Professional Documents
Culture Documents
PSK. 13/PS.03/PD.UTPTK/SM.04/2008
Kartu catatan (rekording) banyak sekali variasinya, dan biasanya disesuaikan dengan
kebutuhan dari ternak domba sendiri. Kartu rekording / catatan yang lengkap bisa
menggunakan buku per bendel, selain itu untuk kartu rekording yang ditempel dekat kandang
bahannya bisa menggunakan bahan triplek atau white-boar yang disebut dengan kartu gantung.
Sebagai pegangan dalam pembuatan kartu rekording maka dapat melihat data-data-
dibawah ini :
a. Nama perusahaan
b. Gambar ternak (dilihat dari sebelah kiri & kanan )
c. Nama ternak
d. Nomor telinga
e. Bangsa
f. Jenis kelamin, nama orangtuanya plus dengan nomor telinganya.
g. Tanggal kelahiran
h. Catatan reprodusi yang menerangkan tentang hal kawin dan beranak.
i. Kartu kesehatan
j. Ransum yang diberikan (kg, jenis rumput, dll)
k. Pertambahan berat badan (perminggu, perbulan)
l. Keterangan lain, misalnya kembar, abnormalitas dll.
Dibelakang kartu rekording bentuk kartu gantung dapat pula ditulis tentang kesehatan
dan Pertambahan Berat badan (PBB). Penimbangan berat badan bisa dilakukan seminggu
sekali atau paling lambat sebulan sekali. Data-data yang ditulis pada kartu rekording, dapat
dikumpulkan, baik catatan harian, bulanan maupun untuk tahunan. Hal ini dapat
memperkirakan pada kita apakah usaha peternakan domba ini dapat diteruskan atau jumlah
ternaknya perlu ditambah dan sebagainya.
Pencatatan tidak lepas dari salah satu pelaksanaan pemberian tanda pengenal ternak
berupa ; nomor telinga (ear tagg), tato, kalung bernomor dsb. Berikut ini disajikan bentuk
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 45
pencatatan prestasi produksi yang sederhana tapi dapat memenuhi kebutuhan dalam
melaksanakan seleksi, diantaranya ;
a). Kartu Induk
b). Kartu Pejantan ; dan
c). Kartu Anak
Kalau jumlah domba banyak, kartu-kartu dapat disusun menjadi satu berupa buku yang
saling berurutan.
Contoh 1 :
KARTU INDUK
Nama Ternak : .........................., Tanggal Lahir : ..............................
No. Telinga : ........................., Bangsa Ternak : ..............................
Nomor Bapak : .........................., Nomor Induk : ..............................
Perkawinan Tanggal No. Pejantan Tanggal No. Pejantan Tanggal No. Pejantan
Ke ;
01 02 03 04
1. ................ .................. .................. .................. ............ ..................
2. ................ .................. .................. .................. ............ ..................
3. 5 / 1 / 2008 212.4.2006 23 / 1 / 2008 212.4.2006 - -
4. ................ .................. ................... .................. ............ ..................
5. ................ .................. ................... .................. ............ ..................
6. ................ .................. ................... .................. ............ ..................
Catatan khusus ;
=========================================================
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 46
Contoh 2 :
KARTU PEJANTAN
Nama Ternak : .........................., Tanggal Lahir : ..............................
No. Telinga : ........................., Bangsa Ternak : ..............................
Nomor Bapak : ........................., Nomor Induk : ..............................
BOBOT HIDUP
..... Januari 2008 = ...... kg ....... Mei 2008 = ... kg ..... September 2008 = .... kg dst
.....Pebruari 2008 = ...... kg ....... Juni 2008 = ... kg ..... Oktober 2008 = .... kg dst
..... Maret 2008 = ...... kg ....... Juli 2008 = ... kg ..... Nopember 2008 = .... kg dst
..... April 2008 = ...... kg ....... Agustus 2008 = ... kg ..... Desember 2008 = .... kg dst
PERKAWINAN :
Betina No. Tanggal Perkawinan ke Tanggal Jmh Anak dilahirkan Jumlah Anak
1 2 3 Melahirkan (Jantan) (Betina) Keseluruhan
01 02 03 04 05
................ ......... ......... ....... .................. .......... ......... ..................
................ ......... ......... ....... .................. .......... ......... ..................
dst
Catatan khusus ;
=========================================================
Contoh 3 :
KARTU ANAK
Nama Ternak : .........................., Tanggal Lahir : ..............................
No. Telinga : ........................., Bangsa Ternak : ..............................
Nomor Bapak : .........................., Nomor Induk : ..............................
Bobot Lahir : .................. kg. Jenis Kelamin : .............................
dst
Catatan khusus ;
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 47
=========================================================
7. Pustaka yang perlu dibaca :
Penugasan :
1. Buatlah kartu catatan/Rekording untuk ternak domba yang ada di SPP-SNAKMA Cikole
Dengan model buku / bendel !
2. Buatlah kartu gantung/rekording dengan bahan triplek atau white-board untuk setiap seekor
ternak domba yang ada di SPP-SNAKMA.
3. Buatkan kartu rekording berdasarkan kebutuhan ternak dan menurut selera anda !
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 48
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 49
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 50
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 51
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 14/PS.03/PD.UTPTK/SM.04/2008
R ansum adalah bahan makanan, baik yang terdiri dari satu bahan makanan atau lebih
yang diberikan kepada ternak selama 24 jam. Ransum terdiri dari bermacam-macam
bahan selain hijauan makanan ternak. Sedangkan Bahan Makanan Ternak, adalah
segala sesuatu bahan yang dapat dimakan oleh ternak dalam bentuk dapat dicerna, sebagian
atau seluruhnya dari padanya, tanpa mengganggu kesehatan ternak.
Makanan dibutuhkan oleh domba sejak ia masih dalam kandungan sampai dewasa.
Makanan yang diberikan pada domba haruslah sempurna dan mencukupi. Sempurna dalam
arti bahwa makanan yang diberikan kepada domba itu harus mengandung semua zat-zat
makanan yang diperlukan oleh tubuh domba dengan kualitas yang baik, Cukup berarti
makanan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan domba yang bersangkutan.
Disamping dua golongan besar tersebut dapat pula ditambahkan dan merupakan
golongan ketiga yaitu makanan tambahan, contohnya ialah bermacam-macam preparat
vitamine, campuran mineral dan anti-biotik yang ditambahkan kedalam ransum.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 52
Hijauan Makanan Ternak ;
Bahan makanan ternak berupa hijauan merupakan bahan makanan utama bagi ternak
domba, yang terdiri dari hijauan sebangsa rumput (Gramineae) dan hijauan sebangsa tanaman
polongan (leguminose), merupakan tanaman daun dan bijinya sangat baik dipergunakan
sebagai pakan ternak serta hijauan-hijauan lainnya.
Hijauan sebangsa rumput dapat dibedakan atas rumput pertanian dan rumput liar.
Rumput pertanian yaitu rumput yang sengaja ditanam, dipelihara khusus untuk makanan
ternak, dan rumput liar adalah rumput yang tumbuh dengan sendirinya tanpa ditanam oleh
manusia.
Rumput pertanian dibagi lagi penjadi 2 bagian yaitu rumput potong dan rumput
gembala / lapangan. Perbedaan rumput potong dengan rumput gembala adalah batang dan
daunnya tinggi dan besar hampir mencapai 2 meter, sedangkan rumput gembala pendek,
khusus untuk makanan ternak yang digembalakan.
Ringkasan :
Makan adalah segala sesuatu yang masuk melalui mulut ternak dan tidak mengakibatkan sakit.
Pakan adalah bahan yang dimakan dan dicerna oleh seekor domba yang mampu menyajikan
hara/nutrien yang penting untuk perawatan tubuh, pertumbuhan, penggemukan, reproduksi dan
laktasi.
Pakan Hijauan adalah semua bahan pakan yang berasal dari tanaman / tumbuhan berupa daun-
daunan, atau tergolong rumput (gramineae, Leguminose dan tumbuhan lainnya).
Pakan tambahan (Feed suplement) adalah makanan berupa vitamine, mineral, urea.
Hay adalah hijauan kering yang diawetkan
Silase adalah hijauan yang diawetkan dengan cara fermentasi.... ensilage ... Silo.
Konsentrat adalah makanan yang berasal dari biji-bijian/hasil samping olahan.
Herbalogi adalah ilmu yang mempelajari tentang rumput-rumputan
Herbivora adalah hewan pemakan tumbuh-tumbuhan.
Ternak Ruminansia (salah satunya domba) adalah ternak yang mempunyai alat pencernaan 4
bagian, yaitu Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.
Carryng Capasity adalah daya kemampuan lahan rumput dibandingkan dengan populasi ternak
yang ada.
Bahan pakan untuk domba pada umumnya digolongkan dalam 4 golongan sbb :
a. golongan rumput (Gramineae) ;
- rumput Gajah - rumput Raja (Kingg grass)
- rumput Setaria - rumput Meksiko
- rumput Benggala - rumput alam
- rumput Brachiaria
Kemampuan makan sukarela ternak domba dipengaruhi oleh keadaan makanan yang
dikonsumsi, umur dan berat ternak itu sendiri. Maka carryng capacity dapat diukur dengan
Unit Ternak atau Satuan Ternak. Setiap 1 unit ternak rata-rata mengkonsumsi bahan kering
rumput 13 kg setiap hari. Sebagai pedoman standar Unit / Satuan Ternak adalah sbb :
Domba pasca sapih ........................................... 0,075 UT
Domba muda .................................................... 0,100 UT
Domba induk dewasa ( Ewe ; baca YU) ......... 0,150 UT
Domba jantan dewasa (RAM) .......................... 0,200 UT
Domba induk bunting/laktasi .......................... 0,150 UT
Penyusunan Ransum :
Menyusun ransum bukanlah pekerjaan pasti, akan tetapi merupakan pekerjaan
mencoba-coba. Tidak ada pola tertentu dalam penyusunan ransum. Sebagai patokan dalam
penyusunan ransum dapat diambil beberapa methode, diantaranya :
1. Methode coba-coba (eksperimental/ trial and error)
2. methode segi empat (square method)
3. methode linier programing
4. methode benat
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 54
5. bentuk persamaan
7. Pustaka yang perlu dibaca :
Latihan Soal :
1. Diketahui ;
- BB ternak domba 20 kg
- Status sedang tumbuh
- Kebutuhan ternak dengan BB tersebut, yaitu ;
# BK = 1 kg (1000 gram)
# PK = 16 %
# Ca = 0,5 %
# P = 0,3 %
- Bahan yang tersedia ;
# R. Gajah : - BK = 21 %
- PK = 10,5 %
- Ca = 0,5 %
- P = 0,3 %
# D. Gliricidia : - BK = 25 %
- PK = 24,3 %
- Ca = 0,6 %
- P = 0,2 %
Susunanlah ransum untuk ternak dan gunakan methode segi empat !.
2. Diketahui ;
- BB ternak domba 30 kg
- Status penggemukan
- Kebutuhan ternak dengan BB tersebut, yaitu ;
# BK = 1.300 gram (4,3 %)
# PK = 11 % (143 gr)
# TDN = 64 % (832 gr)
# Ca = 0,37 % (4,81 gr)
# P = 0,32 % (4,16 gr)
- Bahan yang tersedia ; Rumput gajah, Tepung jagung dan Dedak padi. ;
Susunlah ransum tersebut dengan methode segi empat, bila kebutuhan ternak dari
keseluruhan BK adalah 60 % !
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 55
3. susunlah ransum 100 kg, dengan kandungan protein 15 % yang terdiri dari jagung,
kacang kedelai, lunteh, tepung ikan, bungkil kelapa dan mineral 1 %. Dengan methode segi
empat.
Perbandingan berat antara bahan tersebut adalah jagung : lunteh = 3 : 1, dan
Perbandingan Tepung ikan : bungkil kelapa : kecang kedelai = 1:1:8
Kandungan Protein bahan makanan tersebut sbb :
Jagung kandungan proteinnya 9,1 %
Lunteh 13,6 %
Tepung ikan 61,8 %
Bungkil kelapa 20,5 %, dan
Bungkil kedelai 44,8 %
4. seorang peternak akan membuat ransum, bahan yang tersedia adalah bungkil kelapa
dengan kandungan protein 18 % dan dedak kandungan proteinnya 10 %, sedangkan protein
yang dibutuhkan 15 %.
Jika peternak tersebut ingin membuat 50 kg ransum campuran maka ;
Dedak yang dibutuhkan adalah ................. kg, dan
Bungkil kelapa yang dibutuhkan adalah ............. kg.
Bila seekor ternak domba diberi makanan 100 gram / hari, dari 10 ekor ternak domba yang
dipelihara, maka yang dibutuhkan untuk setiap minggunya adalah ;
Dedak ................. kg, dan
Bungkil kelapa .............. kg.
5. seorang peternak menyediakan rumput sebanyak 675 kg setiap hari untuk 190 ekor
domba yang rata-rata BB adalah 35 kg. Tentukan prosentase pemberian rumput setiap
harinya untuk setiap ekor domba dibandingkan terhadap BB nya !.
6. diketahui sebuah lahan seluas 2 ha yang ditanami rumput gajah (Penisetum
purpureum). Produksi hijauan rumput segar 250 ton/ha/tahun dan bahan kering rumput
gajah 28 %. Selain itu diketahui bahwa lahan tersebut berada pada tipe iklim jatuhnya
hujan 80 %
ditanyakan :
a. berapa lamanya bulan basah dan bulan kering dilokasi lahan tersebut ?
b. berapa produksi rumput gajah selama bulan basah dan keringnya ?
c. berapa produksi pemotongan setiap hari pada bulan basah dan keringnya ?
d. berapa Unit ternak carryng capasity selama bulan basah dan bulan kering ?
e. berapa ekor ternak domba muda digemukan dapat memperoleh kecukupan
makanan rumput selama bulan basah dan bulan kering dilokasi lahan tersebut ?
7. Susunlah ransum dengan metoda persamaan
Diketahui bobot badan ternak 250 kg, dengan status laju pertumbuhan harian 0,7 kg
Kebutuhan nutrisi ternak tersebut di Tabel kebutuhan nutrisi sebagai berikut :
a. B K = 5,8 kg
b. Hijauan = (55-65) %
c. P K = 0,62 kg
d. M E = 14,4 M.Cal
e. Ca = 18 gram (0,018 kg)
f. Posfor = 16 gram (0,016 kg)
Bahan pakan yang digunakan :
Bahan pakan BK (%) PK (%) ME (Mcal/kg) Ca (%) P (%)
- Rumput lapang 24,4 8,20 1,8 0,366 0,230
- Dedak Padi Halus 87,7 13,0 2,35 0,0856 1,39
- Tetes 82,4 3,94 3,47 0,882 0,141
8. Coba hitung bila siswa akan memulai beternak domba dengan perkiraanmu, akan
memelihara ternak domba sebanyak 50 ekor, berapa kira-kira lahan rumput yang harus
disediakan.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 56
9. Seandainya siswa SPP-SNAKMA Cikole akan memulai beternak domba, sedangkan areal
yang ada untuk penanaman rumput tersedia 2 ha, berapa kira-kira ternak domba yang harus
dibeli.
10. Untuk mengetahui zat gizi hijauan makanan ternak yang paling mudah dengan cara :
a. Dianalisa dengan menggunakan alat
b. Menghitung kandungan zat nutrisi yang ada pada bahan tersebut
c. Melihat daftar tabel yang sudah ada
d. Menanyakan pada ahli nutrisi
11. Domba dapat mengkonsumsi …. % dari berat badannya berupa bahan kering tiap hari.
a. 1 – 2 b. 2 – 3 c. 5 – 7 d. 9 – 11
Penugasan :
1. Buatlah tabel komposisi bahan makanan ternak domba (Susunan Zat-zat Makanan)
berdasarkan bahan kering yang berupa ; BK, PK, SK, Lemak, BETN, Ca dan Pospor !.
contoh tabel sbb ;
BK PK S.K Lemak Ca P
No Nama Bahan
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
Hijauan ;
1. Rumput Gajah 18,98 10,19 34,15 1,64 0,5 0,3
2 Rumput lapangan 35,41 6,69 34,19 1,78 0,4 0,1
Dst Dst Dst Dst Dst Dst Dst Dst
Penguat ;
1. Tepung jagung 87,27 9,91 ...... ...... ........ ......
dst dst dst dst
2. Buatlah tabel kebutuhan ternak domba berdasarkan status ternak ( makanan pokok
hidup, produksi, laktasi dan reproduksi). Contoh tabel sbb ;
Berat badan BK PK ME Ca P
Status
(Kg) (Kg) (%) (%) (%) (%)
27 1,08 0,136 .... ..... ....
36 Pokok hidup 1,26 0,127
45 (Betina) 1,35 0,118
54 1,35 0,109
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 57
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 58
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 59
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 60
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 61
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 62
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 63
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 64
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 15/PS.03/PD.UTPTK/SM.04/2008
enggemukan pada hakekatnya hampir sama dengan mempercepat pertumbuhan, sehingga kalau
ternak tersebut pertumbuhannya sudah maksimal maka akan sulit digemukan. pertumbuhan
domba selalu berubah-ubah seiring dengan perubahan waktu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan domba diantaranya adalah bangsa domba, tipe, umur, jenis
kelamin, genetika/keturunan, awal penggemukan, bobot badan awal, mutu pakan, faktor
lingkungan, dan tujuan penggemukan. Untuk program penggemukan pilih ternak domba yang ;
a. Kerangkanya besar dan luas, tetapi badannya kurus. Sehingga akan memberi
kemungkinan jumlah daging / karkas yang diproduksi lebih banyak
b. Masih muda dan umurnya seragam
c. Badannya sehat supaya dapat mengkonversikan pakan menjadi daging.
d. Pilih Bobot badan dan jenis kelamin yang sama atau seragam
Tujuan penggemukan yaitu untuk menghasilkan jumlah dan kualitas daging yang baik
sebagaimana dikehendaki oleh konsumen.
Cara penggemukan dan lama penggemukan pada ternak domba tidak selalu sama. Pada
dasarnya cara penggemukan ada 3 (tiga) cara yaitu ;
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 65
2). Dry lot Fattening.
Dry lot fattening merupakan cara penggemukan yang dilakukan dengan jalan cara
dikandangkan (Intensif) dengan makanan utamanya yaitu makanan penguat berupa biji-
bijian, seperti jagung, kacang-kacangan (leguminosa). Cara ini sangat sulit dilaksanakan
sebab biaya makanan penggemukan relatif mahal, meskipun cara ini bila berhasil akan
memiliki nilai karkas yang baik dan berkualitas tinggi. Pertambahan berat badan per ekor
bisa mencapai 200 gram perhari atau 1,4 kg per minggu. Kalau berat badan domba
sebelum digemukan seberat 26 – 31 kg, maka dalam 8 – 10 minggu penggemukan, ternak
domba akan mencapai berat sekitar 30 – 40 kg.
Domba yang digemukan dengan cara ini, adalah domba jantan pasca sapih berusia 3-6
bulan dengan lama penggemukan sekitar 3 – 5 bulan.
Sebelum program penggemukan lakukan pemberian obat cacing dan lakukan pula
program pengebirian/kastrasi. Bila padang pengembalaan atau pada saat musim kering,
tambahkan pula konsentrat sebanyak 2 persen dari berat badannya. Untuk penggemukan
dengan ternak yang dikandangkan perlu diberikan pula air minum yang cukup.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 67
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 68
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 69
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 70
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 16 /PS.03/PD.UTPTK/SM.04/2008
1. Diketahui bahwa program peremajaan hanya 78,2 % dari ternak Replacement Stock (RS)
yang dijadikan bibit, sedangkan sisanya diafkir. Bila sebuah perusahaan memelihara RS
sebesar 89 % dari bibit yang tersedia, sedangkan RS yang dapat dijadikan bibit sebanyak
430 ekor, maka tentukan banyak bibit yang tersedia mula-mula diperusahaan tersebut !
2. Diketahui bahwa program peremajaan hanya 75 % dari ternak Replacement Stock (RS) yang
dijadikan bibit, sedangkan sisanya diafkir. Bila SPP-SNAKMA Cikole memelihara RS
sebesar 25 % dari bibit yang tersedia, sedangkan RS yang dapat dijadikan bibit sebanyak
120 ekor, maka tentukan banyak bibit yang tersedia mula-mula di SPP-SNAKMA
tersebut !
3. Diketahui bahwa kemungkinan seekor anak domba betina terpilih menjadi calon bibit adalah
72,5 %, sedangkan kemungkinan seekor calon bibit untuk terpilih menjadi bibit adalah 82,5
%. Tentukanlah banyak anak domba betina yang harus dipersiapkan untuk meremajakan
168 ekor ternak domba tua yang akan diafkir !
4. Seorang siswa SNAKMA Cikole selalu mempersiapkan 9 ekor domba muda sebagai calon
bibit cadangan (RS) untuk setiap 30 ekor bibit induk yang digunakan. Jika hasil seleksi
selanjutnya menunjukan bahwa hanya 80 % domba muda RS yang dapat dijadikan bibit,
sedangkan siswa SNAKMA tersebut memiliki 180 ekor induk (bibit), maka berapa ekorkah
domba muda RS yang dapat dijadikan bibit !
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 71
5. Sebuah perusahaan memelihara anak domba sebanyak 500 ekor. Pada masa pemeliharaan
angka mortalitas mencapai 4 %. Bila jumlah keseluruhan ternak tersebut akan dijadikan
RS sebanyak 11 % dan diketahui bahwa untuk bibit diambil 75 % dar RS. Maka berapa
jumlah RS tersebut dan berapa yang dijadikan bibit !
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 72
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 17/PS.03/PD.UTPTK/SM.04/2008
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 73
1. Program Diklat : Usaha Teknologi Produksi Ternak Kecil
2. Kegiatan Pembelajaran : Analisa Usaha Ternak Domba
3. Satuan Pembelajaran : Manajement usaha tani
4. Tujuan Pemb. Khusus : Setelah mengikuti pelajaran, diharapkan siswa SNAKMA
kelas II (dua), semester genap dapat dan akan terampil :
a. Menganalisa usaha Ternak domba
5. Bahan dan Alat :
a. Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya investasi yang besarnya tidak pernah berubah meskipun
perolehan hasil produksinya berubah. Contoh baiay tetap yaitu sewa tanah, bangunan
kandang, dan peralatan.
Pendapatan usaha ialah seluruh pendapatan yang diperoleh dalam suatu usaha.
Pendapatan dapat berupa pendapatan utama, seperti hasil penggemukan domba dan pendapatan
berupa hasil ikutan (by product), misal pupuk kandang.
Untuk mengetahui gambaran modal yang harus disiapkan dan keuntungan yang
didapatkan, maka dibawah ini contoh analisa usaha didasarkan pada asumsi berikut :
a. skala usaha untuk 100 ekor domba selama satu periode penggemukan yang berlangsung
selama 4 bulan. Berat rata-rata awal penggemukan 20 kg per ekor dengan harga berat
hidup Rp. 18.000 / kg. Angka mortalitas maksimum 4 %, selama 4 bulan penggemukan
dihasilkan domba siap jual dengan BB 40 kg/ekor dengan harga jual hidup Rp 17.500,-
b. luas kandang 1,5 M persegi, sehingga untuk penggemukan 100 ekor domba dibutuhkan
kandang panggung seluas 150 M2 persegi, dengan nilai investasi Rp. 50.000.000.- dan masa
pakai 10 tahun. Nilai penyusutan kandang dihitung dari hasil pembagian nilai investasi
kandang dengan jumlah panen selama masa pemakaian kandang, yaitu Rp. 50.000.000 : (3
x 10) = Rp. 1.666.600,
c. untuk bangunan kandang memerlukan luas lahan/tanah seluas 600 M2.
d. Harga berlaku pada bulan Oktober 2008.
A. BIAYA
1). Biaya Tetap ;
a. Sewa tanah 600 m2 Rp. 500.000
b. Penyusutan kandang Rp. 1.666.600
c. Peralatan (ember, sikat, dll) Rp. 400.000
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 74
Total biaya tetap Rp. 2.566.000
Total pendapatan :
Penjualan domba + Penjualan kotoran
= Rp. 67.200.000 + Rp. 900.000
= Rp. 68.100.000
2). Keuntungan :
Keuntungan = Total pendapatan – Total biaya produksi
= Rp. 68.100.000 – Rp. 68.720.829
= Rp. 5.139.171.
B. KELAYAKAN USAHA
a). Break Even Point (BEP atau titik impas)
BEP harga produk = Total biaya : total produksi
= Rp. 68.720.829 : 100
= Rp. 687.208,68
Titik impas tercapai jika domba penggemukan dijual dengan harga Rp. 687.208/ekor
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 75
B/C ratio = Keuntungan / Total biaya produksi
= Rp. 5.139.171 / Rp. 68.720.829
= Rp. 0,07 (dibulatkan 0,1)
Hal ini berarti setiap pengeluaran sebesar Rp. 1.000 akan menghasilkan keuntungan
sebesar Rp. 100.
Latihan ;
- Seorang peternak domba memiliki 75 ekor, dengan harga per kg bobot hidup Rp.
18.000. domba tersebut akan digemukan selama 4 bulan. Pada awal pemeliharaan berat
rata-rata 20 kg. Dengan pemberian makanan yang baik ditambah pemberian konsentrat,
maka PBB perhari rata-rata 0,125 kg/ekor.
Untuk memasarkan hasilnya, peternak tersebut dapat memilih 2 alternatif, sbb :
1. Dijual melalui pedagang perantara didaerah
2. Dibawa sendiri ke Rumah Potong Hewan (RPH).
Dengan ketentuan sbb :
- Harga jual keperantara di daerah Rp. 18.000 / kg BH
- Harga jual di RPH Rp. 19.000 / kg BH
- Transport ke RPH Rp. 3.000 / ekor .-
- Biaya lain-lain ke RPH Rp. 1.250 / ekor.-
1. Hitung selisih yang diterima peternak antara penjualan melalui pedagang dengan di
RPH !
2. Hitung harga domba sebelum digemukan !
Latihan 3 ;
Seorang peternak pada awal tahun memelihara 10 ekor domba garut, yang terdiri dari :
6 ekor induk dengan harga @ Rp. 750.000.-
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 76
2 ekor dara dengan harga @ Rp. 400.000.-
2 ekor anak dengan harga @ Rp. 300.000.-
- Dalam tahun tersebut melahirkan 10 ekor terdiri dari 6 ekor jantan dan 4 ekor betina.
- Dalam tahun itu pula peternak menjual 5 ekor jantan @ Rp. 300.000.- dan penjualan pupuk
kandang Rp. 70.000.-
- Pada akhir tahun peternak masih memiliki ;
- 8 ekor induk @ Rp. 800.000.-
- 2 ekor dara @ Rp. 400.000.-
- 3 ekor anak @ Rp. 300.000.-
Latihan 4 ;
Mang Udin RT mempunyai rencana untuk mengadakan program penggemukan ternak domba
Garut jantan sebanyak 40 ekor dengan umur rata-rata 8 bulan, dan berat badan rata-rata 13
kg/ekor. Mang Udin RT tersebut akan memulai usahanya pada tanggal 22 Maret 2008,
dengan data-data yang ia ketahui sbb :
a. Pembelian domba jantan @ Rp. 18.000 / kg BH
b. Pembuatan kandang Rp. 10.000.000
c. Pembelian konsentrat @ Rp. 800 / kg
d. Pembelian rumput @ Rp. 100 / kg
e. Obat-obatan @ Rp. 5.000 / ekor
f. Upah sendiri / tenaga kerja tidak dihitung.
g. Harga jual @ Rp. 19.000 / kg BH
h. Lama penggemukan 180 hari ( 6 bulan)
i. Kenaikan berat badan perhari rata-rata 0,13 kg
j. Pemberian konsentrat rata-rata 0,26 kg/hari
k. Pemberian rumput rata-rata 3 kg/hari
Hitung analisa usaha penggemukan tersebut ! untung ataukah rugi, sebutkan alasannya !
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 77
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 78
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 79
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 80
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 18/PS.03/PD.UTPTK/SM.04/2008
S anitasi adalah suatu usaha dalam peternakan untuk mencegah bibit-biti penyakit atau
bisa dikatakan sanitasi adalah ditujukan agar domba yang diternakan selalu dalam
keadaan sehat, sehingga dapat diharapkan memberikan produksi yang maksimal.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 81
c. Usaha pengawasan terhadap manusia yang mungkin atau selalu berhubungan dengan
ternaknya, meliputi ;
- Tidak dibenarkan orang-orang yang bukan karyawan bagian kandang bebas keluar masuk
komplek perkandangan.
- Tamu-tamu yang akan diijinkan masuk ke kandang domba perlu didesinfektan
sepatu/pakaian sebelum masuk, bahkan pada perusahaan peternakan domba yang ketat
pengawasan kesehatannya, baik karyawan maupun pengunjung yang akan masuk
komplek perkandangan diharuskan bertukar pakaian yang telah disediakan.
- Pengontrolan kesehatan bagi orang-orang yang bekerja pada perusahaan peternakan
domba. Karyawan yang menderita penyakit menular tidak dibenarkan bekerja dulu
sampai benar-benar dinyatakan sehat oleh dokter.
Latihan :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan dengan singkat pengertian dari Sanitasi ?
2. Sebutkan 3 faktor Cara-cara sanitasi pada ternak domba ?
3. Bagaimana tindakan kita untuk menjaga agar ternak domba selalu sehat ?
4. Bagaimana tindakan peternak domba untuk menjaga pengawasan terhadap manusia yang
mungkin berhubungan dengan ternaknya !
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 82
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 19/PS.03/PD.UTPTK/SM.04/2008
S akit adalah suatu penyimpangan dari keadaan normal tubuh. Penyimpangan ini dapat
terjadi pada organ tubuh ataupun fungsinya. Gangguan fungsi tubuh dapat diketahui
pada tanda-tanda fisis si penderita (pasien) dengan menggunakan alat indra secara
langsung atau dengan menggunakan alat-alat bantu. Tanda-tanda ini biasa disebut dengan
gejala sakit atau sympton.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 84
7. Pustaka yang perlu dibaca :
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 85
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 86
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 87