Professional Documents
Culture Documents
Data Kurva
Data Kurva
Data Kurva
DATA PENGAMATAN
1. Mencari
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
maksimal
ABSORBANSI
-0,0099
-0,0055
0,0005
0,0063
0,0139
0,0236
0,0341
0,0447
0,0556
0,0652
0,0736
0,0812
0,0867
0,0907
0,0928
0,0936
0,0949
0,0907
0,0878
0,0844
0,0805
0,0756
2. Standarisasi
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3. Sampel
KONSENTRASI (ppm)
0
40
80
120
160
200
240
Panjang
Gelombang (nm)
620
620
620
620
620
620
620
ABSORBANSI
-0,0058
0,0338
0,0613
0,0945
0,1262
0,1628
0,1939
NO
1.
2.
3.
4.
5.
SAMPEL
Air AC
Air pipa
Air sumur
Air sabun
Air got
ABSORBANSI
-0,0051
-0,0020
-0,0007
0,0539
0,0601
4. Analisa Sampel
NO
1.
2.
3.
4.
5.
V. PERHITUNGAN
SAMPEL
Air AC
Air pipa
Air sumur
Air sabun
Air got
KONSENTRASI (ppm)
-2,551
1,215
2,794
69,137
76,670
ABSORBANSI
-0,0051
-0,0020
-0,0007
0,0539
0,0601
0.19
0.16
0.13
0.09
0.06
0.03
f(x) = 0x - 0
0.15 R = 1
ANSORBANSI
0.1
0.05
0 -0.01
0
50
-0.05
Larutan Standar
Linear (Larutan Standar)
KONSENTRASI
x
(konsentrasi
)
0
40
80
120
160
200
240
Larutan
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
0
1
2
3
4
5
6
Y (Absorbansi)
-0,0058
0,0338
0,0613
0,0945
0,1262
0,1628
0,1939
A. Pembuatan Larutan
Standar
1. Larutan Induk
massa CuSO4.5H20
Vlarutan induk
massaCu
= 3,927 gr
= 500 ml
=
4
gr
mol
3,927 gr
gr
249,54
mol
63,54
= 1 gr
MCu
BM Cu
mCuSO .5 H
BM CuS O4 .5 H 2 O
massaCu
massaCu
massaCu
Volume larutan
= 2000 mg/L
= 2000 ppm
mg
gr
1L
500 ml x
1000 ml
1 gr x 1000
2. Larutan Standar
3.
a. Larutan standar 1
M P V P
4.
Me =
Ve
5.
d. Larutan Standar 4
M P V P
16.
Me =
Ve
17.
2000 ppm 8 ml
100 ml
18.
= 160 ppm
e. Larutan Standar 5
M P V P
19.
Me =
Ve
6.
= 40 ppm
7.
b. Larutan standar 2
M P V P
8.
Me =
Ve
9.
20.
=
10.
= 80 ppm
11.
c. Larutan standar 3
M P V P
12.
Me =
Ve
24.
2000 ppm 6 ml
100 ml
14.
15.
= 120 ppm
2000 ppm10 ml
100 ml
21.
= 200 ppm
22.
f. Larutan Standar 6
M P V P
23.
Me =
Ve
2000 ppm 4 ml
100 ml
13.
2000 ppm 12 ml
100 ml
25.
= 240 ppm
26.
27.
28.
B. Analisa Sampel
1. Air AC
29.
Y = 0,000823x - 0,003
31.
X =
0,0051+0,003
0,000823
32.
X = -2,551 ppm
33.
2. Air Pipa
34.
Y = 0,000823x 0,003
35.
-0,0020 = 0,000823x
- 0,003
36.
X =
0,0020+0,003
0,000823
37.
X = 1,215 ppm
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
3. Air Sumur
45.
y = 0,000823x - 0,003
46.
-0,0007
- 0,003
47.
X =
= 0,000823x
0,0007+ 0,003
0,000823
48.
X = 2,794 ppm
49.
4. Air Sabun
50.
y = 0,000823x - 0,003
51.
0,0539
= 0,000823x
- 0,003
0,0539+ 0,003
52.
X =
0,000823
53.
X
= 69,137 ppm
54.
5. Air Got
55.
y = 0,000823x - 0,003
56.
0,0601
= 0,000823x
- 0,003
0,0601+0,003
57.
X =
0,000823
58.
= 76,670 ppm
59.
60.
0.1
Linear (Larutan Standar)
Air wc
-50
-0.01
-0.06
0
0
50
100
-0.05
-0.1
KONSENTRASI
61.
L
aru
tan
62.
Y
(A
63.
X
(Kon
sentr
Air Pipa
Air Sumur
Air got
250
300
0.05
0.05
-100
Air Sabun
150
200
Sa
mp
el
64.Air
wc
67.Air
Sa
bu
n
70.Air
Pip
a
73.Air
Su
mu
r
76.Air
got
b
s
or
b
a
n
si
)
65.0,
0
0
5
1
68.0,
0
5
3
9
71.0,
0
0
2
74.0,
0
0
0
7
77.0,
asi)
66.10,49
818
69.61,19
0765
72.6,731
47
75.5,151
883
78.77,32
0
6
0
1
685
79.
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa sebagai berikut. Pada percobaan spektrofotometri UV-VIS kali ini
dapat mengetahui panjang gelombang maksimum dari suatu larutan standar, menentukan absorbansi dan konsentrasi Cu dalam
larutan sampel air beserta absorbansinya.
82.
Spektrofotometer UV-VIS ini merupakan alat dengan teknik spektrofotometer dengan daerah ultraviolet dan sinar tampak.
Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultraviolet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan.
Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.
83.
Dalam percobaan ini bertujuan untuk menetapkan kadar tembaga ( Cu ) yang ada dalam suatu sampel dengan menggunakan
Kristal CuSO4.5H2O. Tembaga (II) sulfat pentahidrat yang terdiri dari tembaga dan asam sulfat ini akan terdekomposisi
sebelum mencari pada 1500 C akan kehilangan dua molekul airnya pada suhu 6300 C diikuti dengan 2 molekulnya lagi pada
suhu 1090C dan molekul air terakhir pada suhu 2000C.
84.
Panjang gelombang maksimum ditentukan dengan cara menggunakan larutan standar 6 ml. Penggunaan larutan standar 6
ml ini dilakukan karena itu merupakan larutan tengah, hal ini berguna untuk meminimalisir tingkat kesalahan. Ada panjang
gelombang antara 450-680nm dan didapat panjang gelombang maksimum sebesar 620 nm. Pemilihan panjang gelombang
maksimum ini bertujuan untuk mendapatkan kepekaan maksimum dan perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi
adalah yang paling besar. Serta pada panjang gelombang maksimum ini, sinar yang dipancarkan spektrofotometer dapat diserap
dengan baik oleh larutan dan menghasilkan pengukuran yang akurat. Panjang gelombang ini sesuai dengan ketentuan yaitu
berkisar 520 nm 640 nm.
85.
Dari pengukuran diketahui bahwa pada panjang gelombang yang berbeda maka absorbansinya juga berbeda. Semakin besar
panjang gelombang yang diberikan semakin besar pula absorbansinya. Akan tetapi, pada keadaan tertentu nilai absorbansinya
kembali menurun seiring peningkatan panjang gelombang. Nilai absorbansi terus meningkat mulai dari pengukuran panjang
gelombang 450 nm hingga 620 nm. Pada panjang gelombang 620 nm diperoleh nilai absorbansinya paling tinggi yaitu sebesar
0,0949 atau
86.
% cahaya diserap.
Selanjutnya, absrobansi menurun dengan meningkatnya panjang gelombang. Hal ini berarti pada panjang gelombang
tersebut kemampuan molekul-molekul menyerap cahaya kembali menurun. Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa
larutan standar tersebut menyerap cahaya secara maksimal pada panjang gelombang 620 nm.
87.
Sebelum melakukan pengujian, kuvet dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan etanol sehingga kuvet bersih dan
percobaan dapat berjalan dengan baik sekaligus mendapatkan hasil yang akurat. Lalu satu per satu larutan standar dan sampel
yang akan diuji dimasukkan kedalam kuvet lalu di ukur absorbansinya dengan panjang gelombang maksimum yang telah
didapatkan.
88.
Pada penentuan kadar tembaga ( Cu ) dalam sampel, digunakan persamaan garis dari kurva kalibrsi standar y=
dengan R2 =
, dan
x+
.
89.
90.
91.
92.
93.
94.GAMBAR ALAT
95.
96.
97. Kaca arloji
98.
99.
Pengaduk
Spatula
100.
101. Bola karet
Pipet tetes
102.
103.
104.
Corong
Botol Aquadest
105.
106.
107.
108.
spektrofotometer agilent
109.
Pipet ukur
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
Labu ukur
Gelas kimia
119. KESIMPULAN
120.
- Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet
dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.
- Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri
-
125.
126.
127.
DAFTAR PUSTAKA
128.
http://organiksmakma3b30.blogspot.com/2013/04/spektrofotometri.html
129.
http://nurhasanahkinoy.blogspot.com/2013/04/artikel-spektrofotometri-uv-vis.html
130.
http://jasakalibrasi.net/spektrofotometer-uv-vis/
131.
http://www.scribd.com/doc/57681081/Laporan-Spektrofotometri-UV-VIS-Penetapan-Mangan
132.
http://annisanfushie.wordpress.com/2009/11/19/analisis-cd-dan-cu-dengan-metode-spektrofometri-serapan-atom/
133.
134.