You are on page 1of 36

Jamu Registri

(suplemen)

Diklat Dokter SJ Angkatan


IX
Tawangmangu, 9-14 Mei

PARADIGMA BARU
UNDANG-UNDANG RI No.36/2009
(HAK INISIATIF DPR RI)
tentang KESEHATAN, mendorong Reformasi dan Reorganisasi
Kemenkes
PASAL 48 Ayat 1
UPAYA KESEHATAN
TERDIRI DARI 17 JENIS PELAYANAN

(2) Pelay. KESEHATAN TRADISIONAL (keterampilan dan


ramuan)
Evidence base
(Badan Litbangkes,
Institusi lit)
Prom dan Prev)

Puskesmas (utamanya
Rumah Sakit (utamanya Kuratif dan
Rehab)
28/10/15

RKD 2010
Konsumsi Jamu: PERNAH

Indonesia: 59,1%; Tertinggi: Kalsel 80,7%; Terendah: Sultra


23,9%

RKD 2010:
Merasakan Manfaat Jamu

Merasakan manfaat : 95,6% ( 83,23

Pemetaan dokter herbal


Se Jawa - Bali 2010

Studi Penyusunan Rekam medik


jamu 2012

RKD 2013: Proporsi RT


Memanfaatkan
Yankestrad dan Jenisnya

RKD 2013: Proporsi RT berdasarkan


Alasan
Memanfaatkan Yankestrad

Latar Belakang (1)


Kondisi penggunaan jamu 5 tahun terakhir

berkembang pesat.
Permenkes 003/PERMEN/I/2010
mengenai
Saintifikasi Jamu dalam penelitan berbasis
pelayanan.
Pemetaan dokter praktik jamu se Jawa Bali,
2010.
Kesangsian
terhadap
keamanan
dan
kemanfaatan pengobatan dengan jamu dalam
pelayanan kesehatan formal.

Latar belakang (2)


U-U No. 29 tahun 2004, praktik kedokteran,

pelayanan kesehatan harus memenuhi


stanfar pelayanan medis -------> memenuhi
kaidah berbasis bukti (evidence based
medicine
Pengobatan jamu masih memerlukan bukti
ilmiah yang cukup untuk dapat digunakan
oleh tenaga kesehatan profesional.
Di pihak lain, bukti-bukti ilmiah tentang mutu,
keamanan dan kemanfaatan jamu dinilai
belum adekuat untuk dapat dipraktikkan pada
pelayanan kesehatan formal.

Latar belakang (3)


Badan Litbangkes (dokter Saintifikasi Jamu) :

2010 2013: 298 dokter puskesmas dan


RS CAM Klinik Mandiri.
Bina Yankestradkom, kemenkes:
PKM 2012: 30 % atau 150 kabupaten dan
300 di wilayah perkotaan ,
2014:
mencapai 50 % di tahun 2014
RS 2014: 70 RS yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tradisional yang aman
, bermutu dan bermanfaat

Registri
Registri

didefinisikan
sebagai
suatu
pengumpulan dan pencatatan sistematik data
yang diperoleh dari pasien yang mendapat
pengobatan di rumah sakit.

Registri pasien adalah suatu sistem terorganisir

yang menggunakan studi observasional dalam


mengumpulkan data, bertujuan mengevaluasi
outcome tertentu, pada target populasi, menurut
penyakit, pajanan, atau kondisi tertentu, untuk
tujuan ilmiah, klinis, dan kebijakan .

Sistem registri aktif dan


pasif
Sistem

aktif
dilaksanakan
dengan
mengunjungi fasilitas untuk mendata penyakit
pasien sesuai dengan kebutuhan, biaya lebih
mahal, dan dapat menekan adanya under
reporting .
Sistem pasif dilaksanakan melalui laporan
kasus, dimana dokter akan melengkapi data
rekam medik jamu ketika menanggani kasus
dan mengirimkan form tersebut ke Pusat
Registri.

Rekam medik
Adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen

tentang
identitas
pasien,
pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien di sarana pelayanan kesehatan .
Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 rekam

medis adalah berkas yang berisi catatan dan


dokumen antara lain identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan,
serta tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien

Kegunaan rekam medik


Alat komunikasi klinik
Dasar perencanaan tata laksana pasien
Bukti tertulis perkembangan penyakit

dan

pengobatan pasien
Bahan analisis, evaluasi, penelitian kualitas
pelayanan
Pelindung kepentingan hukum bagi pasien,
rumah sakit, dan tenaga kesehatan
Data khusus untuk penelitian dan pendidikan
Dasar penghitungan biaya pelayanan medis dan
perencanaan keuangan rumah sakit masa datang

Jamu Registri
Pencatatan secara prospektif pelayanan

kesehatan yang menggunakan modalitas


jamu baik secara sendiri maupun campuran
dengan modalitas komplementer alternatif
lainnya atau dengan pengobatan modern

16

Manfaat
Secara nasional, dapat menjadi sumber data

base ramuan jamu.


Akan diperoleh evidence base ramuan yang
akan ditetapkan oleh menteri kesehatan dapat
digunakan dalam pelayanan kesehatan formal.
Perguruan tinggi dapat menggunakan dapat
menjadikan sebagai referensi untuk
pengembangan penelitian dan pengembangan
obat tradisional.

Studi Jamu Registri


Tujuan umum:
Implementasi Rekam medik
dokter praktik jamu untuk
Jamu Registri di pelayanan
kesehatan , untuk 10 penyakit.

Tujuan khusus
1. Menilai faktor demografi pasien dalam
pelayanan dengan jamu
2. Mengevaluasi pengobatan komplementer
atau alternatif
3. Membandingkan kemanfaatan jamu antara
berbagai ramuan jamu
4. Menilai kualitas hidup pasien setelah minum
jamu
5. Menilai keamanan pelayanan jamu
6. mengevaluasi riwayat penyakit dan riwayat
keluarga pada pasien

Rekam Medik Jamu


Rekam

medik Jamu mempunyai


struktur
pencatatan konvensional dikombinasikan dengan
pencatatan penilaian Quality of Life (QoL) dari
pasien, dan merupakan
gambaran apa yang
dirasakan pasien (emik) dan apa yang ditetapkan
berdasarkan analisa dokter (etik) .

Panduan bagi dokter praktik dengan jamu dalam

ranah penelitian, terhadap 10 penyakit/keluhan


yang ditentukan, melalui suatu catatan medik jamu
, laporan efek samping dan efek yang tidak
diinginkan, serta laporan Quality of Life nya.

STRUKTUR REKAM MEDIK JAMU


1. Diagnosis berdasarkan emik yang meliputi
keluhan subjektif pasien (illness) dan apa
yang disebutkan oleh orang lain tentang
penyakitnya/ intersubjectivity (sickness);
2. Diagnosis berdasarkan etik, yaitu
diagnosis yang berdasarkan analisa medis
konvensional/ obyektif (disease);
3. Diagnosis holistik, berdasarkan penilaian
QoL

Implementasi
Tumor/ kanker,
Diabetes mellitus,
Hipertensi
Hepatitis,
Dislipidemia,
Hiperurisemia,
Hemoroid,
Dispepsia
Kegemukan,
Artritis

REKAM MEDIK
JAMU
KUESIONER

Website Pusat
Registri

File instrumen
1.Rekam Medik Jamu Kunjungan Awal
2. Jamu Registri_RMJ_KUNJUNGAN_FOLLOW_UP.pdf
3. QoL umum
4. Artritis VAS
5. Dispepsia Nepean
6. Hiperuresemia VAS
7. Hemorhoid Sikirov

Contoh Terapi alternatifkomplementer untuk artritis

Keluhan utama, keluhan tambahan,


riwayat penyakit

Penilaian Emik, Penilaian Etik dan

Jamu yang diberikan dokter

(1-3)

Penilaian

QoL

Gambaran gejala yang terkait


artritis sebelum dan sesudah
terapi
Gejala

Gejala umum

%
%
%
Sebelu Sesud Perubah
m
ah
an
36
14
23

Neurologi

73

45

33

Muskuloskeleta
l

95

64

31

Persentase penilaian Quality of


Life versi SJ (n=14)
QoL Umum

%
Sebelum

%
Sesudah

Sedang

64

21

Baik

36

79

Buruk

a
n
I
g
.
r
w
o
w
.
w
y
r
t
s
i
g
re

PERILAKU KLINIK
( Diagnosis, Penatalaksanaan, Edukasi )

Standarisasi

Perbaikan

ANALISIS
( mutu layanan, legal, biaya )

Kesimpulan
Dapat menjadi penilian trend pelayanan

kesehatan ke depan: holistik, penyembuhan


dengan jamu secara individual, patient
oriented, trend kembali ke alam.
Ukuran penilaian bersifat holistik (parameter

obyektif: pengukuran fisik, radiologis,


laboratorium (etik); parameter subyektif
(emik)
Penilaian dengan mengukur kualitas hidup

dan kesembuhan penyakit menurut penilaian


pasien (disease score)
35

Maturnuwun
Haturnuhun
Matursuksme
Tarimokasi
Tarimakasih
Sakalangkong
Makase
Mejuah-juah
Tampiaseh

You might also like