You are on page 1of 22

7

II. GAMBARAN UMUM PROYEK

A. Lokasi Proyek
Lokasi Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional SoekarnoHatta berada di Jalan Raya Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Provinsi
Banten.

Gambar 1. Denah Lokasi Proyek

B. Data Umum Proyek


Data umum Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno
Hatta adalah sebagai berikut.

1. Nama Proyek

: Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate


Bandara Internasional Soekarno-Hatta

2. Lokasi

: Jalan

Raya

Bandara

Soekarno-Hatta,

Kota

Tangerang, Banten
3. Pemilik Proyek
: PT. Angkasa Pura II (Persero)
4. Konsultan Perencana : Lapid ITB
5. Konsultan Pengawas : Manajemen Konstruksi KSO :
a. PT. MANGGILINGAN JAYA
b. ARKONIN
6. Kontraktor Pelaksana :
Main Kontraktor
:
PT. Kawahapejaya KSO :
a) PT. Wijaya Karya, Tbk
b) PT. Waskita
c) Hyundai
d) Pembangunan Perumahan
e) Teknik Jaya
7. Waktu Rencana
: 850 hari kalender
8. Nilai Kontrak
: Rp. 4.702.500.000.000,9. Sumber Dana
: PT. Angkasa Pura II
10. Luas Lahan
: 369800 m2
11. Jenis Kontrak
: Design and Build Contract

C. Data Struktur Proyek


Data struktur Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta
adalah sebagai berikut.
1. Luas Lahan
Luas lahan Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional
Soekarno-Hatta ini adalah sebesar 369.800 m2.
2. Retaining Wall
Pada proyek ini, area basement menggunakan retaining wall berupa
counterfort. Apabila dinding penahan tanah tidak dihitung untuk menahan

air maka wajib dipasang subdrain, agar tidak terjadi gaya horizontal yang
diakibatkan oleh tekanan air
D. Fasilitas Proyek
Fasilitas proyek dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan pembangunan di
lapangan. Adapun fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Proyek Perluasan
Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta adalah sebagai berikut.
1.

Kantor Direksi (Directie Keet)


Kantor direksi proyek merupakan bangunan kantor yang dibangun di
lokasi proyek sebagai tempat bekerja bagi para staff kontraktor maupun
pengawas, dan berfungsi sebagai tempat melakukan rencana kerja dan
evaluasi hasil kerja di lapangan. Kantor direksi juga berfungsi sebagai
tempat rapat koordinasi antara kontraktor dan MK untuk membahas
mengenai kemajuan pekerjaan. Kantor direksi pada proyek ini dapat
dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Kantor Direksi

2.

Kantor Sub Kontraktor

10

Dikarenakan proyek ini adalah proyek besar dan melibatkan beberapa sub
kontraktor yang harus selalu berkoordinasi dengan main kontraktor serta
harus selalu mengawasi progress pekerjaan yang menjadi bagiannya, maka
disediakanlah kantor sub kontraktor.
3.

Laboratorium Beton
Pada proyek ini kontraktor memiliki laboratorium beton sendiri, yang
fungsinya adalah menguji kekuatan beton untuk pekerjaan struktur
maupun pekerjaan perkerasan jalan beton. Laboratorium ini dilengkapi
dengan alat compressor test machine dan lain-lain yang dapat menunjang
kegiatan pengujian. Alasan diadakannya laboratorium ini adalah dengan
pertimbangan biaya uji kekuatan beton di tempat lain bisa sangat memakan
waktu dan biaya dibandingkan dengan memiliki laboratorium sendiri.

4.

Mesjid/Tempat Ibadah
Ibadah adalah kebutuhan semua insan yang beragama. Maka dari itu, pada
Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta
disediakan mesjid untuk beribadahnya para pekerja yang beragama Islam.

Gambar 3. Mesjid di Lokasi Proyek


5.

Kantin dan Dapur

11

Pada proyek ini juga terdapat kantin dan dapur yang menyediakan
makanan untuk para pekerja pada pagi, siang, dan malam hari.

6.

Gambar 4. Kantin di Lokasi Proyek


Gudang Material dan Peralatan
Pada proyek ini disediakan gudang sebagai tempat untuk menyimpan
berbagai jenis material dan peralatan yang digunakan saat proyek
berlangsung. Sebagai tempat yang berfungsi menyimpan bahan material
dan peralatan, gudang harus memiliki kondisi yang tidak lembab agar
material atau peralatan yang tersimpan tidak mengalami kerusakan yang

7.

dapat mempengaruhi kualitas bahan yang disimpan.


Los Kerja
Los kerja yaitu area yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan
seperti perakitan tulangan, pembengkokan tulangan, pemotongan tulangan
sesuai dengan gambar kerja. Bangunan untuk fasilitas ini dibuat lepas

8.

tanpa dinding (los) dan tidak diberi penutup atap.


Pos Satpam
Pos satpam menggunakan ruang yang dibangun berada di depan pintu
masuk pagar proyek.

12

9.

Gambar 5. Pos Satpam


Pagar Proyek
Pembuatan pagar proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi
merupakan suatu keharusan. Hal tersebut, untuk menjamin keamanan kerja
dalam lingkungan proyek. Karena fungsinya sebagai pengaman, maka
pagar harus dibuat kokoh agar tidak mudah roboh.

10. Listrik dan Air


Listrik dan air merupakan sarana penting dalam membantu proses
pelaksanaan suatu proyek. Listrik yang digunakan berasal dari PLN yang
berfungsi sebagai penerangan dan pengoperasian komputer pada kantor
direksi serta berfungsi dalam pengoperasian beberapa alat kerja seperti bar
cutter dan lain-lain.
11. Kamar Mandi/WC
Kamar mandi/ WC merupakan fasilitas yang penting disediakan bagi
pekerja pada proyek ini. WC ini ditempatkan di depan lokasi proyek
tepatnya di sebelah kantor satpam.
E. Manajemen Proyek
Proyek merupakan rangkaian kegiatan yang kompleks dan saling terkait antara
satu dengan yang lain dan umumnya berlangsung hanya satu kali dalam jangka

13

waktu tertentu. Dengan demikian proyek mempunyai awal dan akhir kegiatan
yang jelas.
Proyek dapat digambarkan sebagai suatu usaha dalam jangka waktu yang telah
ditentukan dengan tujuan dan manajemen yang jelas untuk mencapai hasil yang
telah dirumuskan pada awal dimulai pembangunan proyek tersebut. Di dalam
kegiatan konstruksi terdapat suatu rangkaian yang berurutan dan berkaitan,
yaitu sebagai berikut.
1. Studi Pengenalan (Recognition Study)
Studi pengenalan merupakan tahapan awal suatu proyek. Kegiatan ini
dilakukan dengan pengumpulan serta penyusunan data-data pendahuluan
dari proyek yang direncanakan, sesuai dengan tujuan dan kegunaan proyek.
Pada pelaksanaan Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara SoekarnoHatta, studi pengenalan dilakukan oleh pemilik proyek PT. Angkasa Pura II.
2. Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Studi kelayakan merupakan tahap pelaksanaan kelayakan proyek yang
ditinjau dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi, maupun
aspek lingkungannya.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah sebagai berikut.
a. Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
b. Menganalisis manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut
dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun
manfaat tidak langsung (fungsi sosial).
c. Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun
finansial.

14

d. Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek


tersebut dilaksanakan.
3. Penjelasan (Briefing)
Tahap ini merupakan tahap penyusunan kerangka acuan kerja yang berisi
penjelasan dan keinginan pemilik, fungsi bangunan, pendanaan, dan
ketentuan-ketentuan lain yang akan dijadikan pedoman dalam perancangan.
Tujuan tahap penjelasan (briefing) ini adalah mendapatkan penjelasan dari
pemilik proyek mengenai fungsi proyek dan biaya yang diizinkan sehingga
konsultan perencana dapat menafsirkan keinginan pemilik proyek dan
membuat tafsiran biaya yang diperlukan.
4. Perencanaan (Planning)
Tahapan ini dilakukan dengan menentukan perencanaan desain bangunan
proyek, program kerja, tata letak, serta metode konstruksi agar mendapatkan
persetujuan dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat selain
itu juga untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan,
termasuk gambar rencana dan spesifikasi proyek.
Dalam proyek ini perencanaan meliputi beberapa hal yaitu sebagai berikut.
a. Melakukan perencanaan berdasarkan data-data pengamatan, pengukuran,
dan pengujian di lapangan.
b. Penggambaran struktur bangunan proyek.
c. Menentukan karakteristik dan standar mutu bahan yang akan digunakan.
d. Merancang teknis dan manajemen pelaksanaan proyek sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat yang telah ditentukan.
e. Menetapkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).
f.
Bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan
perencanaan yang telah ditetapkan, sehingga pelaksanaan proyek tersebut
dapat mencapai tujuan yang telah menjadi cita-cita bersama.
5. Pengadaan Sarana (Procurement)

15

Pengadaan sarana bertujuan untuk mempersiapkan tahapan pelaksanaan


proyek dalam hal pengadaan fasilitas dan bahan-bahan sebagai penunjang
tercapainya konstruksi yang akan dilaksanakan. Tahapan ini memerlukan
perhitungan dan persiapan yang matang, sebab spesifikasi dan mutu bahan
yang dipilih berperan penting kepada keberhasilan pembangunan konstruksi
tersebut.
6. Pelaksanaan Konstruksi
Tujuan dari pelaksanaan konstruksi adalah mewujudkan bangunan yang
dibutuhkan pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana,
dengan biaya dan waktu yang telah disepakati, dengan mutu material dan
peralatan pelaksanaan pekerjaan yang telah disyaratkan. Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini adalah merencanakan, mengendalikan, dan
mengkoordinasikan, baik dari jadwal waktu pelaksanaan, organisasi
lapangan, sumber daya manusia, peralatan, dan material.
Pada proses pelaksanaan konstruksi ini, jadwal waktu pelaksanaan
merupakan salah satu hal yang vital. Maka, setiap pelaksanaan kontruksi
wajib ada rekaman progresnya. Salah satu output dari rekaman progres
suatu pelaksanaan konstruksi dapat berupa kurva-S.
Kurva S adalah suatu kurve yang disusun untuk menunjukkan hubungan
antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah
digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu.
Dengan demikian pada kurvaS dapat digambarkan kemajuan volume
pekerjaan yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek atau
pekerjaan dalam bagian dari proyek. Dengan membandingkan kurva
tersebut dengan kurva yang serupa yang disusun berdasarkan perencanaan,
maka akan segera terlihat dengan jelas apabila terjadi penyimpangan. Oleh

16

karena

kemampuannya

yang

dapat

diandalkan

dalam

melihat penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan proyek, maka


pengendalian proyek dengan memanfaatkan KurvaS sering kali digunakan
dalam pengendalian suatu proyek. Pada KurvaS, sumbu mendatar
menunjukkan waktu kalender, dan sumbu vertikal menunjukkan nilai
komulatif biaya atau jam-orang atau persentase penyelesaian pekerjaan.
Kurva yang berbentuk huruf S tersebut lebih banyak terbentuk
karena kelaziman dalam pelaksanaan proyek yaitu:
a) Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat.
b) Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu
yang lebih lama.
c) Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada suatu titik
akhir.
7. Persiapan Penggunaan
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah
selesai sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja
sebagaimana mestinya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada persiapan penggunaan adalah
sebagai berikut.
a. Mempersiapkan catatan pelaksanaan, baik berupa data-data selama

pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (shopdrawing).


b. Meneliti konstruksi secara cermat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan

yang terjadi.
c. Mempersiapkan petunjuk operasi serta pedoman pemeliharaannya.
F. Sistem Pelelangan

17

Pelelangan adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan


secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan
memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Tujuan pelelangan adalah mencari kontraktor yang memenuhi syarat untuk
melaksanakan pembangunan suatu proyek yang dilelangkan, sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan.
Berdasarkan Perpres Nomor 70 Tahun 2012, pemilihan penyedia barang/jasa
dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
1. Pelelangan Umum
Pelelangan umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi
syarat.
2. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini
terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.
3. Pelelangan Sederhana
Pelelangan sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 5.00.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
4. Pemilihan Langsung
Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 5.00.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).

18

G. Sistem Kontrak
Sistem kontrak yang lazim digunakan pada Proyek Perluasan Terminal 3
Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah kontrak rancang bangun
(design and build contract).
Secara teknis istilah rancang bangun (design build atau design construct)
adalah lebih jelas menggambarkan pembagian tugas dalam kontrak tersebut.
Kontraktor melaksanakan perencanaan dan pembangunan, perencanaan dapat
dilakukan melalui konsultan perencana, tetapi kontrak perencanaan kepada
kontraktor bukan kepada pengguna jasa. Selain dapat keuntungan, kontraktor
sekaligus juga mendapat bayaran untuk jasa perencanaan. Sistem pembayaran
per termin. Pengguna jasa tidak lagi menempatkan konsultan pengawas tetapi
cukup menunjuk wakil yang fungsi dan tugasnya mengamati pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan spesifikasi teknis dan jadwal. Diperlukan jaminan
kemampuan membayar dari pengguna jasa yang besarnya senilai kontrak dan
masa berlaku selama masa pelaksanaan. Perlu kehati-hatian pengguna jasa
dalam memilih kontraktor karena semua aspek pembangunan proyek
dipercayakan kepada satu perusahaan. Jadi profesionalisme dan bonafiditas
perusahaan harus benar-benar dipertimbangkan dalam memilih kontraktor.

H. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi Proyek

Pada Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno


Hatta ini terdapat dua bentuk kerjasama, yaitu joint operation dan

19

konsorsium. Joint Operation adalah bentuk kerjasama dua perusahaan atau


lebih untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang saling berkaitan. Dan
konsorsium adalah bentuk kerjasama dua perusahaan atau lebih untuk
mengerjakan suatu pekerjaan yang saling berkaitan dengan membentuk
perusahaan baru yang dapat mewakili semua perusahaan yang terlibat
kerjasama. Dengan ada bentuk kerjasama diatas, akan mempengaruhi
struktur organisasi proyek.
Struktur organisasi proyek merupakan suatu cara penyusunan atau bagan
yang membuat gambaran tentang pihak-pihak yang terlibat dalam suatu
proyek dan menunjukan kedudukan, pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab dalam proyek tersebut agar kegiatan lapangan dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.
Prinsip dasar manajemen yang harus diperhatikan dalam struktur organisasi
kerja adalah sebagai berikut.
a. Jalur instruksi harus langsung dan sependek mungkin.
b. Uraian pekerjaan untuk masing-masing personil harus jelas dan
terperinci.
c. Masing-masing personil memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan jabatan.
d. Iklim kerja harus dibina agar kerja sama dapat berjalan dengan baik.
Adapun perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam struktur organisasi
Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta,
yaitu sebagai berikut.
a. PT. Angkasa Pura II (Persero)

20

PT. Angkasa Pura II (Persero) pada Proyek Perluasan Terminal 3


Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah sebagai pemilik
proyek. Pemilik proyek adalah orang atau badan hukum yang
menghendaki

dilaksanakannya

suatu

proyek

sekaligus

sebagai

penyandang dana atas pembangunan proyek tersebut. Tugas dan


wewenang pemilik proyek adalah sebagai berikut.
1) Melakukan kontrak dengan konsultan perencana, konsultan pengawas,
maupun kontraktor, mengenai tugas dan wewenang masing-masing
secara jelas.
2) Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.
3) Menerima atau menolak saran-saran kontraktor yang berhubungan
dengan pembangunan proyek.
4) Menyetujui atau menolak penambahan, pengurangan dan perubahan
pekerjaan.
5) Memberikan informasi dan penjelasan kepada kontraktor mengenai
segala hal yang dibutuhkan untuk kepentingan proyek.
6) Mengambil tindakan berupa kebijaksanaan atau keputusan yang
diperlukan untuk menjamin kelancaran proyek.
7) Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan isi surat perjanjian
kontrak.
8) Menerima penyerahan pekerjaan apabila pekerjaan sudah selesai dan
sesuai dengan kontrak.
b. Manajemen Konstruksi KSO
Manajemen Kontruksi KSO ini adalah sebuah perusahaan yang
merupakan

bentuk

kerjasama

konsorsium

antara

PT.

CAKRA

MANGGILINGAN JAYA dan ARKONIN. Manajemen Kontruksi KSO


ini bergerak atau memiliki fungsi sebagai Konsultan Pengawas dari
Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta.

21

Konsultan pengawas ini ditunjuk oleh pemilik proyek untuk mengawasi


jalannya pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan syarat-syarat yang
telah ditentukan. Adapun tugas dan wewenang konsultan pengawas
adalah sebagai berikut.
1) Mengawasi jalannya pekerjaan proyek dari segi kualitas dan kuantitas.
2) Memberikan peringatan kepada pelaksana apabila terjadi
penyimpangan.
3) Membuat laporan tentang kemajuan proyek dan pekerjaan tambahan.
4) Memeriksa dan memberikan persetujuan izin kerja, penggunaan dan
pengujian material, schedule kerja serta berita acara kemajuan
pekerjaan kontraktor pelaksana.
5) Apabila terjadi perubahan pelaksanaan manajemen konstruksi,
melakukan perhitungan segi teknis, baik kekuatan, arsitektur dan
kelayakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6) Bekerjasama dengan kontraktor pelaksana dalam pekerjaan-pekerjaan
yang bersifat teknis.
c. Kawahapejaya KSO
Main contractor pada Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara
Soekarno Hatta adalah Kawahapejaya KSO. Kawahapejaya KSO adalah
perusahaan kontraktor baru yang terbentuk dari kerjasama konsorsium
yang berasal dari lima perusahaan utama, yaitu PT. Wika Tbk sebagai
leader contractor, PT. Waskita Tbk, Hyundai, Pembangunan Perumahan,
dan Teknik Jaya.
Kontraktor adalah suatu badan hukum atau perorangan yang diberi surat
perintah kerja oleh pemilik

proyek

guna melaksanakan

suatu

pembangunan proyek sesuai dengan yang direncanakan. Proyek


Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, kontraktor
pelaksana ditentukan oleh sistem penunjukan langsung.

22

Tugas dan wewenang kontraktor adalah sebagai berikut.


1) Menyiapkan tenaga kerja, material dan peralatan untuk melaksanakan
proyek.
2) Mengusulkan kepada pemilik proyek apabila terjadi perubahan
pekerjaan.
3) Membuat laporan mengenai kemajuan pekerjaan yang

telah

dilaksanakan.
4) Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan.
5) Menyerahkan hasil pekerjaan tepat waktu dan membuat berita acara.
Organisasi proyek merupakan suatu sistem jaringan yang melibatkan pihakpihak terkait yang saling berkoordinasi untuk melaksanakan suatu proyek
sesuai dengan rencana. Untuk memperjelas kedudukan pihak yang terkait
dalam sebuah organisasi proyek digambarkan dalam suatu susunan bagan.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek Perluasn Gedung Terminal
3 Ultimate Bandara
2. Struktur Organisasi Lapangan

Pelaksanaaan proyek dalam kegiatan mempunyai struktur organisasi


lapangan, agar kegiatan yang berlangsung di lapangan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, selain dapat mempermudah dalam
pelaksanaannya. Pihak-pihak yang terkait yang berperan dalam proyek ini
adalah sebagai berikut.
a. Manajer Proyek (Project Manager)
Manajer proyek (project manager) dapat didefinisikan sebagai seseorang
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan hingga selesainya suatu
proyek, mulai dari kegiatan yang paling awal. Manajer proyek (project
manager) bertanggung jawab terhadap organisasi induk, proyeknya
sendiri, dan tim yang bekerja dalam proyeknya. Manajer proyek (project

23

manager) ini akan didampingi oleh seorang wakil, yaitu Deputy Project
Manager yang fungsinya untuk membantu pekerjaan manajer proyek.

Pemilik Proyek
PT. Angkasa Pura II

Konsultan Pengawas

Konsultan Perencana

PT. Cakra
Manggilingan Jaya
dan Arkonin

Lapid ITB

Kontraktor Utama
PT. Kawahapejaya KSO

Gambar 6. Garis Komando Proyek


Keterangan

:
: Garis Komando
: Garis Tanggungjawab
: Garis Koordinasi

Tugas dan wewenang project manager adalah sebagai berikut.


1) Mengadakan konsultasi dengan pemilik proyek mengenai
perkembangan pelaksanaan maupun permasalah teknis.
2) Memberikan laporan lisan atau tertulis kepada pemilik proyek
3) Mengkoordinasi dan memimpin seluruh kegiatan proyek.
4) Menjalankan manajemen proyek dan sewktu waktu dapat mengadakan
pemeriksaan pekerjaan di lapangan.
b. Manajer Lapangan (Site Manager)

24

Site Manager adalah orang yang bertugas mengatur, mengawasi


pelaksanaan proyek sesuai konstruksi dan sepesifikasi yang telah di
tetapkan dalam dokumen proyek.
Tugas Site Manager adalah sebagai berikut.
1) Mengadakan pengawasan dan mengecek pelaksanaan pekerjaan
proyek sesuai dengan rencana gambar dan spesifikasi teknik.
2) Mengatasi masalah-masalah mengenai pelaksanaan teknis dan
kelancaran proyek di lapangan.
3) Bekerjasama dengan konsultan untuk mengadakan pengecekan mutu
dan volume pekerjaan atas kebenaran data tagihan.
c. Mekanik
Bagian mekanik di proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara
Soekarno-Hatta adalah sebagai pengendali atau sebagai ahli permesinan
dan alat-alat berat yang digunakan. Tugas dan wewenang mekanik secara
rinci adalah sebagai berikut.
1) Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order
dari kepala pelaksana.
2) Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan mesinmesin motor dan harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya
kepada kepala pelaksana.
3) Melaksanakan pembelian

suku

cadang

mesin-mesin

motor

berdasarkan order dari kepala pelaksana.


4) Pengendalian pemakaian suku cadang mesin motor agar dapat
sehemat mungkin.
5) Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para montir didalam
melaksanakan tugasnya.
6) Mengajukan permintaan suku cadang mesin-mesin motor yang
diperkirakan sudah rusak(aus) kepada dirut sehingga tidak merembet
kesuku cadang lainnya.

25

7) Harus selalu siap untuk melaksanakan tugas apabila ada mesin-mesin


motor yang mendadak rusak untuk segera diperbaiki.
8) Melakukan pemeliharaan segala macam mesin-mesin motor agar tidak
mudah rusak.
d. Administrasi dan Keuangan
Bagian administrasi dan keuangan adalah orang yang mengatur
administrasi dan keuangan proyek berfungsi membantu pimpinan proyek
dalam hal perencanaan biaya yang harus di penuhi. Tugas dan wewenang
bagian keuangan anatara lain sebagai berikut.
1) Membuat rencana anggaran proyek mingguan dan bulanan sesuai
dengan rencana kerja lapangan
2) Mengeluarkan biaya kebutuhan proyek yang sudah di setujui oleh
atasan langsung.
3) Mendokumentasikan surat-surat dan dokumen penting.
4) Membuat laporan pertanggungjawaban atas biaya proyek.
5) Melakukan inventarisasi barang dan peralatan.
e. Quality Control
Tugas dan wewenang quality control yaitu sebagai berikut.
1) Mengadakan tes contoh material yang akan digunakan sebagai bahan
pada item pekerjaan yang bersangkutan. Misalnya tes agregat, yaitu
tes los angles, gradasi, berat jenis, dan berat satuan untuk agregat
kasar. Dan tes berat jenis, kandungan lumpur, dan tes kandungan zat
organis untuk agregat halus.
2) Mengadakan tes lapangan pada lokasi yang digunakan sebagai
konstruksi suatu pekerjaan. Bentuk tesnya seperti CBR, boring, dan
tes kerucut pasir.
3) Mengadakan tes lapangan atau laboraturium dari hasil pelaksanaan
pekerjaan. Bentuk tes bagian struktur yang dilakukan seperti tes kuat
tarik dan kuat tekuk baja, torsi untuk baut, kuat tekan beton, kuat tarik

26

chemical joint, kuat tarik dan kuat tekan space frame, kuat tarik
angkur, dan PDA dan loading test untuk tiang pancang. Sedangkan tes
bagian arsitektur seperti tes tekan, dimensi, keausan, ketahanan
terhadap bahan kimia, dan ketahanan warna untuk keramik dan kaca.
4) Membuat laporan hasil tes lapangan maupun laboratorium.
5) Berkoordinasi dan bekerja sama dengan pelaksana lain.
6) Melaporkan mutu hasil produksi yang tidak sesuai sepesifikasi teknik
ke atasan langsung.
7) Berwenang memberhentikan suatu pekerjaan dengan alasan yang kuat
yang disertakan dengan bukti.
f.

Pelaksana (Field Engineer)


Pelaksana adalah orang yang bertugas mengatur serta mengawasi
pelaksanaan proyek sesuai kontruksi dan spesifikasi yang telah
ditetapkan.

Dalam

sebuah

pelaksanan

pembangunan

konstruksi

dibutuhkan pelaksana proyek agar dapat selesai dengan baik.


Tugas pelaksana lapangan yaitu sebagai berikut.
1) Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman
dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.
2) Bersama dengan bagian engineering menyusun kembali metode
pelaksanaan konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
3) Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
sesuai dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah
ditetapkan.
4) Bersama dengan bagian teknik melakukan pemeriksaan dan
memproses berita acara kemajuan pekerjaan di lapangan.
5) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan,
metode kerja, gambar kerja, dan spesifikasi teknik.
6) Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga, dan
alat di lapangan.

27

7) Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan di


lapangan.
8) Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu
sesuai dengan metode konstruksi dan instruksi kerja yang telah
ditetapkan.
g. Satpam (Security)
Satpam bertugas untuk menjaga keamanan di sekitar lokasi pekerjaan
proyek.
h. Safety, Healthy, and Environment (SHE)
Petugas SHE (Safety, Healthy, and Environment) berfungsi untuk
menjaga keselamatan para pekerja di lokasi proyek agar tidak terjadi hal
hal yang membahayakan.
i. Surveyor
Surveyor adalah orang yang melakukan pemetaan lapangan agar para
pekerja dapat bekerja lebih akurat dalam hal pengukuran.

STRUKTUR ORGANISASI DI LAPANGAN


PROYEK PERLUASAN GEDUNG TERMINAL 3 ULTIMATE BANDARA SOEKARNO-HATTA
PT. KAWAHAPEJAYA KSO
Kepala Operasional
Hery Putranto

Kantor Pusat

Project Manajer
Yulianto

Safety Heajthy and Envir. (SHE)


Haedar Kusdinar

Site Manajer
Aris Wijayanto

Admin.
Luhur S.

Electric
Riyanto

Welder
Wawan

Logistik
Tejo

Pelaksana
Sarkoni

Mekanik
Santo

Operator Bor
Robbih
Ass. Operator
Bor
Kusmayadi

Checker
Haka
m
Operator Servis
Mugiono

Operator Exc
Suherman

Mandor
Gembel

Ass. Operator
Servis
Sabarudin

Ass. Operator
Bor

Crew
SiswantoIsmailId
rusHendiKarimS
uhendra

Gambar 7. Struktur Organisasi di Lapangan

Surveyor
Heri S.
Ass. Surveyor
Adit
Dian

You might also like