Prinsip dasar tentang konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih dan sehat, aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan normal merupakan empat pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
Prinsip dasar tentang konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih dan sehat, aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan normal merupakan empat pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
Prinsip dasar tentang konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih dan sehat, aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan normal merupakan empat pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
BANGSA YANG SEHAT, CERDAS, BERPRESTASI, DAN UNGGUL BERSAING Oleh : Sugiarty Soepardi, S.ST (TPG Puskesmas Botumoito Kab. Boalemo Provinsi GorontaloAnggota PERSAGI Kab. Boalemo Provinsi Gorontalo) Prinsip dasar tentang konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih dan sehat, aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan normal merupakan empat pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Pedoman gizi seimbang yang merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) 2003 merupakan langkah kemajuan bangsa Indonesia dalam upaya memaksimalkan operasionalisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) bagi masyarakat melalui petugas kesehatan termasuk Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas untuk lebih kreatif dalam mengembangkan strategi pendidikan gizi. Upaya pendidikan gizi dan penyebarluasan informasi tentang gizi dan kesehatan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk satuan pendidikan termasuk jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Kegiatan pendidikan informal dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang bersifat mandiri. Salah satu anggota keluarga yang sangat penting peranannya dalam mebina keluarga adalah ibu. Ibu ibarat madarasah, jika kau persiapkan mereka maka sesungguhnya kamu sedang mempersiapkan bangsa yang agung dan unik dimasa depan, kata Imam Syauqi. Sedangkan Baqir Sharuf al-Qarashi menyatakan bahwa ibu merupakan sekolah yang paling utama dalam pembentukan kepribadian anak, serta sarana intuk memenuhi mereka dengan berbagai sifat mulia. Merujuk dari kedua pendapat tersebut, maka jelaslah bahwa sosok ibulah yang merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan gizi dan kesehatan di lingkungan keluarga, karena sosok ibu : 1. Dapat mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh dan membesarkan anak-anaknya.
2. Merupakan orang yang pertama dalam kehidupan anak, sebagai tempat
belajar, yang menyediakan makanan, melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), memberikan Air Susu Ibu (ASI), yang merawat kesehatan anak secara keseluruhan. 3. Memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moralitas dan pendidikan anak secara utuh. 4. Pengasuhan seorang ibu terhadap anak menjadi sangat penting karena melalui proses pengasuhan itulah anak tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu dengan seperangkat karakteristik sejalan dengan yang ia terima selama proses pengasuhan berlangsung.