You are on page 1of 8

Langkah penerapan Akreditasi Rumah Sakit Internasional Versi JCI

Rumah sakit pelayanan kesehatan yang ingin diakreditasi oleh Joint Commission
International (JCI) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Gambaran Umum
Persyaratan Umum untuk Survei
Setiap rumah sakit pelayanan kesehatan dapat mendaftar untuk diakreditasi JCI jika
memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Rumah sakit tersebut saat ini beroperasi dengan izin sebagai rumah sakit
penyedia layanan kesehatan di negara yang bersangkutan.

Rumah sakit tersebut harus bersedia dan siap bertanggung jawab untuk
meningkatkan kualitas rawatan dan layanannya.

Rumah sakit tersebut menyediakan layanan yang ditentukan oleh standar JCI.

Maksud dan Tujuan Survei Akreditasi


Sebuah survei akreditasi menilai sejauh mana rumah sakit memenuhi standar dan
pernyataan tujuan standar JCI.
Survei mengevaluasi rumah sakit berdasarkan:

wawancara dengan staf dan pasien daninformasi lisan lainnya;

pengamatan setempat oleh pelaku survei mengenai proses perawatan


pasien;

kebijakan, prosedur, pedoman praktik kiinis, dan dokumen lain yang


disediakan rumah sakit; dan

hasil penilaian diri sebagai bagian dari proses akreditasi.


Proses survei di lokasi dan penilaian diri secara berkelanjutan dapat membantu
rumah sakit mengidentifikasi dan memperbaiki masalah serta meningkatkan
kualitas layanan dan jasanya. Di samping mengevaluasi kepatuhannya terhadap
standar dan maksud dan tujuan standar JCI serta kepatuhannya terhadap Sasaran
Internasional Keselamatan Pasien, pelaku survei juga memberikan edukasi dalam
rangka mendukung aktivitas perbaikan kualitas rumah sakit.

Ruang Lingkup Survei Akreditasi

Ruang lingkup survei JCI meliputi seluruh fungsi rumah sakit yang terkait dengan
standar dan seluruh
penatalaksanaan perawatan pasien. Standar yang berlaku dipilih JCI dari buku
pedoman ini didasarkan pada lingkup layanan yang tersedia di rumah sakit yang
mendaftar untuk disurvei.

Survei di lokasi akan mempertimbangkan faktor budaya dan/atau faktor hukum


khas yang dapat mempengaruhi atau menentukan keputusan terkait dengan
penyediaan perawatan dan/atau kebijakan dan prosedur rumah sakit.

Hasil Survei Akreditasi


Komite Akreditasi JCI membuat keputusan akreditasi berdasarkan temuan survei.
Rumah sakit dapat menerima salah satu dari dua keputusan akreditasi sebagai
berikut

Diakreditasi atau Ditolak permohonan akreditasinya


Keputusan akreditasi ini didasarkan atas apakah rumah sakit telah memenuhi amar
keputusan atau tidak. Silakan mengacu pada Pedoman Proses Survei atau
mengakses peraturan di situs Web JCI untuk deskripsi amar keputusan.

Pemberian Akreditasi
Untuk memperoleh akreditasi, rumah sakit harus unjuk bukti bahwa seluruh standar
dipatuhi dan mencapai skor

angka minimal standar sebagaimana tercantum dalam amar keputusan. Rumah


sakit yang Terakredirasi menerima Laporan Resmi Temuan Survei dan sertifikat
penghargaan. Laporan ini menunjukkan tingkat pemenuhan terhadap standar JCI
yang dicapai rumah sakit.

Masa Berlaku Akreditasi


Pemberian akreditasi ini berlakuselama tiga tahun kecuali dicabut JCI. Akreditasi ini
berlaku surut sejak hari pertama setelah JCIselesai melakukan survei di rumah sakit
atau sejak survei terfokus yang kemudian perlu dilakukan telah selesai.

Pada akhir siklus tiga tahun akreditasi rumah sakit harus dievaluasi ulanguntuk
memenuhi persyaratan
pembaharuan pemberian akreditasi.

Jika selama periode akreditasi, rumah sakit mengalami perubahan struktur,


kepemilikan, atau layanan, JCI harus diberitahu. JCI kemudian akan menentukan
perlu tidaknya menyurvei ulang rumah sakit dan/atau membuat keputusan
akreditasi baru.

Prasurvei
Cara Mengajukan Akreditasi
Sebuah rumah sakit yang ingin diakreditasi memulai proses itu dengan melengkapi
dan mengajukan aplikasi untuk survei. Dokumen ini memberi informasi penting
tentang rumah sakit, termasuk kepemilikan, demografi, jenis dan banyaknya
layanan yang diberikan baik secara langsung, berdasarkan kontrak maupun
berdasarkan pengaturan lainnya.Aplikasi untuk survei:

mendeskripsikan rumahsakityang mencari akreditasi;

memuat seluruh catatan resmi dan laporan tentang lisensi, peraturan, atau
badan pemerintah lainnya yang relevan;

memberikan jugawewenang kepada JCI untuk mendapatkan setiap catatan


dan laporan tentang rumah sakit yang tidak dimiliki oleh rumah sakit
tersebut, dan

ketika semuanya sudah lengkap dan disetujui baik oleh JCI maupun pemohon,
disusunlah persyaratan hubungan kerja antara rumah sakit dan JCI.

Rumah sakit dapat mengajukan dan memperoleh formulir secara elektronik dengan
mengunduh formulir aplikasi di http://www.jointcommissioninternational.org dan
mengembalikan formulir yang telah lengkap melalui faksimili atau e-mail ke
Joint Commission International Accreditation
Fax: +1 630.268.2996
E-mail: jciaccreditation@jcrinc.com

Rumah sakit harus menginformasikan kepada JCI jikaadaperubahan informasi yang


terkandung dalam aplikasi survei dari saat permohonan diajukan hingga saat survei
dilakukan.

Penjadwalan Survei dan Perencanaan Agenda Survei


JCI dan rumah sakic menetapkan tanggal survei (lihat Jadwal Proses Akreditasi) dan
mempersiapkan
agenda
survei
bersama
untuk
memenuhi
kebutuhan
rumahsakitdan agar survei berjalan efisien.Untuk mengurangi biaya perjalanan
pelaku survei, JCI akan melakukan segala upaya untuk mengkoordinasikannya
dengan penjadwalan survei rumah sakit lain atau Iembaga lain yang terkait di suatu
Negara atau wilayah tertentu.

JCI akan menyediakan bagi setiap rumah sakit seorang spesialis layanan akreditasi,
yang akan menjadi kontak atau penghubung utama antara rumah sakit dan JCI.
Individu ini akan mengkoordinasikan perencanaan survei dan harus mampu
menjawab setiap pertanyaan tentang kebijakan, prosedur atau masalah akreditasi
rumah sakit tersebut.

Spesialis layanan akreditasi itu akan bekerjasama dengan rumah sakit


mempersiapkan agendasurvei berdasarkan jenis, ukuran, dan kompleksitas
rumahsakit pelayanan kesehatan. Di dalam agenda itu ditentukan lokasi mana saja
di dalam rumahsakityangakandikunjungi, jenis wawancara yangakan dilakukan,
parakaryawan yang diwawancara, dan dokumen yang perlu disediakan bagi pelaku
survei.

Pelaku survei internasional dengan kualifikasi tinggi akan melakukan survei. JCI
akanmelakukan segala upaya untuk menyediakan pelaku survei yang fasih dalam
bahasa setempat. Jika pelaku survei JCI dengan kemampuan bahasa yang memadai
tidak ada,JCI akan bekerja sama dengan rumah sakit mencari penerjemah
berkualitas.

Ada kemungkinan rumah sakit atau JCI harus menunda survei yang telah terjadwal
atau bahkan membatalkan survei tersebut. Lihat "Kebijakan Struktur Biaya
Akreditasi JCI" berikut ini agar lebih jelas.

Kendala Persiapan Akreditasi Rumah Sakit


Berbagai persoalan akan timbul dalam pemenuhan dalam pemenuhan standar akreditasi, baik
pemenuhan standar akreditasi KARS maupun akreditasi JCI
Persoalan terutama dalam hal prioritas pemenuhan standar. banyak pengalaman dari beberapa
rumah sakit yang terkendala dalam hal ini. para anggota tim atau biasa yang di sebut POKJA
terlalu berkutat dengan rapat-rapat yang selalu membahas persamaan persepsi,
mensinkronisasikan apa yang dimaksud dengan apa yang harus diperbuat namun masih terasa
jalan ditempat, terus berlarut. sehingga hadirnya seorang pembimbing yang berpengalaman
bagaikan dewa penolong bagi RS yang sedang pontang panting dengan kebingungan mereka.
Persoalan kembali timbul, setelah mendapat bimbingan, masing -masing POKJA akan
mendapatkan persepsi yang terkadang berbeda. Hal ini sangat berpengaruh bagi keseragaman
dokumen RS, apalagi RS yang telah menggunakan sistem manajemen mutu, proses revisi,
obselete,
penomoran
dokumen
sangat
menyita
waktu
dalam
prosesnya
Dalam berbagi pengalaman, ada beberapa hal yang penting yang harus dipersiapkan untuk
menghidari berbagai kendala:
1. Keseragaman dokumen, Organisasi menetapkan secara resmi format dokumen yang akan
terbit.Seperti format baku SK,SPO,Pedoman,JUKNIS, dll, tujuannya:
1. Menghindari debat kusir dengan pembimbing masalah format
2. Sebagai panduan yang seragam bagi para POKJA dalam menerbitkan dok.Mutu
2. Buat/bentuk tim pengendali dokumen, sebagai pusat penerbitan dokumen final dari
seluruh POKJA,tujuannya:
1. menghindari duplikasi dokumen
2. sentralisasi pengendalian penerbitan dan distribusi dokumen
3. Sediakan folder masing-masing POKJA, yang dilengkapi daftar isi pemenuhan Standar
(daf isi bisa ref dari pembimbing, atau hasil persepsi) tujuannya:
1. Membantu masing-masing pokja untuk mapping proyek masing-masing, sehingga
kerja menjadi terarah dan jelas harus kemana untuk memenuhi persyaratnnya
2. Membantu melihat hasil perkembangan kerja POKJA
3. informasi silang bagi pokja yang terkait dengan kebutuhan dokumen

4. Sediakan media informasi komputer yang telah berbasis jaringan yang bisa di akses
berbagai tempat, guna melihat dokumen-dokumen mutu yang telah terbit oleh tim
pengendali dokumen. tujuannya:
1. informasi silang antar pokja walaupun tidak saling bertemu
2. koreksi dan tambahan jika dokumen bisa diperiksa oleh semua POKJA ,baik
sebagai penyempurnaa maupun penambahan tentang terkait dengan POKJA
Hal yang paling sederhana untuk pemenuhan di point 4 adalah sharing folder komputer, tapi
untuk pengendalian yang efektif dan aman bisa di design sesuai kebutuhan perusahaan.misalnya
penggunaan sistem e document.
Peran E Document dalam Pengendalian Dokumen

ELECTRONIC DOCUMENT
DALAM PERANNYA ISO 9001 -2008
RECUIREMENT
DISKRIPSI

Diskripsi program
Menu bersifat customize, namun
dasar-dasar menu yang
disediakan sudah menjadi dasar
dalam pemenuhan clausul ISO
9001-2008

Menu Profile
Menu yang menyajikan profile
perusahaan anda secara lengkap

TIM kami telah menerapkan


wacana baru dalam pola konsep
sistem manajemen mutu yang
lebih efektif dan efesien sesuai
dengan perkembangan jaman dan
perkembangan tehnologi terkini
MANFAAT BAGI KLIEN
Sangat membantu dalam
pengendalian dokumen mutu dan
dokumen lainnya menjadi
paperless sistem

Menu system manajemen Media sosalisasi kepada karyawan


Menu yang menjajikan tampilan unit
yang dilengkapi dengan struktur,
dokumen yang didistruibusikan, hasil

baik SPO, kebijakan atau


informasi yang harus di ketahui

pencapain mutu uraian tugas dll,

KEUNGGULAN PROGRAM

Menu system
pengelolaan

Dokumen mutu yang sudah di


distribusi bisa diakses ke setiap
computer, dengan keamanan data
(tidak dapat di save atau di print )

Menu yang menyajikan informasi


pengelolaan SDM: baik daftar pelatihan
tiap karyawan,dll

Menu system
dokumentasi
Menu pengelolaan dokumentasi kegiatan
sebagai dasar histori atau bukti kegiatan
yang berbentuk gambal, film

Hubungi di comment, kami akan


mengirimkan proposal secara
lengkap.

Akses menggunakan user


teridentifikasi per karyawan,
terhistori dan bisa menjadi bukti
sosialisasi
Proses up load dan distribusi data
mudah (bisa tanpa proses
scanner)
Tampilan dan menu dapat di
modifikasi sendiri sesuai
kebutuhan
Berbasis free source sehingga
tidak memberatkan dalam
investasi

Alasan Rumah Sakit Akreditasi Internasional

Tidak bisa dihindari saat ini Indonesia memasuki era globalisasi dan persaingan pasar bebas,
untuk itu diperlukan peningkatan mutu dalam segala bidang, salah satunya peningkatan mutu
pelayanan melalui akreditasi Rumah Sakit menuju kualitas pelayanan Internasional. dalam
menjawab tantangan tersebut peningkatan kualitas pelayanan sangatlah penting agar rumah sakit
mampu berkompetisi baik di tingkat regional, nasional bahkan Internasional,

You might also like