Professional Documents
Culture Documents
A. Lokasi Proyek
Lokasi Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional SoekarnoHatta berada di Jalan Raya Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Provinsi
Banten.
1. Nama Proyek
2. Lokasi
: Jalan
Raya
Bandara
Soekarno-Hatta,
Kota
Tangerang, Banten
3. Pemilik Proyek
: PT. Angkasa Pura II (Persero)
4. Konsultan Perencana : Lapid ITB
5. Konsultan Pengawas : Manajemen Konstruksi KSO :
a. PT. MANGGILINGAN JAYA
b. ARKONIN
6. Kontraktor Pelaksana :
Main Kontraktor
:
PT. Kawahapejaya KSO :
a) PT. Wijaya Karya, Tbk
b) PT. Waskita
c) Hyundai
d) Pembangunan Perumahan
e) Teknik Jaya
7. Waktu Rencana
: 850 hari kalender
8. Nilai Kontrak
: Rp. 4.702.500.000.000,9. Sumber Dana
: PT. Angkasa Pura II
10. Luas Lahan
: 369800 m2
11. Jenis Kontrak
: Design and Build Contract
air maka wajib dipasang subdrain, agar tidak terjadi gaya horizontal yang
diakibatkan oleh tekanan air
D. Fasilitas Proyek
Fasilitas proyek dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan pembangunan di
lapangan. Adapun fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Proyek Perluasan
Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta adalah sebagai berikut.
1.
2.
10
Dikarenakan proyek ini adalah proyek besar dan melibatkan beberapa sub
kontraktor yang harus selalu berkoordinasi dengan main kontraktor serta
harus selalu mengawasi progress pekerjaan yang menjadi bagiannya, maka
disediakanlah kantor sub kontraktor.
3.
Laboratorium Beton
Pada proyek ini kontraktor memiliki laboratorium beton sendiri, yang
fungsinya adalah menguji kekuatan beton untuk pekerjaan struktur
maupun pekerjaan perkerasan jalan beton. Laboratorium ini dilengkapi
dengan alat compressor test machine dan lain-lain yang dapat menunjang
kegiatan pengujian. Alasan diadakannya laboratorium ini adalah dengan
pertimbangan biaya uji kekuatan beton di tempat lain bisa sangat memakan
waktu dan biaya dibandingkan dengan memiliki laboratorium sendiri.
4.
Mesjid/Tempat Ibadah
Ibadah adalah kebutuhan semua insan yang beragama. Maka dari itu, pada
Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta
disediakan mesjid untuk beribadahnya para pekerja yang beragama Islam.
11
Pada proyek ini juga terdapat kantin dan dapur yang menyediakan
makanan untuk para pekerja pada pagi, siang, dan malam hari.
6.
7.
8.
12
9.
13
waktu tertentu. Dengan demikian proyek mempunyai awal dan akhir kegiatan
yang jelas.
Proyek dapat digambarkan sebagai suatu usaha dalam jangka waktu yang telah
ditentukan dengan tujuan dan manajemen yang jelas untuk mencapai hasil yang
telah dirumuskan pada awal dimulai pembangunan proyek tersebut. Di dalam
kegiatan konstruksi terdapat suatu rangkaian yang berurutan dan berkaitan,
yaitu sebagai berikut.
1. Studi Pengenalan (Recognition Study)
Studi pengenalan merupakan tahapan awal suatu proyek. Kegiatan ini
dilakukan dengan pengumpulan serta penyusunan data-data pendahuluan
dari proyek yang direncanakan, sesuai dengan tujuan dan kegunaan proyek.
Pada pelaksanaan Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara SoekarnoHatta, studi pengenalan dilakukan oleh pemilik proyek PT. Angkasa Pura II.
2. Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Studi kelayakan merupakan tahap pelaksanaan kelayakan proyek yang
ditinjau dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi, maupun
aspek lingkungannya.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah sebagai berikut.
a. Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
b. Menganalisis manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut
dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun
manfaat tidak langsung (fungsi sosial).
c. Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun
finansial.
14
15
16
karena
kemampuannya
yang
dapat
diandalkan
dalam
yang terjadi.
c. Mempersiapkan petunjuk operasi serta pedoman pemeliharaannya.
F. Sistem Pelelangan
17
18
G. Sistem Kontrak
Sistem kontrak yang lazim digunakan pada Proyek Perluasan Terminal 3
Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah kontrak rancang bangun
(design and build contract).
Secara teknis istilah rancang bangun (design build atau design construct)
adalah lebih jelas menggambarkan pembagian tugas dalam kontrak tersebut.
Kontraktor melaksanakan perencanaan dan pembangunan, perencanaan dapat
dilakukan melalui konsultan perencana, tetapi kontrak perencanaan kepada
kontraktor bukan kepada pengguna jasa. Selain dapat keuntungan, kontraktor
sekaligus juga mendapat bayaran untuk jasa perencanaan. Sistem pembayaran
per termin. Pengguna jasa tidak lagi menempatkan konsultan pengawas tetapi
cukup menunjuk wakil yang fungsi dan tugasnya mengamati pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan spesifikasi teknis dan jadwal. Diperlukan jaminan
kemampuan membayar dari pengguna jasa yang besarnya senilai kontrak dan
masa berlaku selama masa pelaksanaan. Perlu kehati-hatian pengguna jasa
dalam memilih kontraktor karena semua aspek pembangunan proyek
dipercayakan kepada satu perusahaan. Jadi profesionalisme dan bonafiditas
perusahaan harus benar-benar dipertimbangkan dalam memilih kontraktor.
H. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi Proyek
19
20
dilaksanakannya
suatu
proyek
sekaligus
sebagai
bentuk
kerjasama
konsorsium
antara
PT.
CAKRA
21
proyek
guna melaksanakan
suatu
22
telah
dilaksanakan.
4) Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan.
5) Menyerahkan hasil pekerjaan tepat waktu dan membuat berita acara.
Organisasi proyek merupakan suatu sistem jaringan yang melibatkan pihakpihak terkait yang saling berkoordinasi untuk melaksanakan suatu proyek
sesuai dengan rencana. Untuk memperjelas kedudukan pihak yang terkait
dalam sebuah organisasi proyek digambarkan dalam suatu susunan bagan.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek Perluasn Gedung Terminal
3 Ultimate Bandara
2. Struktur Organisasi Lapangan
23
manager) ini akan didampingi oleh seorang wakil, yaitu Deputy Project
Manager yang fungsinya untuk membantu pekerjaan manajer proyek.
Pemilik Proyek
PT. Angkasa Pura II
Konsultan Pengawas
Konsultan Perencana
PT. Cakra
Manggilingan Jaya
dan Arkonin
Lapid ITB
Kontraktor Utama
PT. Kawahapejaya KSO
:
: Garis Komando
: Garis Tanggungjawab
: Garis Koordinasi
24
suku
cadang
mesin-mesin
motor
25
26
chemical joint, kuat tarik dan kuat tekan space frame, kuat tarik
angkur, dan PDA dan loading test untuk tiang pancang. Sedangkan tes
bagian arsitektur seperti tes tekan, dimensi, keausan, ketahanan
terhadap bahan kimia, dan ketahanan warna untuk keramik dan kaca.
4) Membuat laporan hasil tes lapangan maupun laboratorium.
5) Berkoordinasi dan bekerja sama dengan pelaksana lain.
6) Melaporkan mutu hasil produksi yang tidak sesuai sepesifikasi teknik
ke atasan langsung.
7) Berwenang memberhentikan suatu pekerjaan dengan alasan yang kuat
yang disertakan dengan bukti.
f.
Dalam
sebuah
pelaksanan
pembangunan
konstruksi
27
Kantor Pusat
Project Manajer
Yulianto
Site Manajer
Aris Wijayanto
Admin.
Luhur S.
Electric
Riyanto
Welder
Wawan
Logistik
Tejo
Pelaksana
Sarkoni
Mekanik
Santo
Operator Bor
Robbih
Ass. Operator
Bor
Kusmayadi
Checker
Haka
m
Operator Servis
Mugiono
Operator Exc
Suherman
Mandor
Gembel
Ass. Operator
Servis
Sabarudin
Ass. Operator
Bor
Crew
SiswantoIsmailId
rusHendiKarimS
uhendra
Surveyor
Heri S.
Ass. Surveyor
Adit
Dian