You are on page 1of 31

16 Oktober, 2015

Laporan Antara

Konsultan Koordinator

PEMBERI TUGAS

Program Pengembangan Kota Hijau


(P2KH)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


D I R E K T O R AT B I N A P E N AT AAN B AN G U N AN

KONSULTAN

Perkantoran Pulomas Satu Gedung II Lantai 3, Jl. A. Yani. No 2. Jakarta Telp. 021-4754910

Database Dokumen Peserta


P2KH
Peserta Aktif

Database Dokumen Peserta P2KH


Peserta Aktif

Peserta Baru

Database Kegiatan yg Sudah


Dilakukan K/K Peserta P2KH

Database Kegiatan yg Sudah


Dilakukan K/K Peserta P2KH

Database Kegiatan yg Sudah


Dilakukan K/K Peserta P2KH

Database Kegiatan yg Sudah


Dilakukan K/K Peserta P2KH

Kab./Kota yang Sudah Dikunjungi


SUMATERA

PESERTA AKTIF

SUMBAR
Kab. Tanah Datar
Kota Solok
Kota Pd. Panjang

KEPRI
Kota Tanjungpinang

JAWA

BALI

NTB
NTB

JAWA BARAT
Kota Bogor
Kota Depok

Kab. Bima

NTT

KALIMANTAN
KAL. TIMUR
Kota Bontang
KAL. TENGAH

JAWA TENGAH

Kab. Sukamara

Kab. Wonosobo
Kab. Sragen

JAWA TIMUR

PESERTA BARU

Kab. Kediri
Kab. Tulungagung

SUMBAR
Kota Payakumbuh

JAWA BARAT
Kota Sukabumi

KAL. TIMUR
Kab. Jembrana

JAMBI

Kab. Kutai
Kartanegara

Kota Jambi

LAMPUNG
Kab. Lamp. Timur

Di Provinsi Sumatera
Barat baru koordinasi
di Provinsi yang
diikuti oleh semua
peserta P2KH

Koordinasi di Provinsi

Di Provinsi
Kalimantan
Timurbaru
koordinasi di
Provinsi yang
diikuti oleh semua
peserta P2KH

Kegiatan Pralokalatih FKH


NO
1.

1.

KESIMPULAN
Kegiatan Pra Lokalatih yang dilaksanakan:
a)
Peserta Pra Lokalatih, masing-masing memaparkan kegiatan yang pernah
dilakukan tetapi belum dilengkapi dengan timeline yang jelas, sehingga tidak
terlihat apakah kegiatan tersebut dilakukan secara berkala atau hanya
kegiatan tahunan.
b)

Belum terlihat permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh


kabupaten/kota peserta P2KH, seperti:

masalah pendanaan, jika tidak lagi difasilitasi oleh pusat.

Bentuk komunitas yang tidak seperti organisasi yang memiliki


struktur dan AD-ART yang jelas, sehingga banyak yang keluar masuk.

Masih rendahnya Komitmen FKH

a)

Peserta Pra Lokalatih diharapkan menyampaikan data-data yang sesuai Peserta Pra Lokalatih diminta untuk melengkapi data sesuai
dengan kisi-kisi materi untuk kegiatan Pra Lokalatih.
dengan kisi-kisi materi Pra Lokalatih
Tujuannya untuk memonitor dan memetakan sehingga dihasilkan database
masing-masing peserta P2KH.
Hasil nya digunakan untuk materi dalam kegiatan Lokalatih.

b)
c)

1.

TINDAK LANJUT

a)

b)

FKH diarahkan sebagai dewan yang bertanggung jawab dan berkomitmen a)


terhadap kegiatan P2KH serta kegiatan hijau di kota/kabupaten agar
berkelanjutan.
b)
FKH sebagai trigger terbentuknya kota hijau

Identifikasi terhadap bentuk FKH Dapat dilihat dari


FKH yang dinilai sustain dan tidak.
Membuat formulasi FKH yang berkomitmen dan
berkelanjutan.

Kegiatan Lokalatih FKH


Maksud terselenggaranya kegiatan
Lokalatih FKH 2015 agar terbentuknya
jejaring FKH yang positif dan
berkesinambugan serta menambah
wawasan pengetahuan forum dalam
mengembangkan Kota Hijau.
Tujuan terselenggaranya kegiatan Lokalatih
FKH 2015:
Menambah wawasan mengenai aplikasi
Atribut Kota Hijau
Memantau peran serta komunitas (FKH)
dalam keberlanjutan terwujudnya kota
hijau
Menggali ide-ide kreatif dengan
memberikan contoh melalui studi
lapangan

Peserta Baru (31


Kab./Kota)

Resume

Green Design &


Planning
Principle of Sustainable
City Planning : Learning
form Examples and
Productive Landscape

Principle of Good Town Planning:


1. Vision & Positioning
2. People Oriented
3. Sustainable
4. Diversity
5. Flexibility / Adaptability
6. Smart and Green Infrastructure

Green Open Space


Green Open Space for
Sustainable Urban
Living

a)

b)

Green Community
Hidden Park

a)
b)
c)

The route to green city:

compact development

High density living

Transit oriented (TOD)

Ecology in the city

Eco-friendly architecture
Fungsi utama green open space adalah memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sistem
sirkulasi udara, pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung
baik, sebagai peneduh, produsen oksigen, penyerapan air hujan, penyediaan habitat satwa, penyerapan
polutan media udara,air dan tanah serta penahan angin.
Mendorong gerakan budaya pemanfatan taman kota
Membangun (jejaring) komunitas untuk memacu gerakan kreatif untuk kemajuan taman kota
Re-imaging Urban Parks:

Membangun pengalaman positif di taman kota (Merayakantamankota, menciptakanrasa


kepemilikandankebangaan)

Kolaborasi dan skema kemitraan (Kerjasama komunitas, swasta dan pemerintah pusat dan daerah
untuk realisasi pilot projects)

Pelibatan masyarakat dan pengembangan komunitas (Parktivist sebagai ujung tombak advokasi
untuk pembangunan dan manajemen taman kota yang inklusif)

Manajemen informasi dan komunikasi (Platform informasi, survey, guideline, aplikasidigital, etc.

Peserta Aktif (42 Kab./Kota)

Resume

Green Waste
Sistem pengelolaan
sampah komunal dan
bank sampah
IPAL

Strategi Penambahan RTH dan


Upscaling 8 atribut Kota Hijau

a)
b)

c)

Perubahan paradigma pengelolaan sampah dari pengolahan di akhir proses ke pengurangan sampah dari
sumber
5 aspek pengelolaan sampah yang saling terintegrasi: aspek hukum, kelembagaan, finansial, teknologi dan social
budaya.
Metoda Pengolahan sampah: pemilahan dan pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan, pengolahan sampah:
di sumber, di TPS atau di TPA (konsep 3R: reduce, reuse and recycle)
Green Transportation: Mengapa kita harus beralih pada transportasi angkutan umum?
Green Planning and Design: Perencanaan dan Perancangan yang sensitif terhadap agenda hijau.

Salah satu contoh yang dipakai untuk DIY yaitu Modern Development of Greater Yogyakarta, Green DIY.

RTBL Kawasan UGM


Green Community: Peningkatan kepekaan kepedulian dan peran serta aktif masyarakat dalam pengembangan
atribut kota hijau. Sebagai contoh yaitu Konsep Merti-Kali 3M, yaitu Mundur, Munggah, Madhep Kali pada
Kampung Susun Gemawang.

Isu dan Konsep Pengembangan Kampung Susun:


o
Kampung padat mengurangi kepadatan dan meningkatkan kualitas lingkungan
o
Masyarakat berkemampuan kurang mengatasi keterjangkauan harga
o
Interaksi sosial dan nilai tradisional yang spesifik kehidupan kampung yang diangkat

d)

Konsep 3M
o Madhep kali : mewujudkan budaya kali bersih, sehat, produktif, dan ramah lingkungan
o Mundur : mengembalikan sempadan sebagai ruang sungai yang berfungsi sebagai koridor
pelestari lingkungan dan keragaman hayati
o Munggah : meningkatkan kualitas tinggal kampung susun yang sehat, guyub, produktif, dan ramah
lingkungan.
Green Water: Peningkatan efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya air. Kampus UGM memiliki satu
komplek City Drainage System Zero Run Off.

Mengacu pada masterplan UGM 1984-1985, pemanfaatan lahan sebagai resapan air, pendidikan, hunian,
peribadatan, rekreasi dan olahraga

RTBL Tahun 2012.

Konsep pengembangan embung

Peserta Aktif (42 Kab./Kota)


Strategi Penambahan RTH dan
Upscaling 8 atribut Kota Hijau

Resume
e)

f)
g)

Green Building
Aplikasi konsep green
pada hunian/skala rumah
tangga
Green Transportation
Konsep TOD dan Gaya Hidup

Green Building: Penerapan bangunan ramah lingkungan, hemat air, struktur, dsb.

Prinsip Green Building pada perpustakaan pusat layanan teknologi informasi UGM: Efisiensi, Estetika dan
budaya, Ekologi dan Elaborasi keselamatan
Green Waste: Penerapan prinsip 3R yaitu mengurai sampah/limbah (Reduce), mengembangkan proses daur
ulang (Recycled), meningkatkan nilai tambah (Reused).
Green Open Space: Perwujudan Kualitas, kuantitas dan jejaring RTH perkotaan). Kampus UGM pada tahun 1950
sudah membangun bangunan dengan ketinggian 3 lantai.

Green Water
Sustainable Urban
Drainage System (Sistem
Drainase Berkelanjutan)
Pengeolaan air hujan
pada kavling

a)
b)

Kata kunci green transportation: hemat, sesuai dengan kebutuhan ruang dan inovasi.
Perlu didiskusikan lagi: mengapa TOD dipasangkan dengan gaya hidup? Apakah benar TOD merupakan tongkat
sakti untuk menyelesaikan atau menuju green transportation?

Permen PU No.11/PRT/M/2014 tentang Pengelolaan Air Hujan pada Bangunan Gedung dan Persilnya.

Merupakan upaya dan kegiatan untuk mempertahankan kondisi hidrologi alami, dengan cara memaksimalkan
pemanfaatan air hujan, infiltrasi air hujan, dan menyimpan sementara air hujan untuk menurunkan debit banjir
melalui optimasi pemanfaatan elemen alam dan pemanfaatan elemen buatan.

Planning Process

Field Trip

Wisata Alam Mangrove Taman Wisata Alam Angke Kapuk

Wisata Alam Mangrove Taman Wisata Alam Angke Kapuk

Tempat pengolahan sampah

Pupuk Organik

Untuk pengolahan kompos


masih mendatangkan bahan
baku tambahan dari luar seperti
ulat, cacing, sekam dan air
kelapa.

Uji Coba dan pemanfaatan pupuk


organik

Paket Penanaman
Mangrove: Paket
Nostalgia

Taman Suropati berada di kawasan Menteng dan merupakan salah satu taman peninggalan
arsitek Belanda PAJ Mooejen dan FJ Kubatz (1913)

Pengelola taman
Perawatan dan pemeliharaan taman
Peraturan Daerah DKI Jakarta No.03/2012
tentang Retribusi Daerah
Pasal 21, Penetapan Tarif Retribusi Kekayaan
Daerah

Perlu dibentuk Kelembagaan


pengelolaan taman

Bank Sampah Malaka Sari sudah ada


sejak tahun 2008

Kampung Hijau
Perumahan di kawasan RW 03 menjadi percontohan
perkampungan hijau yang dimana terdapat banyak tanaman
yang berada di depan pekarangan rumah.

Bank Sampah
Pemberian Materi oleh Bapak Prakoso selaku
pencetus Bank Sampah di RW 03. Pemberian
materi bagaimana cara membuat Bank
Sampah dan bagaimana cara
pemeliharaannya.

IPAL
Ipal yang berada di RW 03 dapat melayani 50 KK
dan ini dapat mengurai penggunaan air tanah
yang semakin lama semakin menipis.

TPST Rawasari
TPST Rawasari melayani 2 RW yang dimana hasil sampah
yang di dapat di jadikan pupuk organik dan dapat
digunakan untuk tanaman. Selain itu sampah organik
dapat dijadikan kerajinan.

TPST Rawasari
Disini adalah proses dimana dari yang berawal
sampah hingga menjadi pupuk kompos.

Rencana Kegiatan di Pusat


Workshop Penjaringan
Peserta Baru
a. Waktu Pelaksanaan
b. Rapat Persiapan
c. Perlengkapan Kegiatan
d. Materi Workshop
e. Narasumber
f. Tempat
g. Form untuk Proposal
RAKH

Urban Greening Forum


a. Waktu Pelaksanaan
b. Rapat Persiapan
c. Perlengkapan kegiatan
d. Tempat Kegiatan
e. Narasumber Internasional
f. Teknis Pelaksanaan
- Undangan Pusat
- Undangan Daerah

You might also like