You are on page 1of 4

Kebiasaan Buruk

Penyebab
Kebisaan buruk didefinisikan sebagai suatu keadaan yang dilakukan
berulang-ulang, relatif menetap, sering dan mudah dilakukan oleh individu
tertentu.
Penyebab kebiasaan buruk terjadi berdasarkan jenis kebiasaan buruk itu
sendiri, sehingga berbeda setiap jenis etiologinya.
Jenis-jenis kebiasaan buruk :
a. Menghisap Jempol dan jempol
yaitu meletakkan jempol atau jari di dalam mulut. Ada yang
mengatakan hal ini sudah dimulai sejak dalam kandungan. Biasanya jika
keadaan ini berakhir sampai umur 3 atau 4 tahun masih dikatakan
normal.
Etiologi :
1. Menurut Freudian, anak-anak melewati tahap (fase) berbeda dari
perkembangan psikologis yang terlihat pada 3 tahun pertama
kehidupan. Anak-anak suka meletakkan jari atau jempol di mulut
karena mulut diyakini sebagai zona oroerotik.
2. Menurut Sears dan Wise, pada tahun 1950 mengatakan bahwa
menyususi yang terlalu lama dapat memicu terjadi thumb sucking.
3. Menurut Benjamin, di mulai dengan meletakkan tangan secara refleks
pada saat bayi sehingga lidah akan menjari objek yang mendekati
pipinya. Objek biasanya payu dara ibu atau jari dan biasanya berakhir
pada usia 7-8 bulan.
4. Aspek psikologi, Anak-anak butuh kasih sayang orang tua, kurangnya
perhatianorang tua dapat memunculkan kebiasaan ini.
5. Pola pembelajaran, menurut beberapa penulis kebiasaan ini hanyalah
suatu proses belajar tanpa ada pengaruh psikologi

b. Kebiasaan mendorong lidah


Yaitu kondisi dimana lidah dibuat berkontak dengan gigi anterior
dan ke molar selama menelan.

Menurut Fletcher, etiologi mendorongkan lidah adalah:


Faktor genetik, adanya variasi dari anatomi atau neuromuskular pada regio
yang menyebabkan tongue thrust.
1.
2.
3.
4.

Beberapa faktor predisposisi yaitu:


Pemberian dot yang tidak semestinya
Menghisap jempol secara terus menerus
Infeksi pada tonsil dan saluran respirasi bagian atas
Durasi terjadinya tekanan terhadap gusi dan gigi yang membawa

perubahan pada pola penelanan


5. Maturasi, suatu kondisi normal pada perkembangan tingkah laku anakanak seiring berkembangnya usia
6. Terbatasnya gerak, terdapat kondisi seperti makrolosia, yang menyebabkan
penyempitan pada lengkung rahang dan pembesaran adenoid memicu
menggerakkan lidah.
7. Kelainan neurologikal, dapat mempengaruhi regio orofacial seperti
hiposensitif palatum dan keterbatasan gerak dan moderat.
c. Kebisaan bernapas lewat mulut
Yaitu kebiasaan bernafas melalui mulut. Hal ini dapat di latar
belakangi oleh tidak berfungsinya saluran pernapasan, di bawah tekanan
fisik seperti aktivitas yang memerlukan tenaga besar atau aktiviatas
olahraga.

d. Bruxism
Yaitu menggertakkan gigi sebagai kebiasaan parafungsional.
Bruxism biasanya terjadi pada malam sedangkan untuk siang hari
dinamakan bruxomania.
Etiologi :
1. Psikologis dan stess emosional dapat menyebabkan bruxism
2. Gangguan oklusal atau tidak sesuai antara relasi sentris dengan oklusi
sentris dapat menyebabkan grinding
3. Pericoronitis dan nyeri pada periodontal dikatakan sebagai penyebab
pencetus terjadinya bruxism pada individu tertentu

e. Menggigit bibir
Muncul setelah adanya kekuatan dorongan dari menghisap jempol
atau menghisap jari.
f. Menggigit kuku
Etiologinya karena menghisap jari dapat mendorong anak-anak untuk
menngigit kuku juga.1
Maloklusi yang Disebabkan oleh kebiasaan Buruk
a. Menghisap jempol
menghisap jempol dapat menyebabkan:
1. Labial tipping dari gigi anterior atas yang mengakibatkan proklinasi
gigi anterior atas
2. Peningkatan overjet karena proklinasi gigi anterior atas
3. Open bite anterior karena terhambatnya erupsi gigi insisivus
4. Otot-otot pipi berkontraksi selama menghisap jempol mengakibatkan
lengkung maksila menyempit sehingga terjadilah crossbite posterior.
5. Anak dapat memulai kebiasaan tongue thrust karena adanya open bite.
6. Bibir bawah menjadi hipotonik. Bibi hipotonik adalah suatu keadaan
dimana bibir tampak fleksid dengan sedikit atau tidak ada pergerakan
aktif.
b. Mendorong lidah
mendorong lidah dapat menyebabkan:
1. proklinasi gigi anterior
2. open bite anterior
3. protrusive bimaksilary
4. open bite posterior
5. cross bite posterior
c. Bernafas lewat mulut
Saat terjadi respirasi oral, maka akan terjadi:
1. mandibula merendah
2. posisi lidah kedepan dan kebawah
3. kepala tertarik ke belakang
Tipe maloklusi yang disebabkan disebut long face Syndrome dengan ciri-ciri:
1. Wajah panjang dan sempit
2. Hidung dan rongga hidung sempit
3. Bibi bawah kaku dan pendek

4. Lengkung atas berkontraksi dengan kemungkinan terjadi crossbite


5.
6.
7.
8.
9.

posterior
Ekspresi muka kosong
Over jet meningkat
Anterior marginal gingivitis
Mulut kering sehingga mudah terjadi karies
Openbite anterior

a. Bruxism
1. Faset pada bagian oklusal gigi
2. Fraktur pada gigi/restorasi
3. Mobilitas gigi
4. Nyeri dan hipertropi otot-otot pengunyahan
5. Nyeri otot di pagi hari
6. Nyeri pada TMJ
b. Menggigit dan menghisap bibir
1. Proklinasi gigi anterior atas dan retroklinasi gigi anterior bawah
2. Bibir bawah hipertropi
3. Bibir pecah-pecah
c. Menggigit kuku
Menyebabkan ketidakteraturan minor seperti rotasi, ausnya insisal edge
dan minor crowding.

Bhallaji, S.I. Orthodontics The Art and Science. New Delhi: Arya (Medi)
Publishing House.

You might also like