You are on page 1of 10

PEMBAHASAN

Ulul Albab disebutkan dalam al Quran sebanyak 16 kali. Ulul albab dengan
dhammah atau di depan disebut tujuh kali yaitu dalam surat Al baqarah:269, Ali
Imran: 7, Ar radu :19, Ibrahim:52, Al zumar :9,18, Shad : 29, manakala ulil albab dengan
fathah atau di atas disebut sebanyak empat kali yaitu dalam surat Al baqarah :
179,197,al maidah :100, al thalaq :10.Dan dengan kasrah atau dibawahdisebut lima
kali yaitu dalam surah Ali imran :190, Yusuf :111, Shad :43,al Zumar :21, al mumin :
54.Ulul Albab adalah kelompok manusia yang menjadikan kisah silam sebagai
pengajaran dan iktibar untuk memperbaiki diri dan meningkatkan taraf kehidupan
supaya mereka mencapai kejayaan dengan petunjuk Ilahi.
1. Surat Al baqarah :179


179. Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orangorang yang berakal, supaya kamu bertakwa.
Ayat ini menunjukkan hukum Qishas dalam Islam sama sekali bukan untuk membalas
dendam, namun ini sebuah pintu untuk kelangsungan hidup manusia.m
Demi keadilan dan keteraturan, hukum Qishas merupakan sebuah pencegah
pembunuhan yang sering terjadi dan mengakhiri kebiasaan beberapa suku jahiliyah
dimana sebuah pembunuhan seseorang menjadi dalih untuk melakukan beberapa
pembunuhan dan masyarakat dapat terus hidup dengan damai.
Ayat ini menurut teks Al-quran yang terdiri dari sepuluh butir dan begitu menarik
sehingga ungkapan yang pertamanya dijadikan sebuah moto Islam yang digunakan oleh
umat Islam secara umum.
Maksud dari ayat diatas yaitu agar kita dapat menjaga diri kita sendiri terhadap
kejahatan.

2. Surat Al baqarah :197



197. (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], barangsiapa yang
menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh
rafats[123], berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan
apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah,
dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai
orang-orang yang berakal.

[122] ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.

[123] Rafats artinya mengeluarkan perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak
senonoh atau bersetubuh.
[124] maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari
perbuatan hina atau minta-minta selama perjalanan haji.

Penjelasan:
(pelaksanaan) haji(naik haji)adalah dalam bulan-bulan yang dimaklumi
Dalam ayat ini al Quran menyatakan, tatacara berhaji seharusnya dipenuhi dalam
bulan-bulan yang sudah diketahui, bukannya setahun penuh. Kitab-kitab hadis, tafsir al
Quran dan fiqih mengatakan bahwa ibadah besar ini hanya dapat dipenuhi pada bulan
Syawal,Dzulqadah dan selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan hari kedua
belas dan bagian yang lainnya dapat dikerjakan selama waktu yang panjang ini.
Barang siapa berusaha (menjalankan) haji di dalamnya, maka tidak boleh
berhubungan badan, berbuat fasik, dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan
haji.
Bagian dari ayat ini memberitahukan, orang-orang yang menjadikan pelaksanaan
haji sebagai suatu kewajiban atasnya, dengan cara mengenakan baju ihram dan ikut
serta dalam manasik haji, seyogianya menjaga diri mereka sendiri bahkan dari
berhubungan badan yang di sahkan dan melakukan kejahatan. Mereka harus
menghindari perdebatan sia-sia dan keji atau ucapan buruk serta segala sesuatu yang
sejenis karena tempat tersebut adalah tempat untuk ibadah, kesungguhan hati, dan
menjauhi kesenangan dunia material. Keadaan ini harus di laksanakan sedemikian rupa
sehingga hubungan persaudaraan dan persatuan dapat di perkuat.
Kmudian, al Quran menambahkan, Dan apa yang kamu kerjakan berupa
kebaikan,niscaya Allah mengetahuinya.
Inilah ganjaran pertama yang dianugerahkan kepada orang yang beramal saleh
karena kebahagiaan seorang mukmin sejati,pada tingkatan pertama,adalah mengetahui
bahwa Tuhanya mengetahui amalan baik yang ia lakukan untuknya (mendapatkan ridhoNya-penerj)
Dan berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa
Dalam bagian ayat ini perintah yang dibebankan kepada orang-orang yang beriman
adalah perintah yang berkaitan dengan menyiapkan perbekalan.
Konon, katanya, pada saat datangnya islam beberapa orang, khususnya dari
Yaman, biasa melakukan perjalanan ke Makkah untuk melaksanakan haji tanpa
pembekala untuk makan mereka dengan dalih bahwa mereka akan ditolong
allah.Padahal Allah menganugrahi rezeki hanya melalui proses alamiah dan dengan
sarana yang bisa dilakukan. Karena itu,dalam bagian ayat ini,al-Quran memerintahkan
para peziarah haji untuk membawa perbekalan terdahulu bagi seluruh perjalanan dan
memulainya dengan membawa perbekalan tersebut.
Istilahmenyiapkan perbekalan barangkali menunjukkan pada aspek
spiritual.Dengan kata lain,selain perkenalan materiil ini,ada pula perbekalan penting
lainnya yang seharusnya dipersiapkan,yaitu perbekalan takwa dan kesalehan .
Frase ini memiliki isyarat minim pada suatu fakta bahwa dalam perjalanan haji ada
banyak hal yang dapat dijadikan perbekalan spiritual yang tidak boleh diabadikan. Di
Makkah, gambaran islam, suasana pengorbanannya Ibrahim sang pahlawan tauhid
tampak hidup dan beberapa manifestasi khusus berkenaan dengan keagungan Allah
nyata terlihat,yang tidak dapat disasikan di tempat tempat lain. Orang orang yang
memiliki ruh yang sigap dapat memperoleh perbekalan spiritual ini dari perjalanan unik
bagi kehidupan mereka didunia dan di akhirat.
Kemudian,al-Quran mengakhiri ayat tersebut dengan ungkapanya,Dan
bertakwalah kepada-ku wahai orang-orang yang berakal budi.
Frase terakhir menegur para pemilik akal budi seraya mengatakan bahwa mereka
harus bertakwa karena mereka yang bertakwalah yang akan menikmati keuntungan
tertinggi hasil dari proses pendidikan yang luhur ini, sedangkan yang lainnya hanya
menikmati bagian yang sedikit saja.

3. Al baqarah :269


269. Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan
As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi
hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang
yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
Penjelasan:
Istilah al-Quran hikmah, disini diterjemahkan dengan makna pengetahuan,
pengertian tentang rahasia-rahasia, kesadaran terhadap fakta-fakta, dan pencapaian
realitas.Allah mengaruniakannya kepada orang-orang tertentu berkat kesalehan,
kesucian, dan perjuangan mereka. Mereka mengetahui perbedaan antara godaan setan
dengan ilham ketuhanan, antara kepalsuan dan kebenaran. Tiada yang bisa menikmati
keistimewaan ini, kecuali mereka yang memiliki akal (kepandaian) yang sesuai
Dia memberikan kebijaksanaan kepada yang Dia kehendaki, dan barang siapa yang
telah diberi kebijaksanaan, sesungguhnya telah diberi kebaikan yang melimpah, namun
tidak ada yang mengetahuinya kecuali orang-orang yang berakal.
Istilah Arab al-bab adalah bentuk jamak dari lubb dengan makna hati, cinta, akal,
dan pemahaman. Tidak setiap orang yang memiliki kebijaksanaan termasuk ke dalam
ulul al-bab, karena sebutan ini hanya untuk mereka yang memiliki pemahaman, yang
menggunakan akal mereka sepenuhnya untuk menemukan jalan kebahagiaan sejati
dalam kehidupan.
Namun demikian, Imam Shadiq as dalam sebuah hadis pernah berkata bahwa
hikmah adalah pengetahuan dan menjadi terpelajar dalam bidang agama, sedangkan
hadis yang lain mengisyaratkan bahwa hikmah adalah ketaatan pada Allah dan para
Imam.
4. Surat Ali imran :7

7. Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada
ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayatayat) mutasyaabihaat[184]. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada
kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat
daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada
yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya
berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi
Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang
yang berakal.
[183] Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas Maksudnya, dapat
dipahami dengan mudah.
[184]
termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang
mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud
kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya Hanya
Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib
misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.
Penjelasan:
Ayat-ayat yang bermakna Jelas (Muhkamat) danbermakna Tersembunyi
(Mutasyabihat) dalam al Quran.
Dialah yang menurunkan al-kitab kepadamu; di dalamnya terdapat ayat-ayat yang
jelas yang menjadi dasar bagi Kitab ini, sedangkan yang lain adalah yang maknanya
tersembunyi
Ayat-ayat yang maknanya tersembunyi ini, jika di lihat sekilas, terlihat rumit karena
tingginya tingkatan topik atau karena faktor-faktor lain di dalamnya. Ia merupakan
kriteria untuk memuji manusia agar memisahkan ulama yang sejati dengan orang-orang
yang keras kepala dan tidak setia. Maka, selanjutnya, ayat ini menyebutkan sebagai
berikut.
Tetapi bagi mereka yang di dalam hatinya terdapat keburukan, mereka
mengikuti sebagian dari yang maknanya tersembunyi itu, berusaha untuk menyebabkan
keburukan dengan mencari-cari (sendiri) maknanya dengan penafsiran mereka sendiri,
sedangkan tiada yang mengetahui penafsirannya (yang tersembunyi itu) kecuali Allah,
dan mereka yang memiliki pengetahuan yang kuat dan mendalam
Lantas ayat ini menunjuk kepada mereka, yang berkat cahaya dari pemahaman
mereka yang tepat atas makna ayat-ayat muhkamat dan mutasyibihat, dengan
menyatakan sebagai berikut.
Mereka berkata, Kami percaya kepadanya, seluruhya berasal dari Tuhan kami;

Ya! Memang:
dan tiada yang bisa memikirkannya kesuali orang-orang yang berakal.
Melalui ayat diatas,diketahui bahwa ayat-ayat al Quran dibagi kedalam dua
kelompok. Sebagian ayat memiliki konsep yang demikian jelas, sehingga tidak membuka
peluang bagi penolakan, justifikasi, atau penyalahgunaan. Ayat-ayat ini disebut ayat
yang muhkamat. Akan tetapi ada beberapa ayat yang karena tingginya topik atau
bahasan jauh diatas jangkauan kita, seperti alam-alam yang tak terlihat, alam
kebangkitan, dan sifat-sifat Allah, sedemikian tingginya sehingga makna-makna
rahasianya yang tersembunyi, dan kedalaman realitasnya, membutuhkan kemampuan
ilmiah tertentu untuk memahaminya.Ayat-ayat ini disebut dengan ayat mutasyabihat.
5. Surat Ali imran :190

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
Penjelasan:
Dalam kitab tafsir karya Fakhr Razi, diriwayatkan sebuah hadis dari sayyidina Ali as
yang berkata,Rasulullah saw biasa membaca ayat-ayat ini sebelum shalat-shalat
malamnya.
Dalam hadis yang lain, kita juga diseru untuk membaca ayat-ayat suci ini.
Ayat-ayat diatas juga menjelaskan tentang:
o Penciptaan dunia ini memiliki suatu tujuan
o Mengetahui eksistensi adalah tahapan utama untuk mengetahui Allah
o Mereka yang berakal melihat pengetahuan Allah dari segala sesuatu di dunia
o Semakin bijak seseorang, semakin banyak yang dapat ia ketahui
6. Surat Al Maidah :100


100. Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang
buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar
kamu mendapat keberuntungan."

Makna keburukan dan kebaikan berkenaan dengan keberadaan manusia, gaya hidup,
harta, penghasilan, makanan, dan materi.
Standar nilai (berguna)sesuatu terletak pada baik dan buruk itu sendiri, bukan
terletak pada mayoritas (banyaknya pengikut sesuatu) atau minoritas (sedikitnya
pengikut sesuatu) nilai sesuatu itu terletak pada akal sehat dan ketetapan, ketaqwaan
yang terdapat dalam kitab suci, oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap mayoritas dan
jumlah yang banyak yang bisa memesonakan, yang menjerumuskan. Dan sering kali
sekelompok orang-orang yang berakal, yakni orang-orang bijak dan pembela kebenaran,
bukan termasuk dalam golongan mayoritas.Menurut mazhab Qurani, ketidaksalehan
seseorang merupakan tanda akan kebodohannya.

7. Surat Yusuf :111


111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan
sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

Penjelasan:
Ayat diatas menjelaskan tentang ibrah dan tabir (yang berarti berlalu),dan lewat
dari satu tahap ke tahap lain. Ketika Yusuf mengatakan bahwa inilah arti mimpiku dahulu,
itu berarti mimpi itu menjelma menjadi kenyataan.
Kata ibrah juga berarti berlalu dari apa yang bisa dilihat dan didengar kedalam
keadaan dimana hal itu tidak bisa dilihat atau didengar, namun tetap ada.
Istilah qashashihim barang kali merujuk kepada kisah semua nabi, atau barang kali
ia berfokus pada cerita-cerita tentang Yusuf,Yaqub, saudara-saudara Yusuf, al-Aziz dari
Mesir, dan kejadian-kejadian yang pahit dan yang manis yang dikaitkan dengan mereka
dalam cerita ini.
Bagaimanapun, ayat terakhir dari surah ini bersifat komprehensif dan berurusan
dengan semus isu surah ini dengan cara yang ringkas. Ia mengatakan kepada kita bahwa
semua cerita al Quran suci, termasuk cerita tentang Yusuf dan saudara-saudaranya dan
juga tentang para nabi, orang-orang beriman dan orang-orang kafir, adalah berguna dan
mendidik bagi semua orang yang tidak takut menggunakan akal pikiran mereka.
Dari kejadian ini dapat diambil kesimpulan bahwa kisah-kisah nabi itu semuanya
benar. Kisah-kisah ini mengajarkan kepada kita tentang sebab-sebab kemenangan dan
kekalahan, sukses dan kekecewaan, kebahagiaan dan kesengsaraan, ketinggian derajat
dan kemerosotan. Secara ringkas mereka menunjukkan kepada kita apa yang bernilai
dan apa yang tidak bernilai dalam hidup kita. Akan tetapi hanya kaum Ulil Albab (orangorang yang memiliki pemahaman dan akal budi) saja yang mampu atau bisa memetik
pelajaran dari pelajaran-pelajaran mendidik yang diajarkan. Al Quran mengatakan,
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal.
Apapun yang dibutuhkan oleh manusia dan identifikasi semua hal yang merupakan
dasar sejati kebahagiaan manusia, telah dijelaskan dalam ayat-ayat ini.
Karena alasan ini al Quran menjadi sumber semua petunjuk bagi mereka yang
mencarinya dan sumber barakah bagi semua kaum beriman. Ayat diatas selanjutnya
mengatakan,dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang beriman.
8. Surat Ar Rad :19


19. Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? hanyalah orang-orang yang berakal
saja yang dapat mengambil pelajaran,

Penjelasan :
Ayat ini menjelaskan bahwa ketentraman hati orang-orang yang beriman itu tidak
bisa dilihat oleh mata (abstrak) dan yang bisa merasakan betapa indahnya ketentraman
hati karena iman, yaitu hanya orang-orang yang berakal saja yang bisa mengambil
pelajaran dari semuanya.
Ulul albab dalam ayat ini adalah sekumpulan manusia pakar rujuk masyarakat demi
memperoleh petunjuk dan hidayah dari Allah
9. Surat Ibrahim :52


52. (Al Quran) Ini adalah penjelasan yang Sempurna bagi manusia, dan supaya mereka
diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya dia adalah
Tuhan yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.
Penjelasan :
Allah menegaskan bahwa: Ini yakni ayat-ayat yang dibacakandi atas yang
mengeluarkan manusia dari aneka kegelapan menuju cahaya yang benerang adalah
penjelasan yang cukup dan sempurna bagi manusia untuk kebahagiaan dunia dan
akhirat mereka.dan disamping itu ia juga diturunkan supaya mereka diberi peringatan
dengannya oleh siapa pun yang memahami dan mempercayai. Dan supaya mereka yang
belum percaya dan tahu mengetahui bahwa Dia yang Maha Kuasa yang wujud Nya
diakui oleh fitrah yang suci adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar ulul Albab yakni
mereka yang tidak dikeruhkan akalnya oleh satu kerancauan mengambil pelajaran.
10. Surat Shad :29


29. Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orangorang yang mempunyai fikiran.
Penjelasan :
Setelah menurunkan kepadamu Al-kitab yang bermanfaat kepada manusia, yang
membimbing mereka kepada sesuatu yang memuat kebaikan dan kebahagiaan dalam
persoalan agama maupun dunia, yang memuat berbagai macam kemaslahatan agar
dipikirkan oleh orang-orang yang mempunyai akal, yang telah diterangi oleh Allah
sanubari mereka, sehingga menempuh petunjuk dan mengikuti bimbingan-Nya dalam
perbuatan-perbuatan mereka, disamping mengingat nasihat-nasihat dan laranganlarangan-Nya serta dapat mengambil pelajaran dari umat terdahulu. Sehingga, mereka
tidak lagi menyalahinya dan tidak ditimpa oleh apa yang pernah menimpa umat-umat
terdahulu, dan tidak dibinasakan seperti halnya mereka yang telah melakukan
kedurjanaan kerusakan dimuka bumi.
Kesimpulan dari ayat diatas adalah bahwa, al Quran itulah yang membimbing
kepada tujuan-tujuan yang mulia dan prinsip-prinsip akal yang benar.
11. Surat Shad :43

43. Dan kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami
tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari kami dan
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran.

Penjelasan :
Ayat ini menceritakan tentang keluarga Nabi Ayyub yang dikumpulkan setelah
bercerai berai dan berpisah-pisah dari keturunannya yang diperbanyak sehingga menjadi
dua kali lipat dari sebelumnya, yakni sebagai rahmat dan peringatan bagi orang-orang
yang berakal sehat agar bisa diambil pelajaran dan mengetahui bahwa rahmat itu dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik, bahwa beserta kesusahan pasti ada kemudahan
dan manusia itu tidak boleh putus asa terhadap dibukanya jalan keluar, setelah kita
mengalami kesusahan.
Dengan pelbagai karakter dan kelebihan ulul albab, mereka juga diingatkan supaya
memiliki kesabaran supaya semua langkah mereka membuahkan hasil yang lebih.

12. Az zumar :9


9. (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orangorang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya
orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Penjelasan:
Apakah orang yang taat itu seperti halnya orang yang bermaksiat.Tentu keduanya
tidak sama. Kemudian Allah menegaskan tentang ketidaksamaan antara keduanya dan
memperingatkan tentang keutamaan ilmu dan betapa mulianya beramal berdasarkan
ilmu.
Kesimpulan dari ayat diatas adalah sesungguhnya yang mengetahui perbedaan
antara orang yang tahu dan orang yang tidak tahu hanyalah orang yang mempunyai akal
pikiran sehat, yang dia pergunakan untuk berpikir.
13. Surat Az zumar :18


18.
Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di
antaranya[1311]. mereka Itulah orang-orang yang Telah diberi Allah petunjuk dan
mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal.
[1311] maksudnya ialah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al Quran dan ajaranajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran Al Quran Karena ia adalah
yang paling baik.
Penjelasan:
Perintah menyampaikan kabar gembira, bahwa mereka akan mendapatkan
kenikmatan yang kekal dalam surga-surga yang penuh kenikmatan.Yaitu, orang-orang
yang telah mendapat taufiq Allah kepada jalan yang benar dan tepat sasaran, bukan
orang-orang yang berpaling dari mendengarkan kebenaran dan menyembah sesuatu
yang tidak memberi bahaya maupun manfaat.
Dan mereka itulah, orang-orang yang mempunyai akal sehat dan fitrah yang lurus,
yang tidak taat kepada hawa nafsu dan tidak dikalahkan oleh waham. Mereka memilih
yang terbaik diantara dua perkara dalam agama maupun dunia mereka.
14. Az zumar :21


21. Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air
dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi Kemudian ditumbuhkanNya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi
kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, Kemudian dijadikan-Nya hancur
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran
bagi orang-orang yang mempunyai akal.
Penjelasan :
Salahu : Dia memasukannya
Yanabi : Mata air dan aliran-alirannya
Alwanuhu : Jenis-jenis dan macam-macamnya
Yahiju : Kering
Huthaman : Hancur berderai-derai

Menurut pengertian secara Ijmal, setelah Allah swt menceritakan tentang akhirat
dengan sifat-sifatnya yang menyebabkan ingin memperolehnya dan semakin rindu
kepada-Nya, maka dilanjutkan dengan menyebutkan tentang sifat-sifat dari dunia yang
menyebabkan orang tidak menyukainya. Seperti, bahwa dunia ini segera sirna dan cepat
selesai, sebagai peringatan agar orang jangan terpedaya dengan semaraknya dunia dan
cenderung kepada kelezatannya. Allah memisalkan keadaan ini seperti tumbuhtumbuhan yang diairi dengan air hujan. Dengan air itu, maka keluarlah tumbuhtumbuhan yang bermacam-macam jenis dan ragamnya. Namun, kemudian kamu lihat
tumbuh-tumbuhan itu mengering dan hancur berderai-derai. Alangkah cepat sirnanya
dan betapa mudah selesainya.
Alangkah mirip keadaan dunia ini dengan keadaan tumbuh-tumbuhan tersebut.
Dunia ini begitu cepat selesai dan segara sirna. Maka, hal itu hendaklah diambil pelajaran
oleh orang-orang yang berakal, dan hendaklah mereka tahu bahwa dunia ini bagai pasar
yang terselenggara sesudah bubar. Dan jangan sampai mereka terperdaya dengan
keelokan dunia, dan jangan tergoda dengan keindahannya.
15. Surat Al Mumin : 54

54. Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir.
Penjelasan :
Ayat diatas menjelaskan tentang petunjuk dan peringatan yang diturunkan kepada
nabi Musa untuk umatnya serta peringatan akan hal-hal yang dilarang oleh Allah serta
melakukan perintahnya yang dijelaskan pada kitab taurat.
Ulul albab dalam ayat ini bukan hanya milik orang islam. Ia adalah fenomena semula
jadi masyarakat dunia supaya mereka kembali kepada kehendak Allah, agar mereka
senantiasa sadar bahwa mereka adalah yang memerlukan petunjuk dan hidayahnya.
16. Surat Ath-Thalaaq :10


10. Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, Maka bertakwalah kepada Allah
Hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman.
Sesungguhnya Allah Telah menurunkan peringatan kepadamu,
Penjelasan :
Allah menyediakan bagi mereka adzab yang keras, yakni di alam akhirat disertai
adzab yang menimpa mereka di dunia. Kemudian setelah menceritakan mereka, Allah
Taala berfirman : Maka, bertaqwalah kepada Allah,hai orang-orang yang mempunyai
akal. Maksudnya pemahaman yang benar dan lurus. Dengan kata lain, janganlah kalian
menjadi seperti mereka wahai orang-orang yang berakal, sehingga kalian akan tertimpa
apa yang dulu pernah menimpa mereka.
Yaitu orang-orang yang beriman, yakni mereka yang mempercayai Allah dan RasulNya.Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu, yakni al Quran al
karim.
Sumber: http://choti-imut.blogspot.co.id/

You might also like