You are on page 1of 8

F.4.

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Kode Kegiatan

F4

Uraian Kegiatan

PENIMBANGAN BERAT BADAN BAYI RUTIN


DI POSYANDU

A. LATAR BELAKANG
Tujuan pembangunan kesehatan adalah agar tercapainya hidup sehat bagi
setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Posyandu merupakan salah satu bentuk kesehatan
bersumber daya manusia guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, utamanya.
Posyandu sangat berperan dalam mendukung pencapaian pembangunan
kesehatan, sayangnya saat ini keberadaannya agak menurun, perlu upaya yang
lebih agresif dari Pemerintah agar posyandu kembali di sukai masyarakat. karena
Posyandu mempunyai peranan penting, dalam pembangunan dibidang kesehatan.
proses pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan merupakan hal yang
mendukung bagi tercapainya pembangunan kesehatan. Walaupun pemerintah
sudah menganggarkan dana yang cukup, sementara partisipasi masyarakatnya
rendah tentunya tidak akan ada hasilnya dan akan menjadikan beban pemerintah
menjadi lebih besar.
Posyandu yang merupakan jenis upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM) yang paling memasyarakat Posyandu meliputi lima program prioritas
yaitu : KB, KIA, gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare, terbukti mempunyai
daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi dan balita.
Partisipasi masyarakat khususnya para ibu sangat penting untuk aktif ke
posyandu sehingga posyandu dapat melaksanakan fungsi dasarnya sebagai unit
pemantau tumbuh kembang anak. Ibu adalah agen pembaharuan, ibu yang

memiliki bayi dan balita perlu mengupayakan bagaimana memelihara anak secara
baik yang mendukung tumbuh kembang anak sesuai potensinya. Keaktifan
mereka untuk datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu dapat
mencegah dan mendeteksi sedini mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan
pada balita.
Keaktifan ibu balita dalam kegiatan posyandu merupakan salah satu faktor
pendukung yang sangat diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan anaknya.
Sikap ibu balita untuk menyadari bahwa posyandu merupakan hal yang utama
untuk menigkatkan derajat kesehatan ibu balita, hal ini dapat menimbulkan
perilaku positif ibu balita tentang posyandu. Sikap ibu balita yang positif akan
mempengaruhi perubahan perilaku yang positif. Dengan didasari pengetahuan
yang baik dan sikap positif terhadap posyandu, maka Ibu akan senantiasa
berupaya datang ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
sangat berguna bagi anak-anak mereka, dan tentunya bagi ibu itu sendiri.
Banyak program dan fasilitas yang disediakan pemerintah akan menjadi siasia jika ibu dan balita tidak datang ke posyandu. Misalnya, pemberian imunisasi. 1
botol vaksin (DPT/HB, Campak) rata-rata untuk dipakai 10 sasaran (10 dosis), 1
vaksin BCG untuk > 60 dosis/sasaran. Jika sasaran yang diimunisasi sangat
sedikit, misalnya yang diimunisasi BCG hanya 5 bayi, DPT/HB 3 bayi, maka
indeks pemakaian vaksin juga sangat kecil. Sedangkan vaksin yang sudah dibuka
(walaupun dipakai sedikit) tidak bisa digunakan lagi untuk hari berikutnya, dan
harus dimusnahkan.
Manusia yang sehat dan berkualitas ,merupakan modal utama untuk
menciptakan generasi yang sehat ,,dalam pembangunnan kesehatan dari
bayi..kesehatan bersama dalam pendidikan dan ekonomi merupakan tiga pilar
yang sangat mempengarui kualitas sumber daya manusia ..indeks pembangunan
manusia

( IPM ) Indonesia tahun 2002 menduduki peringkat

111 dari 175

negara didunia ( UNDP report, 2004) dan merupakan angka terendah di nergara
kawasan asia tenggara (depkes RI, 2006).

Menurut data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan


Perencanaan Pembangunan Nasional 2010 Angka kematian bayi (AKB) di
Indonesia pada tahun 2009 mencapai 34 /1000 kelahiran hidup dan angka
kematian ibu (AKI) mencapai kisaran 228/100.0000 kelahiran hidup 2.
Berdasarkan data dari dinas kesehatan Sumatra barat tahun 2009, target
yang ditetapkan untuk peran serta masyarakat sebanyak 80% dari jumlah balita
sebanyak 381.933 orang,pencapaian peran serta masyarakat adalah 70% dan pada
tahun 2010 dengan target peran serta masyarakat `` masih 80% dengan jumlah
balita sebanyak 385 .432 orang .pencapaian peran serta masyarakat adalah
71,99%. Jumlah ini terbesar di 19 kabupaten dan kotamadya di 220 puskesmas
(profil dinkes Sumatra barat 2010).
Tujuan posyandu antara lain: Menurunkan angka kematian bayi (AKB),
angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas, membudayakan NKBS,
meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat
sehat sejahtera, berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera,
gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera
Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi,
balita ,dan ibu adalah dengan mengaktifkan pos pelayanan terpadu ( posyandu ).
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat
dan dibantu oleh petugas kesehatan .tujuan posyandu pada dasarnya adalah
memberikan pelayanan dalam bentuk promotif dan preventif untuk menurun kan
angka kematian bayi, balita, dan angka kelahiran serta dapat mengetahui
kesejahteraan masyarakat

melalui kesehatan ibu dan anak.selanjutnya untuk

mempercepat penerimaaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS )


dan agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain
yang menunjang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Posyandu sangat penting

pemanfaatannya oleh ibu balita untuk

pemeliharan kesehatan keluarga .menurut friedman

(2008) salah satu fungsi

keluarga adalah fungsi perawatan / pemeliharan kesehatan keluarga yaitu fungsi


untuk memperthankan

keadaan kesehatan anggota keluarganya agar tetap

memiliki produktifitas tinggi.


Keberhasilan pelaksanaan posyandu balita terlihat dari kunjungan ibu
balita keposyandu, keteraturan kunjungan ibu balita keposyandu menggambarkan
perilaku ibu balita dalam memanfaatkan posyandu .green mencoba menganalisis
perilaku manusia,bahwa seseorang atau masyarakat dalam mencapai pelayanan
kesehatan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor perilaku dan faktor di luar
perilaku ,selanjutnya faktor perilaku itu sendiri di pengaruhi oleh tiga factor yatitu
factor predisposisi (pengetahuan,sikap,kepercayaan ,keyakinan ,dan nilai -nilai),
faktor pendukung (tersedianya fasilitas

dan sarana kesehatan), dan faktor

pendorong (sikap dan perilaku petugas kesehatan). (notoadmodjo,2003).


B. PERMASALAHAN
Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu
(Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk
pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan
pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data
tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006:
54), apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar
pertumbuhan anak akan baik pula.
KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita
dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada
KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya.
C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Pada pelaksanaan posyandu, dibuka 5 meja:
Meja I

: Pendaftaran

Meja II

: Penimbangan

Meja III

: Pengisian KMS

Meja IV

: Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V

: Pelayanan kesehatan berupa Imunisasi, Pemberian Vit A,


Pengobatan ringan.

Jenis pelayanan kepada anak :


Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus
diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali

tidak melakukan

penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya dan anak yang
pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS.
1. Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A.
2. Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang
dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada di bawah garis
merah KMS.
3. Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda lumpuh
layu.
4. Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila perlu.
D. PELAKSANAAN
Pelaksanaan posyandu balita dilaksanakan pada hari senin, tanggal 13
Agustus 2015. Di posyandu Payak Santren, desa Rejoagung, Pulorejo.
Kegiatan dilakukan dari pukul 08.00 11.30. Kegiatan yang dilakukan
meliputi meja I sebagai pendaftaran, meja II penimbangan, meja III pengisian
KMS, meja V pemberian imunisasi. Meja tersebut menjadi satu, dan tidak
dilakukan penyuluhan KMS.
Pemberian imunisasi dilakukan sesuai usia anak. Tidak anak yang tidak
mendapat imunisasi karena sakit atau tidak sesuai usia. Balita yang datang 30
balita, dari total 37 orang balita disekitar cakupan posyandu Melati.
E. MONITORING DAN EVALUASI
Hasil posyandu Balita yang dilakukan cukup baik. Balita yang datang
cukup banyak, ibu balita cukup mengerti pentingnya penimbangan dan imunisasi
untuk anak.

Kesan Goal berat badan balita yang baik sesuai KMS. Kriteria Berat
Badan balita di KMS:

Berat badan naik :


Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan
bertamabah ke pita warna diatasnya.

Berat badan tidak naik :


Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan
bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.

Berat badan dibawah garis merah


Merupakan awal tanda

balita gizi buruk. Pemberian makanan

tambahan atau PMT, PMT diberikan kepada semua balita yang


menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104)

LAMPIRAN

Komentar/Umpan Balik dari Pendamping :


Bontang, 01 Februar
Komentar/Umpan Balik:

Dokter Internsip,

Jombang,

2015

Dokter Pendamping,

dr. Adriel Benedict Haryono


dr. Andri Suharyono, M. KP
NIP. 1966.1205.2001.12.1.001

You might also like