Coastal
Management 46: 583-600.
Anonim-ARN. 2010. Bakau untuk menjaga Jakarta.
Kompas.com, 26 April 2010. [http://sains.
kompas.com/read/2010/04/26/03191827/Ba
kau.untuk.Menjaga.Jakarta]. Akses: 20 Maret
2011.
Anonim-Seruu.Com, 2011. Proyek taman mangrove di
Jateng gagal. [http://www.seruu.com/index.php/
2011022842178/utama/industri-hutankelautan
/proyek-tanam-mangrove-di-jatenggagal-42178 /menu-id-699.html]. Akses: 1 Mei
2011.
Bahagia. 2009. Peran Pemerintah Daerah dan
Partisipasi Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan
97
Gambar 2. Kondisi lingkungan Lokasi 1, Pantai Lontar. Tanjung Pontang di sebelah kiri, dan Delta Ciujung/Cidurian sebelah
kanan lokasi pengamatan - Gambar kiri. Gambar kanan menunjukkan kenampakan detil Pantai Lontar.
98
Gambar 3. Kondisi lingkungan Lokasi 2, Pantai Krangkeng. Lokasi pengamatan berada di sebelah selatan tanjung - Gambar
kiri. Gambar kanan menunjukkan kenampakan detil Pantai Krangkeng di sekitar Lokasi 2.
Gambar
5.
99
Gambar 8. Kondisi lingkungan di sekitar Lokasi 6, Pantai Mundu di Delta Mundu. Gambar kiri, gambaran Lokasi 6 di
kawasan Delta Mundu. Gambar kanan, kondisi lingkungan detil Pantai Mundu di sekitar Lokasi 6.
100
Gambar 10.
10. Kondisi lingkungan detil Pantai Kramat di
sekitar Lokasi 7.
Gambar 11.
11. Kondisi lingkungan detil Pantai Maribaya di
sekitar Lokasi 8.
101
Gambar
Gambar 18. Pantai Krangkeng - Indramayu. Mangrove
ditanam di atas rataan lumpur temporer.
Mangrove dijumpai dalam keadaan
merana. Mangrove akan tererosi bila
endapan lumpur tererosi.
102