You are on page 1of 12

Setyo Wahyu Pamungkas

2107039013
Eko Pristiwanto
2107039017

Abstrak
Home Industri penghasil keripik singkong saat ini masih banyak
menggunakan metoda potong yang sederhana, yaitu dengan menggunakan alat
potong manual, sehingga memerlukan banyak tenaga dan waktu yang cukup lama.
Salah satu alternatif untuk menambah efisiensi dan produktifitas yaitu dengan
membuat mesin potong dengan metode reciprocating.
Pembuatan mesin potong ini dimulai dari merancang mekanisme penggerak
pisau. Perhitungan dimulai dengan mencari besarnya gaya pada elemen-elemen
mesin yang digunakan (poros, pasak, belt, pulley), besarnya daya motor yang
digunakan, dan besarnya kapasitas yang dihasilkan oleh mesin potong. Setelah
pembuatan mesin, mencari besarnya gaya potong yang terdapat pada singkong
(melalui percobaan) dan dilakukan pengujian mengenai kapasitas sesungguhnya
yang dapat dihasilkan oleh mesin potong.
Dari percobaan didapatkan gaya potong singkong rata-rata sebesar 9 kgf.
Penggerak menggunakan motor sebesar 0,5 HP dihasilkan putaran disk 126 rpm.
Kapasitas yang dihasilkan sebesar 55 kg/jam (untuk singkong 6mm dengan tebal
1,5mm).

Latar Belakang
Berdasarkan hasil survey didesa Lemah Kembar, Kec.Sumberasih, Kab.Probolinggo (Jawa
Timur), terdapat home industry FARI yang dimiliki oleh Bapak Mukrim (085258032437).
Home industry tersebut memproduksi kripik singkong dengan kapasitas satu kwintal per empat
jam yang dikerjakan oleh empat karyawan. Pemotongan singkong masih menggunakan cara yang
sederhana dan manual yaitu,dengan menggunakan alat serut manual. Ditinjau dari segi efisiensi
dan produktifitas masih terbilang cukup rendah. Proses yang sangat sederhana dibutuhkan banyak
tenaga dan waktu yang cukup lama.
Agar dalam proses pemotongan singkong ini tidak dibutuhkan banyak tenaga dan waktu
yang lama, maka salah satu alternatifnya yaitu menciptakan mesin potong dengan metode
resiprocating dengan menggunakan empat corong dan empat mata pisau yang digerakkan oleh
motor listrik. Sehingga diharapkan mampu untuk menghasilkan produktifitas yang tinggi, dan
nantinya dapat dikembangkan di industri-industri kecil.

Perumusan Masalah
Dengan mengetahui latar belakang yang ada, maka
masalah yang muncul adalah merancang mekanisme,
mendesain dan mewujudkan mesin pemotong singkong
dengan metode resiprocating. Perhitungan dilakukan
dengan mencari besarnya gaya pemotongan, daya
motor, pulley, belt, poros, pasak, bearing serta
kapasitas produksi yang dihasilkan.

Batasan Masalah

Material yang dipotong adalah singkong muda yang


berumur sekitar 7-8 bulan
Dimensi singkong yang dapat masuk ke dalam corong
maksimal mempunyai diameter 80mm dan panjang
250mm.
Analisa kekuatan rangka mesin (sambungan las)
diasumsikan aman.
Getaran yang terjadi pada mesin tidak dilakukan
perhitungan.

Tujuan
Mahasiswa dapat merancang, mendesain dan mewujudkan alat
pemotong singkong dengan metode resiprocating.
Didapatkan hasil potong yang lebih bagus (tebal yang sama tiap
potong) untuk pembuatan kripik singkong.
Diketahui besarnya gaya elemen-elemen mesin (pulley, belt,
poros, pasak, bearing), dan daya motor yang digunakan agar
tidak mengalami kegagalan pada saat proses pemotongan.
Dapat diterapkan di industri-industri kecil yang masih
menggunakan cara sederhana.

Flowchart
MULAI
PENGAMATAN LAPANGAN, PENGUMPULAN DATA
DAN REFERENSI
PERENCANAAN MEKANISME DAN
KAPASITAS MESIN
GAMBAR SKET MESIN
PEMILIHAN BAHAN
PEMBUATAN MESIN
PENGUJIAN DAN PERCOBAAN
PERHITUNGAN GAYA DAN DAYA
TIDAK

HASIL
YA
PEMBAHASAN
SELESAI

Mesin pemotong singkong dengan metode


resiprocating

Cara kerja mesin

Pada mesin pemotong singkong ini digunakan 1 motor AC


1420 rpm dengan daya 0,5 HP yang dihubungkan pada
speed reducer melalui v-belt dan pulley agar
menghasilkan putaran 126 rpm pada disk. Putaran pada
disk dihubungkan oleh connecting rod yang mengubah
gerakan circular menjadi angular untuk menggerakan
dudukan pisau. Singkong yang telah masuk kedalam
corong akan terpotong karena adanya gerak potong
pisau dan gerak makan dari singkong. Singkong yang
telah terpotong akan jatuh ke wadah yang telah diberi air.
Untuk mendapatkan hasil dengan ketebalan yang sama,
ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu setiap
mata pisau dipasang dalam posisi 15, kedudukan pisau
menyilang posisi 30, ketinggian mata pisau (1,5 mm) dan
kecepatan potong tidak terlalu rendah atau tidak terlalu
tinggi (126 rpm).

Kesimpulan

Panjang langkah pisau untuk memotong singkong adalah 180 mm.


Dari percobaan gaya maksimal untuk memotong 4 buah singkong
adalah 24 kgf.
Jumlah putaran pada disk adalah 126 rpm.
Motor yang digunakan adalah motor listrik 1 phase dengan daya 0,5
HP dan putaran sebesar 1420 rpm.
Ukuran diameter pulley adalah :
Diameter pulley 1 = 4 in
Diameter pulley 2 = 3 in
Belt yang dipakai adalah type B dengan solid wofen cotton, panjang
belt 1079 mm.
Poros yang digunakan dari bahan baja AISI 1040, dengan diameter 30
mm dan panjang 315mm
Bearing yang digunakan pada sistem kerja poros adalah pillow block
type single row deep groove dengan diameter dalam 30 mm.
Dari perhitungan, kapasitas mesin adalah 55 kg/jam

Saran
Penekan
singkong
sebaiknya
diberi
mekanisme tambahan agar penekan dapat
mengangkat dengan cepat dan tidak
menggunakan tangan (manual), sehingga
dapat mempermudah dan mempercepat
pengoperasian dalam hal memasukkan
singkong ke dalam corong.
Dari segi konstruksi sebaiknya rangka mesin
dibuat lebih kuat dan kokoh untuk mengurangi
besarnya getaran yang ditimbulkan oleh
putaran disk dan connecting.

You might also like