You are on page 1of 11

Materi Wawasan Wiyata Mandala

WAWASAN WIYATA MANDALA


Secara harfiah kata wawasan mengandung arti pandangan, penglihatan, tinjauan atau
tanggapan inderawi. Secara lebih luas dapat diartikan suatu pandangan atau sikap
mendalam terhadap hakikat. Selain menunjukkan kegiatan untuk mengetahui isi, juga
melukiskan cara pandang, cara lihat, cara tinjau atau cara tanggap.
Kata Wiyatamandala terdiri dari dua bagian kata, yaitu Wiyata dan Mandala. Kata
Wiyata mempunyai arti pelajaran atau pendidikan, sedangakan kata mandala
mengandung arti bulatan, lingkaran, lingkungan daerah atau kawasan. Jadi kata
Wiyatamandala mengandung arti lingkungan pendidikan/pengajaran. Dengan
demikian Wawasan Wiyatamandala diartikan sebgai suatu pandangan atau tinjauan
mengenai lingkungan pendidikan/pengajaran. Sekolah merupakan Wiyatamandala
bearti bahwa sekolah adalah lingkungan pendidikan.
Berdasarkan pokok pengertian tersebut, maka wawasan Wiyatamandala adalah cara
pandang kalangan pendidikan pada umumnya dan perangkat atau warga sekolah pada
khususnya tentang keberadaan sekolah sebagai pengemban tugas pendidikan di
tengah lingkungan masyarakat yang membutuhkan pendidikan.
1. Makna Wawasan Wiyatamandala
Berdasarkan pengertian bahwa Wawasan Wiyatamandala adalah suatu pandang atau
tinjauan mengenai lingkungan pendidikan/pengajaran, maka wawasan wiyatamandala
mempunyai makna yang sangat dalam dan strategis sebagai lingkungan pendidikan.
Makna itu menuntut sekolah untuk :
1. Memiliki sarana dan prasarana yang cukup dan baik ;
2. Memiliki tenaga edukatif berpribadi teladan, terampil serta berpengalaman/
berwawasan luas;
3. Terciptanya lingkungan aman, bersih, tertib, indah, sejuk dan segar;
4. Tumbuhnya partisipasi, kerjasama, dan dukungan masyarakat sekitar;
5. Adanya hubungan harmonis secara timbal balik antara orang tua dengan para
warga
sekolah;
6. Terciptanya disiplin para warga sekolah mentaati segala peraturan dan tata tertib
sekolah;
7. Adanya hubungan kekeluargaan para warga sekolah yang akrab dan harmonis; dan
8. Tumbuhnya semangat peserta untuk maju, bekerja keras dan bekerja keras.
Apabila hal-hal tersebut terpenuhi dan terbina baik, maka keberhasilan
pendidikan akan terwujud dan menghasilkan tenaga kader pembangunan bangsa dan
sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
1. Sekolah Sebagai Lingkungan Pendidikan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan mengandung satu pengertian pokok bahwa
sekolah mempunyai tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan proses/ kegiatan
pendidikan. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara terencana, tertib, dan teratur
sehingga usaha untuk menghasilkan tenaga-tenaga terdidik dan terampil yang
senantiasa di perlukn bagi pelaksanaan pembangunan dapat terwujud.
Sekolah sebagai pusat pendidikan, lahir, tumbuh dan berkembang dari dan untuk
masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidkan merupakan perangkat masyarakat.
Pada sisi lain keberadaan sekolah sebgai lembaga sosial yang terletak di tengahtengah masyarakat, memungkinkan pula sekolah menjadi lingkungan pendidikan
dengna ciri khas masyarakat belajar di dalamnya.

Tugas penyelenggaraan pendidikan memang tidak mungkin diserahkan sepenuhnya


kepada lembaga persekolahan saja, karena pengalaman belajar pada dasarnya dapat
diperoleh sepanjang hidup manusia, kapan dan dimanapun. Termasuk di lingkungan
keluarga dan di masyarakat. Meskipun demikian, berdasarkan pokok pengertian diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa sekolah memang memounyai peranan yang amat
penting sebagai pengemban misi pendidikan. Sekolah sebagai lingkungan pendidikan
akan terwujud dengan sebaik-baiknya apabila didukung dan dipenuhinya 5K , sarana
dan prasarana, administrasi pendidikan, ketahanan sekolah, disiplin dan tata tertib
sekolah. Sekolah dan masyarakat atau pranata pendidikan dan pranata-pranata sosial
yang lain harus saling menghargai dan menjalin hubungan yang harmonis karena
diantaranya terdapat kaitan saling membutuhkan dan mempengaruhi.
Prinsip-prinsip wawasan wiyata mandala :
Sekolah merupakan lingkungan pendidik
Kepala sekolah bertanggung jawab penuh dalam lingkungan penuh
Guru dan orang tua siswa ada pengertian untuk mengembangkan tugas pendidik
Warga sekolah harus menjujung tinggi citra sekolah
Sekolah harus bertumpuh pada masyarakat dan mendukung keturunan
Ketahanan sekolah
Letak lingkungan dan sekolah
Sifat masyarakat
Sifat manusia yang meliput :
1. Disiplin
2. Tanggung jawab
3. Pengelolahan lingkungan sekolah itu sendiri
Peranan wawasan wiyata mandala
1. Siswa harus melindungi lembaganya dimana dia sekolah
2. Peran siswa terhadap kepala sekolah
3. Peran siswa pada guru karena guru yang mendidik dan melatih
4. Peran siswa terhadap kegiatan-kegiatan sekolah
Peran dalam intrakulikuler adalah dengan belajar giat sesuai tugas-tugas yang
diberikan
Peran dalam ekstrakulikuler adalah ikut aktif dalam ekstra yang berlaku.
Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor :
13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana
ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan
sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasra dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan
Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapananggapan sebagai berikut.

Sekolah merupakan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak


boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.

Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk


menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya,
yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
o meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,
o meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
o mempertinggi budi pekerti,
o memperkuat kepribadian,
o mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

o Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan
kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan.
o Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa
menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat
digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang
melingkunginya.
o Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus
mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat
menimbulkan pertientangan antara kita sama kita.
Untuk mengimplementasikan wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu
situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan
menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar,
kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap.
Upaya untuk mewujudkan wawasan Wiyatamandala antara lain dengan
menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa
Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler,
serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki
tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang
mantap.

Cara Belajar yang baik, efektip dan efisien


Yang pertama dan paling utama tanamkan rasa senang belajar!
Tumbuhkan di hati bahwa belajar adalah sesuatu yang menyegarkan. Hadapi dengan penuh keceriaan dan
hati bahagia. Aktivitas apapun jika dikerjakan dengan hati senang hasilnya akan memuaskan.
Konsentrasi penuh
Usahakan untuk berkonsentrasi penuh saat guru mengajar dalam kelas.
Membuat catatan sendiri
Menulis kembali pelajaran yang telah diajarkan juga akan membantu, karena sama juga dengan membaca.
Baca ulang dan buat kesimpulan sendiri
Setelah membaca ulang pelajaran, cobalah buat kesimpulan dengan kalimatmu sendiri. Ini akan membantu
agar materi tersebut membekas tajam dalam memorimu.
Ulangi kembali pelajaran yang didapat!
Setelah di rumah, baca kembali pelajaran yang telah kamu dapatkan di sekolah. Baca juga pelajaran yang
akan diajarkan esok hari secara singkat, buat kerangkanya saja. Begitu pelajaran itu diterangkan esoknya,
kamu sudah mempunyai gambaran. Dan sepulang sekolah kamu tinggal mengulang untuk bikin kesimpulan
atau ringkasan saja
Mengajari teman
Mengulang pelajaran tidak harus membaca atau menulis ulang pelajaran tapi bisa juga dengan mengajari
teman tentang materi yang baru saja diulang. Jangan ragu atau pelit berbagi ilmu dengan teman! Ingat, ilmu
itu semakin dibagi akan semakin bertambah.
Menurut penelitian, kita akan mengingat 5% dari yang kita dengar, 10% dari yang kita baca, 20% dari yang
kita dengar dan baca, 30% dari yang diperagakan, 50% dari diskusi kelompok, 75% dari yang kita
latihan/praktek, 90% dari yang kita ajarkan. Jadi berlomba-lombalah untuk lebih duluan belajar, sehingga
bisa mengajari teman. Selain itu, ilmu yang kita ajarkan akan bermanfaat dan mendatangkan pahala.
Jangan belajar mendadak!
Hindari belajar mendadak sebelum ulangan karena kurang efektif.
Buat ringkasan atau kesimpulan pada setiap pelajaran!
Jangan lupa untuk selalu membuat ringksan atau kesimpulan pada setiap pelajaran. Kalau perlu, pakai tabel
atau gambar ilustrasi supaya mudah diingat.
Istirahat yang cukup
Badan yang capek akan tidak baik bagi otak kita. Selain itu, konsentrai juga akan sulit tercapai. Bagilah
waktu belajar, bermain, dan istirahat secara seimbang! Yang terpenting, hindari begadang karena dampaknya
kurang baik bagi kesehatan.
Menghafal menjelang tidur

Jika kamu ingin menghafal, misalnya UUD dan semacamnya, sebaiknya dilakukan menjelang tidur. Karena
disaat tersebut kamu akan lebih mudah ingat akan sesuatu yang kamu pelajari saat bangun pagi harinya.
Usahakan tidur dalam kondisi remang (dengan pencahayaan sedikit), sehingga otak kita juga ikut sitirahat.
Belajar kelompok
Belajar kelompok akan menjadi sangat menyenangkan karena ada temannya. Belajar secara kelompok
sebaiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar bisa termotivasi dan ketularan pintar.
Selalu disiplin dan tekun belajar
Yang penting di sini adalah kualitas belajarnya. Walaupun hanya 1-2 jam sehari tapi kalau dilakukan setiap
hari pasti akan lebih baik dari pada belajar yang sangat lama oada waktu tertentu saja. Misalnya hanya
belajar kalau ada ulangan atau ujian saja.
Bersungguh-sungguh dan berdoa
Mau berusaha dan bekerja keras. Hal ini mutlak diperlukan, karena semuanya butuh disiplin dan tekad yang
kuat untuk menjadi lebih baik. Serta yang paling utama adalah berdoa hanya kepada yang Maha
menentukan. Maka selalu berdoalah dengan khusu agar diberi kemudahan.
Bagi yang sudah mau ujian, jangan takut atau cemas
Apakah kamu sudah mau ujian tapi merasa belum siap? Jangan takut atau cemas, kesempatan akan selalu ada
jika kita pandai mengambilnya. Belajar dari sekarang belum terlambat, karena sesuatu yang terlambat
sebenarnya sesuatu yang tidak pernah dimulai. Jadi mulai dari sekarang, belajarlah yang baik, karena jka kita
berniat sungguh-sungguh, berusaha keras dan berdoa dengan khusu maka impian kita akan jadi kenyataan

TATA KRAMA DAN SOPAN SANTUN TERHADAP KELUARGA, MASYARAKAT,


BANGSA DAN NEGARA

Pengertian Tata Krama terdiri dari 2 kata, yaitu : Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan dan Krama
berarti Sopan santun, tindakan, kelakuan, perbuatan. Jadi, Tata krama adalah Kebiasaan adat sopan santun
yang disepakati dalam:
lingkungan pergaulan antara anggota masyarakat disekitar tempat.
Kebisaan sopan santun yang disepakati dilingkungan rumah / keluarga, sekolah, hubungan masyarakat
ditempat siswa berada.
Tata krama ada disetiap kelompok masyarakat dimana dan kapan saja, bila kita berkomunikasi seperti
pekerti berbicara, bertatap muka, atau pembicaraan melalui sarana komunikasi lainnya seperti telepon dan
surat kita harus mengerti tata kramanya.
Sopan santun adalah Sikap perilaku seseorang yang merupakan kebiasaan yang disepakati dan diterima
dalam lingkungan pergaulan.
Bagi siswa sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan
dan latihan dari berbagai orang dalam kedudukannya masing-masing, seperti: orang tua dan guru, para
pemuka agama dan masyarakat umum dan tulisan-tulisan dan hasil karya para bijak.
Dari pendidikan dan latihan tersebut, diharapkan siswa mewujudkannya dalam bentuk sikap dan perilaku
yang sehat dan serasi dengan kodrat, tempat waktu dan lingkungan dimana siswa berada sehari-hari.
Perwujudan nilai sopan santun disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi ( individu ) maupun
secara kelompok.

A. TATA KRAMA DAN SOPAN SANTUN KELUARGA


1) Berbakti kepada ibu-bapak
Wajib bagi umat Islam untuk menghormati kedua orang tuanya, yaitu dengan berbakti, mentaati
perintahnya dan berbuat baik kepada keluarganya, di antaranya : Berbicara dengan perkataan yang baik.
Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat baik
kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain : menyayangi dan mencintai ibu
bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, mentaati perintah,
meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
Dalam buku Keutamaan Birrul Walidayn karangan Ibrahim al-Hazimiy bahwa bertatakrama kepada
orang tua itu ada 18 macam perbuatan yang harus kita laksanakan :
1. Jangan memanggil namanya, tapi panggillah mereka dengan pangilan yang disukai dan yang membesarkan
2.
3.
4.
5.

hatinya.
Jangan duduk sebelum mereka persilahkan
Jangan berjalan mendahului mereka.
Hadapi mereka denga ramah dan ceria.
Beri mereka nasehat tapi dengan cara santun, jika mereka tidak menerima nasehatmu, jangan membuat

mereka sakit hati.


6. Penuhi panggilan mereka dengan senang hati.
7. Berbicaralah dengan lemah lembut.
8. Hidangkan makanan untuk mereka.
9. Siapkan pakaian untuk mereka.
10. Layanilah jika keduanya atau salah satunya memerlukanmu.

11. Turuti semua permintaan mereka, selama permintaan mereka tersebut tidsk menyimpang dari perintah dan
larangan Allah.
12.Biarkan mereka makan atau minum terlebih dahulu.
13. Mohonlah ampunan dan rahmat Allah untuk mereka.
14. Lupakan kesalahan atau kelalaian mereka dan tetap menasehatinya denagn cara-cara yang santun.
15.Perlakukan mereka dengan penuh rasa hormat.
16. Jangan bersikap sombong dan congkak.
17. Usahakan semua yang kau lakukan membuat merelka senang dan gembira.
18. Temani mereka dengan baik, jangan lupa untuk meminta do'a mereka sebanyak-banyaknya.
2) Adil terhadap keluarga
Adil terhadap keluarga (anak dan istri), yaitu dengan tidak melebihkan dan mengutamakan salah
seorang di antara mereka atas yang lainnya atau kepada sebagian atas sebagian yang lainnya.
3) Membina dan mendidik keluarga
Memulai dengan menanamkan secara kokoh keimanan kepada jiwa sebelum belajar hukum syariat. Hal
itu dilakukan dengan mengenalkan tentang Rabbnya, nama, sifat dan perbuatan-Nya sehingga tertanam
dalam jiwanya pengagungan, penghormatan, pengharapan dan rasa takut kepada Allah serta kecintaan
kepadaNya. Juga ia selalul ingat kepada kematian, kengerian hari kiamat, surga dan neraka serta hari
perhitungan (hisab). Memulai dengan sisi pendidikan ini akan mempersiapkan jiwa-jiwa untuk dapat
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya serta istiqamah diatasnya.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar kelak anak menjadi cerdas dalam bertatakrama:
1. Orangtua harus menjadi model
Setiap hari anak selalu bertemu dengan orangtuanya. Anak melihat dan belajar dari kehidupan orangtua.
Mulai dari cara bertutur, berinteraksi, bertingkahlaku dan merespon, semuanya anak lihat dan dipelajari.
Anak adalah peniru ulung. Mereka menyerap semua nilai tata krama yang ada dalam keluarga. Mereka hanya
mencontoh dari ayah dan ibunya.
2. Orangtua memperhatikan lingkungan anak bermain
Lingkungan yang termasuk di dalamnya tentang apa yang mereka lihat, mereka tonton, dan mereka jalani
sehari-hari. Karena bisa saja, ketika di rumah, orangtua sudah mengajarkan nilai kesopanan dan tata krama
dengan baik, namun ketika anak bermain diluar rumah, teman-teman atau orang sekitarnya justru
mengajarkan nilai yang bertolak belakang dengan tata krama. Misal berkata-kata kasar (umpatan) dan juga
berperilaku anarkis.
3. Orangtua melakukan dengan konsisten
Yang paling penting untuk kita lakukan sebagai orangtua adalah mengajarkan nilai tata krama ini secara
konsisten. Mengajarkan tata krama tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu satu hari, satu minggu atau satu
tahun. Ini berlangsung terus dan membutuhkan proses panjang serta konsisten. Satu hal lagi tentang prinsip
konsisten. Sebagai orangtua, kita tidak bisa membiarkan anak berperilaku seenaknya di rumah lalu
memintanya untuk memiliki perilaku yang berbeda di depan umum. Hal ini hanya akan membuat anak
bingung. Kenapa di rumah boleh, dan di luar rumah tidak boleh?
4) Memelihara keturunan
Memelihara keturunan juga merupakan salah satu dari lima keperluan asasi manusia. Dan pemeliharaan
ini dapat melestarikan keturunan manusia.
B. TATA KRAMA DAN SOPAN SANTUN TERHADAP MASYARAKAT
Pentingnya akhlak tidak terbatas pada perorangan saja, tetapi penting untuk bertetangga, masyarakat,
umat dan kemanusiaan seluruhnya. Di antaranya akhlak terhadap tetangga dan masyarakat adalah saling
tolong menolong, saling menghormati, persaudaraan, pemurah, penyantun, menepati janji, berkata sopan dan
berlaku adil. Dalam kehidupan sosial, tetangga merupakan orang yang yang secara fisik paling dekat
jaraknya dengan tempat tinggal kita. Dalam tatanan hidup bermasyarakat, tetangga merupakan lingkaran
kedua setelah rumah tangga, sehingga corak sosial suatu lingkungan masyarakat sangat diwarnai oleh
kehidupan pertetanggaan.

v Sopan Santun terhadap Pergaulan


Dalam tahap ini, seseorang diharuskan menghormati siapa saja, baik gender, ras, agama, suku, jabatan,
dll. Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti walaupun berbeda- beda tetapi tetap satu jua. Sangat berkaitan
dengan sopan santun, meskipun ras, agama, etnis, jabatan harus tetap saling menghormati. Tanpa melihat
lebih muda- lebih tua, kaya- miskin, jabatan terendah dengan yang tertinggi, keyakinan yang dianut, dll.
v Sopan Santun terhadap Lingkungan
Membuang sampah pada tempatnya! Begitulah hal yang seharusnya dilakukan, buakan hanya untuk
orang banyak tapi juga untuk diri sendiri. Ini salah satu cara yang paling mudah untuk menghormati
lingkungan. Bukan hanya sampah, lingkungan sekolah, dengan tidak terlambat masuk, menghormati waktu
yang ada, lingkungan wisata, berkunjung ke rumah saudara, ke tempat beribadah dengan tidak berisik, ke
bioskop, dan lain- lainnya.
v Sopan Santun terhadap Orang Lain
Untuk menghormati seseorang tidak perlu harus mengenal orang itu terlebih dahulu. Kita harus
menghormati seseorang yang kita kenal maupun tidak. Misalkan, menyerobot antrian saat di bioskop, secara
langsung akan banyak pihak yang dirugikan terutama para pengantri yang mengantri dengan tertib.
Sopan santun sangat penting dalam kehidupan kita. Cara yang paling mudah agar bisa diterima di
masyarakat dan lingkungan. Cobalah menghormati diri sendiiri dahulu, baru kita akan bisa lebih memahami
bagaimana cara menghormati orang lain.
V Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.
Dari kecil kita selalu diajarkan sama orang tua, kalau menerima sesuatu harus dengan tangan kanan,
karena tangan kanan lebih baik dari pada tangan kiri.
v Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.
Dalam agama pun hal ini tidak diperbolehkan, karena ini dapat menimbulkan efek yang cukup tidak baik.
Apalagi berkata kotor, kasar, sombong. Hal ini yang sangat dibenci oleh allah.
v Tidak meludah di sembarang tempat.
Didalam etika sopan santun, memang ini sangat tidak sopan. Bahkan hal ini sudah melanggar etika sopan
santun. Maka hal ini patut kita jauhkan.
C. TATA KRAMA DAN SOPAN SANTUN BANGSA DAN NEGARA
Seorang pemimpin yang adil kedudukannya sama dengan seorang hakim. Pemimpin yang selalu
berupaya menghapuskan segala bentuk penindasan , dan berdiri dibelakang orang yang memegang syariat
agama, dalam rangka melestarikan persamaan. Dia tidak memberikan lebih banyak kebaikan kepada dirinya
daripada orang lain. Islam menghendaki terciptanya masyarakat yang adil dan makmur, dimana interaksi
didalamnya diwarnai oleh kasih sayang. Oleh karena itu, penekanan tingkah laku individu selalu dikaitkan
dengan peranan sosialnya, kualitas iman seseorang ditentukan oleh aktualisasinya dalam pergaulan
dimasyarakat.
Mengaktualisasikan islam dalam hubungan social adalah menebarkan rahmat dan kebaikan ditengahtengah pergaulan hidup yang diawali dengan mewujudkan sikap mencintai sesame manusia.
Hubungan pemimpin dengan rakyatnya harus seperti hubungan ayah terhadap anaknya. Dan hubungan
rakyat dengan pemimpin harus seperti ayah dengan anaknya. Sedangkan hubungan sesama rakyat harus
seperti hubungan sesame saudara. Perhatian pemimpin terhadap rakyatnya harus seperti perhatian ayah
terhadap anaknya.

EKSTRAKURIKULER
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar
jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari
sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat
mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang
akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu
sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini
sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan
kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri. Berikut
beberapa contoh ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah-sekolah di Indonesia:

Olahraga
o

Bola Basket

Bola Voli

Futsal

Sepak Bola

Bulu tangkis

Renang

Beladiri
o

Judo

Karate

Pencak silat

Pecinta Alam

Takraw

Tarung derajat

Taekwondo

Keagamaan (Pendalaman agama)


o

Kerohanian Islam

Kerohanian Kristen

Kesenian/Apresiasi/Musik
o

Drum band

Jurnalis

Pemandu sorak

Paduan suara

Tari

Tari modern

Tari tradisonal

Teater

Vokal grup

Keilmuan
o

Kelompok Ilmiah Remaja

Kelompok Ilmiah Remaja Ilmu Pengetahuan Alam

Kelompok Ilmiah Remaja Ilmu Pengetahuan SosialKomunitas

Information and Communications Technology Club

English Study Club

English Debate Club

Japanese Club

Baris-berbaris
o

Pasukan Pengibar Bendera

Praja muda karana (pramuka)

Medis
o

Palang Merah Remaja

You might also like