You are on page 1of 6

Pentingnya PRO mempelajari Hubungan Industrial

Hubungan Industrial adalah hubungan semua pihak yang terkait atau berkepentingan
atas proses produksi barang atau jasa di suatu perusahaan. Pihak yang berkepentingan dalam
setiap perusahaan disebut stakeholder. Jika dilihat dari pengertian tersebut, seorang PR
Officer ada hubungannya dengan membuat hubungan baik antara stakeholder. PRO memiliki
tanggung jawab untuk membuat nyaman publik luar maupun dalam perusahaan. PRO dalam
Hubungan Industrial ini berhubungan juga dengan banyak pihak seperti pengusaha, pekerja
dan pemerintah. Tiga pihak tersebut hubungannya harus dijaga untuk kelangsungan hidup
perusahaan, dan peran seorang PRO adalah mencari permasalahan yang ada, serta
memberikan solusi yang nyata untuk terjalinnya hubungan baik antara pihak pihak tersebut.
Seorang PRO yang ideal, ditempatkan di Top Management, dimana posisi tersebut
yang akan mengetahui seluk beluk perusahaan serta penanganan utama pada krisis. Tidak
dapat dihindari bahwa perusahaan pasti memiliki krisis yang disebabkan oleh pekerja,
pemerintah ataupun perusahaan itu sendiri. Jika seorang PRO mengetahui dengan baik
tentang Hubungan Industrial, berbagai macam krisis yang ada dapat diselesaikan dengan
mengetahui pendalaman hubungan industrial itu sendiri. PRO sangat dekat kaitannya dengan
perusahaan, citra perusahaan dan segala yang berkaitan dengan perusahaan. Perusahaan
adalah bagian dari industrial, jika seorang PRO menangani perusahaan, maka ia harus mampu
menangani dunia industrinya pula. Maka dari itu, sangat penting seorang PRO mempelajari,
mengetahui dan mendalami mengenai Hubungan Industrial.
Prinsip-prinsip Hubungan Industrial
Payaman J. Simanjuntak (2009) menjelaskan beberapa prinsip dari Hubungan I ndustrial,
yaitu :
1. Kepentingan Bersama: Pengusaha, pekerja/buruh, masyarakat, dan pemerintah
Dalam hubungan Industrial, semua pihak meliputi pengusaha, pekerja, masyarakat dan
pemerintah ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing.
-

Pengusaha memiliki banyak kepentingan dalam perusahaan antara lain (i) menjaga
atau mengamankan asetnya, (ii) mengembangkan modal atau asetnya supaya
memberikan nilai tambah yang tinggi, (iii) meningkatkan penghasilannya, (iv) dapat

meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya, dan (v) bukti aktualisasi diri
sebagai pengusaha yang berhasil
-

Pekerja juga memiliki kepentingan terhadap perusahaan, antara lain : (i) sebagai
sumber kesempatan kerja, (ii) sebagai sumber penghasilan, (iii) sebagai sarana
melatih diri, memperkaya pengalaman kerja serta meningkatkan keahlian dan
keterampilan, (iv) tempat mengembangkan karir dan (v) tempat mengaktualisasikan
keberhasilan

Masyarakat dan pemerintah dalam perusahaan memiliki peran antara lain : (i) bahwa
perusahaan merupakan sumber kesempatan kerja yang akan mengurangi banyaknya
pengangguran yang jumlahnya semakin banyak di Indonesia, (ii) perusahaan
merupakan sumber pertumbuhan ekonomi, kemakmuran serta ketahanan nasional,
(iii) perusahaan merupakan sumber devisa, (iv) perusahaan merupakan sumber utama
pendapatan Negara melalui system pajak, (v) dan masih banyak lagi manfaat atau
kepentingan pemerintah/masyarakat dalam perusahaan.

Jika dilihat dari peran perannya tersebut, setiap pihak memiliki peran yang sangat penting .
Oleh sebab itu pengusaha dan pekerja harus mampu untuk melakukan tanggung jawabnya
secara maksimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehari-hari. Pekerja atau serikat
pekerja harus dapat membuang jauh-jauh kesan bahwa perusahaan hanya untuk kepentingan
pengusaha. Demikian pula pengusaha harus menempatkan pekerja sebagai partner dan harus
membuang jauh-jauh kesan memberlakukan pekerja hanya sebagai faktor produksi.
2. Kemitraan yang saling menguntungan: Pekerja/buruh dan pengusaha sebagai
mitra yang saling tergantung dan membutuhkan
Perusahaan merupakan sumber penghasilan bagi banyak orang. Semakin banyak perusahaan
yang membuka usaha baru, maka semakin banyak pula kesempatan lapangan kerja yang akan
memberikan penghasilan bagi banyak pekerja. Semakin banyak perusahaan yang berhasil
meningkatkan produktifitasnya, maka semakin banyak pula pekerja yang meningkat
penghasilannya. Dengan demikian pendapatan nasional akan meningkat dan kesejahteraan
masyarakat akan meningkat pula.
3. Hubungan Fungsional dan Pembagian Tugas

Pengusaha dan pekerja mempunyai hubungan fungsional dan masing-masing mempunyai


fungsi dan tugas yang berbeda dengan pembagian kerja dan tugas. Pengusaha memiliki tugas
dan fungsi sebagai penggerak, membina dan mengawasi, pekerja memiliki tugas dan fungsi
melakukan pekerjaan operasional. Pengusaha tidak melakukan eksploitasi atas pekerja dan
sebaliknya pekerja juga bekerja sesuai dengan waktu tertentu dengan cukup waktu istirahat
dan sesuai dengan beban kerja yang wajar bagi kemanusiaan. Dalam hal ini pekerja tidak
mengabdi kapada pengusaha akan tetapi pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
4. Kekeluargaan
Pengusaha dan pekerja merupakan anggota keluarga perusahaan. Sebagaimana pola
hubungan sebuah keluarga, maka hubungan antara pengusaha dengan pekerja harus dilandasi
sikap saling mengasihi, saling membantu dan saling mengerti. Pengusaha harus berusaha
sejauh mungkin mengetahui kesulitan-kesulitan dan keadaan yang dihadapi oleh pekerja,
serta berusaha semaksimal mungkin untuk dapat membantu dan menjadi solusi bagi
kesulitannya. Bukan hanya menuntut pekerja memberikan yang terbaik bagi perusahaan
tanpa mau tahu segala keadaan dan kondisi yang dihadapi oleh pekerja. Sebaliknya, pekerja
harus juga memahami keterbatasan pengusaha. Apabila muncul permasalahan atau
perselisihan antara pengusaha dengan pekerja atau serikat pekerja hendaknya diselesaikan
secara kekeluargaan dan semaksimal mungkin harus dihindari penyelesaian secara
bermusuhan.

5. Penciptaan Ketenangan Berusaha dan Ketentraman Bekerja


Perlu dipahami pula bahwa tujuan dari pembinaan hubungan industrial adalah menciptakan
ketenangan berusaha dan ketentraman dalam bekerja supaya dengan demikian dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan. Untuk itu masing-masing pihak, perusahaan dan
pekerja harus mampu menjadi mitra social yang harmomis, masing-masing harus mampu
menjaga diri untuk tidak menjadi sumber masalah dan perselisihan.seandainya pun terjadi
perbedaan pendapat, perbedaan persepsi dan perbedaan kepentingan, haruslah diselesaikan
secara musyawarah mufakat, secara kekeluargaan tanpa mengganggu proses produksi.
Karena setiap gangguan pada proses produksi akhirnya akan merugikan bukan hanya bagi
pengusaha, namun juga bagi pekerjan itu sendiri maupun masyarakat pada umumnya.

6. Peningkatan Produktivitas dan Peningkatan Kesejahteraan


Peningkatan produktivitas perusahaan haruslah mampu meningkatkan kesejahteraan bersama,
yakni kesejahteraan pengusaha maupun kesejahteraan pekerja. Biasa kita temui pekerja yang
bermalas-malasan, ketika ditanya kenapa? Maka jawabannya, karena gajinya hanya untuk
pekerjaan yang seperti ini, tidak lebih. Padahal semestinya pekerja yang berkeinginan untuk
mendapatkan upah lebih tinggi, maka ia harus bekerja keras untuk mampu meningkakan
produktivitas perusahaan sehingga perusahaan akhirnya mampu memberikan upah yang
sepadan dengan usahanya itu. Jangan berharap perusahaan akan memberikan lebih dari
kontribusi yang telah diberikan pekerja terhadap perusahaannya.
Ruang Lingkup Hubungan Industrial
Ruang lingkup hubungan industrial menyangkut seluruh aspek dan permasalahan ekonomi,
sosial, politik, budaya, dan lain-lain, baik langsung maupun tidak langsung dalam hubungan
antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah.

Ruang Lingkup Cakupan

Pada dasarnya prinsipprinsip dalam hubungan industrial mencakup seluruh tempattempat


kerja dimana para pekerja dan pengusaha bekerjasama dalam hubungan kerja untuk mencapai
tujuan usaha. Yang dimaksud hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan
pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur upah, perintah dan
pekerjaan.

Ruang Lingkup Fungsi

Fungsi Pemerintah : Menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan


pengawasan, dan melakukan penindakan terhadap pelanggaran peraturan undangundang
ketenagakerjaan yang berlaku.
Fungsi Pekerja/Serikat Pekerja : Menjalankan pekerjaan sesuai kewajibannya, menjaga
ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis,
mengembangkan

ketrampilan,

keahlian

dan

ikut

memperjuangkan kesejahteraan anggota dan keluarganya.

memajukan

perusahaan

serta

Fungsi Pengusaha : Menciptakan kemitraan, mengembangkan usaha, memperluas lapangan


kerja dan memberikan kesejahteraan pekerja secara terbuka, demokratis serta berkeadilan.

Ruang Lingkup Masalah

Adalah seluruh permasalahan yang berkaitan baik langsung maupun tidak langsung dengan
hubungan antara pekerja, pengusaha dan pemerintah.

Ruang Lingkup Peraturan/Perundang-undangan Ketenagakerjaan

Hukum Materiil
1.

Undangundang ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003

2.

Peraturan Pemerintah/Peraturan Pelaksanaan yang berlaku

3.

Perjanjian Kerja Bersama (PKB), Peraturan Perusahaan (PP) dan Perjanjian Kerja.

Hukum Formal
1.

Undangundang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

2.

Perpu No. 1 Tahun 2005, dan diberlakukan mulai 14 Januari 2006

Sumber:
http://lutfiawulandari.blogspot.co.id/2013/06/ruang-lingkup-industrial.html

Prinsip, Ruang Lingkup dan Pentingnya Hubungan Industrial


bagi PRO
Disusun untuk memenuhi Tugas Individu pada mata kuliah Hubungan Industrial

Oleh
Tantri Annisa Hanjani
210110130073
Humas A 2013

Program Studi Hubungan Masyarakat


Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran
2015

You might also like