Data Kurva

You might also like

You are on page 1of 15

IV.

DATA PENGAMATAN
1. Mencari
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

maksimal

Panjang Gelombang (nm)


460
470
480
490
500
510
520
530
540
550
560
570
580
590
600
610
620
630
640
650
660
670

ABSORBANSI
-0,0099
-0,0055
0,0005
0,0063
0,0139
0,0236
0,0341
0,0447
0,0556
0,0652
0,0736
0,0812
0,0867
0,0907
0,0928
0,0936
0,0949
0,0907
0,0878
0,0844
0,0805
0,0756

2. Standarisasi
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

3. Sampel

KONSENTRASI (ppm)
0
40
80
120
160
200
240

Panjang
Gelombang (nm)
620
620
620
620
620
620
620

ABSORBANSI
-0,0058
0,0338
0,0613
0,0945
0,1262
0,1628
0,1939

NO
1.
2.
3.
4.
5.

SAMPEL
Air AC
Air pipa
Air sumur
Air sabun
Air got

ABSORBANSI
-0,0051
-0,0020
-0,0007
0,0539
0,0601

4. Analisa Sampel
NO
1.
2.
3.
4.
5.

V. PERHITUNGAN

SAMPEL
Air AC
Air pipa
Air sumur
Air sabun
Air got

KONSENTRASI (ppm)
-2,551
1,215
2,794
69,137
76,670

ABSORBANSI
-0,0051
-0,0020
-0,0007
0,0539
0,0601

Kurva Kalibrasi Larutan STD Cu


0.25
0.2

0.19
0.16
0.13
0.09
0.06
0.03

f(x) = 0x - 0
0.15 R = 1
ANSORBANSI

0.1
0.05

0 -0.01
0
50
-0.05

Larutan Standar
Linear (Larutan Standar)

100 150 200 250 300

KONSENTRASI

x
(konsentrasi
)
0
40
80
120
160
200
240

Larutan
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar

0
1
2
3
4
5
6

Y (Absorbansi)
-0,0058
0,0338
0,0613
0,0945
0,1262
0,1628
0,1939

A. Pembuatan Larutan
Standar

1. Larutan Induk
massa CuSO4.5H20
Vlarutan induk
massaCu

= 3,927 gr
= 500 ml

=
4

gr
mol
3,927 gr
gr
249,54
mol
63,54

= 1 gr
MCu

BM Cu
mCuSO .5 H
BM CuS O4 .5 H 2 O

massaCu

massaCu

massaCu
Volume larutan

= 2000 mg/L
= 2000 ppm

mg
gr
1L
500 ml x
1000 ml
1 gr x 1000

2. Larutan Standar
3.
a. Larutan standar 1
M P V P
4.
Me =
Ve
5.

d. Larutan Standar 4
M P V P
16.
Me =
Ve
17.

2000 ppm 8 ml
100 ml

2000 ppm 2ml


100 ml

18.
= 160 ppm
e. Larutan Standar 5
M P V P
19.
Me =
Ve

6.
= 40 ppm
7.
b. Larutan standar 2
M P V P
8.
Me =
Ve
9.

20.
=

10.
= 80 ppm
11.
c. Larutan standar 3
M P V P
12.
Me =
Ve

24.

2000 ppm 6 ml
100 ml
14.
15.

= 120 ppm

2000 ppm10 ml
100 ml

21.
= 200 ppm
22.
f. Larutan Standar 6
M P V P
23.
Me =
Ve

2000 ppm 4 ml
100 ml

13.

2000 ppm 12 ml
100 ml

25.
= 240 ppm
26.

27.
28.
B. Analisa Sampel
1. Air AC
29.
Y = 0,000823x - 0,003

30. -0,0051 = 0,000823x 0,003

31.

X =

0,0051+0,003
0,000823
32.
X = -2,551 ppm
33.
2. Air Pipa
34.
Y = 0,000823x 0,003
35.
-0,0020 = 0,000823x
- 0,003
36.
X =
0,0020+0,003
0,000823
37.
X = 1,215 ppm
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
3. Air Sumur
45.
y = 0,000823x - 0,003

46.
-0,0007
- 0,003
47.
X =

= 0,000823x

0,0007+ 0,003
0,000823
48.
X = 2,794 ppm
49.
4. Air Sabun
50.
y = 0,000823x - 0,003
51.
0,0539
= 0,000823x
- 0,003
0,0539+ 0,003
52.
X =
0,000823
53.
X
= 69,137 ppm
54.
5. Air Got
55.
y = 0,000823x - 0,003
56.
0,0601
= 0,000823x
- 0,003
0,0601+0,003
57.
X =
0,000823
58.

= 76,670 ppm

59.
60.

Kurva Kalibrasi Larutan STD Cu dan Sampel


0.25
0.2
f(x) = 0x - 0
0.15 R = 1
Larutan Standar
ANSORBANSI

0.1
Linear (Larutan Standar)

Air wc

-50

-0.01

-0.06

0
0

50

100

-0.05
-0.1
KONSENTRASI

61.
L
aru
tan

62.
Y
(A

63.
X
(Kon
sentr

Air Pipa

Air Sumur

Air got

250

300

0.05

0.05
-100

Air Sabun

150

200

Sa
mp
el

64.Air
wc
67.Air
Sa
bu
n
70.Air
Pip
a
73.Air
Su
mu
r
76.Air
got

b
s
or
b
a
n
si
)
65.0,
0
0
5
1
68.0,
0
5
3
9
71.0,
0
0
2
74.0,
0
0
0
7
77.0,

asi)

66.10,49
818

69.61,19
0765
72.6,731
47

75.5,151
883
78.77,32

0
6
0
1

685

79.

80.VIII. ANALISA DATA


81.

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa sebagai berikut. Pada percobaan spektrofotometri UV-VIS kali ini
dapat mengetahui panjang gelombang maksimum dari suatu larutan standar, menentukan absorbansi dan konsentrasi Cu dalam
larutan sampel air beserta absorbansinya.

82.

Spektrofotometer UV-VIS ini merupakan alat dengan teknik spektrofotometer dengan daerah ultraviolet dan sinar tampak.
Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultraviolet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan.
Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.

83.

Dalam percobaan ini bertujuan untuk menetapkan kadar tembaga ( Cu ) yang ada dalam suatu sampel dengan menggunakan
Kristal CuSO4.5H2O. Tembaga (II) sulfat pentahidrat yang terdiri dari tembaga dan asam sulfat ini akan terdekomposisi
sebelum mencari pada 1500 C akan kehilangan dua molekul airnya pada suhu 6300 C diikuti dengan 2 molekulnya lagi pada
suhu 1090C dan molekul air terakhir pada suhu 2000C.

84.

Panjang gelombang maksimum ditentukan dengan cara menggunakan larutan standar 6 ml. Penggunaan larutan standar 6
ml ini dilakukan karena itu merupakan larutan tengah, hal ini berguna untuk meminimalisir tingkat kesalahan. Ada panjang
gelombang antara 450-680nm dan didapat panjang gelombang maksimum sebesar 620 nm. Pemilihan panjang gelombang

maksimum ini bertujuan untuk mendapatkan kepekaan maksimum dan perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi
adalah yang paling besar. Serta pada panjang gelombang maksimum ini, sinar yang dipancarkan spektrofotometer dapat diserap
dengan baik oleh larutan dan menghasilkan pengukuran yang akurat. Panjang gelombang ini sesuai dengan ketentuan yaitu
berkisar 520 nm 640 nm.
85.

Dari pengukuran diketahui bahwa pada panjang gelombang yang berbeda maka absorbansinya juga berbeda. Semakin besar
panjang gelombang yang diberikan semakin besar pula absorbansinya. Akan tetapi, pada keadaan tertentu nilai absorbansinya
kembali menurun seiring peningkatan panjang gelombang. Nilai absorbansi terus meningkat mulai dari pengukuran panjang
gelombang 450 nm hingga 620 nm. Pada panjang gelombang 620 nm diperoleh nilai absorbansinya paling tinggi yaitu sebesar
0,0949 atau

86.

% cahaya diserap.

Selanjutnya, absrobansi menurun dengan meningkatnya panjang gelombang. Hal ini berarti pada panjang gelombang
tersebut kemampuan molekul-molekul menyerap cahaya kembali menurun. Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa
larutan standar tersebut menyerap cahaya secara maksimal pada panjang gelombang 620 nm.

87.

Sebelum melakukan pengujian, kuvet dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan etanol sehingga kuvet bersih dan
percobaan dapat berjalan dengan baik sekaligus mendapatkan hasil yang akurat. Lalu satu per satu larutan standar dan sampel
yang akan diuji dimasukkan kedalam kuvet lalu di ukur absorbansinya dengan panjang gelombang maksimum yang telah
didapatkan.

88.

Pada penentuan kadar tembaga ( Cu ) dalam sampel, digunakan persamaan garis dari kurva kalibrsi standar y=
dengan R2 =

dan absorbansi pada sampel 1, 2, 3, dan 4 secara berturut-turut adalah

, dan

x+
.

89.
90.
91.
92.
93.

94.GAMBAR ALAT
95.

96.
97. Kaca arloji
98.
99.

Pengaduk

Spatula

100.
101. Bola karet

Pipet tetes

102.

103.
104.

Corong

Botol Aquadest

105.
106.
107.

108.

spektrofotometer agilent

109.

Pipet ukur

110.

111.
112.

113.
114.
115.
116.
117.
118.

Labu ukur

Gelas kimia

119. KESIMPULAN
120.

Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa :

- Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet
dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.

- Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri
-

UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif.


Absorbsi cahaya UV-Vis mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang
berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.
Jenis spektrofotometri yang di gunakan adalah spektrofotometer single beam, yaitu cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai
yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan. digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada
panjang gelombang tunggal.
penentuan spektrofotometer UV-VIS adalah aplikasi dari hukum Lambert-Beer. Prinsip Dasar Hukum Lambert-Beer menyatakan
hubungan antara serapan dan panjang jalan melewati medium yang menyerap, dan hubungan antara konsentrasi spesies penyerap
dan tingkat absorbsi. Dengan persamaan :
121. A = . b. C
122. Dimana : A = absorban = koefisien ansorbansi molar C = konsentrasi solute ( mol/L-1) b = tebal curvet
Panjang gelombang maksimum : 620 nm
Nilai absorbansi tertinggi terdapat pada larutan standar7 (240 ppm), yaitu : 0,1939
Nilai absorbansi terendah terdapat pada larutan standar1 (0 ppm) , yaitu : -0,0058
Nilai absorbansi tertinggi terdapat pada sample air got , yaitu : 0,0601
Nilai absorbansi terendah terdapat pada sample air AC, yaitu : -0,0051
123.
124.

125.
126.
127.

DAFTAR PUSTAKA

128.

http://organiksmakma3b30.blogspot.com/2013/04/spektrofotometri.html

129.

http://nurhasanahkinoy.blogspot.com/2013/04/artikel-spektrofotometri-uv-vis.html

130.

http://jasakalibrasi.net/spektrofotometer-uv-vis/

131.

http://www.scribd.com/doc/57681081/Laporan-Spektrofotometri-UV-VIS-Penetapan-Mangan

132.

http://annisanfushie.wordpress.com/2009/11/19/analisis-cd-dan-cu-dengan-metode-spektrofometri-serapan-atom/

133.
134.

You might also like