Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
2.1 HOME CARE
2.1.1.
rumah sudah dilakukan oleh anggota keluarga maupun oleh perawat sejak
jaman dahulu melalui kunjungan rumah.
Dari beberapa literatur pengertian home care adalah:
a. Perawatan dirumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah
sakit yang sudah termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning
) dan dapat dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh
perawat komunitas di mana pasien berada, atau tim keperawatan khusus
yang menangani perawatan di rumah.
b. Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga,
sebagai tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.
c. Pelayanan kesehatan berbasis dirumah merupakan suatu komponen
rentang keperawatan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka, yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal.
d. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga,
direncanakan, dikoordinasikan dan disediakan oleh pemberi pelayanan
yang diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui staf atau
pengaturan berdasarkan perjanjian kerja (kontrak) (warola,1980 dalam
Pengembangan Model Praktek Mandiri keperawatan dirumah yang
disusun oleh PPNI dan Depkes).
2.1.2.
4) kebersihan, serta
5) penerangan/pencahayaan
Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan
sosial dan psikologis yang dieksplor secara lebih terperinci dalam
tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas melalui
pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka
yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara
hidup seseorang daripada mengkaji fisik/tubuhnya.
b. Teori konsep manusia sebagai unit (Martha E. Rogers)
Dalam memahami konsep model dan teori ini,Rogers berasumsi bahwa
manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan
karakter yang berbeda beda. Dalam proses kehidupan manusia yang
dinamis, manusia dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan
berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan
karakteristik dan keunikan tersendiri. Asumsi tersebut didasarkan pada
kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan
lingkungan,kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh
serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang
terdiri dari integritas,resonansi dan helicy. Integritas berarti individu
sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan, dan
saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Resonansi mengandung arti
bahwa proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung
dengan berirama dengan frekuensi yang bervariasi dan helicy merupakan
proses terjadinya interaksi antara manusia dengan lingkungan akan terjadi
perubahan baik perlahan lahan maupun berlangsung dengan cepat.
Menurut
Rogers
(1970),
tujuan
keperawatan
adalah
untuk
orang
lain,
lingkungan
memberi
untuk
support,
pengembangan
meningkatkan
pribadi
serta
2.1.4.
Tindakan
Rawat luka
Nebulizier
Angkat jahitan
Penanganan Nyeri
Pemantauan KKP
Pemantauan Hipertensi
Pemantauan CVA
Pemantauan DM
Tarif 1X Tindakan
45.000 60.000
35.000
45.000
50.000
50.000
35.000
50.000
30.000 50.000
Alat
Set rawat luka
Nebulizier
Tarif
30.000-40.000
40.000
3.
4.
5.
6.
35.000
10.000 20.000
60.000
20.000 30.000
Transport
Dalam Kota Surabaya
Luar Kota Pasuruan
Tarif
5.000 25.000
30.000/km
Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan home care
antara lain :
1. Institusi Pemerintah
Di Indonesia pelayanan home care yang telah lama berlangsung dilakukan
adalah dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu,
bayi, balita maupun lansia) yang dilaksanakan oleh tenaga keperawatan
puskesmas (digaji oleh pemerintah). Klien yang dilayani oleh puskesmas
biasanya adalah kalangan menengah ke bawah. Di Amerika hal ini
dilakukan oleh visiting nurse. Institusi sosial yang melaksanakan
pelayanan home care dengan sukarela dan tidak memungut biaya.
Biasanya dilakukan oleh LSM atau organisasi keagamaan dengan
penyandang dananya dari donatur, misalnya bala keselamatan yang
melakukan kunjungan rumah kepada keluarga yang membutuhkan sebagai
wujud pengabdian pada Tuhan.
2. Institusi Swasta.
Institusi swasta dalam bentuk praktik mandiri baik perorangan maupun
kelompok yang menyelenggarakan pelayanan home care dengan menerima
imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui
pihak ketiga (asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehtan swasta
tentu tidak berorientasi not for profit services.
3. Hospital home care.
Institusi home care swasta baik didirikan secara individu maupun kelompok,
baik untuk satu jenis layanan maupun layanan yang bervariasi memerlukan
perencanaan yang berdasarkan kebutuhan pasar. Perencanaan berdasarkan
kebutuhan pasar mengharuskan kita untuk melakukan analisa eksternal dan
internal.
1. Analisa Eksternal
memperhitungkan kecenderungan kebutuhan pasar baik jenis maupun
jumlahnya. Misalnya bila kita berada di daerah yang penduduknya
kebanyakan berusia produktif, maka sudah dapat diperkirakan bahwa pasar
membutuhkan layanan keperawatan yang berhubungan dengan masalah
reproduksi, bayi serta balita. Analisa eksternal juga harus melihat pesaing
yang ada di sekitar daerah tersebut baik jumlah, jenis maupun kondisinya.
2. Analisa Internal
memperhitungkan tentang ketersediaan sumber (alam, manusia, dana) baik
yang aktual maupun potensial. Selain ketersediaan dana juga perlu
dianalisa komitmen personal yang ada terhadap rencana pembentukan
institusi home care. Komitmen personal merupakan persyaratan mutlak
yang harus dimiliki untuk mengawali suatu bisnis baru.
Agar pelanggan loyal terhadap suatu institusi home care maka home care
harus memperhatikan hal berikut :
1. Kemudahan meliputi kemudahan untuk dihubungi, untuk mendapatkan
informasi, dan kemudahan untuk membuat janji.
2. Selalu tepat janji, sangat penting untuk membina hubungan saling percaya
antara masyarakat dengan institusi home care swasta
3. Sesuai standar yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan ciri professional
4. Bersifat responsif terhadap keluhan, kebutuhan dan harapan klien.
Fase Persiapan
Fase Implementasi
Fase Terminasi
melakukan
kunjungan
ke
keluarga
untuk
administrasi.
2.1.12.
penyelesaian
c. lewat email
d. Kunjungan
Mengenai : pelyanan perawatan, komunikasi, sarana, dll
2.2. STROKE
2.2.1.
Pengertian
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan, dan
cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.
Walaupun setiap orang mempunyai mempunyai sifat tambahan, kebutuhan
yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama.
Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan
posisi pada rentang sehat sakit.
Ditinjau dari konsep holitstik, kebutuhan manusia itu meliputi 4 (empat)
unsur, yaitu kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Kebutuhan
fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang individu
yang memiliki beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi secara umum lebih
dulu mencari pemenuhan kebutuhan fisiologis (Maslow, 1970). Kebutuhan
fisiologis yang dimaksudkan adalah oksigenasi, cairan, nutrisi, eliminasi,
mobilisasi, perawatan diri. Sedangkan dari aspek psikologis, kebutuhan
manusia berkaitan dengan antisipasi terhadap stress dan adaptasi terhadap
lingkungan, konsep diri yang adekuat, self-esteem, dan aktualisasi diri.
2.2.3
hemiplegik
(lemah)
dengan
buah
bantal.
Jangan
Inkontesia
dan
malnutrisi,
termasuk
dehidrasi,
juga
dianjurkan penutupan mata dan penggunaan pelumas, salep, atau air mata
buatan yang dapat di beli bebas (1 2 tetes setiap 3 4 jam)
2.2.4.8 Mencegah Nyeri Bahu
Nyeri bahu merupakan masalah yang sering terjadi pada pasien stroke,
dialami oleh sekitar 1 dari 5 pasien dalam waktu enam bulan setelah
stroke. Komplikasi ini disebabkan oleh peregangan dan peradangan sendi
bahu yang melemah, dan sangat sering pada pasien dengan tungkai atas
atau bawah yang lemah, atau mereka yang memiliki riwayat gangguan
tungkai atas, diabetes melitus, dan tinggal sendiri di rumah.
Seperti pada banyak komplikasi stroke lain, nyeri bahu jauh lebih mudah
dicegah daripada diobati. Pada kenyataannya, sekali terbentuk, nyeri ini
cenderung menetap, sering kali semakin buruk, terutama jika tidak terapi
dengan benar, dan dapat menyebabkan cacat yang signifikan. Tindakan
pencegahan terbaik adalah penempatan posisi dan reposisi di tempat tidur
menopang lengan yang lemah (lumpuh) dengan bantal atau sandaran
tangan jika mungkin; menghindari peregangan sendi bahu, terutama oleh
tarikan pada lengan lemah; dan menopang lengan yang lemah dengan
lengan yang normal atau dengan menggunakan perban sportif saat
berjalan sehingga lengan tersebut tidak terkulai ke bawah. Pasien stroke
jangan ditarik di lengannya yang lumpuh.
untuk pemulihan terbaik. Dalam hal ini, motivasi yang kuat, termasuk
kepercayaan pada proses pemulihan, sangatlah penting. Semangati pasien
untuk secara mental mencoba memerintahkan lengan atau tungkai
mereka yang lumpuh untuk bergerak dan melakukan apa yang mereka
inginkan. Mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan. Mereka
dapat menggunakan lengan atau tungkai mereka yang sehat untuk
membantu. Hal yang sama berlaku bagi fungsi lain yang hilang atau
terganggu. Seperti yang telah disinggung, tidak seorang pun tahu apa
yang menyebabkan suatu bagian otak mengambil alih sebagian dari
fungsi yang hilang setelah stroke atau cedera otak lainnya, tetapi
kapasitas otak untuk melakukan hal ini sangatlah besar. Oleh karena itu,
pasien jangan pernah menyerah untuk mencoba pulih.
Indikasi terbaik bahwa pasien siap bergerak ke tingkat mobilitas vang
lebih tinggi adalah kemampuan menoleransi tingkat mobilitas yang telah
mereka capai; jika pasien sudah merasa nyaman melakukan suatu
aktivitas selama paling sedikit satu menit, mereka dapat bergerak ke
tingkat selanjutnya. Demi alasan keamanan, sebaiknya ada satu atau dua
orang asisten berdiri dl samping pasien dan membantu pasien, terutama
pada tahap-tahap awal. Ketika berdiri atau berjalan, pasien sebaiknya
berupaya
menggunakan
tungkai
mereka
yang
lumpuh
dengan
tempat
tidur
untuk
membantu
pemindahan
(jika
Anda