You are on page 1of 10

Trisnawarman, Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan 53

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN


METODE/ALAT KONTRASEPSI
Dedi Trisnawarman(1), Winny Erlysa(2)

Abstracts: To choose method or contraception tool is not easy because the effect doesnt known before
using it. There isnt any method or contraception that fit for any body, each body difference so its need
exact skill to understand more or less of method or contraception. In decision support system one will
can get help in choosing the right methods or contraception. This system consists of: home module,
login module, article module, DSS module and calendar module. System designed using MySql for
database server, PHP as programming language, Macromedia Dream-weaver MX for website designed
and Apache as web server. Evaluation of system designed using prototyping.
Keywords: Contraception Tool, DSS Module, Dream-Weaver MX, PHP, Calendar Module

Setiap orang tentunya menginginkan buah hati

setiap individu selalu berbeda, sehingga perlunya

dapat tumbuh sehat, mendapat perhatian penuh, dan

pengetahuan yang luas dan tepat mengenai keku-

tercukupi segala kebutuhannya. Bagi pasangan yang

rangan dan kelebihan dari masing-masing metode atau

kebetulan sedang mempersiapkan pernikahan,

alat kontrasepsi yang kemudian disesuaikan dengan

biasanya sudah mulai membicarakan rencana

kondisi tubuh pengguna.

mengenai keluarga yang akan dibangun nantinya,

Bagi setiap pasangan harus mempertimbangkan

termasuk dalam merencanakan jumlah anak dan

penggunaan metode atau alat kontrasepsi secara

waktu lahir masing-masing anak kelak. Satu-satunya

rasional, efisien dan efektif. Penggunaan metode atau

cara untuk mengatur jumlah dan waktu kehamilan

alat kontrasepsi secara rasional berarti penggunaan

adalah melalui penggunaan metode atau alat

metode atau alat kontrasepsi hendaknya dilakukan

kontrasepsi.

secara sukarela tanpa adanya unsur paksaan, yang

Memilih metode atau alat kontrasepsi bukan

didasarkan pada pertimbangan secara rasional dari

merupakan hal yang mudah karena efek yang

sudut tujuan atau teknis penggunaan, kondisi

berdampak terhadap tubuh tidak akan diketahui

kesehatan medis, dan kondisi sosial ekonomis dari

selama belum menggunakannya. Selain itu tidak ada

setiap pasangan.

metode atau alat kontrasepsi yang selalu cocok bagi

Pemilihan alat kontrasepsi secara efisien dapat

semua orang karena situasi dan kondisi tubuh dari

dinilai dari biaya kontrasepsi dalam memproteksi

(1)
(2)

Dedi Trisnawarman, Dosen Tetap Fakultas Teknologi Informasi,Universitas Tarumanagara, Jakarta


Winny Erlysa, Alumni Fakultas Teknologi Informasi,Universitas Tarumanagara, Jakarta

54 GEMATIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA, VOLUME 9 NOMOR 1, DESEMBER 2007

kehamilan per tahun penggunaannya dari seorang

1. Membantu manajer membuat keputusan untuk

pasangan. Kemudian pemilihan alat kontrasepsi

memecahkan masalah yang sepenuhnya ter-

secara efektif harus didasari pertimbangan efektifitas

struktur dan tidak terstruktur.

dari masing-masing jenis kontrasepsi berdasarkan


tingkat keberhasilannya.

2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba


menggantikannya. SPK tidak dimaksudkan untuk

Dari berbagai pertimbangan yang ada, maka

menggantikan manajer. Komputer dapat dite-

dirancanglah suatu program aplikasi pada bidang

rapkan dalam menyelesaikan masalah yang

kesehatan khususnya aplikasi Sistem Pendukung

terstruktur. Untuk masalah yang tidak terstruktur,

Keputusan Pemilihan Metode atau Alat Kontra-

manajer bertanggung jawab untuk menerap-

sepsi Berbasiskan Web. Melalui rancangan pro-

kan penilaian, dan melakukan analisis. Komputer

gram aplikasi ini diharapkan dapat membantu para

dan manajer bekerja sama sebagai tim

pasangan suami isteri dalam mendapatkan infor-

pemecahan masalah dalam memecahkan ma-

masi dan mengambil keputusan penggunaan me-

salah yang ber-ada di area semi terstruktur yang

tode alat kontrasepsi yang tepat melalui media in-

luas.

ternet.

3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan


manajer daripada efisiennya. Tujuan utama DSS

Landasan Teori

Beberapa teori utama yang digunakan dalam


perancangan ini adalah teori tentang sistem pen-

bukanlah untuk membuat proses pengambilan


keputusan seefisien mungkin, tetapi seefektif
mungkin.

dukung keputusan, pemodelan AHP dan kontrasepsi


sebagai teori pendukung.

Analytical Hierarchy Process (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan (DSS)

mendapatkan skala prioritas atau pertimbangan dari

Sistem penunjang keputusan merupakan sistem


berbasis komputer yang diharapkan dapat membantu
menyelesaikan masalah-masalah yang komplek yang
tidak terstruktur maupun yang semi terstruktur.
Sistem Penunjang Keputusan merupakan perpaduan antara keahlian manusia dan juga komputer.
Dengan kemampuan yang dimiliki, sistem penunjang keputusan diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan baik untuk masalah semi terstruktur maupun tidak terstruktur (Turban,
2001)
Tujuan dari pembuatan Sistem Penunjang
Keputusan yaitu (Turban, 2001):

AHP membuat para pembuat keputusan untuk


pengalaman, pandangan, intuisi dan data asli. Dalam
menjalankannya, AHP tidak hanya mendukung
pembuat keputusan untuk menyusun kerumitan dan
melatih penilaian, tetapi membuat pertimbangan
subjektif dan objektif dalam menganalisa keputusan
(Dyer, 2002)
Beberapa ide dasar kerja dari AHP, adalah
(Marimin, 2004)
1. Penyusunan Hierarki
Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan
menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki. Dalam Sistem Penunjang Keputusan yang

Trisnawarman, Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan 55

dirancang, kriteria yang diuraikan adalah harga,

yang tinggi, aman, mudah dalam menggunakan dan

kemudahan penggunaan, efek samping peng-

melepaskannya dan memiliki beberapa atau tidak

gunaan, jangka waktu pemakaian, keberhasilan

sama sekali efek samping (Nancy, 1999).

alat dan kondisi kesehatan.


2. Penilaian Kriteria dan Alternatif.
Kriteria dan alternatif dinilai melalui perban-

dibagi menjadi (Sobirin, 2006)


1. Kontrasepsi Sterilisasi

dingan berpasangan. Menurut Saaty (1983),

yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel

untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 ada-

indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis

lah skala terbaik dalam mengekspresikan

pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus

pendapat.

dilakukan oleh ginekolog (dokter kandungan).

3. Penentuan Prioritas

Efektif bila memang ingin melakukan pen-

Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu

cegahan kehamilan secara permanen, misalnya

dilakukan perbandingan. Nilai-nilai perbandingan

karena faktor usia.

kemudian diolah untuk menentukan peringkat


alternatif dari seluruh alternatif.
4.

Berbagai jenis metode atau alat kontrasepsi

2. Kontrasepsi Teknik, dibagi menjadi :


a. Coitus Interruptus (senggama terputus):

Konsistensi Logis

ejakulasi dilakukan di luar vagina. Faktor ke-

Semua elemen dikelompokkan secara logis dan

gagalan biasanya terjadi karena ada sperma

diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan

yang sudah keluar sebelum ejakulasi,

kriteria yang logis.

orgasme berulang atau terlambat menarik


penis keluar.

Kontrasepsi

b. Sistem kalendar (pantang berkala): tidak

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti

melakukan senggama pada masa subur, perlu

mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi

kedisiplinan dan pengertian antara suami istri

adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita)

karena sperma maupun sel telur (ovum)

yang matang dan sel sperma (sel pria) yang meng-

mampu bertahan hidup sampai dengan 48 jam

akibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi

setelah ejakulasi. Faktor kegagalan karena

adalah menghindar dan mencegah terjadinya ke-

salah menghitung masa subur (saat ovulasi)

hamilan sebagai akibat pertemuan antara sel te-

atau siklus haid tidak teratur sehingga per-

lur yang matang dengan sel sperma tersebut.

hitungan tidak akurat.

Cara kerja kontrasepsi bermacam-macam tetapi

c. Prolonged lactation atau menyusui, selama

pada umumnya mempunyai fungsi mengusaha-

tiga bulan setelah melahirkan saat bayi hanya

kan agar tidak terjadi ovulasi, melumpuhkan sper-

minum ASI dan menstruasi belum terjadi,

ma, menghalangi pertemuan sel telur dengan sper-

otomatis tidak akan terjadi kehamilan. Tapi

ma.

jika ibu hanya menyusui kurang dari enam


Kontrasepsi yang ideal harus dapat bekerja

dalam waktu yang tahan lama, mempunyai efektifitas

jam per hari, kemungkinan terjadi kehamilan


cukup besar.

56 GEMATIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA, VOLUME 9 NOMOR 1, DESEMBER 2007

3. Kontrasepsi Mekanik, terdiri dari:


a. Kondom: Terbuat dari latex. Terdapat

pada setiap blisternya, suntikan, susuk (Implan)


yang ditanam untuk periode tertentu, koyo KB

kondom untuk pria maupun wanita serta

atau spiral berhormon.

berfungsi sebagai pemblokir sperma. Ke-

Kontrasepsi hormonal terdiri dari:

gagalan pada umumnya karena kondom tidak

a. Pil Kombinasi Oral Contraception (OC)

dipasang sejak permulaan senggama atau

Pil kombinasi merupakan kombinasi dosis

terlambat menarik penis setelah ejakulasi

rendah estrogen dan progesteron. Peng-

sehingga kondom terlepas dan cairan sperma

gunaan kontrasepsi pil kombinasi estrogen

tumpah di dalam vagina.

dan progesteron atau yang hanya terdiri dari

b. Sper matisi da: bahan kimia aktif untuk


membunuh sperma, berbentuk cairan, krim
atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke

progesteron saja merupakan penggunaan


kontrasepsi terbanyak.
b. Suntik KB

dalam vagina lima menit sebelum senggama.

Kontrasepsi suntikan mengandung hormon

Kegagalan sering terjadi karena waktu larut

sintetik. Cara pemakaiannya dengan me-

yang belum cukup, jumlah spermatisida yang

nyuntikkan zat hormonal ke dalam tubuh. Zat

digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah

hormonal yang terkandung dalam cairan

dibilas dalam waktu kurang dari enam jam

suntikan dapat mencegah kehamilan dalam

setelah senggama.

waktu tertentu. Biasanya penyuntikan ini

c. Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi


karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim

dilakukan 2-3 kali dalam sebulan.


c. Susuk KB ( Implan )

bila dipasang dalam liang vagina enam jam

Implan terdiri dari 6 kapsul silastik, setiap

sebelum senggama. Efektivitasnya sangat

kapsulnya berisi levornorgestrel sebanyak

kecil, karena itu harus digunakan bersama

36 miligram dengan panjang 3,4 cm dan dia-

spermatisida untuk mencapai efektivitas

meter 2,4 cm. Kemasan Implan dirancang

80%.

agar isinya tetap steril selama masa yang dite-

d. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral:

tapkan asalkan kemasannya tidak rusak atau

terbuat dari bahan polyethylene yang diberi

terbuka. Kapsul yang dipasang harus dicabut

lilitan logam, umumnya tembaga (Cu) dan

menjelang akhir masa 5 tahun. Pemasangan

dipasang di mulut rahim. Kelemahan alat ini

implan hanya dilakukan petugas klinik yang

yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut,

terlatih secara khusus (dokter, bidan dan pa-

infeksi panggul, pendarahan di luar masa

ramedik) yang dapat melakukan pemasangan

menstruasi atau darah menstruasi lebih

dan pencabutan Implan. Terdapat dua jenis

banyak dari biasanya.


4. Kontrasepsi Hormonal

Implan yaitu Norplant dan Implanon.


d. Koyo KB

Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang

Digunakan dengan ditempelkan di kulit setiap

diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang ada

minggu. Kekurangannya adalah menimbulkan

Trisnawarman, Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan 57

reaksi alergi bagi yang memiliki kulit sensitif

Perancangan Sistem Penunjang Keputusan

dan kurang cocok untuk digunakan pada

pemilihan metode atau alat kontrasepsi ini meng-

daerah beriklim tropis.

gunakan prototyping. Metode prototyping dapat


menjadi dasar yang kuat dalam pengembangan dan

METODE
Perancangan Sistem

Perancangan sistem penunjang keputusan pemi-

kontrol perangkat lunak.


Pembuatan prototyping menggunakan tahapan
pengambilan keputusan menurut Simon yang terdiri

lihan metode atau alat kontrasepsi ini terbatas pada

dari empat tahap, yaitu:

pemberian informasi tentang masing-masing metode

1. Tahap Intelligent

atau alat kontrasepsi, membantu dalam pengam-

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan

bilan keputusan metode atau alat kontrasepsi apa

pengidentifikasian masalah. Data diperoleh,

yang disarankan dan menyediakan aplikasi me-

diproses, dan diuji untuk mengetahui masalah yang

tode kontrasepsi alami dengan menggunakan ka-

ada. Data yang diperoleh merupakan data yang

lendar.

dapat digunakan untuk membantu proses

Perancangan sistem penunjang keputusan


ini menggunakan PHP sebagai bahasa pem-

pengambilan keputusan.
2. Tahap Design

rograman, MySQL untuk basisdata. Sedang-

Tahap ini merupakan tahap di mana proses

kan, untuk perancangan website digunakan Macro

pemilihan metode atau alat kontrasepsi dilakukan

media Dreamweaver, untuk server basis data

berdasarkan kriteria-kriteria yang ada. Kriteria

digunakan MySQL dan apache sebagai web ser-

tersebut nantinya akan diberikan bobot untuk

ver.

menjadi patokan pemilihan metode atau alat


kontrasepsi. Kriteria yang tersedia adalah harga,

Kegunaan Rancangan

Kegunaan dari perancangan aplikasi sistem


penunjang keputusan pemilihan metode atau alat
kontrasepsi adalah sebagai berikut:

kemudahan penggunaan, efek samping


penggunaan, jangka waktu pemakaian,
keberhasilan alat dan kondisi kesehatan.
3. Tahap Pemilihan (Choice)

1. Membantu para pasangan suami isteri untuk

Tahap ini merupakan tahap analis dari krite-

mendapatkan informasi mengenai metode atau

ria pemilihan metode atau alat kontrasepsi. Hasil

alat kontrasepsi.

dari analisis ini adalah metode atau alat kon-

2. Membantu para pasangan suami isteri untuk


memilih metode atau alat kontrasepsi yang tepat
dan sesuai dengan situasi dan kondisi tubuh dari
masing-masing individu.

trasepsi yang sesuai dengan pilihan kriteria


pengguna.
4. Tahap Implementasi (Implementation)
Tahap ini merupakan tahap penerapan dari ketiga

3. Membantu para pasangan suami isteri untuk dapat

fase yang telah dirancang. Pengguna meng-

mengetahui masa subur dan masa tidak subur

gunakan fase ini untuk memilih metode atau alat

dengan menggunakan metode kalendar.

kontrasepsi.

58 GEMATIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA, VOLUME 9 NOMOR 1, DESEMBER 2007

1. Modul Home

Perancangan Basis Data

Perancangan basis data Sistem Penunjang

Modul Home merupakan tampilan awal dari

Keputusan Pemilihan Metode atau Alat Kontrasepsi

sistem penunjang keputusan pemilihan metode

menggunakan alat bantu berupa Entity Relationship

atau alat kontrasepsi. Dalam modul ini terdapat

Diagram dan hubungan antar tabel.

form registrasi. Form registrasi ini merupakan

k e t_ a l a t
a la t
PK

id A la t
n am a A lat
u rl

PK

id K e t

FK1
FK2

id A la t
i d K r i te r i a
is iK et

k r i te r i a
PK

id K r it e ria
k r ite r i a

user
PK

FK

id _ u s e r
us er_nam e
pa s s w o rd
nam a
ala m at
em ail
te l e p o n
tg l _ l a h i r
gender
id_ alat

Gambar 1 Hubungan Antar Tabel

Entity Relationship Diagram menggambarkan

form pendaftaran yang akan digunakan sebagai

entitas-entitas yang ada dalam sistem serta hu-

identitas bagi pengguna untuk mengakses sistem

bungannya. Entitas yang terdapat dalam E-R diagram

ini lebih lanjut.

Sistem Penunjang Keputusan pemilihan metode atau


alat kontrasepsi adalah pengguna, alat, ket_alat, kriteria.
Hubungan antar tabel pada Sistem Penunjang
Keputusan pemilihan metode atau alat kontrasepsi
menggambarkan tabel-tabel yang saling terhubung
secara integrasi. Hubungan antar tabel yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rancangan Modul

Modul-modul yang dirancang pada sistem


penunjang keputusan pemilihan metode atau alat
kontrasepsi adalah sebagai berikut:

Gambar 2 Tampilan Halaman Awal DSS

Trisnawarman, Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan 59

2. Modul Login

metode kalendar untuk mengetahui masa subur dan

Modul ini merupakan modul yang digunakan

masa tidak subur. Tampilan dapat dilihat pada

oleh pengguna agar dapat mengakses web-

Gambar 4.

site lebih lanjut. Pengguna akan diminta


untuk mengisi pengguna name dan password. Apabila pengguna tidak memiliki
pengguna id dan password, maka pengguna
dapat melakukan registrasi dengan mengisi
formulir registrasi. Modul login dibedakan
menjadi dua yaitu login pengguna dan login
admin.
3. Modul Artikel
Modul ini merupakan modul yang berisi artikel
informasi yang berhubungan dengan metode atau
alat kontrasepsi.
4. Modul DSS
Modul DSS ini merupakan bagian dari program
aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan

Gambar 3 Tampilan Halaman Pemilihan Alat Kontrasepsi

metode atau alat kontrasepsi. Modul ini


merupakan inti dari perancangan sistem yang
dibuat. Modul ini hanya dapat diakses oleh
pengguna yang telah melakukan registrasi.
Modul ini dapat membantu pengguna dalam
mengambil keputusan sementara dalam pemilihan metode atau alat kontrasepsi. Dengan
mengakses modul ini, maka pengguna dapat
memilih metode atau alat kontrasepsi yang
akan dianalisis berdasarkan kriteria-kriteria yang
ada. Tampilan gambar dapat dilihat pada Gambar
3.
Merupakan modul yang menyediakan metode kontrasepsi alami dengan menggunakan kalendar. Modul ini akan menampilkan kalender kontrasepsi beserta masa subur, masa menstruasi, periode kontrasepsi pengguna dapat menggunakan

Gambar 4 Tampilan Halaman Kalendar

60 GEMATIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA, VOLUME 9 NOMOR 1, DESEMBER 2007

alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai dengan

Perancangan Komponen SPK

situasi dan kondisi tubuh dari masing-masing

SPK pemilihan metode atau alat kontrasepsi

pengguna.

memiliki komponen-komponen seperti yang digambarkan pada Gambar 5.

D ata
- D at a
- D at a
- D at a
- D at a
- D at a
- D at a
- D at a

e
k
s
t
r
a
k
s
i

Alat / M etode Kontras eps i


Kem udahan Penggunaan
H arga
J angk a W ak tu Pem ak aian
Efek Sam ping Penggunaan
Keberhas ilan Alat
Kondis i Kes ehatan

Bas is D ata
SPK

Sis t em M anajem en
Bas is D ata

Bas is
M odel SPK

1. M odel Keputus an
dengan AH P

Sis t em M anajem en
Bas is M odel

- In p u t D ata
D ata D iri Kondis i T ubuh Pengguna
Pilihan alat
N ilai bobot AH P
- L ih at A r tikel In fo r masi
M em ilih alat k ontras eps i
Plus M inus Alat Kont ras eps i
Serba Serbi Kontras eps i
Pem ak aian Alat Kont ras eps i N on H orm onal R endah
- A n alisis
Penilaian m enurut bobot nilai y ang dihas ilk an

Gambar 5 Komponen SPK Pemilihan Metode / Alat Kontrasepsi

SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari perancangan


Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Metode/Alat

Saran-saran yang dapat diberikan adalah


sebagai berikut:
1. Dapat dibuat Sistem Penunjang Keputusan baru

Kontrasepsi adalah:

yang mencakup pemilihan metode atau alat kon-

1. Sistem Penunjang Keputusan yang dirancang

trasepsi dan pemilihan metode terefektif untuk

berbasiskan web, sehingga dapat diakses secara

segera mendapatkan kehamilan bagi mereka

umum tanpa dibatasi waktu dan tempat, terutama

yang mempunyai masalah kesulitan dalam

bagi mereka yang membutuhkan informasi

mendapatkan keturunan melalui konsultasi

mengenai alat/metode kontrasepsi.

dengan pakar yang bersangkutan.

2. Sistem Penunjang Keputusan yang dirancang

2. Pengembangan pada sistem penunjang keputusan

dapat membantu dalam menentukan metode atau

ini dapat dilakukan dengan menggabungkannya

Trisnawarman, Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan 61

dengan sistem pakar atau menggunakan metodemetode yang lain.


RUJUKAN
Dyer, RF, Forman, EH, Mustafa, M. 2002. A.Decision
Support for Media Selection Using the Analytic
Hierarchy Process. Journal of Advertising. Vol. 21:
No. 1.
Jones, K. 2006. Knowledge Management As A Foundation
For Decision Support Systems, The Journal of
Computer Information Systems.Vol. 46: No. 4.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan
Keputusan Kriteria Majemuk, Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.

Mcleod, RJr. 2001. Sistem Informasi Manajemen,


Terjemahan oleh Hendra Teguh. Jakarta: PT
Prenhallindo.
Nancy, JA. 1999. Contraception : Present and Future.
Medical Journal of Indonesia. Vol. 8: No. 1 .
Sobirin. 2006. Mengenal Lebih Dalam Aneka Alat
Kontrasepsi, http://www.kafka.web.id/forum/
kesehatan1.htm, 2 Agustus 2006.
Turban, E, Aronson, EJ, and Liang. 2001. Ting Peng,
Decision Support System and Intelligent System.
6th Edition. Upper Saddle River: Prentice-Hall.

62 GEMATIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA, VOLUME 9 NOMOR 1, DESEMBER 2007

You might also like