You are on page 1of 6

BAB 2

Komponen-Komponen Elektronika

Secara garis besar komponen elektronika dibagi menjadi 2 jenis:


A. Komponen pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan
pasif (bukan semikonduktor), yang dapat digunakan tanpa tegangan minimal.
Komponen tersebut antara lain: resistor, capasitor, transformator, sekering,
saklar, dan lain-lain.
B. Komponen Aktif
Komponen aktif adalah komponen yang bekerja apabila ada tegangan
minimal. Dan apabila diberi aliran listrik maka akan terjadi perubahan pada
arus, tegangan, dan bentuk aliran listriknya. Komponen ini terbuat dari
bahan-bahan semikonduktor (antara konduktor dan isolator) seperti silicon,
germanium, gallium, dll. Yang termasuk dalam komponen aktif adalah diode,
transistor, dan IC (Intregated Circuit).
Mari kita bahas komponen tersebut satu persatu.
1. Resistor
Resistor adalah suatu hambatan listrik yang digunakan pada
komponen elektronika. Resistor disebut juga dengan werstand disingkat
dengan huruf R (Resistance) dan satuannya adalah ohm (), yang
menemukan adalah George Ohm (1787-1854) seorang ahli fisika dari
Jerman.
Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau
hambatan listrik. Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan satu ohm
apabila resistor tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 volt dan kuat
arus yang ditimbulkan sebesar 1 ampere, atau sama dengan 6,24x10 18
elektron/detik mengalir berlawanan dengan arus listrik.
Berdasarkan bahan pembuatannya resistor terbuat dari zat arang yang
berupa bubuk dicampur dengan bahan perekat yang dicetak pada pipa
osilator, disesuaikan dengan nilai hambatan yang dikehendaki. Pada kedua
ujung diberi kawat penghantar setelah itu ditutup dengan timah lalu dicat
keras dan diberi kode gelang warna.

Ada juga resistor yang terbuat dari kawat nikelin yang digulungkan
pada marmer atau kaca, sebelumnya kawat nikelin dioksidasikan terlebih
dahulu. Nilai hambatan resistor yang terbuat dari arang relatif lebih rendah
daripada yang terbuat dari nikelin. Untuk yang terbuat dari arang nilai
hambatannya sekitar 1/4 sampai 3 watt, sedangkan yang terbuat dari nikelin
bisa sampai ratusan watt.
Dalam rangkaian elektronika resistor memiliki fungsi sebagai berikut:

Untuk memperkecil arus listrik


Untuk menurunkan tegangan listrik
Untuk membagi tegangan listrik
Untuk membagi tegangan listrik
Penentu frekuensi pada gelombang radio
Sebagai load atau beban

Gambar bagian-bagian resistor

Macam-macam resistor
Berdasarkan penggunaannya resistor dapat dibagi menjadi
beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
1. Resistor tetap (statis)
Resistor yang nilainya tidak dapat berubah atau tidak dapat
diubah, karena nilainya sudah tertera dibadan resistor dengan kode
gelang warna.

Symbol resistor tetap


Cara membaca kode warna pada resistor:
Pembacaan nilai resistor bisa dilihat pada warna cincin yang
melingkupinya, biasanya 4 cinicin, 5 cincin, dan 6 cincin. Semakin
banyak cincin semakin akurat.
1. Gelang pertama menunjukkan angka pertama
2. Gelang kedua menunjukkan angka kedua
3. Gelang ketiga menunjukkan jumlah nol (jika jumlah cincin 5 atau 6,
gelang ketiga menunjukkan angka ketiga)
4. Gelang keempat menunjukkan nilai toleransi (jika jumlah cincin 5
atau

6,

gelang

keempat

menunjukkan

jumlah

nol

atau

perpangkatan atau perkalian)


5. Gelang kelima menunjukkan nilai toleransi
6. Gelang keenam menunjukkan temperature koefisien
Kode resistor ini adalah standar manufaktur yang ditentukan secara
internasional oleh EIA (Electronic Industries Association).
Tabel kode warna resistor
Warna
Hitam
Coklat
Merah
Orange
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Polos

Gelang
Pertama

Gelang
Kedua

Gelang
Ketiga

Gelang
Keempat

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

X100
x101
x102
x103
x104
x105
x106
x107
x108
x109
x10-1
x10-2

Gelang
Kelima

Temp.
Koefisien
100 ppm
50 ppm
15 ppm
25 ppm

1%
2%

0,5%
0,25%
0,1%
0,05%
5%
10%
20%

Berikut contoh pembacaan kode gelang warna pada resistor:


Gelang

Gelang

Gelang

Gelang

Gelang

Nilai

pertama
merah
coklat

kedua
kuning
orange

ketiga
coklat
merah

keempat
hitam
hitam

Kelima
Emas
perak

24o0=2k4 5%
13000=13k 10%

biru

hijau

merah

hitam

Emas

65000=65k 5%

2. Resistor geser/variable
Resistor yang nilainya dapat diubah dari nol hingga yang
tertinggi dengan cara menggeser atau memutar toggle, sehingga
nilainya dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Resistor ini
dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Potensiometer
Potensiometer adalah salah satu jenis resistor yang nilainya
dapat diubah-ubah dengan cara memutar toggle yang ada. Potensio
memiliki 3 terminal, jika ketga terminal digunakan maka akan
berfungsi sebagai rangkaian pembagi, tapi jika hanya 2 termina (bagian
tengah dan salah satu sisi) yang digunakan maka akan berfungsi
sebagai variable resistor atau rheostat. Biasanya untuk mengatur
volume dan nada.

Simbol potensiometer
b. Trimpot
Trimpot fungsinya hampir sama dengan potensio, hanya saja
cara mengubah nilai dengan cara memutar menggunakan obeng (sekali
diubah untuk jangka waktu tertentu).
c. Multiturn
Multiturn adalah salah satu jenis resistor variable yang memiliki
3 kaki/terminal tapi tidak memiliki batas putaran pada kedua arahnya.
Fungsinya hampir sama dengan potensio dan

trimpot. Nilai

resistannya dapat diubah dengan menggunakan obeng.


3. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR adalah resistor yang peka terhadap cahaya, karena itu
nilai hambatannya tergantung adanya cahaya. Jika keadaan gelap

(tanpa cahaya) maka nilai hambatannya semakin besar sampai


dengan jutaan ohm, tapi jika keadaan terang maka nilai
hambatannya menjadi semakin kecil. LDR biasanya digunakan
untuk:
Rangkaian alat penjebak pencuri.
Rangkaian alat penghitung otomatis

pada

sebuah

pertunjukkan.
Rangkaian alat pemadam dan lampu pada jalan.

Simbol LDR

Simbol VDR

4. NTC (Negative Temperature Coeficient)


NTC merupakan jenis resistor yang nilai hambatannya berubah
karena perubahan suhu atau temperature. Jenis ini apabila terkena
suhu dingin maka nilai hambatanya akan naik. Jika terkena suhu
panas maka nilainya akan menurun sampai nol. NTC biasanya
digunakan untuk:
Alarm tanda kebakaran
Pengontrol suhu ruangan
5. PTC (Possitive Temperature Coeficient)

PTC merupakan kebalikan dari NTC, yaitu jika terkena panas


nilai hambatannya akan naik, tetapi jika keadaan suhu dingin maka
nilai

hambatannya

akan

temperature mesin mobil.


Simbol PTC

menurun.

Biasanya

digunakan

pada

Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu


rancangan selain besar hambatanya juga wattnya. Karena resistor bekerja
dengan dialiri arus AC maupun DC, maka akan terjadi disipasi daya berupa
panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik resistor semakin besar
nilai disipasinya.

Rangkaian resistor
Kadang kala kita membutuhkan resistor dengan nilai yang tidak ada di
pasaran. Misalnya 50k, lalu bagaimana cara membuat nilai resistor sebesar
50k? Caranya adalah dengan merangkai resistor secara seri atau parallel.
Berikut untuk lebih jelasnya.
a. Rangkaian seri
Dengan menyusun resistor secara seri maka akan didapatkan nilai
hambatan yang merupakan jumlah dari nilai resistor yang dirangkai.
Rumus menghitung nilai hambatan R rangkaian seri:
R = R1 + R2 + R3 +.Rn
Rangkaian resistor secara seri
b. Rangkaian parallel
Kebalikan dengan rangkaian seri, resistor yang disusun secara parallel
maka nilai hambatannya akan semakin kecil.
Rumus menghitung nilai hambatan R rangkaian parallel:
1
1
1
1
1
=
+
+
+
Rp R 1 R 2 R 3
Rn

Rangkaian resistor secara seri

You might also like