Professional Documents
Culture Documents
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1.
Tanjung Perak Shipyard. Divisi yang akan dibahas dalam laporan ini antara lain adalah divisi
QA/QC, dan PPC.
3.1.1
Dalam proses produksi yang dikerjakan oleh PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard
terdapat beberapa pihak yang terlibat diantaranya, owner surveyor, pimpinan proyek, QA-QC,
supervisi, P2K3, PPC, design , sub-kontraktor, dll. Seluruh pihak yang terlibat memiliki peran
penting dalam proses pembangunan kapal.
QA-QC merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam pengerjaan sebuah proyek. QAQC bertugas menjamin proses pekerjaan yang dilakukan di lapangan sesuai dengan aturan
class maupun aturan lain yang disepakati dan melakukan investigasi di lapangan untuk
memeriksa hasil pekerjaan sesuai acuan yang ada. Acuan yang digunakan dalam hal ini adalah
drawing. Setelah melakukan investigasi di lapangan dan dinyatakan bahwa hasil pekerjaan
yang di cek sudah sesuai ketentuan, maka QA-QC akan mengundang pihak class untuk
melakukan survey.
3.1.2
PPC atau Production Planning and Control adalah salah satu bidang di PT. Dumas
Tanjung Perak Shipyard yang memiliki tugas sebagai otak dari manajemen produksi serta
merencanakan dan mengendalikan produksi di PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard. PPC
menjalankan tugasnya dari sebelum adanya keputusan kontrak atau pra kontrak dan memonitor
hingga penyerahan kapal kepada ship owner.
Selain hal tersebut, PPC juga memiliki fungsi manajemen yang berdasarkan 5 M yaitu
Man, Money, Material, Method dan Machine. Salah satu tugas PPC diantaranya membuat
jadwal produksi atau schedule dalam pembuatan kapal. Jenis-jenis schedule yang dibuat
diantaranya SBLC atau Ship Building Line Chart, integrated schedule dan master schedule.
14
15
A
c
t
i
P
C
l
h
a
D
o
e
n
c
Zein Arfian 4212100036
o
k
n
16
32 jo Rp .1.600.000
36 jo Rp .1.800.000
4 j 0 Rp .200.000
Kerugian yang dialami adalah sebesar dua ratus ribu rupiah untuk 4(jo)
Pekerjaan dilakukan dengan 350 (jo) dikerjakan oleh 5 orang dengan target penyelesaian
10 hari,maka jam efektif per orang per hari adalah sebagai berikut
350
7 jameff / orang / hari
5 x10
3.2.
17
Tiga proyek pembuatan kapal ferry dengan kapasitas 300 GT, 750 GT dan 5000
GT yang dipesan oleh Kementerian Perhubungan Darat,
2.
3.
Dua fast patrol boat (FPB) yang dipesan oleh Kementerian Bea Cukai
Proyek ferry 300 GT,5000 GT peritis 1200 GT dan fast patrol boat dikerjakan di galangan
24 sementara ferry 750 GT dikerjakan di galangan 12.
3.2.1
Proses pembangunan kapal dibagi menjadi dua yaitu hull construction dan hull outfitting.
Hull construction.
Hull construction adalah tahap pembangunan konstruksi kapal meliputi proses sebagai berikut:
1
18
Sub-Assembly
Assembly
19
Joint erection
selesai.
Hull outfitting.
Hull outfitting merupakan tahap pengerjaan instalasi yang ada didalam kapal meliputi
sistem perpipaan, listrik dan sistem navigasi komunikasi dll selain konstruksi kapal.
a. Sistem perpipaan.
Pipa sebagai salah satu item outfitting melalui beberapa tahapan dalam pengerjaannya
yaitu meliputi :
1
Welding : pengelasan
b. Sistem listrik
c. Sistem navigasi dan komunikasi
3.2.1.1
20
Seachest
: 3 buah x 4 kg
Lambung kiri
: 16 buah x 8 kg
Lambung kanan
: 16 buah x 8 kg
21
22
3.2.1.2
Dalam pelaksanaan kerja praktek I, ada beberapa jenis pengetesan yang diikuti oleh
praktikan, diantaranya:
a. Ultrasonic Test
b. Radhiography X/Gamma- ray test.
c. Magnetic Penetrant test.
d. Load test parallel AE
e. Pressure Test
f.
Tank test
g. Hose Test
h. Vacuum Test
i.
Contact Fit
j.
Deformation Check
23
Kalibrasi alat
Lakukan pengujian
24
25
penetrant
test
dilakukan
dengan
beberapa
tahapan
diantaranya:
membersihkan bagian yang akan dicek dengan thinner (penetral), kemudian disemprotkan
White Contrast Paint (WCP) dibagian yang akan dicek, meletakkan alat pengetesan dibagian
yang akan dites, setelah itu disemprotkan serbuk magnet cair (7HF). Apabila ada indikasi
keretakan maka serbuk magnet cair akan masuk kebagian yang retak dan membentuk retakan,
apabila tidak terjadi keretakan maka akan membentuk medan magnet di alat pengetesan.
Tahapan MPT sebagai berikut
1. membersihkan bagian yang akan diuji dengan cleaner (penetral)
26
27
28
Lokasi Pengujian
Tangki
0,2 Bar
Pipa
Tank test
Tank test adalah pengujian kebocoran pada tangki. Tangki yang dites diisi angin sampai
tekanan pada pressure gauge menunjukkan angka 0.2 bar. Setelah mencapai tekanan tersebut
tekanan dihentikan dan jika pressure gauge angkanya turun maka teridentifikasi terjadi
kebocoran. Kebocoran pada tanki dapat dicari dengan penyemprotan air sabun pada tiap-tiap
sambungan pelat dan bila terjadi gelembung-gelembung udara maka terdapat kebocoran
dibagian tersebut.
Tahap melakukan tank test antara lain:
29
Gambar 21. Penyemprotan air sabun pada bagian sambungan las pada tangki
g. Hose Test
Hose test adalah salah satu test untuk mengetahui atau mendeteksi kebocoran
dibeberapa bagian diantaranya steel door dengan cara menyemprotkan air dengan tekanan
tertentu pada bagian yang akan dites.
Terdapat alternatif lain dalam pengetesan kebocoran steel door, salah satunya dengan
chalk test. Chalk test adalah tes kebocoran dengan memberikan kapur diambang atau tepi
bingkai steel door lalu steel door ditutup rapat. Jikalau semua sisi packing karet steel door
terkena kapur, maka dipastikan steel door tersebut kedap.
Bagian-bagian yang perlu dites kekedapan diantaranya :
Bagian main deck kebawah
Outfitting : Side scuttle, window, steel door, ventilasi dan lain-lain.
Ruang pengganti daya apung.
Diameter nossle berkisar antara 10-20 mm, dengan tekanan 2 bar dan jarak
penyemprotan antara 120-150 cm. Posisi pendeteksi berada dibagian dalam pintu yang akan
dites agar mengetahui apakah ketika disemprotkan air dengan tekanan tertentu, pintu tersebut
mengalami kebocoran.
Alat yang digunakan :
1
Pompa Air
30
Selang
Nozzle
Senter
Tahapan hose test adalah sebagai berikut :
Nyalakan pompa
2
berdiameter
31
Pompa suction
Vacuum box
Air sabun
Senter
Tahapan vacuum test adalah sebagai berikut
Amati bottom plug melalui vacuum box, jika ada gelembung berarti terjadi
kebocoran
Gambar 24. Pompa suction vacuum test (kiri), proses vacuum test pada bottom plug (kanan)
i.
32
= Wageningen B-Series
Blade
=4
Diameter = 1450 mm
Pitch
= 1000
Weight
= 318 Kg
Bahan
= Mangan Bronze
Gambar 25. Propeller ferry 750 GT (kiri), bagian poros yang sudah dilapisi cat meni (kanan)
Tahapan Contact Fit Propeller :
33
Deformation Check
Deformation check atau uji deformasi pelat kapal bertujuan untuk mengetahui
34
Limit Maximum=
1
x Stroke Engine
10000
( Referensi Yanmar. Co. Ltd )
35
36
Gambar 30. Main Engine 3500 HP(kiri), Gear Box rasio 1 : 2,54(kanan)
37
38
39
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.
Kesimpulan
1. PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya memiliki fasilitas yang memadai
untuk proses produksi kapal maupun reparasi kapal.
2. PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya sedang membangun beberapa
proyek kapal baru dari pemerintah, hal ini menunjukan bahwa PT Dumas Tanjung
Perak Shipyard Surabaya memiliki reputasi baik di bidang maritim.
3. Dalam proses pembangunan kapal di PT Dumas Tanjung Perak Shipyard
Surabaya sangat memperhatikan prinsip keselamatan kerja
4. Kualitas pengerjaan pembangunan kapal di PT Dumas Tanjung Perak Shipyard
Surabaya selalu dikontrol oleh beberapa divisi yang saling berkesinambungan.
4.2.
Saran
Dari pengamatan dan penelitian selama melakukan kerja praktek di PT Dumas Tanjung
Perak Shipyard Surabaya , penulis menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan dan di
tingkatkan demi kemajuan perusahaan yang sekiranya dapat dijadikan masukan bagi
perusahaan yaitu:
1. Perlu dilakukan pengecekan dan perbaikan mesin atau alat sebaiknya dilakukan
secara kontinyu.
2. Pengembangan
kemajuan perusahaan.
3. Agar di perhatikan penempatan barang/alat kerja yang lebih rapi. Posisi yang
pas dan rapi dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman dan otomatis dapat
meningkatkan kualitas hasil pekerjaan.
40
BAB V
PENUTUP
1
Penutup
Demikian laporan kerja praktek di PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya ini.
Diharapkan dengan segala macam dan bentuk kritik, saran, himbauan maupun dorongan agar
dapat dilakukan untuk memperbaiki kekuranan kekurangan yang selama ini terjadi. Akhir kata,
semoga laporan yang penulis susun ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya
dan juga bermanfaat pula bagi semua yang membutuhkanya.
41
DAFTAR PUSTAKA
1
42
LAMPIRAN
Laporan Harian
43