Professional Documents
Culture Documents
Kemudahan akses informasi yang cepat dan tepat kini dibutuhkan oleh setiap
organisasi atau perusahaan demi kelancaran kegiatan organisasi. Saat ini
banyak yang telah memanfaatkan peranan teknologi dalam menjalankan
proses bisnis mereka. Karena dengan bantuan teknologi tersebut informasi
lebih cepat disampaikan dan diterima oleh seluruh elemen pada perusahaan
dalam melaksanakan proses bisnis. Penggunaan sistem informasi terintegrasi
merupakan bentuk pemanfaatan teknologi dalam mengotomasi proses bisnis.
Dengan adanya sistem informasi terintegrasi tersebut, memudahkan setiap
elemen pada masing-masing unit kerja untuk dapat saling bertukar informasi
karena berpusat pada satu sumber data.
Padahal jika melihat kembali perspektif ketiga dari metode BSC dalam
pengukuran kinerja perusahaan adalah memfokuskan pada proses bisnis internal.
Yaitu bagaimana cara mengidentifikasi proses bisnis agar aktivitas organisasi
berjalan efektif dan efisien. Jika saat ini telah banyak berfokus pada penerapan
perspektif keempat dari metode BSC yaitu bagaimana cara mendapatkan
informasi yang dibutuhkan, maka sudah saatnya organisasi maupun perusahaan
berfokus pada proses aktivitas masing-masing elemen perusahaan (process
centric).
Dalam proses produksi barang jadi tersebut, tentu membutuhkan beberapa bahan
baku yang dibutuhkan. Sehingga perlu dilakukan pengecekan stok terhadap bahan
baku yang dibutuhkan tersebut ke divisi Gudang. Jika stok bahan baku yang
dibutuhkan di gudang tidak mencukupi untuk membuat barang jadi tersebut, maka
perlu dilakukan pembelian bahan baku kepada pemasok. Pembelian bahan baku ini
dilakukan oleh divisi Purchasing. Jika stok bahan baku mencukupi, maka proses
produksi barang jadi tersebut dapat dilakukan oleh divisi PPIC.
Dari contoh proses produksi tersebut, melibatkan empat divisi yang saling berkaitan
untuk melakukan pembuatan barang jadi. Dengan menggunakan sistem informasi
terintegrasi yang berfokus pada data (data centric) dalam perusahaan tersebut,
maka pertukaran informasi yang terjadi antar divisi menjadi lebih cepat dan mudah
karena menggunakan sistem data yang terpusat. Namun kekurangannya adalah,
dalam proses internal masing-masing divisi memerlukan persetujuan atasan untuk
melanjutkan pada proses berikutnya, kemudian jika salah satu transaksi dari proses
produksi tersebut tidak segera dilakukan persetujuan, maka akan menghambat
proses berikutnya.