Professional Documents
Culture Documents
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
: Tn. AG
Umur
: 27 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Suku Bangsa
: Betawi
Warga Negara
: Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir
: SMK
Pekerjaan
: -
Status Perkawinan
: Belum menikah
Alamat
: Petamburan, Jakarta
Tanggal masuk RS
Riwayat pengobatan
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
A. Keluhan utama
Pasien datang ke RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong diantar oleh
ayah, ibu, dan tante dengan kondisi pasien pengguna napza, mengalami
gangguan tidur, mendengar bisikan, terkadang emosi, dan berbicara sendiri.
B. Riwayat penyakit sekarang
Autoanamnesa :
Pasien menceritakan, mulai mengenal napza sejak SMP kelas 2, dan
terpengaruh oleh teman-teman sekolah serta teman-teman di lingkungan rumah.
Pasien menggunakan ganja dengan cara di linting dan dibuat rokok. Pasien
mengaku menggunakan ganja hanya karena penasaran. Sehari-hari pasien
mengkonsumsi ganja sebanyak 5 linting. Efek yang dihasilkan oleh ganja,
pasien jadi mudah tidur dan mata merah. Pasien mengaku menggunakan ganja
terakhir sekitar 2 minggu lalu, sebanyak 1 linting. Ayah pasien juga pernah
mengkonsumsi ganja, dan sudah berhenti saat adik pasien lahir, sekitar 18 tahun
yang lalu. Saat SMP pasien mengaku pernah mengkonsumsi pil koplo/ pil BK/
pil anjing, yang diberikan oleh temannya sebanyak satu kali dan tidak pernah
berlanjut karena pasien tidak menemukan ada yang menjual pil ini lagi,
perilakunya berubah menjadi mudah marah, lebih berani,
setelah minum pil ini, pasien baru sadar sekitar 3 hari setelah konsumsi pil
tersebut. Saat SMP pasien juga mengaku mulai mengkonsumsi alkohol. Pertama
kali pasien mencoba alkohol yaitu Topi Miring, ia mencobanya bersama temanteman sekolahnya. Pasien mengkonsumsi alkohol setengah botol hampir setiap
hari. Pasien mengkonsumsi minuman ginseng sehari sebanyak setengah botol.
Pasien juga terkadang minum Anker sebanyak 2 kaleng per hari. Pasien
mengaku terakhir mengkonsumsi alkohol 2 bulan lalu. Efek yang dirasakan dari
alkohol pasien merasa tidak bisa diam, untuk menghilangkan efek alkohol
pasien mengkonsumsi ganja. Pasien juga mengaku sudah merokok sejak SMP
sampai sekarang, biasanya pasien merokok satu bungkus rokok per-hari.
Selain itu pasien juga mulai mengkonsumsi sabu-sabu sejak SMK kelas
1 sampai sekarang, cara menggunakannya dihisap lewat mulut dengan
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kejiwaan RSK Darmagraha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 13 April 16 Mei 2015
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
menggunakan botol air mineral yang diberi sedotan atau dengan menggunakan
bekas pipet tetes telinga yang diberi lubang. Pasien biasanya membeli satu paket
sabu 200 ribu dengan cara patungan dengan temannya 50.000 per orang. Tetapi
terkadang pasien juga membeli dengan uangnya sendiri. Efek yang ditimbulkan
dari penggunaan sabu, pasien merasa percaya diri dan hiperaktif, tetapi sesudah
efeknya hilang pasien langsung lemas. Pasien mengaku terakhir menggunakan
sabu 1 minggu sebelum masuk RSK Dharma Graha, sabu tersebut dibeli
bersama temannya seharga 200 ribu. Pada saat SMK, pasien mengaku sering
tawuran dengan sekolah lain.
Pada tahun 2008, pasien dan temannya tertangkap tangan membeli ganja
dengan barang bukti sebanyak 3 paket ganja, satu paket seharga 25.000. Satu
paket tersebut dapat dibuat menjadi 7 linting ganja. Setelah itu pasien masuk
penjara selama 1 tahun 6 bulan.
Setelah 1 bulan keluar dari penjara, pasien mengaku menggunakan sabu
dan ganja lagi. Pada tahun 2010 pasien mengaku menggunakan obat Xanax
selama 1 bulan dan diminum 1 hari sekali, yang diberikan oleh temannya.
Pasien merasa wajahnya kendor, tidak bisa beraktivitas dan menjadi lebih
pemalas. Pasien berhenti menggunakan Xanax karena efek yang ditimbulkan
adalah pasien merasa perasaannya menjadi tidak enak dan selalu merasa
bersalah. Pasien mengaku tidak pernah membeli sendiri, selalu diberikan oleh
teman.
Pada tahun 2013 atau 2014 pasien mengaku menggunakan Tramadol,
sekali minum biasanya 2 butir, paling banyak pasien pernah minum 10 butir
dalam sehari. Efeknya setelah minum tramadol adalah rasa gatal di badan.
Pasien membeli Tramadol di toko kosmetik. Pasien terakhir menggunakannya
sekitar 6 bulan lalu.
konsumsi Dumolid atau Dum, pasien konsumsi Dumolid jika tidak ada sabusabu, pasien konsumsi 1-2 butir setiap harinya, efeknya pasien menjadi percaya
diri. Jika tidak mendapatkan Dumolid, pasien mengkonsumsi Valium sebagai
pengganti Dumolid. Pasien pernah mencoba berhenti menggunakan narkoba,
tetapi paling lama hanya bertahan 1 bulan.
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kejiwaan RSK Darmagraha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 13 April 16 Mei 2015
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Pasien mengaku beberapa kali menjual barang-barangnya. Pasien pernah
menjual handphone-nya lebih dari sepuluh kali untuk membeli narkoba. Setiap
handphone yang dijual laku 200-300 ribu. Pertama kali menjual handphone saat
pasien duduk di bangku SMA. Pasien mengaku terakhir menjual handphone
sekitar 2 bulan lalu. Enam bulan yang lalu pasien juga mengaku menjual motor
miliknya seharga 9 juta rupiah dan hasilnya juga diberikan kepada orang tuanya.
Pasien mengaku, 1 atau 2 bulan lalu menjual Playstation 2 milik adiknya
dengan harga 500 ribu, pasien mengaku hanya adu mulut dengan adiknya
setelah adiknya tau jika barang miliknya dijual oleh pasien. Pasien beberapa kali
berpindah tempat bekerja karena pasien mengaku mudah bosan, tidak nyaman,
dan jika sudah mendapatkan ilmu ditempat kerjanya pasien akan meninggalkan
tempat tersebut. Pasien mengaku, sejak kecil ia adalah orang yang cuek dan jika
tidak suka dilarang karena jika dilarang ia akan semakin keras dan membantah.
Pasien menceritakan bahwa pasien merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara. Hubungan dengan keluarganya baik, tidak pernah ada masalah yang
berarti. Sejak kecil ia tinggal bersama keluarga besarnya (ayah, ibu, kakek,
nenek, tante, dan adik-adik) di rumah kakeknya. Sejak kakeknya meninggal
dunia pada tahun 2009, ayah, ibu, dan adik pasien tinggal dirumah yang telah
dibuatkan oleh kakeknya, sedangkan pasien memilih tinggal bersama neneknya,
tetapi setelah beberapa tahun pasien kembali lagi tinggal bersama kedua orang
tuanya dengan alasan lebih enak tinggal bersama orang tua. Adiknya pasien
yang pertama berusia 22 tahun, berkuliah di Mercu Buana, tetapi sekarang
sudah menganggur dirumah, menurut pasien adiknya sedang cuti kuliah dengan
alasan yang tidak jelas, adiknya juga merupakan seorang pecandu narkoba.
Adiknya yang kedua berusia 18 tahun, dan baru lulus dari SMK. Sedangkan
adiknya yang terakhir berusia 5 tahun baru masuk di PAUD. Ayah dan Ibu
pasien berjualan air mineral dan memiliki sebuah penginapan di daerah
Petamburan, hasil dari peninggalan almarhum kakeknya. Pasien bercita-cita
untuk meneruskan usaha orang tuanya setelah keluar dari RS Dharma Graha.
Pasien bercerita bahwa ia tidak pernah dilarang oleh orang tuanya, paling hanya
dinasihati saja untuk berhenti menggunakan narkoba.
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kejiwaan RSK Darmagraha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 13 April 16 Mei 2015
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Pasien mengatakan bahwa, ia mendengar suara bisikan seorang laki-laki
sejak 1 minggu
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
C. Riwayat penyakit sebelumnya
1. Riwayat Penyakit Psikiatri
Alloanamnesa :
Menurut keterangan Ibu pasien, pasien pemakai narkoba, mengalami
gangguan tidur, mendengar bisikan, terkadang emosi, dan berbicara sendiri.
2. Kondisi medis umum
Menurut auto dan alloanamnesa, dan menurut status medis RS Khusus Jiwa
Dharma Graha, pasien tidak pernah mengalami riwayat kondisi medis
umum.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif ( NAPZA )
a) Ganja SMP sekarang, sehari sekitar 5 linting, penggunaan setiap
hari
b) Pil BK SMP, hanya minum 1 kali 1 butir
c) Alkohol SMP sekarang, sehari setengah botol ginseng atau 2
kaleng beer
d) Sabu-sabu SMK sekarang, penggunaan dihisap sehari 1 paket 200
ribu
e) Xanax Tahun 2010 penggunaan 1 bulan, diminum sehari 1 butir
f) Tramadol Tahun 2013, penggunaan 1 tahun sekali minum 2 pil,
sehari bisa sampai 10 butir
g) Dumolid Tahun 2013-2014, diminum sehari 1-2 butir
h) Valium Tahun 2013-2014, diminum 1 butir sehari jika tidak ada
dumolid
i) Rokok SMP sekarang, sehari satu bungkus rokok, penggunaan
setiap hari
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kejiwaan RSK Darmagraha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 13 April 16 Mei 2015
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
TK
SD
SMP
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
b. Riwayat Pekerjaan
2006
alasan bosan.
2006
2009
2010
2012
2013
2014
perpanjangan kontrak
2014
2015
2015
dari pegawai lain bahwa gaji dan jam kerja tidak sesuai.
c. Riwayat Psikoseksual/perkawinan
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Pasien belum menikah, dan pernah tiga kali berpacaran dan memiliki riwayat
hubungan seksual dengan temannya
d. Riwayat Keagamaan
Pasien memeluk agama Islam sejak lahir. Sejak kecil jarang melakukan puasa,
ngaji, atau shalat 5 waktu. Tetapi saat di RSK Dharma Graha pasien rajin shalat
5 waktu
e. Riwayat aktivitas sosial
Di rumah sakit, pasien bersedia mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan.
Pasien dapat bersosialisasi dengan baik dengan pasien-pasien lain di rumah
sakit.
f. Riwayat kehidupan sosial ekonomi sekarang
Sosioekonomi cukup.
g. Riwayat keluarga
= Laki- Laki
= Perempuan
= Pasien
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Pasien merasa bahwa ia tidak sakit dan pasien berada di RS Dharma Graha
hanya untuk pedoman hidupnya di luar dan supaya anak-anaknya kelak tidak
mencoba narkoba. Menurutnya narkoba itu tidak akan ada habisnya jika terus
diikuti.
j. Mimpi, khayalan, dan nilai-nilai hidup.
Pasien bermimpi untuk meneruskan usaha penginapan dan toko orang tuanya.
Pasien menganggap narkoba tidak baik dan tidak akan ada habisnya jika terus
diikuti.
k. Persepsi keluarga terhadap pasien
Keluarga berharap agar pasien dapat segera sembuh dan kembali berkumpul
bersama keluarga.
l. Riwayat perlanggaran hukum
Pada tahun 2008 pasien dan seorang temannya tertangkap tangan membeli 3
paket ganja. Setelah itu pasien masuk penjara selama 1 tahun 6 bulan.
IV. STATUS MENTALIS
A. Gambaran Umum
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 26 tahun, dengan penampilan yang sesuai
dengan usianya, perawakan sedang dengan tinggi badan 169 cm dan berat
59 kg, berkulit sawo matang, rambut pendek, berwarna hitam, memiliki
jambang yang cukup banyak, sering menggunakan topi. Pasien terlihat
selalu pilek dan hidungnya tampak ke merahan. Cara berpakaian sederhana,
menggunakan kaos tangan pendek dan celana pendek. Perawatan diri cukup
baik.
2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
10
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Selama wawancara, terdapat kontak mata antara pasien dan pemeriksa.
Pasien bersikap sopan dan duduk tenang. Aktivitas motorik dalam batas
normal, tidak terdapat perlambatan psikomotor dan aktivitas tanpa tujuan.
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif, tidak menunjukkan sikap curiga terhadap
pemeriksa.
B. Mood dan Afek (alam perasaan-emosi)
1. Mood
: eutimik
2. Afek
: luas
3. Keserasian
: serasi
C. Bicara
Pembicaraan spontan, mampu menjawab pertanyaan, artikulasi jelas, lancar.
Kecepatan bicara cukup, intonasi tidak monoton, volume suara tidak terlalu
keras, komunikasi non verbal sedikit. Isi pembicaraan dapat dimengerti oleh
pemeriksa.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi auditorik :
Pasien mengaku mendengar suara bisikan seorang laki-laki, sejak 1
minggu sebelum masuk ke RSK Dharma Graha, pasien tidak bisa
mendeskripsikan apa yang dibicarakan oleh suara bisikan tersebut. Pasien
mengaku mendengar suara bisikan saat pasien tidak menggunakan
narkoba. Pada saat menggunakan narkoba, pasien tidak lagi mendengar
suara tersebut.
2. Halusinasi visual tidak ada
3. Ilusi tidak ada
4. Derealisasi tidak ada
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kejiwaan RSK Darmagraha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 13 April 16 Mei 2015
11
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
5. Depersonalisasi tidak ada
E. Pikiran
1. Proses pikir
Produktivitas
: Cukup
Kontinuitas pikiran
: Cukup
Hendaya bahasa
: Tidak ada
2. Isi Pikir
Waham kebesaran
: Tidak ada
Waham bizzare
: Tidak ada
Erotomania
: Tidak ada
: Tidak ada
Gagasan membunuh
: Tidak ada
Fobia
: Tidak ada
: Tidak ada
Kemiskinan isi
: Tidak ada
Ideas of reference
: Tidak ada
3. Bentuk Pikir
Asosiasi longgar
: Tidak ada
Ekolalia
: Tidak ada
Flight of ideas
: Tidak ada
Inkoherensi
: Tidak ada
Verbigerasi
: Tidak ada
Perseverasi
: Tidak ada
12
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Compos mentis, kesiagaan cukup baik. Pasien dapat memusatkan,
mengalihkan, dan mempertahankan perhatian dengan cukup baik.
ii. Fungsi kognitif
1. Orientasi
a. Waktu : baik, pasien mengetahui waktu saat wawancara dan
dapat mengetahui tanggal, bulan dan tahun saat wawancara
berlangsung.
b. Tempat : baik, pasien mengetahui bahwa dirinya sekarang
berada di RSKJ Dharma Graha.
c. Orang : baik, pasien mengetahui dan mengenal dokter yang
memeriksanya dan nama teman-teman sekamar dan saat
bermain.
2. Daya ingat
a. Daya ingat jangka panjang :
13
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Baik, pasien dapat menggambar jam (10.20) serta dapat
memperlihatkan arah jarum detik, menit dan jam dengan baik.
6. Pikiran abstrak
Pasien dapat mengartikan peribahasa Air susu dibalas dengan air
tuba yaitu perbuatan baik dibalas dengan perbuatan buruk. Dan
peribahasa Tong kosong nyaring bunyinya yaitu hanya banyak
berbicara tetapi tidak ada isinya.
7. Inteligensi dan kemampuan Informasi
Baik. Pasien bisa menyebutkan nama presiden RI dan Ibukota
negara Indonesia dengan benar.
G. Pengendalian Impuls
Pasien dapat duduk dengan tenang dan berperilaku sopan selama wawancara. Ia
juga tidak melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya maupun orang lain.
H. Daya Nilai dan Tilikan
1.
Daya Nilai
Daya Nilai Realita
2.
Discriminitive insight
: baik
Discriminative judgement
: baik
Kesadaran
: compos mentis
: baik
Tilikan
Insight derajat 2, karena pasien menyadari dirinya sakit dan memerlukan
bantuan namun pada saat yang sama pasien menyangkalnya Saya mau
bersih dari narkoba. Saya disini tidak sakit, saya hanya mencari
pedoman hidup untuk kehidupan nanti setelah berkeluarga.
14
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
I. TARAF DAPAT DIPERCAYA / REABILITAS
Secara umum pasien kurang dapat dipercaya
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Keadaan gizi
: Baik
Tinggi Badan
: 169 cm
Berat Badan
: 59 kg
IMT
: Normal
Suhu
: 36,8C
Pernafasan
: 20 x / menit
Nadi
: 72 x / menit
Tekanan Darah
: 110 / 80 mmHg
B. Pemeriksaan Fisik
Kepala
Jantung
o Inspeksi
:
: pulsasi ictus cordis tidak terlihat
15
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
o Palpasi
o Perkusi
o Auskultasi
Paru-Paru :
o Inspeksi
o Palpasi
o Perkusi
o Auskultasi
Abdomen :
o Inspeksi
o Palpasi
pembesaran
o Perkusi
o Auskultasi
Ekstremitas
Kulit
C. Status Neurologis
: (-)
Peningkatan TIK
: (-)
Nervus cranialis
Pupil
Sensorik
: baik
Motorik
: baik
: baik
Refleks patologis
: -/-
Refleks fisiologis
: +/+
16
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
D. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan urin pada tanggal 27 April 2015 menunjukan pasien:
Methamphetamine
(+)
17
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
dibicarakan oleh suara bisikan tersebut. Pasien mengaku mendengar suara
bisikan saat pasien tidak menggunakan narkoba. Pada saat menggunakan
narkoba, pasien tidak lagi mendengar suara tersebut. Pada pemeriksaan
sensori dan kognitif didapatkan kesadaran dan kesiagaan baik, orientasi baik,
daya ingat baik, konsentrasi dan perhatian baik, kemampuan baca dan tulis
baik, kemampuan visuospasial baik, pikiran abstrak baik, intelegensi dan
kemampuan informasi baik, pasien berada pada insight 2. Secara umum
pasien kurang dapat dipercaya.
VII. DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologis
yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala
yang menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam
pekerjaan dan kehidupan sosial pasien. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa.
anamnesis, wawancara, pemeriksaan fisik dan menurut PPDGJ III, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
AXIS I:
F0. Berdasarkan anamnesa, didapatkan bahwa pasien tidak pernah mengalami
trauma yang menyebabkan kelainan di otak dan pasien juga tidak pernah
menderita sakit yang berhubungan dengan kemunduran fungsi otak. Maka
18
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
disimpulkan bahwa tidak terdapat Gangguan Mental Organik termasuk
Gangguan Mental Simptomatik.
F1. Berdasarkan auto dan allo anamnesa Didapatkan riwayat penggunaan Zat
Psikoaktif yaitu methamphetamin, ganja, alkohol, rokok, xanax, valium,
tramadol, pil BK, dan dumolid.
Berdasarkan penemuan bermakna dari auto dan allo-anamnesis didapatkan
adanya:
-
AKIBAT
KETERGANTUNGAN
PENGGUNAAN
(KINI
ZAT
ABSTINEN,
MULTIPEL,
TETAPI
SINDROM
DALAM
SUATU
19
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Dari hasil auto dan allo anamnesa ditemukan bahwa:
Menurut DSM IV:
a. Terdapat pola tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang terjadi
sejak usia 15 tahun:
-
20
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Berdasarkan autoanamnesa, alloanamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang, keadaan medis umum pasien tidak ditemukan kelainan.
AXIS IV
Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnesa tidak ditemukan stressor terkait
diagnosis dalam hubungan dengan keluarga, teman, sosial masyarakat, pekerjaan, dll.
AXIS V
Penilaian status fungsional menggunakan skala GAF (Global Assessment of
Functioning) dalam satu tahun terakhir didapatkan skor 80-71 (gejala sementara dan
dapat diatasi, disabilitas ringan dalam pekerjaan, sekolah, dll)
: Tidak ada
2. Psikologik
Gangguan persepsi
: halusinasi auditorik
Tilikan
: derajat 2
3.
Pasien cenderung cukup aktif mengikuti kegiatan di RS. Saat ini pasien dari segi
ekonomi tidak mempunyai penghasilan, kehidupan dibiayai oleh ayah dan ibu
pasien. Profil keluarga pasien secara ekonomi cukup mampu.
Axis II
Axis III
21
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Axis IV
Axis V
X. FORMULASI TERAPI
A. PSIKOFARMAKA :
Clozapine 2 x 25mg
B. NON PSIKOFARMAKA
1.
pasien
meminum
obat
secara
teratur
demi
kesembuhannya
Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat
melakukan aktivitas seoptimal mungkin
2.
Terapi Psikososial:
Konseling keluarga: memberikan informasi kepada keluarga pasien
mengenai kondisi penyakit yang diderita pasien dan pentingnya
dukungan dan motivasi kepada pasien, serta pentingnya kesabaran
dan kepatuhan dalam mencapai hasil yang maksimal untuk
pengobatan pasien
Terapi rekreasi: mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rekreasi
dan kesenian yang diadakan setelah terlebih dahulu terapis
memodifikasi kegiatan agar sesuai dengan usia dan kemampuan
pasien.
Contoh : games-games kelompok yang biasa diadakan di pendopo.
3. Terapi perilaku
Mengajak pasien untuk mengembangkan hobinya
Contoh : bermain bola kaki, bermain catur, belajar alat musik.
22
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Meningkatkan partisipasi pasien dalam aktivitas olahraga yang
diadakan (sepak bola, voli, basket).
Pasien diingatkan untuk rajin sholat
C. RENCANA TATALAKSANA LAIN
Anjuran pemeriksaan:
XI. PROGNOSIS
Ad vitam
Ad functionam
makan, mandi dengan baik, walaupun saat ini pasien tidak bekerja namun
setelah keluar dari RSKJ Dharma Graha pasien akan melanjutkan usaha
penginapan keluarga.
23
Johan (406148116)
Ujian Ilmu Kesehatan Jiwa
Ad sanationam
24