Professional Documents
Culture Documents
SISTEM
POLITIK INDONESIA
Posted on October 30, 2011
0
A. PENGERTIAN
Lingkungan Internasional adalah lingkungan masyarakat suatu negarayang
berada berbatasan dengan wilayah negara,baik regional maupun
internasionalyang satu sama lain memiliki saling ketergantungan.; Pada
dasarnya negara-negara di dunia memiliki rasa ketergantungan dalm
pemenuhan kebutuhan negara tersebut kepada negara lainnya yang terjadi
di berbagai bidang kehidupan.
B. TUJUAN
Pembangunan hubungan diplomatik oleh suatu negar, termasuk Indonesia
adalah di tujukan untuk mencapai cita- cita dan tujuan negara Indonesia
yang tertuang di dalam pembukaan Undang-undang dasar 1945 alinea II.
Artinya bahwa segala upaya yang di bangun dalam rangka kerja sama antar
negara, adalah bertujuan untuk memperoleh keuntungan
politik,ekonomi,sosial budaya,hukum,dan hankam,yang berujung pada
keutuhan NKRI.
C. KLASIFIKASI LINGKUNGAN MASYARAKAT INTERNASIONAL.
Menurut Gabriel A. Almond, sistem lingkungan masyarakat internasional
dapat di klasifikasi dalam 3 macam :
1. Sistem Politik Internasional
Adalah kumpulan elemen-elemen dunia yang satu sama lain saling terkait
dalam politik Internasional,yang memiliki tujuan bersama yaitu
menciptakan tatanan kehidupan internasional yang aman, damai dan
harmonis antar negara-negara anggota organisasi internasional, seperti
PBB,dan NATO.
2. Sistem Ekologi Internasional.
3.
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Klasifikasi lingkungan eksternal
1. Sistem politik Internasional.
2. Sistem ekologi Internasional.
3. Sistem sosial internasional
mencapai
tujuan
bersama
yaitu
pembangunan
demografi
(penduduk)
internasional yang teratur dan sejahtera. Dalam rangka membangun system demografi
yang teratur dan sejahtera, PBB menyerukan kepada seluruh anggotanya untuk
menyelenggarakan program KB melaului pengaturan tingkat kelahiran dengan
menggunakan sarana kontrasepsi berupa penggunaan kondom, spiral, pil KB.
b. Untuk menjadi forum kerjasama dalam rangka membangun hubungan dalam bidang
EkoSosBudHanKam.
c. Untuk menjadi forum penyelesaian perselisihan antar anggota organisasi negara sekawan,
lintas kawasan, maupun kawasan global.
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan Internasional adalah lingkungan masyarakat suatu negara yang berada
berbatasan dengan wilayah negara, baik regional maupun internasional yang satu
sama lain memiliki saling ketergantungan.
Klasifikasi lingkungan eksternal
I. Sistem politik Internasional
a. Sistem politik individu
Keberadaan system politik dalam suatu negara dimanapun di dunia sangat
ditentukan oleh nilai budaya yang di anut oleh individu warga negaranya.
Unsure nilai budaya yang dimaksud adalah unsure pengetahuan, peradaban dan
teknologi yang dimiliki oleh suatu individu dalam suatu negara.
Unsur pengetahuan adalah berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengalaman
yang diperoleh individu dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Unsur peradaban yaitu tata nilai, norma, etika, adat istiadat yang dianut dan
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat secara mayoritas yang berlangsung
terus menerus dalam tata pergaulan dan interaksi dalam masyarakat.
Unsur teknologi yaitu penguasaan teknologi yang berintikan pada symbol
struktur fisik, bangunan gedung, jembatan, monument dan lain-lain yang
menjadi representasi dari pada kemampuan individu dalam masyarakat.
b. NATO
c. PBB
d. Subsistem lainya
Pakta warsawa, SEATO, NAFTA dll.
II. Sistem ekologi internasional
Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi
sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia disebut dengan istilah
"Mega biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi" umumnya
dikenal sebagai Indomalaya atau Malesia bedasarkan penelitian bahwa 10
persen tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25
persen ikan yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya
1,3 % dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia ranking ke-3 setelah
Brasil dan Zaire.
III. Sistem sosial internasional
Sistem sosial internasional adalah system yang merupakan kumpulan elemenelemen atau unsur-unsur kebudayaan, struktur social, ekonomi dan demografi
internasional yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yaitu terwujudnya
system social international yang damai, aman, tentram bagi kehidupan manusia.
Sistem sosial internasional itu meliputi antara lain :
a. Kebudayaan internasional
Pengetahuan (akal budi) adalah ilmu yang tersusun secara sistematis
yang diperoleh dari pengalaman setiap masyarakat, bangsa dan
Negara di dunia yang bersifat universal. Artinya yang dapat
bermanfaat bagi keseluruhan umat manusia di seluruh
dunia. Contoh: ilmu politik, ekonomi, teknologi dan lainya.
Adat istiadat (bahasa) adalah kebiasaan yang dmiliki oleh bangsa yang
kemudian membudaya menjadi nilai bersama dalam setiap interaksi
dengan masyarakat bagnsa dalam suatu Negara maupun dalam
lingkungan pergaulan internasional. Nilai ini dapat member symbol
yang memiliki kesamaan arti bagi semua bangsa. Contoh, bahasa
daerah, nasional dan bahkan international.
Peradaban adalah kemajuan (budi pekerti, kecerdasan, kebudayaan)
lahir bathin. Peradaban masyarakat internasional memiliki tingkat
yang berbeda satu sama lain. Factor penyebabnya antara lain adalah
tingkat pendidikan, system politik, sejarah, tingkat kesejahteraan
dan lain-lain yang ada suatu Negara. Tinggi rendahnya peradaban
suatu Negara di dunia sangat ditentukan oleh factor-faktor yang
tersebut di atas.
b. Struktur sosial internasional
Struktur sosial nasional adalah kemasyarakatan yang terdapat dalam
suatu Negara di semua Negara di lingkungan internasional. Struktur
social internasional ini dapat dibedakan antara lain berdasarkan tingkat
kemajuan ekonomi dan peradaban (civility).
Struktur sosial yang berdasarkan ekonomi, dapat digolongkan sebagai
berikut :
1) Masyarakat maju
2) Masyarakat berkembang
3) Masyarakat terbelakang
Struktur sosial yang berdasarkan peradaban, dapat digolongkan sebagai
berikut :
1) Masyarakat elit
2) Masyarakat menengah
3) Masyarakat awam (grass roots)
c. Sistem ekonomi internasional
System ekonomi internasional adalah merupakan kumpulan elemen/
unsure subsistem ekonomi yang ada dalam suatu Negara atau bangsa di
seluruh dunia sebagai suatu system yang berlaku universal bagi seluruh
bangsa dan Negara di dunia.
Bentuk lembaga-lembaga system ekonomi internasional ini adalah
berupa organisasi ekonomi (perdagangan) internasional yaitu antar lain,
AFTA, APEC, NAFTA, UNI EROPA, WTO.
Aktivitas lembaga ekonomi internasional adalah melakukan hubungan
perdagangan export dan import atas barang dan jasa yang dibutuhkan.
d. Sistem demografi internasional
Sistem demografi internasional adalah kumpulan elemen/ unsur yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yaitu pembangunan
demografi (penduduk) internasional yang teratur dan sejahtera. Dalam
rangka membangun system demografi yang teratur dan sejahtera, PBB
menyerukan kepada seluruh anggotanya untuk menyelenggarakan
terbaginya
pusat-pusat
kekuasaan
politik
dunia.
Sistem
ekologi
hegemoni dalam sistem politik internasional, dan ia rangkum ke dalam tabel berikut
ini:
-----> pict.
Sistem politik internasional seperti pembentukan Uni Eropa, neoliberalisme Amerika
Serikat, multipolaritas kekuasaan politik dunia, turut mempengaruhi kinerja sistem
politik suatu negara. Pergerakan pada level sistemik (di tingkat internasional)
memiliki pengaruh tertentuk di tingkat nasional suatu negara. Kegley menyebut
bahwa pada rentang 14951540 terjadi hegemoni kekuasaan Portugis. Pola ini
bahkan terasa hingga wilayah Indonesia (saat itu masih berupa kerajaan-kerajaan
nusantara).
Portugis bahkan bisa menguasai Malaka pada tahun 1511, lalu mendirikan bentengbenteng dagang di Pasai, Banten hingga Ternate. Portugis pun merupakan bangsa
yang pertama kali menyebarkan agama Kristen (Katolik) di kepulauan Indonesia.
Rivalitas
Portugis
saat
itu
hanya
bisa
didekati
oleh
Spanyol,
yang
lebih
Tahun 16501715 kekuasaan VOC relatif mulai menyebar di nusantara. Eropa saat
itu tengah mengalami hegemoni Raja Louis XIV dari Perancis. Raja ini merupakan
otokrat dan memiliki musuh hampir seluruh kerajaan yang ada di Eropa. Sejak 1688
hingga 1713 Eropa dilanda peperangan Aliansi Besar. VOC di Indonesia semakin
kuat cengkeramannya, terutama di wilayah Jawa. Tahun 17921815 merupakan
masa senja VOC di Indonesia. Perusahaan ini bangkrut tahun 1799 terutama karena
korupsi di tubuh manajemen internalnya. Di masa ini pula sempat berkuasa
gubernur
jenderal
yang
pro
Napoleon.
Jawa
ditandari
pembangunan
jalur
Setelah Napoleon kalah dalam Perang Waterloo 1815 oleh pasukan Admiral
Wellington dari Inggris, kerajaan eropa lautan ini sempat berkuasa 1811 dengan
Raffles sebagai gubernur jenderalnya. Masa singkat ini digunakan Inggris untuk
memperbaiki administrasi pemerintahan kolonial yang semrawut di periode akhir
kekuasaan VOC. Setelah itu, Inggris melepaskan nusantara ke tangan Belanda
sebagai penguasa status quo pasca penaklukan Napoleon. Orang-orang AngloSaxon ini lebih berkonsentrasi di pulau pusat perdagangan: Temasek (Singapura)
yang dipertukarkan Belanda dengan Bengkulu (Bengkulen).
Tahun 18711914 ditandai proses industrialisasi, agribisnis, dan transmigrasi besarbesaran di sekujur kepulauan nusantara dengan Belanda sebagai regulatornya.
Aceh, komunitas politik yang belum tunduk pada Belanda, takluk pada 1905. Di sisi
lain, benih-benih nasionalitas komunitas politik nusantara semakin terbentuk.
Mereka dipersatukan oleh Belanda, sebagai berkah tersamar (bless in disguise).
Kalangan liberal di Belanda mulai mengupayakan perbaikan nasib penduduk koloni,
politik etis mulai diberlakukan. Tercipta intelektual-intelektual dan elit-elit politik
baru yang didasarkan pada achievement bukan lagi ascribe status. Di level
internasional, hegemoni terbagi atas tiga kekuatan militer strategis yaitu Jerman,
Turki, dan federasi Austria-Hongaria. Dunia ditandai oleh Perang Dunia I. Liga
bangsa-bangsa didirikan untuk mengendalikan biopolitik negara-negara di Eropa
dan Asia. Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis mulai menunjukkan kecederung
blok kapitalisnya.
Tahun 19451991 dunia ditandai dengan bipolaritas politik internasional dan perang
dingin antara dua kekuatan utama dunia: Amerika Serikat dan Uni Soviet. Indonesia
merdeka tahun 1945 dan dihadapkan pada realitas dunia yang terbelah ke dalam
dua kutub. Pilihan politik luar negeri Indonesia diucapkan Moh. Hatta tanggal 2
September 1948 di Yogyakarta bertajuk Mendayung diantara Dua Karang. Politik
luar negeri Indonesia tidak berat ke Amerika Serikat ataupun Uni Soviet melainkan
berhubungan dengan keduanya selama mendapat manfaat bagi pemenuhan
kepentingan nasional Indonesia. Sistem politik Indonesia sangat dipengaruhi oleh
perang dingin antar dua kekuatan ini. Di masa Sukarno, Indonesia berupaya
membangun blok alternatif yang terdiri atas negara-negara Asia dan Afrika. Uni
Soviet mendukung sementara Amerika Serikat tidak terlampau menyukai.
Amerika Serikat semakin melihat lewat aktivitasnya di Konferensi Asia Afrika dan
politik luar negeri agresif Sukarno cenderung berayun ke kiri. Tahun 1958 tentara
Indonesia berhasil menangkap seorang pilot berkebangsaan Amerika Serikat yang
memasok bantuan senjata untuk pemberontak PRRI atau Permesta. Ketimbang
menghukum berat, Soekarno malah mengembalikan pilot tersebut ke negara
induknya Amerika Serikat dan kembali ke pangkuan keluarganya. Amerika Serikat
juga berkepentingan atas potensi tambang emas di pulau kepala burung dan
awalnya mendukung Belanda untuk mengakuisisi wilayah tersebut. Sukarno
melakukan psywar dengan memperlengkapi alutsista Indonesia dengan produkproduk mutakhir buatan Uni Sovyet yang mampu menandingi persenjataan Barat.
Akhirnya, Soekarno pun berhasil dalam perjuangan diplomasi dan senjata melalui
operasi Mandala sehingga tahun 1963 Irian Jaya masuk ke dalam wilayah Indonesia.
Amerika Serikat mengubah sikap dengan mendukung integrasi Irian Jaya ke
pangkuan ibu pertiwi.
Amerika Serikat tentu saja lega ketika akhirnya Soekarno terjungkal tahun 1965
1966. Amerika Serikat melihat adanya wilayah dekat sekutu mereka (Australia)
yang diterlantarkan satu negara Eropa yaitu Portugal: Timor Timur. Wilayah ini
dicurigai menjadi basis pelatihan gerilyawan komunis. Amerika Serikat tidak
mungkin langsung menginvasi Timor Timur karena akan mencederai reputasinya di
mata Portugal. Amerika Serikat menggunakan Soeharto untuk menginvasi Timor
Timur tahun 1975 dan tahun 1976 Timor Timur masuk ke dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Indonesia memperoleh keuntungan tambahan dengan adanya
potensi minyak di Celah Timor.
Indonesia pun digunakan Amerika Serikat sebagai bagian dari containment policy
untuk membendung ekspansi kekuatan komunis dari utara, karena Amerika Serikat
kalah perang dengan Vietcong tahun 1976. Vietnam menjadi komunis dan ancaman
ekspansi komunis ke Australia akan terbuka jika Indonesia menjadi merah oleh
Partai Komunis Indonesia. Sekurangnya selama rentang 19801990 Indonesia
merupakan sekutu Amerika Serikat yang tidak bermasalah. Indonesia mulai
menerapkan deregulasi dan debirokratisasi dan ini seiring dengan ideologi
neokonservatif dan neoliberal yang mulai mencengkeram politik luar negeri Amerika
Serikat sejak tahun 1980-an. Pengaruh Amerika Serikat kepada Indonesia salah
satunya melalui pintu International Monetary Fund di mana Amerika Serikat adalah
pemegang saham terbesar.
ekonomi,
politik,
militer,
serta
teknologi
paling
tinggi
di
dunia
Selain agama, masalah ekonomi juga memiliki dampak kuat bagi perubahan sistem
politik suatu negara. Dalam studinya mengenai alasan Amerika Serikat melakukan
Perang Melawan Teroris, Michel Chossudovsky menulis:
Indonesia tidak luput dari pengaruh sistem sosial internasional ini. Contohnya
adalah, tuntutan pembentukan sistem pemerintahan Islam ditandai oleh aktivitas
beberapa organisasi Islam transnasional semisal Hizbut Tahrir, Jamaah Islamiyah,
Ikhwanul Muslimin, kelompok-kelompok berpaham Wahhabi, bahkan pelaku teror
seperti Al Qaedah. Hizbut Tahrir sebagai misal, organisasi yang punya pimpinan
pusatnya
berkedudukan
di
Yordania
dan
operasional
politik
di
London
ini
Selain itu, perang global melawan terorisme pun mengakibatkan Indonesia perlu
membuat Undang-undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Terorisme. Dalam proses pembuatannya, undang-undang ini diyakini
merupakan tekanan dari Amerika Serikat dan ditentang baik oleh kalangan Islam
maupun aktivis hak asasi manusia di Indonesia.
Sistem sosial internasional lebih mudah didekati lewat konsep international regime
(rezim internasional). Stephen D. Krassner mendefinisikan international regime
sebagai:
Studi mengenai rezim internasional sekurangnya diwakili oleh tiga paradigma yaitu
realis, neoliberal, dan kognitivis. Paradigma realis fokus pada aspek hubungan
kekuatan atau kekuasaan, paradigma neoliberal fokus pada aspek kepentingan,
sementara
paradigma
kognitivis
fokus
pada
aspek
dinamika
pengetahuan,
-----> pict.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, fokus paradigma realis adalah pada
hubungan antarkekuatan di antara aktor-aktor politik internasional, kepentingan
adalah fokus utama paradigma neoliberal, dan dimensi pengetahuan adalah fokus
paradigma kognitivis. Rezim internasional, sama seperti struktur-struktur sosial di
dalam masyarakat umumnya diterjemahkan ke dalam lembaga-lembaga.
Salah satu rezim internasional yang populer saat ini adalah International Atomic
Energy Agency (IAEA) di mana Indonesia telah menjadi anggota sejak tahun 1957.
Organisasi ini kini beranggotakan 152 negara. Sesuai namanya, fungsi utama IAEA
adalah
memastikan
bahwa
penggunaan
teknologi
serta
ilmu
pengetahuan
mengenai nuklir dilakukan secara aman serta bertujuan damai. Pengaturan nuklir ini
adalah penting karena dahsyatnya efek merusak nuklir jika digunakan sebagai
senjata perang.
Indonesia memiliki satu badan yang mengelola ketenaganukliran yaitu Batan dan
Batan ini tidak terlepas dari pengawasan IAEA. Rencana-rencana Batan untuk
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia tentu harus melalui
perizinan IAEA ini. Sebagai sebuah rezim internasional yang punya legitimasi tinggi
(jumlah
anggotanya
cukup
besar)
IAEA
berhak
untuk
memeriksa
kondisi
seperti membayar kontribusi dan kenaikan kuota (25% berbentuk reserve assets
sesuai ketentuan IMF, yaitu dalam mata uang SDR atau USD, Yen, Poundsterling,
dan 75% dalam mata uang domestik) dan memberikan data serta informasi kepada
tim IMF yang melakukan kunjungan ke negara anggota saat konsultasi baik terkait
nilai tukar (ekspor-impor, gaji, harga, tenaga kerja, suku bungan, sirkulasi uang,
investasi, pendapatan pajak, pengeluaran pemerintah) serta aspek-aspek ekonomi
lainnya.
Pengaruh IMF atas sistem politik Indonesia tampak pada letter of intent tanggal 15
Januari 1998 dimana pokok-pokok program IMF meliputi kebijakan makro ekonomi
(fiskal, moneter dan nilai tukar), restrukturisasi sektor keuangan (restrukturisasi
bank serta memperkuat aspek hukum dan pengawasan untuk perbankan) dan
reformasi struktural (perdagangan luar negeri dan investasi, deregulasi dan
swastanisasi, social safety net, dan lingkungan hidup). Reformasi struktural
merupakan bagian dari persyaratan bantuan IMF pada Indonesia dan tidak hanya
meliputi aspek ekonomi saja melainkan meluas ke bidang-bidang lain. Swastanisasi
salah satunya dilakukan atas BUMN, perusahaan milik negara dan sebab itu
bersinggungan dengan kedaulatan pemerintahan Soeharto. Selain itu sistem politik
Indonesia harus membuka peluang lebih besar bagi investasi, salah satu ciri
neoliberalisme dalam ekonomi internasional. Amerika Serikat, selaku pemegang
saham terbesar IMF, tentu berkepentingan di dalam program-program ini.
setiap
Daerah
Pemilihan
dengan
memperhatikan
keterwakilan
perempuan
sekurang-kurangnya 30%.
Bumi cuma satu, tetapi ia semakin rusak. Kerusakan bumi akibat faktor
antroposentris dalam melakukan eksploitasi kegiatan ekonomi membuat bumi
mengalami perubahan perilaku. Jika bumi rusak, maka seluruh penduduk dunia tanpa memandang pandang negara asal mereka akan musnah. Inilah alasan
utama yang mendasari pentingnya perhatian atas pengaruh sistem ekologi
internasional atas sistem politik suatu negara. Sistem ekologi internasional adalah
lingkungan fisik serta non manusia yang memiliki dampak atas kinerja sistem
politik.
Secara khusus, sistem ekologi internasional fokus pada teori-teori yang berupaya
memberi penjelasan tentang sifat politik dari kondisi ekologi internasional. Hal
utama yang dibicarakan dalam sistem ekologi internasional adalah: (1) kelangkaan
sumber daya; (2) polusi lintas yuridiksi sistem politik; dan (3) masalah-masalah
sehubungan
dengan
kualitas
lingkungan
secara
umum.
Masalah
ekologi
internasional memaksa setiap sistem politik untuk melakukan adaptasi sesuai apa
yang disepakati oleh rezim lingkungan internasional. Tidak terkecuali Indonesia.
Arah pengaruh sistem ekologi lainnya diperlihatkan oleh penggunaan bahan bakar
alternatif. Mahalnya harga minyak membuat sejumlah negara industri atau tengah
menjadi negara industri beralih ke sumber daya fosil lainnya: Batubara. Konsumsi
batubara Cina baik untuk industri maupun pembangkit listrik adalah 1.310.000.000
ton per tahunnya dan merupakan peringkat pertama dunia. Amerika Serikat berada
di posisi kedua dengan konsumsi 1.060.000.000 per tahunnya. Tahun 2005, Cina
merupakan produsen batubara pertama dunia yaitu 2.204.729.000 ton per tahun,
sementara Amerika Serikat di posisi kedua dengan 531.822.000 ton per tahun.
Selain Cina, India dan Indonesia pun merupakan negara industri baru yang
mengalihkan
pembakaran
minyak
menjadi
pembakaran
batu
bara
demi
Apa yang terjadi jika pemakaian bahan bakar fosil terjadi secara massal di hampir
seluruh belahan dunia? Hasil pembakarannya menjadi polutan yang menginap
ratusan tahun di atmosfer bumi. Panas matahari yang memasuki atmosfer tidak
bisa dipantulkan ke luar angkasa, karena tersekat oleh kumpulan aneka gas polutan
(GHG) yang mengendap di atmosfer. Pemanasan global adalah hasil pengaruh
Green House Effect (GHG). Efek ini menurut Protokol Kyoto akibat pengendapan
lima jenis gas yang mencegah keluarnya panas dari atmosfer bumi yaitu:
karbondioksida (CO2), methana (CH4), nitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC),
perfluorokarbon (PFC), dan sulfur heksafluorida (SF6).
HFC, PFC, dan SF6 adalah tiga jenis gas hasil kegiatan industri yang termasuk
kategori High Global Warming Potential (HGWP). Data per tahun 2004 menunjukkan
komposisi
tersusunnya
GHG
di
atmosfer
bumi
yaitu:
57%
disumbangkan
karbondioksida hasil pembakaran bahan bakar fosil (minyak dan batubara), 17%
disumbangkan karbondioksida hasil penebangan hutan dan peluruhan biomassa
(sampah), 14% disumbangkan gas Methana, 8% disumbangkan Nitro Oksida, 3%
disumbangkan karbondioksida dari sumber lain, dan 1% disumbangkan gas-gas tipe
F (gas-gas yang termasuk HGWP). Tumpukan karbondioksida di atmosfer paling
banyak disumbangkan pembakaran batubara, yang paling berbahaya adalah
batubara coklat ketimbang hitam. Data per tahun 2006 menyebutkan 82,3%
produksi
Karbondioksida
di
atmosfer
disumbangkan
kegiatan
industri
dan
Didukung dua sumber panas berlebih ini (polutan yang terus menerus diproduksi
dan sinar matahari yang masuk atmosfer kemudian tidak bisa dipantulkan ke ruang
angkasa) suhu bumi lambat tetapi pasti meningkat. Terjadilah apa yang populer
disebut pemanasan global (global warming) yang membuat es-es di kutub utara dan
selatan meleleh dan menaikkan permukaan laut, menciptakan perubahan iklim
(pola angin, curah hujan), fenomena hujan asam (acid rain) karena awan
mengandung nitro oksida dan sulfurheksafluorida.
Tahun 1997 dibicarakan pemangkasan emisi gas buang 35 negara industri, yang
pada tahun 2012 tingkatnya harus sudah 5,2% di bawah emisi yang pernah mereka
buang tahun 1990. Kisaran di bawah 5,2% adalah minimal, di mana negara-negara
yang tergabung dalam Uni Eropa menargetkan pengurangan hingga 8%, Amerika
Serikat 7%, Jepang 6%. Russia mendapat pengecualian yaitu 0%, Australia diizinkan
menaikkan emisinya hingga 8% dan Islandia 10%.
Indonesia termasuk salah satu negara yang meratifikasi Protokol Kyoto, sehingga
menurut pasal 10 butir (d) Undang-undang No. 24 tahun 2000 pemerintah
Indonesia harus melakukan pengesahan suatu perjanjian internasional dengan
menerbitkan undang-undang karena berkaitan dengan hak asasi manusia dan
lingkungan hidup. Undang-undang yang paling akhir meratifikasi Protokol Kyoto
adalah UU No. 32 tahun 2009. Misalnya pasal 7 ayat (4) undang-undang ini
menyebutkan tentang pelestarian fungsi atmosfer yang meliputi upaya mitigasi dan
adaptasi
perubahan
iklim,
upaya
perlindungan
lapisan
ozon,
dan
upaya
perlindungan terhadap hujan asam. Selain itu, adalah tugas dan kewenangan
pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota untuk
melakukan inventarisasi emisi gas rumah kaca.
----------------------------------------------
Referensi
1.
2.
Peter M. Demant, Islam vs. Islamism: The Dilemma of the Muslim World,
(Connecticut : Praeger Publishers, 2006), p.90-176.
3.
Michel
Chossudovsky, Americas
War
on
Terrorism, (Quebec:
Global
4.
5.
6.
Andreas
Hasenclever, Peter
Mayer
and
Volker
Rittberger, Theories
of
7.
8.
www.iaea.org
9.
www.imf.org
10.
Sjamsul Arifin, eds., et.al, IMF dan Stabilitas Keuangan Internasional: Suatu
11.
Lepi M. Tarmidi, Krisis Moneter Indonesia: Sebab, Dampak, Peran IMF dan
Saran (Bank Indonesia: Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Maret 1999)
h.10.
12.
13.
14.
15.
16.
www.nationmaster.com
17.
op.cit., p. 169. Tahun 2006 yang sama, Amerika Serikat menyumbang 1,5%
Karbondioksida hasil kegiatan lain, 8,6% gas Methana, 54% Nitro Oksida, dan 2,2%
gas-gas Protokol Kyoto (yaitu Hidrofluorokarbon, Perfluorokarbon, dan Sulfur
Heksafluorida).
18.
Steven
I.
Dutch, Anthropogenic
Climate
Change dalam
Steven
I.
19.
Ibid.
20.
21.
www.kyotoprotocol.com
22.
ibid.
23.
Lingkungan Hidup.
24.
Buku Kompas, 2003) h. 128-9. Lihat juga Undang-undang No. 24 tahun 2000
tentang Perjanjian Internasional
tags:
pengertian sistem politik indonesia lingkungan luar politik indonesia sistem
internasional rezim internasional pengaruh lingkungan luar politik pengaruh
lingkungan internasional atas sistem politik indonesia