You are on page 1of 23

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar belakang
Untuk semester 2 blok EMS, Dalam makalah ini dibahas mengenai Hormone dan HGH
yang didalamnya mencakup pembahasan tentang Hormone secara keseluruhan, Hipofisis dan
Hipotalamus, kelainan pada HGH, serta penatalaksanaan penyakit penyakit kekurangan
ormon tersebut. Darah adalah substansi kimia dari dalam tubuh yang di hasilkan kelenjar
endokrin yang memiliki efek regularolik spesifik terhadap aktivitas beberapa organ. (Kamus
Kedokteran Dorland ed. 29). Hormon dalam tubuh manusia ada berbagai macam
yang di keluarkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar kelenjar tersebut memiliki
fungsi yang berbeda beda, dan dapat bekera sama antar suatu organ dengan
yang lain untuk membentuk suatu system tertentu.

Tujuan
Tujuan dari proses pembelajaran mengenai kasus Hormone dan HGH ini adalah untuk
mengetahui lebih dalam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hormon, seperti Fungsi
khusus tiap hormon, apa yang terjadi bila terjadi kelainan, serta cara mengatasi bila terjadi
kelainan, kita juga dapat mengetahui ciri ciri para penderita.

BAB 2
PEMBAHASAN
1

Terminologi :
1.
2.
3.
4.
5.

Hormon
Hipotalamus
Hipofisis
Sistem endokrin
Neuro Endokrin

Problem :
Anak endah kalah tinggi dengan adiknya.
Indikasi:
1. Nutrisi Bagus
2. Genetik orang tua normal
3. Pemeriksaan Rontgen tulang.
Hipotesis:
Kekurangan Hormon pertumbuhan
Mekanisme

I Dont Know & Learning Issues

Hormon:
- Definisi
- Sumber -jenid
- Fungsi
- Letak anatomis
- Struktur kimia
Hormon Pertumbuhan
- Mekanisme
- Struktur Kimia
- Fungsi Spesifik
Hipotalamus dan Hipofisis
- Definisi
- Fungsi
- Letak Anatomis
- Histologi
Kelainan GH
- Saat Kekurangan hormon
- Saat Kelebihan Hormon
- Manifestasi Klinis
- Pemeriksaan
Penatalaksana
- Farmako
- Non Farmako
2

Pembahasan Terminologi

Hormn
Hormon adalah Struktur Kimia dari dalam tubuh, yang di hasilkan oleh
kelenjar endokrin memiliki yang berfungsi sebagai pesan kimiawi antar
sel atau atar kelompok sel
Hipotalamus
Bagian ventral diensefalon yang membentuk dasar dan bagian dinding
lateral ventrikel ketiga.
Hipofisis
Terletak pada bagian basal otak dalam cellah turchica di lekatkan ke
hipotalamus melalui tangkai.
Sistem endokrin:
organ dengan struktur yang mengeluarkan bahan yang di haslikan ke
sirkulasi.
Neuro endokrin
Berkenaan dengan interaksi antara saraf dan sistem endokrin serta
hormon.

Pembahasan IDK dah LI


Hormon

Hormon adalah pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel.


Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target melalui aliran darah
yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu
sesuai dengan fungsinya masing-masing.
3

KLASIFIKASI HORMON
Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu
menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal
yang mengantarai kerja hormon di dalam sel.
Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya
1. Golongan Steroidturunan dari kolestrerol
2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
3. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil
Thyroid,Katekolamin
4. olongan Polipeptida/Protein Insulin,Glukagon,GH,TSH
Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
Berdasarkan lokasi reseptor hormon
1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma
membran)
Penggolongan Hormon
Hormon terbagi dari 6 golongan yaitu :
1. Hormon androgen dan sintetisnya /testoteron
2. Hormon estrogen dan progesteron
3. Hormon kortikosteroid
4. Hormon tropik dan sintetiknya
5. Obat anabolic
6. Hormon lainnya

Berikut merupakan letak


anatomis
sumber/penghasil
hormon,

Hormon Pertumbuhan
Fungsi Fisiologis Hormon Pertumbuhan
Selain hormone pertumbuhan, semua hormone utama yang dikeluarkan oleh kelenjar
hipofisis anterior mempunyai efek utama pada kelenjar sasaran yang dirangsangnya, meliputi
kelenjar tiroid, korteks adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar payudara. Fungsi setiap hormone
hipofisis ini sangat erat hubungannya dengan fungsi dari masing-masing kelenjar sasaran,
kecuali hormone pertumbuhan, fungsi hormone ini akan dibahas di bab selanjutnya bersama
dengan kelenjar sasarannya. Hormone pertumbuhan, berbeda dengan hormone-hormon lainnya,
tidak berfungsi pada organ sasarannya dan berpengaruh secara langsung terhadap seluruh atau
hampir seluruh jaringan tubuh.

A. Hormone Pertumbuhan Meningkatkan Pertumbuhan Banyak Jaringan Tubuh


5

Hormone pertumbuhan, yang juga disebut sebagai hormone somatotropik atau somatotropin,
merupakan molekul protein kecil yang terdiri dari 191 asam amino yang dihubungkan dengan
rantai tunggal dan mempunyai berat molekul 22,005. Hormone ini menyebabkan pertumbuhan
seluruh jaringna tubuh yang memang mampu untuk tumbuh. Hormone ini menambah ukuran sel
dan meningkatkan proses mitosis yang diikuti dengan bertambahnya jumlah sel dan diferensiasi
khusus dari beberapa tipe sel tertentu seperti sel pertumbuhan tulang dan sel otot awal.

Gambar diatas menggambarkan grafik bert badan dua tikus seperindukan yang sedang
tumbuh, salah satu tikus disuntikan hormone pertumbuhan setiap hari dan tikus lainnya tidak
mendapat hormone pertumbuhan. Pada hari hari pertama kehidupan dan bahkan pada saat kedua
tikus sudah dewasa. Pada tahap awal pertumbuhan, semua organ tikus yang diberikan hormone
pertumbuhan itu mengalami pertambahan ukuran yang sebanding, sesudah tikus itu dewasa,
sebagian besar tulangnya berhenti memanjang namun banyak jaringan lunaknya yang terus
bertumbuh. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa setiap kali epifisis tulang panjang bersatu
dengan badan tulang, pertumbuhan panajng tulang tidak akan terjadi lagiwalaupun sebagian
besar jaringan tubuh yang lainnya dapat tumbuh terus sepanjang hidup.
B. Hormon Pertumbuhan Memimiliki Beberapa Efek Metabolik

Selain dari efek umum hormone pertumbuhan dalam meyebabkan pertumbuhan, hormone
pertumbuhan juga mempunyai berbagai efek metabolic yang spesifik yang meliputi: (1)
meningkatkan kecepatan sintesis protein sebagian besar sel tubuh, (2) meningkatkan mobilisasi
asam lemak dari jaringan lemak, meningkatkan penggunaan asam lemak bebas dalam darah, dan
meningkatkan penggunaan asam lemak untuk energi, dan (3) menurunkan kecepatan pemakaian
glukosa diseluruh tubuh. Jadi, efek hormone pertumbuhan adalah meningkatkan protein tubuh,
menghabiskan simpanan lemak, dan menghemat karbohidrat.
Hormone pertumbuhan meningkatkan penyimpanan protein dalam jaringan. Walaupun
mekanisme kenaikan penyimpanan protein yang disebabkan oleh hormone pertumbuhan tidak
diketahui secara tepat, tetapi serangkaian efek yang berbeda yang semuanya dapat menyebabkan
peningkatkan penyimpanan protein, telah dikenal.
Peningkatan pengangkutan asam amino melalui membran sel. Hormone pertumbuhan
secara langsung meningkatkan penangkutan paling sedikit beberapa dan mungkin sebagian besar
asam amino melewati membran sel kebagian dalam sel. Keadaan ini meningkatkan konsentrasi
asam amino didalam sel dan diduga setidaknya berperan dalam meningkatkan sintesis protein.
Pengaturan pengangkutan asam amino ini mirip dengan efek insulin dalam mengatur
pengangkutan glukosa melewati membran.
Peningkatan translasi RNA menyebabkan sintesis protein oleh ribosom. Bahkan bila
konsentrasi asam amino meningkat didalam sel, hormone pertumbuhan tetap meningkatkan
translasi RNA, menyebabkan lebih banyak protein yang disintesis oleh ribososm didalam
sitoplasma.
Peningkatan transkripsi nucleus DNA untuk membentuk RNA. Sesudah melewati jangka
waktu panjang (24 sampai 48 jam) hormone pertumbuhan juga merangsang transkripsi DNA
didalam nucleus, sehingga meningkatkan jumlah pembentukan RNA. Keadaan ini meningkatkan
sistesis protein dan juga meningkatkan pertumbuhan bila energi, asam amino, vitamin, dan
bahna-bahan lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tersedia. Keadaan ini mungkin
merupakan fungsi hormone pertumbuhan yang paling penting dalam jangka waktu yang lama.
Penurunan katabolisme protein dan asam amino. Selain peningkatan sintesis protein,
juga terjadi penurunan pemecahan protein sel. Kemungkinan alas an untuk keadaan ini adalah
7

bahwa horomon pertumbuhan juga mengangkut banyak sekali asam lemak bebas dari jaringan
lemak, dan asam lemak bebas ini dugunakan untuk menyediakan energi bagi sel tubuh, sehingga
bekerja sebagai penghemat protein yang kuat.
Hormone pertumbuhan meningkatkan lemak untuk energi. Hormone pertumbuhan
mempunyai efek yang spesifik dalam menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan lemak,
sehingga meningkatkan konsentrasi asam lemak dalam cairan tubuh. Selain itu didalam jaringan
diseluruh tubuh, hormone pertumbuhan meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil
koenzim A dan kemudian digunakan untuk energi. Oleh karena itu dibawah pengaruh hormone
pertumbuhan, lebih disukai memakai lemak sebagai energi daripada memakai karbohidrat dan
protein.
Kemampuan hormone pertumbuhan untuk meningkatkan pemakaan lemak, bersama-sama
dengan efek anabolic proteinnya, menyebabkan peningkatan massa tubuh bebas lemak. Akan
tetapi, pengangkutan lemak akibat pengaruh hormone pertumbuhan membutuhkan waktu
beberapa jam, sedangkan peningkatan sintesis protein selular akibat pengaruh hormone
pertumbuhan dapat dimulai dalam waktu beberapa menit saja.
Efek ketogenik hormone pertumbuhan. Dibawah pengaruh jumlah hormone pertumbuhan
yang berlebihan, pengangkutan lemak dari jaringan lemak menjadi sangat besar sehingga
sejumlah besar asam asetoasetat dibentuk oleh hati dan dilepaskan kedalam cairan tubuh, dengan
demikian menyebabkan ketosis. Pengangkutan lemak yang berlebihan dari jaringan lemak ini
juga sering menyebabkan perlemakan hati.
Hormone pertumbuhan menurunkan pemakaian karbohidrat. Hormone pertumbuhan
menyebabkan berbagai efek yang memengaruhi metabolisme karbohidrat, meliputi: (1)
mengurangi ambilam glukosa didalam jaringan seperti otot skelet dan lemak, (2) meningkatkan
produksi glukosa oleh hati, dan (3) meningkatkan sekresi insulin
Setiap perubahan ini disebabkan oleh resistensi insulin akibat pengaruh hormon
pertumbuhan, yang melemahkan kerja insulin dalam merangsang pengambilan dan pemakaian
glukosa di dalam otot skelet dan lemak, dan dalam menghambat glukoneogenesis oleh hati,
keadaan in menyebabkan peningkatan kompensasi sekresi insulin. Karena alas an inilah, efek
hormone pertumbuhan disebut diabetogenik, dan sekresi hormone pertumbuhan yang berlebihan
8

dapat menimbulkan gangguan metabolic yang sangat mirip dengan gangguan metabolic pada
pasien diabetes tipe 2, yang juga sangat resisten terhadap efek metabolic insulin.
Kita tidak mengetahui secara tepat mekanisme resistensi insulin dan pengurangan pemakaian
glukosa oleh sel yang disebabkan hormone pertumbuhan. Akan tetapi peningkatan konsentrasi
asam lemak dalam darah akibat pengaruh hormone pertumbuhan dapat mengganggu kerja insulin
dalam pemakaian glukosa jaringan. Studi eksperimen menunjukan bahwa peningkatan kadar
asam lemak dalam darah di atas normal dengan cepat akan menurunkan sensivitas hati dan otot
skelet terhadap efek insulin yang berpengaruh pada metabolisme karbohidrat.
Pentingnya insulin dan karbohidrat untuk kerja hormone pertumbuhan dalam
meningkatkan pertumbuhan. Hormone pertumbuhan gagal menyebabkan pertumbuhan pada
seekor hewan yang tidak memiliki pancreas, hormone pertumbuhan juga gagal menyebabkan
pertumbuhan bila karbohidrat tidak terdapat dalam makanan. Hal ini menunjukan bahwa
aktivitas insulin yang adekuat dan ketersedian karbohidrat dalam jumlah yang adekuat
diperkukan agar kerja hormone pertumbuhan menjadiefektif. Sebagian dari kebutuhan
karbohidrat dan insulin ini adalah untuk menyediakan energi yang dibutuhkan untuk
metabolisme pertumbuhan, tap tampaknya ada efek yang lain juga. Yang khususnya penting
adalah kemampuan insuln untuk meningkatkan pengangkutan beberapa asam amino ke dalam sel
dengan cara yang sama seperti insulin meningkatkan pengangkutan glukosa.
C. Hormon Pertumbuhan Merangsang Pertumbuhan Kartilago dan Tulang
Walaupun hormone pertumbuhan merangsang peningkatan timbunan protein dan
meningkatkan oertumbuhan di hampir semua jaringan tubuh, efek hormone pertumbuhan yang
paling jelas adalah meningkatkan pertumbuhanstruktur rangka. Keadaan ini disebabkan oleh
berbagai efek hormone pertumbuhna pada tulang yang meliputi (1) peningkatan timbunan
protein oleh sel kondrositik dan sel osteogenik yang menyebabkan pertumbuhan tulang, (2) juga
meningkatkan kecepatan reproduksi sel sel ini, dan (3) efek spesifik dalam mengubah kondrosit
menjadi sel osteogenik sehingga menyebabkan timbunan tulang yang baru.
Ada dua mekanisme utama pertumbuhan tulang. Pertama, sebagai respons terhadap
rangsangan hormone pertumbuhan, tulang panjang tumbuh secara memanjang pada kartilago
epifisisnya dipisahkan dari batang tulang pada bagian ujung tulang. Pertumbuhan ini mula-mula
9

menyebabkan penimbunan kartilago yang baru, diikuti pengubahan kartilago ini menjadi tulang
yang baru, sehingga membuat batang tulang semakin panjang dan mendorong epifisis semakin
jauh terpisah. Pada waktu yang sama, kartilago epifisis sendiri secara berangsur-angsur
dipergunakan, sehingga pada usia remake lanjut, tidak tersedia lagi tambahan kartilago epifisis
untuk pertumbuhan tulang panjang lebih lanjut. Pada waktu ini, terjadi penyatuan tulang antara
batang tulang dan epifisis pada masing-masing ujungnya, sehingga pemanjangan tulang panjang
tidak dapat terjadi lagi.
Kedua, osteoblast didalam periosteum tulang dan dalam beberapa kavitas tulang membentuk
tulang baru pada permukaan tulang yang lama. Secara bersamaan osteoklas didalam tulang
meresorpsi tulang yang lama. Bila kecepatan pembentukan lebih besar dari resorpsi, ketebalan
tulang akan meningkat. Hormone pertumbuhan dengan kuat merangsang osteoblas. Oleh karena
itu tulang dapat terus menebal sepanjang hidup dibawah pengaruh hormone pertumbuhan, hal ini
terjadi terutama pada tulang membranosa.

Hipotalamus
Hipotalamus adalah pemimpin umum sistem hormon ia memiliki tugas penting yaitu
memastikan kemantapan dalam tubuh manusia. Setiap saat, hipotalamus mengkaji pesan-pesan
yang datang dari otak dan dari dalam tubuh. Setelah itu, hipotalamus menjalankan beberapa
fungsi, seperti menjaga kemantapan suhu tubuh,mengendalikan tekanan darah, memastikan
keseimbangan cairan, dan bahkan pola tidur yang tepat.

Hipotalamus terletak langsung di bawah otak dan ukurannya sebesar biji kenari.
Sejumlah besar informasi sehubungan dengan keadaan tubuh dikirim ke hipotalamus.Informasi
ini disampaikan ke sana dari setiap titik dalam tubuh, termasuk pusat indra dalam otak.
Kemudian hipotalamus menguraikan informasi yang diterimanya,memutuskan tindakan yang
harus diambil dan perubahan yang harus dibuat dalam tubuh, serta membuat sel-sel tertentu
menjalankan keputusannya.

Hal mendasar yang harus diperhatikan di sini adalah hipotalamus itu sebuah organ yang
terdiri dari sel-sel tak sadar. Suatu sel yang tidak mengetahui berapa lamamanusiaharus tidur, ia
tidak dapat menghitung berapa seharusnya suhu tubuh. Sel tidak dapat mengambil keputusan
terbaik berdasarkan informasi yang ada, dan tidak dapat membuatsellain yang berjauhan letaknya
dalam tubuh menjalankan keputusan itu. Namun, sel-seldalamhipotalamus bertindak dalam cara
10

yang luar biasa sadar demi menjamin bahwa keseimbangan yang dibutuhkan dalam tubuh
terjaga.

Sekresi Hipotalamus
Sekresi dari hipotalamus dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu proyeksi saraf dan hormon
endokrin.

11

Neural proyeksi
Sistem serat Sebagian besar hipotalamus berjalan di dua cara (bidirectional).

Proyeksi ke daerah caudal ke hipotalamus melalui bundel otak depan medial, saluran
mammillotegmental dan membujur fasciculus dorsal.

Proyeksi ke daerah rostral ke hipotalamus yang dibawa oleh saluran mammillothalamic,


forniks dan terminal stria.

Proyeksi ke daerah dari sistem motor simpatik (segmen tulang belakang tanduk lateralis
T1-L2/L3 dari) yang dibawa oleh saluran hypothalamospinal dan mereka mengaktifkan
jalur motorik simpatik

Hormon endokrin

Hipotalamus mempengaruhi sistem endokrin dan mengatur perilaku emosional, seperti


kemarahan dan aktivitas seksual. Sebagian besar hormon hipotalamus yang dihasilkan
didistribusikan ke pituitari melalui sistem portal hypophyseal. Hipotalamus mempertahankan
homeostasis; ini mencakup pengaturan tekanan darah, denyut jantung, dan suhu.
Disekresikan
hormon

Singkata
n

Diproduksi
oleh

Thyrotropinreleasing
hormone
(Prolaktinreleasing
hormone)

TRH,
TRF, atau
PRH

Parvocellular
neurosecretor
y neuron

Efek

Merangsang thyroid-stimulating hormone


release (TSH) dari hipofisis anterior
(terutama)
Merangsang pelepasan prolaktin dari
hipofisis anterior

12

Dopamin
(Prolaktinmenghambat
hormon)

DA atau
PIH

Pertumbuhan
hormon-releasing GHRH
hormone
Somatostatin
(Pertumbuhan
hormon-hormon
penghambat)
Gonadotropinreleasing
hormone

Hormon pelepas
kortikotropin

Oksitosin

Vasopressin
(Hormon
antidiuretik)

Dopamin
neuron dari
inti arkuata

Menghambat pelepasan prolaktin dari


hipofisis anterior

Neuroendokri
n neuron dari
inti arkuata

Merangsang Hormon Pertumbuhan (GH)


rilis dari hipofisis anterior

Neuroendokri
SS,
n sel-sel
GHIH,
nukleus
atau SRIF
periventricular

Menghambat Hormon pertumbuhan (GH)


rilis dari hipofisis anterior
Menghambat thyroid-stimulating hormone
release (TSH) dari hipofisis anterior

GnRH
atau
LHRH

Neuroendokri
n sel dari
daerah
preoptik

Merangsang follicle-stimulating hormone


release (FSH) dari hipofisis anterior
Merangsang luteinizing hormon (LH) rilis
dari hipofisis anterior

CRH atau
CRF

Parvocellular
neurosecretor
y neuron

Merangsang hormon pelepas (ACTH) dari


pituitari anterior adrenokortikotropik

Magnoselular
neurosecretor
y sel

Uterus kontraksi
Laktasi (kekecewaan refleks)

Magnoselular
ADH atau
neurosecretor
AVP
y neuron

Meningkatkan permeabilitas air di tubulus


distal dan duktus rumit pengumpulan nefron,
sehingga mempromosikan reabsorpsi air dan
meningkatkan volume darah

Hipofisis
13

Hipofisis
Hipofisis adalah kelenjar endokrin terkecil yang terletak di rongga tulang dasar otak tepat
dibawah hipotalamus
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar kecil-kecil diameternya kira-kira 1 cm dan beratnya 0,5-1
gram yang terletak di sela tursika, rongga tulang basis otak, dan dihubungkan dengan
hipotalamus oleh tungkai hipofisis atau hipofisial.
Fisiologi Hipofisis
1) Hipofisis Anterior (Adenohipofisis)
Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior berperan utama dalam pengaturan fungsi
metabolisme di seluruh tubuh. Hormon-hormonnya yaitu:
a) Hormon Pertumbuhan
Meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi
pembentukan
protein, pembelahan sel, dan deferensiasi sel.
b) Adrenokortikotropin (Kortikotropin)
Mengatur sekresi beberapa hormon adrenokortikal, yang selanjutnya akan mempengaruhi
metabolism glukosa, protein dan lemak.
c) Hormon perangsang Tiroid (Tirotropin)
Mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan
selanjutnya mengatur kecepatan sebagian besar reaksi kimia diseluruh tubuh.
d) Prolaktin
Meningkatkan pertunbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu.
e) Hormon Perangsang Folikel dan Hormon Lutein
Mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas reproduksinya.
2) Hipofisis Posterior (Neurohipofisis)
Ada 2 jenis hormon:
a) Hormon Antideuretik (disebit juga vasopresin)
Mengatur kecepatan ekskresi air ke dalam urin dan dengan cara ini akan membantu
mengatur konsentrasi air dalam cairan tubuh.
b) Oksitosin
Membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke putting susu selama
pengisapan dan mungkin membantu melahirkan bayi pada saat akhir masa kehamilan.
3) Pars Intermedia
Daerah kecil diantara hipofisis anterior dan posterior yang relative avaskular, yang pada
manusia hamper tidak ada sedangkan pada bebrapa jenis binatang rendah ukurannya jauh lebih
besar dan lebih berfungsi.
Pembuluh darah yang menghubungkan hipotalamus dengan sel- sel kelenjar hipofisis
anterior. Pembuluh darah ini berkhir sebagai kapiler pada kedua ujungnya, dan makanya disebut
system portal.dalam hal ini system yang menghubungkan hipotalamus dengan kelenjar hipofisis
disebut juga system portal hipotalamus hipofisis. System portal merupakan saluran vascular
yang penting karena memungkinkan pergerakan hormone pelepasan dari hypothalamus ke
kelenjar hipofisis , sehingga memungkinkan hypothalamus mengatur fungsi hipofisis.
Rangsangan yang berasal dari tak mengaktifkan neuron dalam nucleus hypothalamus yang
menyintesis dan menyekresi protein degan berat molekul yang rendah. Protein atau neuro
hormone ini dikenal sebagai hormone pelepas dan penghambat. Hormon hormon ini dilepaska
14

kedalam pembuluh darah system portal dan akhirnya mencapai sel sel dalam kelenjar hipofisis.
Dalam rangkaian kejadian tersebut hormon- hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis
diangkt bersama darah dan merangsang kelenjar-kelenjar lain ,menyebabkan pelepasan hormon
hormon kelenjar sasaran. Akhirnya hormon hormon kelenjar sasaran bekerja pada
hipothalamus dan sel sel hipofisis yang memodifikasi sekresi hormone.

Sistem porta hipothalamus hipofisis


1. Sekresi hormon pelepas hipothalamus dan hormon penghambat ke eminensia mediana.
Neuron-neuron khusus di dalam hypothalamus mensintesis dan mensekresi hormone pelepas
hypothalamus dan hormone penghambat yang mengatur sekresi hormone hipofisis anterior.
Neuron neuron ini berasal dari berbagai bagian hypothalamus dan mengirimkan serat serat
sarafnya nenuju ke eminensia mediana da tuber sinerum , jaringan hypothalamus yang menyebar
menuju tangkai hipofisis. Bagian ujung serat serat saraf ini berbeda dengan ujung- ujung serat
saraf umum yang ada di dalam system saraf pusat.dimana funsi serat ini tidak menghantarkan
sinyal sinyal yang berasal dari neuron ke neuron yang lain namun hanya mensekresi hormone
pelepas dan hormone penghambat hypothalamus saja ke dalam cairan jaringan. Hormonehormone ini segera diabsorbsi ke dalam kapiler system porta hypothalamus dan hipofisis dan
langsung diangkut ke sinu kelenjar hipofisis anterior.
2. Fungsi hormon pelepas dan hormon penghambat dalam hipofisis anterior.
Hormone hormon pelepas dan hormone hormone pnghambat berfungsi mengatur sekresi
hormone hipofisis anterior. Untuk sebagian besar hormone hipofisis , yang penting adalah
hormone pelepas ,tetapi untuk prolaktin ,mungkin sebagian besar hormone penghambat yang
mempunyai pengaruh paling banyak terhadap pengaturan hormone. Hormone hormone pelepas
dan penghambat hypothalamus yang terpenting adalah :
TRH : hormone pelepas tiroid yang menyebabkab pelepasan hormone perangsang tiroid.
Hormone pelepaS kortikotropin(CRH) : menyebabkan pelepasan adenokortikotropin.
Hormone pelepas hormone pertumbuhan (GHRH) : menyebabkan pelepasan hormone
pertumbuhan dan hormone penghambat hormone pertumbuhan (GHIH) yang mirip dengan
hormone somatostatin dan menghambat pelepasan hormone pertumbuhan.
Hormone pelepas gonadotropin(GnRH) : menyebabkan pelepasan dari dua hormone
gonadotropik, hormone lutein dan hormone perangsang folikel.
Hormone penghambat prolaktin (PIH) : menghambat sekresi prolaktin.
3. Daerah daerah spesifik dalam hipothalamus yang mengatur sekresi faktor pelepas dan faktor
penghambat hipothalamus yang spesifik.
Sebelum diangkut ke kelenjar hipofisis anterior , semua atau hamper semua hormone
hypothalamus disekresi ke ujung serat saraf yang terletak di dalam eminensia mediana.
Perangsangan listrik pada daerah ini merangsang ujung- ujung saraf dan oleh karena itu pada
dasarnya menyebabkan pelepasan semua hormone hypothalamus. Akan tetapi badan sel neuron
yang menyebar ke eminensia mediana ini terletak di daerah khusus dalam hypothalamus atau
pada daerah yang berdekatan dengan bagian basal otak.

Gangguan pada Hipotalamus-Hipofisis


15

Sebelum masuk kepada penyakit- penyakit yang menyerang kelenjar hipotalamus maupun
hipofisis, marilah kita mengetahui dulu jenis gangguan yang terjadi pada sistem endokrin.
Secara etiologi, gangguan pada endokrin bisa disebabkan oleh faktor genetik,
ketidakseimbangan atau gangguan asupan nutrisi, jenis bahan kimia atau toksin yang
memengaruhi kelenjar endokrin, adanya gangguan autoimun, proses penyakit lain, iatrogenik
(timbul setelah penatalaksanaan yang dilakukan tenaga medis),dan idiopatik (penyebab masih
belum diketahui).
Secara gangguan sekresi pada kelenjar endokrin, aneka gangguan bisa dibagi menjadi
hiposekresi dan hipersekresi. Hiposekresi adalah kondisi dimana kelenjar endokrin
mensekresikan hormon dalam kadar di bawah normal, sedangkan hipersekresi adalah kondisi
dimana kelenjar endokrin mensekresikan hormon dalam jumlah berlebih. Kedua kondisi ini
dapat mengakibatkan gangguan pada aktivitas sel-sel target hormon yang disekresikan kelenjar
endokrin bermasalah, bisa menimbulkan gangguan fungsi fisiologi tubuh baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Hiposekresi maupun hipersekresi bisa disebabkan oleh faktor
primer atau faktor sekunder. Pada faktor primer, kelenjar endokrin sendiri yang mensekresikan
hormon dalam kadar tidak normal. Sedangkan pada faktor sekunder, kondisi kelenjar endokrin
yang normal terganggu dikarenakan menerima sekresi hormon tropiknya yang tidak sesuai
dengan takaran normal, sebagai contoh kelenjar tiroid yang normal mensekresikan hormon T3 &
T4 yang sedikit karena menerima hormon TSH dalm kadar yang kurang.
Selain adanya masalah pada kelenjar endokrin, sistem endokrin bisa terganggu dikarenakan
gangguan kepekaan pada sel target hormon. Pada kasus ini, sel tidak berespon secara adekuat.
Hal ini bisa dikarenakan jumlah reseptor penerima hormon pada membran maupun inti sel target
sedikit, bahkan tidak ada, dan bisa karena sel sasaran tidak memiliki enzim esensial untuk
merespon hormon.

Jenis-jenis Penyakit
1. Sindroma Sella Kosong
Sindroma sella kosong terjadi jika ruang subaraknoid mendesak masuk sella tursika,
sebagian terisidengan cairan serebrospinalis. Proses ini menyebabkan terjadinya perubahan
bentuk dan pembesaran sella tursika serta penekanan kelenjar hipofisis.
Kelainan ini biasanya diderita wanita usia lanjut. Pada penderita mengalami gejala sakit
kepala, sedangkan menifestasi klinis serius jarang ditemukan.
Untuk diagnosis gangguan ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan MRI untuk mengetahui
apakah cairan serebrospinal sudah memasuki ruang sella tursika. Sedangkan pada pemeriksaan
laboratorium bisa dilakukan dengan uji fungsi hipofisis anterior normal.

16

2. Disfungsi Hipotalamus
Disfungsi hipotalamus paling sering dikarenakan adanya tumor, walaupun sebagian
dikarenakan adanya lesi hipotalamus. Tumor yang dijumpai biasanya adalah kraniofaringioma
dan tumor primer sistem saraf pusat (SSP).
Pada jenis tumor krangiofaringioma, biasanya diderita oleh anak maupun remaja.
Manifestasi klinis yang ditemukan adalah timbulnya sakit kepala yang disertai muntah,
ketajaman penglihatan menurun (jika tumor mulai ekspansi). Manifestasi klinis jangka
panjangnya adalah terganggunya proses akil balig pada penderita yang sedang pubertas.
Pada tumor primer sistem saraf pusat biasa dialami penderita usia dewasa dan usia lanjut.
Tumor ini mengganggu struktur perineal. Tumor ini jika telah menekan (tekanan intrakranial
meningkat) ke seluruh kepala akan menimbulkan sakit kepala, dan terkadang penderita
mengalami hilangnya rasa kenyang.
Selain kedua tumor di atas, masih terdapat jenis-jenis tumor yang menyerang hipotalamus.
Tumor- tumor hipotalamus bahkan dapat menyebabkan diabetes insipidus dan gangguan
pertumbuhan tubuh.
Untuk diagnosis tumor, bisa dilakukan pemeriksaan MRI. Kadar PRL juga harus ditemukan,
karena kebanyakan lesi hipotalamus menyebabkan hiperprolaktinemia baik disebabkan
kerusakan hipotalamus atau rusaknya tangkai hipofisis. Sedangkan untuk diagnosis histologis
bisa dilakukan biopsi.
untuk melakukan terapinya harus disesuaikan dengan jenis tumornya. Reseksi komplit dari
kraniofaringioma biasanya tak mungkin dilakukan, tumor inibisa diatasi dengan pembedahan
neurologis yang terbatas, angkat tumor yang dapat dicapai dan lakukan dekomposisi dari kista,
diikuti dengan radioterapi konvensional.

3. Hipopituarisme
Sesuai dengan nama penyakitnya, manifestasi hipopituarisme berupa berkurang atau
menghilangnya sekresi dari satu atau lebih hormon hipofisis. Tanda-tanda dan gejala biasanya
lambat dan tersembunyi, bergantung dari cepatnya serangan dan hebatnya faktor kerusakan
hipotalamus-hipofisis yang dipengaruhi oleh dasar patogenesis.
Etiologi penyakit ini ada 9 yang biasa dihapalkan denganjulukan Sembilan I, yaitu:
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Invasif, bisa karena tumor hipofisis maupun tumor metastasis


Infark, berupa nekrosis postpartum (sindroma Sheehan) atau Apopleksi hipofisis
Infiltratif, seperti sarkoidosis, hemokromatosis
Injury (cedera), bisa berupa trauma kapitis atau akibat penyiksaan
Imunologis, seperti Hipofisitis limfositik
Iatrogenik, seperti karena pembedahan atau akibat terapi radiasi
17

7) Infeksi, seperti diakibatkan agen mikosis, sifilis


8) Isolated, bisa ditemukan dari gangguan mekanisme GH, LH, TSH, ACTH-LPH, PRL
9) Idiopatik, masih belum diketahui
Manifestasi klinis pada hipopituarisme beragam, bergantung mekanisme sistem endokrin
mana yang terganggu. Manifestasi yang dijumpai bisa berupa kecepatan tumbuh-kembang pada
anak yang menurun, hipogonadisme, hipotiroidisme, defisiensi ACTH, defisiensi PRL, dan lainlain. Tanda dan gejala yang timbul juga beragam, seperti warna kulit pucat, wajah terlihat sedikit
keriput, dan rambut pada pubis yang sedikit atau bahkan tak dijumpai sama sekali (contoh kasus
hipogonadisme).

Kelainan GH
Growth Hormone berperan meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot
dan organ-organ di dalam tubuh.
HG bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar.
Setelah manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi
hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima. Pada orang
dewasa GH berperan terutama untuk menjaga volume dan kekuatan yang cukup dari kulit, otototot, dan tulang. Selain itu GH juga berperan meningkatkan fungsi, perbaikan dan memelihara
kesehatan dari otot, jantung, paru-paru, hati, ginjal, persendian, persarafan tubuh, dan otak.
Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH (HUMAN GROWTH
HORMONE) adalah kelenjar pituitary. Kelenjar pituitary terletak di bawah otak manusia.
Ukuran dari kelenjar ini adalah sebesar kacang kedelai. Walaupun kecil, kelenjar ini merupakan
raja dari seluruh kelenjar yang memproduksi hormon di tubuh manusia. Produksi dari HGH
(HUMAN GROWTH HORMONE) sangat mempengaruhi produksi hormon-hormon lain di
dalam tubuh.
HG diproduksi pada tiga sampai empat jam pertama dari waktu tidur, dan produksinya
mencapai puncak pada masa remaja, hingga mencapai kadar 1500 g perhari. Pada pria dan
wanita muda dengan usia 25 tahun dan bertumbuh dengan baik, produksi GH mencapai 350 g
perhari. Secara normal, seseorang akan mengalami penurunan kadar dari GH sejak usia
memasuki 20 tahun yaitu menurun sebesar 14 % setiap pertumbuhan 10 tahun usia, dan akan
memiliki GH dalam jumlah yang sedikit ataupun tidak sama sekali pada usia 65 tahun.
Penurunan kadar GH di dalam tubuh, akan menyebabkan berbagai kemunduran, baik
kemunduran fisik maupun mental.
Tanda-tanda adanya penurunan GH pada orang dewasa diantaranya adalah rambut
yang menipis, kulit menjadi tipis, kering dan mengendur, kedua belah pipi yang mengendur, gusi
yang menyusut, perut yang membesar dan kenyal seperti karet ban, otot-otot tubuh yang
mengendur, mudah atau senantiasa merasa leleh dan sulit kembali menjadi bugar walupun telah
beristirahat, perasaan tidak menyukai dan pandangan yang buruk tentang lingkungan sekitar
sehingga cenderung lebih suka menyendiri dan disertai perasaan cemas serta khawatir yang
dialami terus menerus.
Kemunduran fisik maupun mental akibat penurunan kadar GH didalam tubuh dapat
diketahui melalui pemeriksaan Insulin-like Growth Factor 1 (IGF-I) atau yang juga dikenal
18

dengan Somatomedin C, dan seseorang dianggap mengalami kekurangan GH apabila didapatkan


kadar IGF-1 kurang dari 350 ng/ml. Kekurangan GH dapat diatasi dengan terapi pemberian
hormon atau sulih hormon dengan menggunakan sediaan GH yang diberikan memalui suntikan
dan sediaan tersebut telah banyak tersedia di pasaran. Terapi sulih hormon menggunakan
suntikan GH, mengikuti prinsip pemberian dosis kecil dan dengan jumlah pemberian yang
sering, biasanya dosis sebesar 0,5 1 IU dengan pemberian sebanyak tiga kali perminggu.
Pemberian terapi sulih hormon dengan GH dengan menggunakan prinsip tersebut adalah untuk
menghindari efek samping yang dapat timbul akibat pemberian GH, diantaranya berupa carpal
tunnel syndrome, pembengkakan dan rasa nyeri yang ringan pada tubuh.
Pemberian GH tidak boleh dilakukan pada orang-orang dengan penyakit pada retina
(retinopati proliferatif), peninggian tekanan di dalam kepala, penderita kanker (walupun masih
menjadi kontroversi), dan relative pemberiannya tidak ditujukan pada wanita yang sedang hamil.
Manfaat dari terapi sulih hormon pada orang yang mengalami kekurangan GH meliputi
peningkatan massa otot sebesar 8,8% dalam terapi selama 6 bulan tanpa melakukan olah raga,
hilangya lemak sebesar 14,4% dalam terapi selama 6 bulan tanpa melakukan diet, memiliki
tenaga ataupun kemampuan bekerja yang meningkat, perbaikan dari organ-organ hati, jantung,
limpah dan organ-organ tubuh lainya yang terpengaruh oleh bertambahnya usia, perbaikan dari
daya ingat, penurunan tekanan darah yang tinggi, perbaikan sistem daya tahan tubuh terhadap
penyakit, penurunan kadar kolesterol yang merugikan tubuh (koleterol LDL) dan meningkatkan
kadar kolesterol yang baik (kolesterol HDL), penurunan rasa lelah dandepresei akibat penuaan,
penglihatan dan pendengaran yang lebih tajam, tulang yang lebih kuat, perbaikan mood,
perbaikan dari penampilan tubuh yang ditandai dengan kembali menebalnya rambut, hilangnya
keriput dan selulit di kaki, penembahan jumlah jaringan ikat dan kolagen kulit yang
menyebabkan kulit menjadi tebal, lentur, dan terlebih mudah. Hormon-hormon lain juga dapat
berperan dalam menigkatkan kadar atau manfaat dari GH, antara lain melatonin, insulin,
hormone tiroid, estrogen, progesteron, gonadotropin, hormon luteizing, vasopressin,
dihidroepiandrosteron (DHEA). 5-alfa-androstenediol, testosteron, eritropoeitin, dan hormone
paratiroid.
Peningkatan ataupun untuk mempertahankan kadar GH dapat dilakukan secara alamiah
tanpa melalui pemberian obat-obatan. Cara alamiah tersebut dengan memakan makanan, dengan
jumlah kalor dan protein yang cukup terutama makanan makanan berupa buah-buahan, daging
terutama dari golongan unggas, telur dan ikan, kurangi konsumsi alkohol, cuka, maupun
minuman ataupun makanan yang mengandung kafein, gula , permen, kue-kue, roti, pasta, sereal
dan produk-produk olahan dari susu. Hindari memiliki berat badan berlebihan ataupun gemuk,
kurang tidur, tingkat stress yang tinggi dalam jangka waktu lama, rokok, obat-obatan atau
narkoba

1.
2.
3.
4.

MANFAAT HGH
Anti Penuaan
Meningkatkan Tenaga dan Fungsi Otak
Menguatkan Fungsi Otak dan Paru-paru
Membangun otot
19

5.
6.
7.
8.

Mengurangi Lemak Tubuh


Mncegah osteoporosis
Meningkatkan sistem Imunisasi
Memperbaiki penglihatan dan Daya Ingat
MEKANISME KERJA HGH
HGH (HUMAN GROWTH HORMONE) yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary
pertama-tama mengalir melalui pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH
HUMAN GROWTH HORMONE) dirubah menjadi IGF-1 (Insulinlike Growth Factor 1). Lalu
melalui peredaran darah pula, IGF-1 dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di tubuh manusia.
IGF-1 inilah yang bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ-organ di dalam tubuh
manusia.
Oleh
karena
terpeliharanya
organ-organ
di
dalam tubuh manusia, maka system imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut
terpelihara.

KEKURANGAN HORMON PERTUMBUHAN


Dwarfism (cebol) yaitu gangguan pertumbuhan akibat gangguan pada fungsi hormon
pertumbuhan / growth hormone. Gejalanya berupa badan pendek, gemuk, muka dan suara imatur
(tampak seperti anak kecil), pematangan tulang yang terlambat, lipolisis (proses pemecahan
lemak tubuh) yang berkurang, peningkatan kolesterol total / LDL, dan hipoglikemia. Biasanya
intelengensia / IQ tetap normal kecuali sering terkena serangan hipoglikemia berat yang
berulang.Hormon pertumbuhan ini diproduksi oleh somatrotop (bagian dari sel asidofilik) yang
ada di kelenjar hipofisis. Hormon ini merupakan hormon yang penting untuk pertumbuhan
setelah kelahiran dan metabolisme normal karbohidrat, lemak, nitrogen serta mineral. Hormon
ini tidak bekerja secara langsung dalam mempengaruhi pertumbuhan, tetapi melalui perantaraan
suatu peptida yang disebut somatomedin (IGF I dan IGF II) yang produksinya diinduksi oleh
hormonpertumbuhan. Somatomedin yang produksi utamanya di hati ini dipengaruhi juga oleh
usia dan status gizi seseorang. Somatomedin inilah yang akan berikatan dengan reseptor-reseptor
dalam sel tubuh guna merangsang pertumbuhan melalui:

Sistesis protein. Hormon pertumbuhan akan meningkatkan produksi protein dan


transportasinya ke sel-sel otot sehingga merangsang pertumbuhan otot dan jaringan pada
umumnya.

20

Metabolisme karbohidrat. Hormon pertumbuhan memiliki efek antagonis terhadap


insulin sehingga meningkatkan kadar gula dalam darah, yang nantinya akan
meningkatkan proses konversi karbohidrat menjadi protein.

Metabolisme lemak. Hormon pertumbuhan akan meningkatkan penguraian lemak tubuh


menjadi asam lemak bebas dan gliserol sehingga kadar lemak dalam darah meningkat.

Metabolisme mineral. Hormon pertumbuhan meningkatkan kadar kalsium, magnesium


serta fosfat sehingga merangsang pertumbuhan panjang dari tulang keras dan
pertumbuhan tulang rawan terutama pada anak-anak.

Efek mirip prolaktin sehingga merangsang kelenjar payudara dan produksi susu saat
kehamilan.

Kekurangan hormon pertumbuhan ini akan mempengaruhi pertumbuhan tulang dan otot serta
mengganggu metabolisme karbohidrat, lemak dan mineral yang bermanifestasi menjadi cebol.
Ada dua sebab kekurangan hormon pertumbuhan yaitu:
1. Kekurangan hormon pertumbuhan yang congenital (bawaan) yaitu karena produksinya memang
kurang atau karena reseptor dalam sel yang kurang atau tidak sensitive terhadap ragsangan
hormon. Biasanya gejala mulai tampak sejak bayi hingga puncaknya pada dewasa, jadi dari kecil
postur tubuhnya selalu lebih kecil dari anak yang lain. Misalnya karena agenesis hipofisis atau
defek /mutasi dari gen tertentu yang menyebabkan kurangnya kadar hormon seperti sindroma
laron dan fenomena pada suku pygmi di Afrika.
2. Kekurangan hormon pertumbuhan yang didapat. Biasanya gejala baru muncul pada penghujung
masa kanak-kanak atau pada masa pubertas, jadi saat kecil sama dengan yang lain, namun
kemudian tampak terhentinya pertumbuhan sehingga menjadi lebih pendek dari yang lain.
Kadang juga disertai gejala-gejala lain akibat kurangnya hormon-hormon lain yang juga
diproduksi hipofisis. Penyebab paling sering adalah tumor pada hipothalamus kelenjar hipofisis
seperti kraniofaringioma, glioma, histioma atau germinoma. Iradiasi kronis juga dapat
mengurangi produksi hormon.
Terapi untuk cebol akibat kekurangan hormon pertumbuhan dapat berupa pemberian hormon
pertumbuhan dari luar terutama pada produksi yang berkurang atau tumor pada hipofisis setelah
tumor diatasi terlebih dahulu. Sedangkan pada reseptor yang kurang atau resisten terhadap
hormon belum ada terapi yang dapat dilakukan.
KELEBIHAN HORMON PERTUMBUHAN
Kelebihan hormon pertumbuhan/growth hormone disebut dengan gigantisme
(berperawakan raksasa). Gigantisme dapat terjadi bila keadaan kelebihan hormon pertumbuhan
terjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup atau masih dalam masa pertumbuhan. Penyebab
kelebihan produksi hormon pertumbuhan terutama adalah tumor pada sel-sel somatrotop yang
menghasilkan hormon pertumbuhan.
Ciri utama gigantisme adalah perawakan yang tinggi hingga mencapai 2 meter atau
lebih dengan proporsi tubuh yang normal. Hal ini terjadi karena jaringan lunak seperti otot dan
lainnya tetap tumbuh. gigantisme dapat disertai gangguan penglihatan bila tumor membesar
hingga menekan khiasma optikum yang merupakan jalur saraf mata.

21

Yang lebih bahaya adalah bila kelebihan hormon pertumbuhan terjadi setelah masa pertumbuhan
lewat atau lempeng epifisis menutup karena akan menimbulkan penebalan tulang terutama pada
tulang akral tanpa diikuti pertumbuhan jaringan lunak di sekitarnya yang disebut akromegali.
Penebalan tulang terutama pada wajah dan anggota gerak. Akibat penonjolan tulang rahang dan
pipi, bentuk wajah menjadi kasar secara perlahan dan tampak seperti monyet. Tangan dan kaki
membesar dan jari-jari tangan kaki dan tangan sangat menebal. Sering terjadi gangguan saraf
perifer akibat penekanan saraf oleh jaringan yang menebal. Dan karena hormon pertumbuhan
mempengaruhi metabolisme beberapa zat penting tubuh, penderita sering mengalami problem
metabolisme termasuk diabetes mellitus.
Terapi yang paling tepat untuk kelebihan hormon pertumbuhan tak lain adalah
pengangkatan tumor pada hipofisis sedini mungkin untuk mencegah efek negatif darinya.
Terapi reseksi operasi pada adenoma yang memproduksi GH merupakan terapi pilihan pertama
pada akromegali. Angka kesembuhan dengan reseksi ini sekitar 80-90% pada mikroadenoma dan
50% pada makroadenoma
Terapi akromegali lain yang juga efektif adalah dengan analog somatostatin seperti
octreotide. Dosis 50-500ug sc tiap 8 jam dikatakan efektif menurunkan kadar GH selama terapi
jangka panjang, namun sekitar 35% pasien tidak berespon terhadap terapi ini. Pengecilan massa
tumor dibuktikan secara radiografik pada 40% pasien yang diterapi dengan 300-750ug octreotide
/hari.
Kriteria kesembuhan bila kadar GH kurang dari 2 ng/ml setelah 70-100gr pemberian
glukosa oral dan penurunan kadar IGF-1 hingga kadar normal.
Efek samping yang biasanya timbul yaitu gangguan saluran cerna seperti diare, nyeri perut, dan
mual. Efek samping serius berupa timbulnya batu empedu ditemukan pada sekitar 23.5% pasien.
Agonis dopamin, seperti bromokriptin dapat digunakan untuk tatalaksana akromegali
dengan dosis yang lebih tinggi sekitar 20-30mg/hari. Beberapa laporan menyarankan terapi
kombinasi octreotide dan bromokriptin agar lebih efektif. Namun terapi dengan octreotide saja
masih menjadi terapi utama untuk akromegali.
EFEK SAMPING PEMBERIAN HGH
HGH yang terlalu banyak dapat menyebabkan sakit kepala (karena tekanan intrakranial
yang meningkat), sindroma carpal tunnel (nyeri pda pergelangan tangan) ,hipertensi (karena air
tertahan dalam tubuh), gynecomastia (payudara membesar pada`pria), respons terhadap insulin
sedikit meningkat, penebalan saraf mata dsb. Biasanya semua gejala akan menghilang setelah
pemberian HGH dihentikan sementara atau dosis dikurangi.

22

BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan.
Hormon merupakn pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Hormon
berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target melalui aliran darah yang
selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Permasalahan yang di derita oleh anak endah merupakan
kelainan dari Growth hormone, kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH

(HUMAN GROWTH HORMONE) adalah kelenjar pituitary. Ada beberapa permasalahan yg di


sebabkan adanya kelainan kerja pad HGH.
Saran.

Untuk lebih memperdalam wawasan dan pengetahuan mengenai Hormone dan HGH,
disaran mambaca literatur yang lebih menjelaskan materi ini, ataupun buku-buku yang
membahas tentang Hormon spesifik mengingat makalah kami yang belum sempurna baik dalam
pengerjaannya dan penyelesaiannya.

23

You might also like