You are on page 1of 5

SGD 13

LBM 2
STEP 1
Ronki Basah
: bunyi tambahan yang terdengar tdk kontinu
tdk terputus saat inspirasi. Biasa di bronkus/di alveoli.
Hipervaskularisasi
: adanya vaskularisasi berlebih yang
merupakan wujud kompensasi tubuh pada trauma dan inflamasi.

STEP 2
1.
2.
3.
4.

Bagaimana mekanisme pertahanan pada saluran pernafasan?


Bagaimana mekanisme batuk berdahak?
Apa saja macam macam dahak dan interpretasinya?
Apa hubungan keluhan pasien batuk pilek sebelumnya dengan
penyakit saat ini?
5. Mengapa pd skenario keluhan penderita disertai demam?
6. Mengapa ronki basah hilang saat penderita batuk?
7. Mengapa batuk tdk berkurang meskipun penderita minum obat yang
sudah dibeli?
8. Mengapa didapatkan hipervaskularisasi pada penderita di skenario?
9. Mengapa timbul ronki basah di lobus bawah paru kanan?
10.
Kenapa keluhan disertai lemah dan nyeri otot?
11.
DD dari skenario?
12.
Bagaimana etiologinya?
13.
Bagaimana patofisiologi nya?
14.
Bagaimana penegakan diagnosis dan gambaran klinis?
15.
Bagaimana pemeriksaan penunjang?
16.
Bagaimana penatalaksanaan dari skenario?
17.
Mengapa dokter memberi ketiga obat tersebut?

STEP 3
1. Bagaimana mekanisme pertahanan pada saluran pernafasan?
Pada saluran nafas ada factor pemicu. Pertahanan pertama pada bulu
hidung
Missal ada zat asing ditangkap oleh makrofag (sbg APC) t helper
mengeluarkan IL 2, jika sudah dipresentasikan TH akan aktif, sel B juga
akan teraktivasi juga. Akan berprolifesasi jd sel plasma IgE Diikat
mastosit dan basofil sering terpapar akan menyebabkan ion

kalsium penurunan CAMP terdegranulasi obstruksi saluran nafas


penurunan tekanan kapiler dan permeabilitas pengeluaran mucus
2. Bagaimana mekanisme batuk?
Zat asing rangsangan ke medulla oblongata (n vagus), aferen
inspirasi dalam epiglottis menutup kontraksi otot abdomen
epiglottis terbuka batuk
Mekanisme :
dari bakteri tubuh mengeluarkan IL2 hipotalamus anterior
prostaglandin (kontraksi dan relaksasi otot, peradangan)
meningkat sel print demam nyeri otot lemas
Bakteri makrofag aktivasi sel degranulasi histamine
serotonin SRS A hipervaskularisasi, inflamasi (kerusakan silia),
kerusakan jaringan, hipersekresi mucus (mengendap dan kental)
100 ml
Mucus yang tertimbun keluar sbg sputum
3. Apa saja macam macam dahak dan interpretasinya?
Berdasarkan warna
Kekuningan infeksi
Kehijauan penimbunan nanah (bronkiektasis)
Merah muda dan berbusa edem paru akut
Abu abu dan putih berlendir bronchitis kronis
Sputum berbau busuk abses paru
Hitam kebanyakan karbon (perokok berat)
Ada darahnya TBC
Seperti karat besi pneumonia pneumokokus
Berdasar volume sputum
Banyak sekali = supuratif abses paru
Meningkat sdikit demi sdikit = bronkiektasis
4. Apa hubungan keluhan pasien batuk pilek sebelumnya dengan
penyakit saat ini?
Batuk pilek menyebabkan sekresi mucus berlebih, menyebabkan
penyempitan saluran nafas bronkus menyempit radang bronkus
(bronchitis)
Perubahan bronkus bronkusnya (bronkiektasis)
5. Mengapa pd skenario keluhan penderita disertai demam?

Agen penginfaksi monosit/makrofag sitokin pirogenik (IL 1, TNF,


IL6, IFN) hipotalamus anterior peningkatan PGE2 peningkatan
sel poin teremogulasi vasokontriksi perifer menurunkan
pengeluarkan panas dan meningkatkan metabolisme DEMAM
6. Mengapa ronki basah hilang saat penderita batuk?
Ronki basah udara melewati cairan, ketika batuk reflek untuk
mengeluarkan zat asing dan disertai eksudat ronki turun
7. Mengapa timbul ronki basah di lobus bawah paru kanan?
Ronki basah Akibat mucus hiperekskresi
Scr anatomi, bronkus principalis dextra lebih pendek dari bronkus
principalis sinistra. Dipengaruhi gaya gravitasi
8. Mengapa batuk tdk berkurang meskipun penderita minum obat yang
sudah dibeli?
Tidak memakai resep dokter. Hanya menangani masalah batuk atau
simtomnya saja tidak mengatasi akar dari penyebab batuk yang
banyak tersebut
Dapat menyebabkan resistensi, tidak priksa didokter
9. Mengapa didapatkan hipervaskularisasi pada penderita di skenario?
10.
Kenapa keluhan disertai lemah dan nyeri otot?
Prostaglandin daan kurang O2 karena bronkiolus rusak saluran
menyempit tdk pertukaran o2 dan co2 anaerob asam laktat
nyeri
11.
DD dari skenario?
Bronchitis
Kronik : 3 bulan keluhan lalu menghilang lalu muncul lagi
Akut : hipervaskularisasi, leukosit meningkat 10-14 hari
Bronkiektasis hipersekresi mucus, fungsi ekspektorasi
menurun, dahak berbau busuk, ronki basah di lobus bagian
bawah, suara redup karena ada cairan
Pneumonia peningkatan suhu tubuh, mengakibatkan kejang,
batuk kering
TBC
12.
Bagaimana penegakan diagnosis dan gambaran klinis?
Dari skenario : batuk berdahak kental 2 minggu yg lalu, demam
(infeksi), nyeri otot, riwayat batuk pilek, ronki basah diparu kanan,
hipervaskularisasi
Pemeriksaan:
Anamnesis : sejak kapan keluhan, dahaknya warna, kualitas, riwayat
terdahulu, alergi

Px fisik :
lemah

inspeksi : keadaan umum : sesak nafas (retraksi), lesu,


Perkusi : redup/tidak
Auskultasi : ronki basah

DIAGNOSIS:
Bronchitis
Kronik : 3 bulan keluhan lalu menghilang lalu muncul lagi
Akut : hipervaskularisasi, leukosit meningkat 10-14 hari
13.

Bagaimana etiologinya?
Factor lingkungan
a. Kongenital :
Genetic : kelainan bronkus saat perkembangan fetus
b. Didapat:
Virus : influenza virus, respiratory virus
Bakteri : bordatella
Non infeksi : polusi udara dan rokok
Factor penderita
Usia, JK, kondisi alergi, riwayat penyakit paru yang terdahulu

14.
Bagaimana patofisiologis dari penyakit pada pasien?
Kelainan bronkus hipertrofi peningkatan sel goblet terjadi
pembentukan mukosa terus menerus mukosa menutupi silia
mekanisme pertahanan lemah BATUK
15.
Bagaimana pemeriksaan penunjang?
Foto rontgen
Px sputum kultur atau bisa pengecatan
Spirometri
Leukosit inflamasi
16.
Bagaimana penatalaksanaan dari skenario? Mengapa dokter
memberi ketiga obat tersebut?
Non Farmakologi
Mencuci tangan
Konservatif : menghindari factor lingkungan yang didapat
Farmakologi
Bakterisit : penisilin, limpafisin, cotrimoxazol
Bakterostatik : sulfonasida, lindamicin dll
Simptomatik : menghilangkan simptom2 nya paracetamol,
OBH (untuk mengencerkan dahaknya)
Pembedahan : sudah parah, lobus diangkat

STEP 4
Zat asing
Mekanisme
pertahanan
sal napas
demam

Nyeri
otot

Mekanisme
batuk

Batuk
berdahak
Px fisik
DD

p.
penunjang

terapi

diagnosis

You might also like