You are on page 1of 24
LETS ASA FS SLAMS TE PT TIRTA COLA BOTTLING COMPANY SEJARAH COCA COLA Coca Cola tercatat sebagai merek dagang paling terkenal dalam sejarah perdagangan minuman sejak penemuannya tahun 1886. Seorang ahli farmasi Dr. John Styth Pemberton menemukan ramuan khusus berupa bahan baku dasar pada tanggal 8 Mei 1886 di kota Atlanta, Georgia Amerika Serikat. Ramuan ini setelah dicampur dengan gula murni dan air bersih steril diberi nama Coca Cola. Nama ini pertama kali diciptakan oleh Frank M. Robinson, rekan usaha merangkap akuntan Dr. John Styth Pemberton, Setahun kemudian melalui kantor rekannya dr. Joseph Jacob's Pharmacy, Coca-Cola dijual untuk pertama kalinya. Sebelum wafat pada tahun 1888, Dr. Pemberton mewariskan penemuannya itu kepada Asa Candler. Tahun 1892 Candler mendirikan perusahaan dengan nama The Coca-Cola Company di Atlanta, Georgia Amerika Serikat. Ide cemerlang untuk menyediakan minuman Coca-Cola dalam botol datang dari Joseph Biedenharn, pemilik toko di Missisippi. Ide ini disambut oleh dua pengusaha terkenal Tennese yang pada tahun 1899 mendirikan pabrik ‘minuman Coca-Cola yang pertama di dunia. Pabrik yang dimodali penuh oleh pengusaha Tennesse ini membeli Concentrate (ramuan bahan baku dasar) dari ‘The Coca-Cola Company, lalu mengolah ramuan itu dengan air bersih steril, gula.fomurnidan gas CO,, hinggamenjadi minuman Coca-Cola yang kemudian dimasukkan dalam botol. Inilah awal suatu sistem dagang yang unik dalam sejarah perdagangan yang disebut Franchised System, yaitu sistim kerjasama yang saling menguntungkan antara dua perusahaan (The Coca-Cola Company dengan perusahaan minuman) yang sama sekali terpisah modal kepemilikan dan ‘manajemennya. The Coca-Cola Company mensuplai ramuan bahan baku dasar (Concentrate), sedang pabrik Minuman mengolah ramuan tersebut dengan gula mumni, air bersih steril dan gas CO,, kemudian dimasukkan dalam botol lal dijual kepada konsumen. Sistim yang demikian pula yang berlaku sampai sekarang untuk usaha Coca-Cola di seluruh dunia. a7 SEJARAH PT TIRTA COLA BOTTLING COMPANY PT Tirta Cola Bottling Company didirikan pada tanggal 1 Nopember 1974 oleh Bapak Partogius Hutabarat dan Bapak Mugijanto. Perusahaan PMDN yang bergerak dalam bidang industri minuman ringan ini merupakan anak perusahaan dari P.T. PANATRACO. Adapun P.T. PANATRACO yang berditi pada tanggal 22 Maret 19511 bergerak dalam bidangexpor/impordan perdagangan umum. Disamping PT Tirta Cola Bottling Company masih ada beberapa anak perusahaan dari P.T. PANATRACO, diantaranya adalah P.T. Swarna Dwipa Bottling Co. yang juga memproduksi produk-produk minuman dari The Coca- Cola Company sebagaimana PT Tirta Cola Bottling Company 1, Pada mulanya PT Tirta Cola Bottling Company hanya bergerak sebagai penyalur produk minuman ringan(Coca-Cola, Fanta dan Sprite) di Jateng dan Madiun dimana barangnya diambil dari Jakarta. Namun ketergantungan pada produksi dari Jakarta akhimya menimbulkan berbagai kesulitan, antara lain dalam hal pengadaan barang. Keadaan ini mendorong untuk mendirikan pabrik pembotolan sendiri di Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang dan pabrik tersebut mulai berproduksi pada tanggal 5 Desember 1976. I. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ‘Menempati suatau kawasan yang strategis yaitu di persimpangan transportasi ‘Semarang - Surakarta dan Semarang - Yogyakarta, atau tepatnya di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang Jawa Tengah, hingga kini PT Tirta Cola Bottling Company menempati areal seluas tidak kurang dari 7 hektar yang terbagi ‘menjadi dua bagian. 3,2 hektar untuk pabrik, kantor, gudang dan pemasaran sedang sisanya untuk gudang dan transportasi. PT Tirta Cola Bottling Company sejak mulai berproduksi pada tanggal 5 Desember 1976 sampai saat ini disamping memproduksi jenis minuman Carbon- ated Soft Drink tanpa alkohol dengan label Coca-Cola, Fanta dan Sprite, juga memproduksijenis minuman Mineral Water dengan label Bonaqa sera jenis in Bottle dengan label Hi-C Tea yang akan memasuki pasaran luas ‘Mesin-mesin produksi yang digunakan di perusahaan didatangkan dari luar negeri dengan kapasitas terpasang untuk minuman dalam botol sebesar ‘500 botol per menit, untuk kemasan kaleng sebesar 300 kaleng per menit dan untuk airmeneral sebesar 100 botol per menit. Pemakaian mesin untuk pembotolan sudah full capacity sementara untuk kaleng dan Bonaga masih memilik idle capacity. 218 Pada dasarnya minuman jenis Carbonated Soft Drink akan terasa enak dan menyegarkan jika diminum dalam keadaan dingin. Hal inidisebabkan kandungan gas CO, yang dalam minuman masih bertahan dan tidak menguap. Oleh karena itu permintaan akan minuman jenis ini akan sangat terpengaruh oleh iklim/ cuaca di wilayah yang bersangkutan, Demikian pula di Indonesia, permintaan akan minuman produksi PT Tirta Cola Bottling Company dipengaruhi musim yang sedang berlangsung, disamping juga pengaruh faktor kebudayaan seperti Hari Raya Idul Fitri dan Hari Natal. Berfluktuasinya permintaan itu tentu saj berpengaruh terhadap pola produksi minuman itu sendiri, Untuk mengatasi masalah ini PT Tirta Cola Bottling Company menerapkan pola produksi bergelombang, dengan tujuan dapat menjaga persediaan minuman dalam jumlah yang stabil. Konsekwensi dari pola produksi yang diterapkan ini tentu saja adalah biaya produksi yang meningkat, namun jika diperhitungkan lebih lanjut pola produksi yang demikian ini masih lebih menguntungkan perusahaan dari pada jika menerapkan pola produksi konstan, Wl, PRODUKSI A. BAHAN-BAHAN 1. Bahan baku dan asalnya : a. Air: Didapat dari sumur bor yang mempunyai kedalaman antara 80 sampai 85 meter. PT Tirta Cola Bottling Company mempunyai 3 buah sumur b. Gula pasir : Dibeli dari Bulog. Yang biasa dipakai adalah gula pasir dari Pabrik Gula Tasik Madu Surakarta dan Pabrik Gula Gondang Baru Klaten, Pemilihan pabrik gula ini didasarkan atas pertimbangan wama gula yang dihasilkan lebih bersih/putih dibanding pabrik gula yang lain. cc. Concentrate : Dibeli dari P.T. Coca-Cola Indonesia di Jakarta, 219 d. Carbon Dioksida (CO,) : Dibeli dari P-T. Aneka Gas Industri Cabang Semarang. Gas (CO,) yang dipakai dalam proses produksi merupakan gas yang berasal dari minyak bumi dan bukan yang berasal dari proses fermentasi. 2. Bahan pembantu : Bahan pembantu yang digunakan antara lain : a, Kaporit (Ca(OCI),) Lime (Ca(OH),) Fero Sulphate (FeSO,) Filter Aid Active Carbon Sand Filter s ao Resin Caustic Soda Soda Ash FRm op j. Kalium Permanganate k. Calcium Clorida Bahan-bahan tersebut dibeli dari toko-toko bahan kimia yang ada di dalam negeri. 3. Bahan kemasan : a. Botol Dibeli dari P.T. Iglas Surabaya dan P.T. Kangar Consolidated Indus- tries Jakarta. b. Tutup Botol * Crown (untuk tutup botol ukuran konvensional), Dibeli dari P-T. Crown Cork & Seal Indonesia dan P-T. Ancol Terang, keduanya di Jakarta, * Closure (untuk botol ukuran liter). Dibeli dari Alcoa Deutsheland Gmbh, Jerman. c. Crate Crate (peti plastik) dibeli dari P:T. Ria Star Sura-baya, P.T. pioner Plastik Jakarta dan juga P-T. Pluit Plastic Jakarta, 4. Can/Kaleng Dibeli dari P-T. United Can Company Limited Jakarta, e. Box/Peti Karton Dibeli dari P.T. Aneka Karton Elok, Jakarta, P.T. Pupar, Jakarta dan P.T. Unity Sakti, Surabaya, f. Packing Tape Transparant Dibeli dari P-T. Sentraco, Semarang. g. PVC (Pholly Vinyl Chloride) Dibeli dari P-T. Rinsa, Surabaya, h, Capseal Label & Shrink Label Dibeli dari P-T. Indokonverta Indah, Jakarta, 4, Jenis-jenis Produksi ‘Sampai saat ini jenis-jenis minuman ringan yang diproduksi oleh PT Tirta Cola Bottling Company adalah : a. Carbonated Soft Drink, dengan merek Coca-Cola, Fanta dan Sprite. b. Mineral Water, dengan merek Bonaga. c, Tea in Bottle, dengan merek Hi-C Tea. Dari ketiga jenis minuman ringan tersebut perusahaan mempunyai 30 package produk (termasuk Hi-C Tea) yg merupakan macam-macam kemasan dari kelima merek minuman tersebut. 221 B. PROSES PRODUKSI 1. Pengolahan Air (Water Treatment) Mula-mula air diambil dari sumur artetis (sumur bor) dengan kedalam sekitar 80 meter. Air yang diambil ini ditampung dalam bak penampung (Raw Water Reservoir), dari sini air dialirkan ke suatu tangki yang disebut Acelator Tank, Di dalam tangki ini ditambahkan bahan-bahan kimia yaitu Kaporit (Ca(OC),), Lime (Ca(OH),) dan Ferro Sulphate (FeSO,) sehingga terjadi proses koagulasi (proses pengendapan). Dari Acelator didapatkan air jernih yang kemudian dialirkan untuk ditampung di dalam Clear Water Tank. Dari Clear Water Tank, air dialirkan menuju Sand Filter Tank. Fungsi Sand Filter Tank adalah untuk menyaring air dari endapan-endapan kotoran yang Kemungkinan masih terikut. Dari Sand Filter Tank air dialirkan ke dalam Carbon Filter Tank yang didalamnyaberisi Activa Carbon. Disiniair dibebaskan dari Chlorine dan bau. Proses terakhir dari Water Softener ini addalah air disaring melalui Micron Filter. Air yang keluar dari Micron Filter ini sudah dapat diminum tanpa direbus, jadi hasilnya akhir dari proses ini adalah

You might also like