Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Matematika adalah disiplin ilmu yang tentang tata cara berpikir
dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Pada matematika diletakkan dasar bagaimana mengembangkan cara
berpikir dan bertindak melalui aturan yang disebut dalil (dapat dibuktikan)
dan aksioma (tanpa pembuktian). Selanjutnya dasar tersebut dianut dan
digunakan oleh bidang studi atau ilmu lain
peserta
didik. Pembelajaran
dalam
KTSP
adalah
Page 1
Page 2
2.
3.
4.
5.
model pembelajaran
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
Page 3
BAB II
PEMBAHASAN
berdasarkan
faham
konstruktivis.
Pembelajaran
kooperatif
kecil
yang
tingkat
kemampuannya
berbeda.
Dalam
Page 4
b.
c.
d.
Page 5
e.
f.
g.
h.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Page 6
diaplikasikan, telah digunakan mulai dari kelas dua sampai kelas sebelas,
dalam mata pelajaran mulai dari Matematika, Seni Bahasa, Ilmu Sosial,
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Secara umum TGT sama dengan STAD kecuali satu hal: TGT
menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem
skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim
mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara
seperti mereka. TGT sangat sering digunakan dengan dikombinasikan
dengan STAD, dengan menambahkan turnamen tertentu pada struktur
STAD yang biasanya. Fase-fase TGT adalah sebagai berikut:
1.
Presentase dikelas
Presentase dikelas merupakan pengajaran langsung seperti yang
sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru,
tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Dengan cara ini, para
siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian
penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat
membantu mereka mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka
menentukan skor tim mereka.
2.
Tim
Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh
bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan
etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua
Page 7
anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk
mempersiapakan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik.
Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari
lembar-kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi,
pembelajaran
itu
melibatkan
pembahasan
permasalahan
bersama,
3.
Game
Gamenya terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya
Page 8
pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan.
Posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu
meja turnamen dapat berperan sebagai pemain, dan penantang. Dalam
permainan pembaca soal hanya bertugas membaca soal dan membuka
kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada
peserta lain.
4.
Turnamen
Turnamen atau pertandingan adalah sebuah struktur dimana game
turnamen ditempati 3 orang peserta, dan diusahakan agar tidak ada peserta
yang berasal dari kelompok yang sama. Pada setiap meja turnamen
diusahakan setiap peserta homogen dalam hal kemampuan akademik.
Sebagai contoh, misal ada 3 meja (meja A, meja B, meja C ). meja A
untuk kemampuan tinggi, meja B untuk kemampuan sedang, dan meja C
untuk kemampuan rendah. Setiap kelompok yang anggotanya mempunyai
kemampuan paling tinggi mengikuti turnamen pada meja A, anggota
kelompok yang berkemampuan sedang pada meja B, dan anggota
kelompok yang berkemampuan rendah mengikuti turnamen pada meja C.
Demikian pula pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada setiap meja
turnamen disesuaikan dengan kemampuan pemain.
Setelah turnamen pertama para siswa akan bertukar meja
tergantung pada kinerja mereka pada turnamen terakhir. Pemenang pada
tiap meja naik tingkat ke meja berikutnya yang lebih tinggi (misalnya,
dari meja 2 kemeja 3): skor tertinggi kedua tetap tinggal pada meja yang
sama; dan yang skornya paling rendah diturunkan. Setiap anggota dari
suatu kelompok yang menjawab pertanyaan dengan benar akan
memperoleh poin. Penentuan poin yang diperoleh masing-masing anggota
Page 9
5.
Rekognisi Tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang
lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim
siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari
peringkat mereka.
Rerata Predikat
Kelompok )
30 sampai 39
40 sampai44
Tim Baik
45 sampai 49
50 ke atas
Tim Istimewa
Page 10
pada satu minggu dan turnamen pada minggu berikutnya atau dengan
memberikan kuis satu hari setelah tiap kali turnamen dan menghitung baik
skor kuisnya maupun skor turnamen terhadap skor tim. Prosedur ini
memberikan kepada guru ide-ide yang lebih baik berkaitan dengan
kemajuan yang dibuat para siswa dan pada hanya menggunakan turnamen
saja. TGT khususnya sangat berguna dalam meninjau kembali materimateri yang telah dipelajari sebelumnya.
Slavin(1997)
pembelajaran
kooperatif
adalah
kelompok
sebagai
wadah
siswa
bekerjasama
dan
Page 11
hubungan-hubungan
mengemukakan
bahwa
di
antara
tiap-tiap
struktur-struktur.
konsep
atau
Dienes
prinsip
dalam
yang
merupakan
ciri
atau
sifat
dari
benda
yang
dimanipulasinya itu.
Dalam permainan yang disertai aturan anak-anak sudah mulai
meneliti pola-pola dan keteraturan yang terdapat dalam konsep
tertentu. Keteraturan ini mungkin terdapat dalam konsep tertentu tapi
tidak terdapat dalam konsep yang lainnya. Anak yang telah
memahami aturan-aturan yang terdapat dalam konsep akan dapat
mulai melakukan permainan tadi. Jelaslah, dengan melalui permainan
anak-anak diajak untuk mulai mengenal dan memikirkan bagaimana
struktur matematika itu.
Makin banyak bentuk-bentuk yang berlainan yang diberikan
dalam konsep-konsep tertentu, akan semakin jelas konsep yang
Page 12
Page 13
tergantung
dari
kinerja
dan
bukannya
pada
keberuntungan.
c. TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak
untuk rasa harga diri akademik mereka.
d. TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja
sama verbal dan nonverbal, kompetisi yang lebih sedikit)
e. Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi
menggunakan waktu yang lebih banyak.
f. TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remajaremaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang
menerima skors atau perlakuan lain.
2. Kelemahan
Bagi guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan
heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika
guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam
menentukan pembagian kelompok waktu yang dihabiskan untuk
diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang
sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu
menguasai kelas secara menyeluruh.
Bagi Siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa
dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk
mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan
baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar
Page 14
2)
3)
4)
Page 15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a.
b. Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,melibatkan seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status.
c.
Presentase di kelas
b) Tim
c)
Game
d) Turnamen
e)
Rekognisi tim
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu sebaiknya dalam
pembelajaran matematika untuk mempermudah peserta didik dalam
memahami konsep matematika dengan cara bekerja kelompok dan
permainan
tidak
hanya
menggunakan
metode
ceramah
tetapi
Page 16
DAFTAR PUSTAKA
http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-gamestournaments-tgt-2/
http://muhfida.com/2010/12/pembelajaran-kooperatif-materi/
Kunandar, S.Pd. M.Si. 2007. Guru Profesional. Jakarta. Rajawali Pers
Prof. Dr. S. Nasution, M.A. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar
dan Mengajar. Bandung: Bumi Aksara
Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik.
Bandung: Nusa Indah
Page 17
LAMPIRAN
Soal
Kelompok 1
Apa alasan anda sehingga anda memilih teori Slavin dan teori Dienes sebagai
teori yang mendasari pembelajaran kooperatif Tipe Teams Games
Tournaments (TGT) ?
Kelompok 3
Apa kesamaan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournaments (TGT)
dan Student Teams-Achievment Divisions (STAD), serta dimana letak
perbedaannya?. Dan apakah Model Pembelajaran Teams Games Tournaments
(TGT) dan Student Teams-Achievment Divisions (STAD) dapat
dikombinasikan ?. Serta menurut anda diantara kedua Model Pembelajaran ini
manakah yang lebih baik diterapkan pada siswa SMP?
Kelompok 4
Bagaimana cara anda membentuk kelompok akademis. Apakah ditentukan
dari pretest atau peringkat kelas?. Dan apakah model pembelajaran tipe Teams
Games Tournaments (TGT) dapat mencerminkan kemampuan siswa?
Kelompok 6
Jelaskan apa yang dimaksud dengan Games, Tournaments?
Berapa lama durasi game berlangsung?
Adakah kesenjangan yang terjadi jika soal yang diberikan sesuai tingkat
kemampuan siswa karena siswa yang berkemampuan tinggi akan
mendapatkan soal yang lebih sulit dibandingkan dengan siswa yang
berkemampuan sedang dan rendah?
Page 18
Kelompok 7
Bagaimana solusi anda tentang pembagian kelompok secara heterogen yang
didalamnya terdapat siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar?. Karena
dalam kelompok yang heterogen secara akademis dapat menimbulkan masalah
seperti Siswa yang pintar akan lebih mendominasi dalam kelompok daripada
siswa yang kurang pintar.
Jawaban
Kelompok 1
Teori slavin mendasari model pembelajaran tipe Teams Games
Tournaments (TGT) karena teori Slavin menekankan dalam pembelajaran
harus terjadi interaksi sosial antara siswa-siswa atau menurut teori Slavin
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan
kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Teori Dienes dikatakan mendasari model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournaments (TGT) karena teori Dienes menekankan pada
kegiatan menyajikan suatu konsep diperlukan representasi atau cara penyajian
materi yang berbeda-berbeda dalam bentuk konkrit sehingga dapat dipahami
dengan baik.
Kelompok 3
Persamaan model pembelajaran tipe Teams Games Tournaments (TGT)
dan Student Teams-Achievment Divisions (STAD) adalah Keduanya samasama menekankan pada pembelajaran kelompok, serta pada fase-fase kedua
model ini terdapat persamaan mulai dari Presentasi dikelas, tim, dan
penghargaan kelompok.
sedangkan letak perbedaannya adalah Teams Games Tournaments (TGT)
menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan system
kemajuan individu. Sedangkan Student Teams-Achievment Divisions (STAD)
Page 19
Kelompok 4
Penilaian secara akademis dilakukan dengan mengadakan pretest, dan
juga guru sudah mengetahui tingkat kemampuan siswanya sehingga mudah
untuk menilai kemampuan siswa secara akademis
Model pembelajaran Tipe Teams Games Tournaments (TGT) dapat
mencerminkan kemampuan perorangan , dimana kemampuan perorangan ini
dapat dilihat dari seberapa mampukah setiap siswa menjawab pertanyaan atau
menyelesaikan setiap saat yang telah disediakan pada setiap meja.
Kelompok 6
Games adalah permainan yang akan dilakukan dari pertanyaanpertanyaan yang diikuti oleh anggota kelompok dari masing masing
kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui
apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan
pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah
didiskusikan dalam kegiatan kelompok.
Page 20
Kelompok 7
Dalam hal ini guru menekankan kepada siswa dalam belajar kelompok
siswa yang pintar mengajarkan siswa yang kurang pintar sehingga dalam
turnamen yang akan dilaksanakan anggotanya dapat menempati meja dengan
kategori tinggi maupun sedang, sehingga skor yang akan mereka dapatkan
tinggi karena penentuan jumlah skor akhir berpengaruh dari skor yang didapat
tiap-tiap anggota kelompoknya.
Page 21