Professional Documents
Culture Documents
1. Register
Register merupakan sekelompok flip-flop yang dapat menyimpan informasi biner yang terdiri dari bit
majemuk. Register dengan n flip-flop mampu menyimpan sebesar n bit. Ada dua cara untuk menyimpan dan
membaca data ke dalam register, yaitu seri dan paralel. Dalam operasi paralel, penyimpanan atau pembacaan
dilakukan secara serentak oleh semua tingkat reigster. Sedangkan untuk operasi seri, diterapkan secara sequential bit
demi bit sampai semua tingkat register terpenuhi.
Ada empat tipe register :
1.
1.
1. Register Paralel In Paralel Out
Register Paralel In Paralel Out mempunyai jalur masukan dan keluaran sesuai dengan jumlah flip-flop
yang menyusunnya. Pada register jenis ini, data masuk dan keluar secara serentak. Dan hanya membutuhkan satu
kali picu.
Gambar 5.3. Rangkaian Register Paralel In Paralel Out
1.
1.
1.
1.
1. Register Paralel In Serial Out
Register Paralel In Serial Out mempunyai jalur masukan sesuai dengan jumlah flip-flop yang
menyusunnya, dan hanya mempunyai satu jalur keluaran. Data masuk ke dalam register secara serentak dengan
dikendalikan sinyal kontrol, sedangkan data keluar satu-persatu (secara serial).
Gambar 5.5. Rangkaian Register Paralel In Serial Out
Register geser adalah suatu rangkaian yang menggunakan flip-flop yang saling
disambung secara seri sehingga setiap bit yang disimpan di keluaran Q digeser ke flipflop berikutnya. Pergeseran bit ini terjadi pada setiap pulsa clock. Pulsa-pulsa clock
tersebut dikirim kesemua flip-flop dalam register, sehingga operasinya berjalan secara
sinkron. Flip-flop jenis apapun yang operasinya sesuai (terpicu tepian) dapat dipakai.
Register merupakan blok logika yang sangat penting dalam kebanyakan sistem
digital. Register sering digunakan untuk menyimpan (sementara) informasi biner yang
muncul pada keluaran sebuah matrik pengkodean. Disamping itu, register sering
digunakan untuk menyimpan (sementara ) data biner yang sedang dikodekan. Maka
register membentuk suatu kaitan yang sangat penting antara sistem digital utama dan
kanal-kanal keluaran. Register yang paling sederhana terdiri dari satu flip-flop saja,
yang berarti hanya dapat menyimpan data terdiri suatu bit bilangan biner saja yaitu 0
atau 1 oleh sebab itu untuk menyimpan data yang terdiri empat bit bilangan biner maka
diperlukan empat buah flip-flop.
Register geser merupakan kelas komponen yang sangat penting dalam semua tipe
rangkaian digital. Karena keluaran flip-flop diubah hanya oleh pulsa clock yang datang
sesudah masukan berubah, maka penghilangan pulsa clock (tegangan catu tetap ada)
tidah mengubah keluaran flip-flop selama kondisi ini terjaga.Karena itu, setiap flip-flop
dapat dipakai untuk menyimpan digit biner (bit) selama daya masih dikenakan dan
pulsa-pulsa clock ditahan. Seperangkat bit dapat disimpan dalam register, dengan satu
flip-flop untuk setiap bit. Register geser mempunyai empat tipe dasar, yaitu :
Tegangan logika masukan diumpankan ke dalam register geser pada setiap pulsa
clock, dan dapat berubah pada waktu diantara pulsa-pulsa clock. Sesudah sejumlah
pulsa clock yang sama dengan jumlah flip-flop dalam register, dikeluaran terdapat bit
yang sama dengan bit pertama kali masuk tadi. Register SISO yang dipakai dengan cara
ini dapat bertindak sebagai tundaan waktu, dimana bit dikeluaran tertunda selama
beberapa pulsa clock (Sama dengan jumlah flip-flop).
Jika tidak ada pulsa clock yang dikenakan, bit tidak digeserkan dan pembacaan di
terminal Q adalah sama dengan apa yang dimasukkan.Pemakaian register ini adalah
metode yang menyenangkan untuk menyimpan beberapa bit secara sementara. Jika
diberi pulsa clock, setiap bit akan digeserkan satu tempat pada setiap pulsa clock.
Jenis flip-flop yang digunakan adalah J-K flip-flop atau flip-flop yang dilengkapi
denga input preset dan input preclear. Pemasukan data dilakukan melalui input Preset.
Data kemudian digeser keluar satu bit pada saat ketika diberikan pulsa clock. Hal ini
memungkinkan data yang disajikan dalam bentuk paralel (beberapa saluran pada saat
yang sama)) dapat diubah menjadi bentuk serial (bit demi bit) untuk dipancarkan
melalaui satu saluran.
Dalam tipe ini, data disajikan satu bit pada satu saat lalu digeser masuk pada setiap
pulsa clock. Sesudah seperangkat pulsa clock lengkap, register menjadi penuh dan
kandungannya dapat dibaca diterminal Q atau dikeluarkan melalui seperangkat saluran
paralel. Dalam pengertian ini, dikeeluarkan berarti bahwa bit-bit tersebut dapat dipakai
untuk mengoperasikan gerbang atau rangkaiaan lain, sementara registernya sendiri
tidak mengalami perubahan karena tindakan ini. Dengan menggunakan register SIPO,
bit-bit data yang sudah dipancarkan secara berurutan dari sebuah saluran dapat
dikumpiulkan hingga membentuk satu kata dari beberapa bit.
BAB II
COUNTER
1. Dasar Teori
Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk
menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi
aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan (spedometer), yang
pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer,
perlengkapan komunikasi, dan sebagainya .
Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa dengan menggunakan peta
Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung sesuai rancangan. Dalam perancangannya counter dapat
tersusun atas semua jenis flip-flop, tergantung karakteristik masing-masing flip-flop tersebut.
Secara global counter terbagi atas 2 jenis, yaitu: Syncronus Counter dan Asyncronous counter. Perbedaan
kedua jenis counter ini adalah pada pemicuannya. Pada Syncronous counter pemicuan flip-flop dilakukan serentak
(dipicu oleh satu sumber clock) susunan flip-flopnya paralel. Sedangkan pada Asyncronous counter, minimal ada
salah satu flip-flop yang clock-nya dipicu oleh keluaran flip-flop lain atau dari sumber clock lain, dan susunan flipflopnya seri. Dengan memanipulasi koneksi flip-flop berdasarkan peta karnough atau timing diagram dapat
dihasilkan counter acak, shift counter (counter sebagai fungsi register) atau juga up-down counter.
1. Asyncronous counter
Seperti tersebut pada bagian sebelumnya Asyncronous counter tersusun atas flip-flop yang dihubungkan
seri dan pemicuannya tergantung dari flip-flop sebelumnya, kemudian menjalar sampai flip-flop MSB-nya. Karena
itulah Asyncronous counter sering disebut juga sebagai ripple-through counter.
1. Syncronous Counter
Syncronous counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan susunan flip-flopnya adalah
paralel. Dalam Syncronous counter ini sendiri terdapat perbedaan penempatan atau manipulasi gerbang dasarnya
yang menyebabkan perbadaan waktu tunda yang di sebut carry propagation delay.
Penerapan counter dalam aplikasinya adalah berupa chip IC baik IC TTL, maupun CMOS, antara lain
adalah: (TTL) 7490, 7493, 74190, 74191, 74192, 74193, (CMOS) 4017,4029,4042,dan lain-lain.
1. Perancangan Counter
Perancangan counter dapat dibagi menjadi 2, yaitu dengan menggunakan peta Karnough, dan dengan
diagram waktu. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah dalam merancang suatu counter.
1.
1. Dengan mengetahui urutan keluaran counter yang akan dirancang, kita tentukan masukan masingmasing flip-flop untuk setiap kondisi keluaran, dengan menggunakan tabel kebalikan.
2. Cari fungsi boolean masing-masing masukan flip-flop dengan menggunakan peta Karnough.
Usahakan untuk mendapatkan fungsi yang sesederhana mungkin, agar rangkaian counter menjadi
sederhana.
3. Buat rangkaian counter, dengan fungsi masukan flip-flop yang telah ditentukan. Pada umumnya
digunakan gerbang-gerbang logika untuk membentuk fungsi tersebut.
1.
1.
1.
1. Perancangan Counter Menggunakan Diagram Waktu
Umumnya perancangan dengan diagram waktu digunakan dalam merancang asyncronous counter, karena
kita dapat mengamati dan menentukan sumber pemicuan suatu flip-flop dari flip-flop lainnya. Adapun langkahlangkah perancangannya:
1. Menggambarkan diagram waktu clock, tentukan jenis pemicuan yang digunakan, dan keluaran masingmasing flip-flop yang kita inginkan. Untuk n kondisi keluaran, terdapat n jumlah pulsa clock.
2. Dengan melihat keluaran masing-masing flip-flop sebelum dan sesudah clock aktif (Qn dan Qn+1),
tentukan fungsi masukan flip-flop dengan menggunakan tabel kebalikan.
5. Tentukan (minimal satu) flip-flop yang dipicu oleh keluaran flip-flop lain. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengamati perubahan keluaran suatu flip-flop setiap perubahan keluaran flip-flop lain, sesuai dengan jenis
pemicuannya.
6. Buat rangkaian counter, dengan fungsi masukan flip-flop yang telah ditentukan. Pada umumnya digunakan
gerbang-gerbang logika untuk membentuk fungsi tersebut.