Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Latar Belakang
World Health Organization (WHO) 170 juta
jiwa di dunia terinfeksi kronik hepatitis C
(Hepatitis C Virus = VHC).
Prevalensi global infeksi VHC adalah 2,9%.
Prevalensi VHC di Indonesia sangat bervariasi,
dikarenakan geografis negara Indonesia yang
sangat luas.
Hasil pemeriksaan anti-VHC pada donor darah
di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan
bahwa prevalensinya 3,1%-4%.
Latar Belakang
Penatalaksaan Hepatitis C pada 10 tahun terakhir
kombinasi Pegylated Interferon- (PEG-IFN-) dan
Ribavirin (RBV),
Perkembangannya direct acting antivirus (DAA),
antivirus ini diciptakan dengan tujuan dapat memutus
mata rantai RNA virus hepatitis C secara langsung,
Boceprevir.
Melalui refrat ini kita akan membahas mengenai
beberapa pengobatan terbaru hepatitis C yang saat ini
sedang berpusat pada pengembangan obat DAA.
Virologi Hepatitis C
Virologi Hepatitis C
C, yang mengkode nukleokapsit,
E1 dan E2 yang mengkode glikoprotein pelindung
(envelope) virus.
p7 merupakan struktur protein yang berfungsi sebagai
sebuah kanal ion.
Virologi Hepatitis C
VHC pembagian dibagi mjd 6 genotipe dengan
50 subtipe.
Pemeriksaan genotip memiliki fungsi untuk
menetukan durasi terapi dan meperkirakan
respon terapi.
Genotip
Persentase (%)
1a
6.7
1b
47.3
1c
18.7
2a
10
2e
5.3
2f
0.7
3a
0.7
3k
10.7
3. Fase Ikterus
Ikterus setelah 5-10 hari timbunya gejala atau dapat
bersamaan dengan munculnya gejala.
Pada banyak kasus fase ini tidak terdeteksi.
Setelah timbulnya ikterus jarang terjadi perburukan gejala
prodormal dan justru akan terjadi perbaikan klinis yang
terlihat.
4.
Fase Konvalesen
Fase yang diawali dengan menghilangnya gejala dan ikterus,
hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada.
Keadaan akut biasanya akan membaik dalam 2-3 minggu.
5%-10% kasus perjalanan klinisnya mungkin lebih sulit
ditangani
< 1% yang menjadi fulminan.
70-80% orang yang terinfeksi VHC menjadi carrier kronis
DIAGNOSIS HEPATITIS C
Diagnosis
Infeksi akut :
HCV RNA (+) : 7-10 hari
Anti-HCV (+) : 2-8 minggu Diagnosis Hep C
akut
Pemeriksaan Laboratorium
Teknik pemeriksaan Anti-HCV:
Enzyme-Linkage Immunosorbent Assay (ELISA), atau
Chemiluminescent Immunoassay (CLIA)
HCV RNA
Interpretasi
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
USG
Biopsi
Transient Elastography (Fibroscan)
Penanda fibrosis : Aspartate aminotrasferasePlatelet Ratio (APRI), FIBROSpect II, Hepascore,
Fibrometer, FIB-4, dan FibroTest
Kadar AST
Batas atas nilai normal AST
X 100
Hitung Platelet (109/L)
Skrining Anti-VHC
Penapisan terhadap bloodborne
virus lainnya
Penapisan
Perawatan
Penurunan Risiko
Menghentikan konsumsi alkohol
Vaksinan hepatitis B
Terapi subtitusi opioid untuk penasun
Berhubungan seksual yang aman
Intervensi Ketat
Penurunan Risiko
Menghentikan konsumsi alkohol
Vaksinan hepatitis B
Terapi subtitusi opioid untuk penasun
Berhubungan seksual yang aman
Intervensi Ketat
Pertimbangkan pemeriksaan ulang RNA
VHC
Derajat Penyakit
Pemeriksaan klinis APRI, FIB-4 atau
TE
Terapi
Jika Sirosis
Penapisan untuk varises, KHS
Pertimbangkan treansplatasi hati
Penilaian Terapi
Pertimbangkan penyakit, depresi, kehamilan dan interaksi obat
Genotipe virus
Pertimbangkan treansplatasi hati
Pilih Regimen
TATALAKSANA HEPATITIS C
Terminologi
Terminologi
Peg-IFN/RBV
(Dual therapy)
Singkatan
Definisi
LVL
HVL
Early
Virological EVR
Response
Null Response
NR
Terminologi
PegIFN/RBV
(Dual
therapy)
Singkat
an
Definisi
Partial
Response
PR
Breakthrough*
BT
End of
Treatment
(virological)
response
EOTR
Sustained
Virological
Response
SVR
Relapse
Terminologi
Peg-IFN
o2b/RBV (Triple
therapy)
Singkata
n
Definisi
Early Response
ER
Late Response
LR
Lower Limit of
HCV RNA
quantification
LoQ
Lower Limit of
Detection
LoD
Indikasi :
Pasien dengan Hep C kronik nave dengan sirosis
kompensata, tanpa memandang nilai ALT
Pasien dengan fibrosis berat (METAVIR score F3F4) segera
Pasien dengan fibrosis sedang dan ringan
pertimbangkan manfaat dan risiko
Kondisi
Interferon alfa
Ribavirin
Kehamilan
Gagal ginjal
Gagal jantung berat
Kontraindikasi Terapi
Perhatian
Khusus
TATALAKSANA HEPATITIS C
Mekanisme Kerja Antivirus
Pilihan Terapi
10 tahun terakhir :
Kombinasi Pegylated Interferon- (Peg-IFN-)
dan ribavirin (RBV)
genotipe 1 : 40-50% SVR
genotipe 2 dan 3 : 80% SVR
Mekanisme Kerja
Pegylated Interferon- (Peg-IFN-)
IFN : Protein yang dihasilkan oleh tubuh,
bersifat sebagai imunomodulator
Mekanisme kerja : menghambat berbagai tahap
replikasi virus
Pegylated ditambahkan untuk membuat IFN
bertahan lebih lama, toksisitas, stabilitas,
perlindungan thdp proteolisis, daya larut
Mekanisme Kerja
Pegylated Interferon- (Peg-IFN-)
Terdapat beberapa tipe Peg-IFN, yang sering
digunakan untuk hep C : Peg-IFN-2a dan PegIFN-2b
Beberapa studi menunjukkan Peg-IFN-2a lebih
unggul daripada 2b, meskipun ada juga studi
yang menunjukkan tidaka ada perbedaan
efektifitas
Boceprevir
Boceprevir DAA yang bersifat NS3/4A protease
inhibitor terhadap virus hepatitis C.
NS3 protease suatu enzim yang mengkatalisasi
proses post-transkripsi protein yang penting
untuk replikasi VHC dan NS4A adalah kofaktor
dari NS3 untuk mempercepat proses tersebut.
Boceprevir pd pasien nave diberikan 3 kali 800
mg per hari secara oral dengan dikombinasikan
dengan peginterferon dan ribavirin.
Kontraindikasi Boceprevir
Pasien yang memiliki hipersensitifitas terhadap
boceprevir
Hepatitis autoimun
Dekompensasi hepatik (Child-Pugh score >6)
Dikombinasikan dengan obat-obatan yang sangat
bergantung pada CYP3A4/5 untuk clearance
contoh: midazolam, quinidine, simvastatin,
ergotamine
Ibu hamil atau pria dengan pasangan yang sedang
hamil
Anemia, neutropenia;
penurunan napsu makan;
ansietas, depresi, insomnia, irritabilitas;
kepala pusing, sakit kepala;
batuk, dyspnea; diare, mulut kering, dysgeusia,
nausea, muntah;
alopesia, kulit kering, pruritus, rash;
arthralgia, myalgia; asthenia, mengigil, fatigue,
penyakit sepeti flu, pyreksia;
Boceprevir di Indonesia
Victrelis Merck Sharp Dome.
kapsul 200 mg
harga Rp 27.149.308/ blister (336 kapsul).
Telaprevir (TPV)
Telaprevir merupakan inhibitor NS3/4A VHC seperti
Boceprevir.
Dikombinasikan dgn peginterferon dan ribavirin.
Untuk indikasi, kontraindikasi, dan efek samping obat
memiliki sifat yang sama dengan Boceprevir.
Telaprevir diberikan dengan dosis 750 mg setiap 8
jam; dosis peginterferon alfa-2a adalah 180
mg/minggu, dan dosis ribavirin adalah 1.000 mg/hari
(pasien dengan berat <75 kg) atau 1.200 mg/hari
(pasien dengan berat >75 kg).
Telaprevir (TPV)
Vertex Pharmaceuticals dan Johnson & Johnson
Merek dagang Invicek dan Invico.
Obat ini juga disetujui oleh FDA Amerika Serikat
pada tahun 2011.
Boceprevir
3 kali per hari
Empat tablet 200 mg
Telaprevir
3 kali per hari
Dua buah tablet 375 mg
Kebutuhan makan
Iya
24-48 minggu
Minggu 4, 12,24 minggu
Biaya
Kelebihan Produk
Lebih Murah
Tidak
perlu
mengkonsumsi
makanan berlemak
Regimen
terapi
lebig
sederhana
Durasi triple therapy lebih
singkat
Simeprefir (Olysio)
Dua DAAS baru disetujui pada akhir 2013:
simeprevir dan sofosbuvir.
Simeprevir adalah protease inhibitor NS3/4A
yang telah disetujui oleh FDA untuk pengobatan
VHC genotipe 1 pada bulan November 2013.
Obat ini disebut sebagai protease inhibitor
generasi kedua (boceprevir dan telaprevir adalah
protease inhibitor generasi yang pertama).
Kontraindikasi Simeprevir
Kombinasi dgn dengan obat induser/ inhibitor sitokrom P450
3A (CYP3A efektifitas menurun.
Kombinasi yg dilarang:
termasuk antikonvulsan (carbamazepine, oxcarbazepine,
fenobarbital, fenitoin)
antibiotik (eritromisin, klaritromisin, telitromisin, rifampisin,
rifabutin, rifapentin)
antijamur sistemik (itroconazole, ketoconazole, posaconazole,
flukonazol, vorikonazol)
deksametason
dan sejumlah obat antiretroviral, termasuk cobicistat, efavirenz,
delavirdine, etravirine, nevirapine, ritonavir,& inhibitor protease
HIV, dengan atau tanpa ritonavir
Sediaan Simeprevir
Olysio
Janssen Pharmaceutica. Simeprevir
sediaan 150 mg
harga per kapsulnya $US 790 di USA, dengan
kemungkinaan diperlukan $US 66.360 untuk
regimen terapi selama 12 minggu.
Sofosbuvir (Sovaldi)
Obat pertama di kelas NS5B VHC analog
nukleotida inhibitor polimerase yang disetujui
FDA.
Sofosbuvir tidak boleh diresepkan sebagai
monoterapi.
Penelitian kombinasi dengan PR, dengan ribavirin,
dengan simeprevir, dan dalam kombinasi dengan
DAA lain, belum menerima persetujuan FDA.
Seperti simeprevir, sofosbuvir hanya perlu
diminum sekali sehari.
Sediaan Sofosbuvir
Sovaldi
Gilead sejak tahun 2013.
sediaan 400 mg.
Harga obat ini $US 10.000 per kapsul dengan
perkiraan biaya untuk regime 12 minggu sebesar
$US 84.000
Daclatasvir (Daklinza)
Daclatasvir (DCV) merupakan inhibitor replikasi dari
genotipe VHC 1a dan 1b dengan konsentrasi
efektifnya. Obat ini merupakan substrat dari enzim
sitokrom P450 3A4 (CYP3A4) dan P-glikoprotein
transporter (P-gp). Oleh karena itu, inducer kuat
CYP3A4 atau P-gp dapat menurunkan kadar plasma
dan efek terapeutik dari daclatasvir. Inhibitor kuat
CYP3A4 atau P-gp (misalnya, amiodaron,
klaritromisin, eritromisin, itraconazole, ketoconazole,
quinidine, Ranolazine, ritonavir) dapat meningkatkan
kadar plasma daclatasvir.
Kontraindikasi Daclatasvir
Daclatasvir merupakan kontraindikasi bila dikombinasikan
dengan produk obat yang merupakan inducer kuat CYP3A4
atau P-gp, misalnya fenitoin, karbamazepin, fenobarbital,
rifampisin, dan deksametason, yang dapat menyebabkan
paparan yang lebih rendah dan hilangnya khasiat
daclatasvir. Selain itu, data menunjukkan bahwa paparan
metabolit utama sofosbuvir yang beredar tidak berubah
dengan pemberian bersama daclatasvir.
Efek yang minimal dilaporkan terjadi pada farmakokinetik
dari daclatasvir dengan famotidine dan efek yang tidak
bermakna secara klinis pada farmakokinetik DCV dengan
omeprazole, sehingga pemberian kombinasi obat ini
diperbolehkan.
Dosis Daclatasvir
Daclatasvir diberikan dengan dosis 60 mg 1x/hari.
Secara umum Daclatasvir dapat ditoleransi dengan baik oleh
tubuh.
Penyesuaian dosis tidak perlu dilakukan pada pasien dengan
Child-Pugh B atau C.
Dosis daclatasvir harus diubah menjadi 30 mg sehari pada
pasien HIV yang menerima atazanavir/ ritonavir dan 90 mg
sehari untuk asien yang menerima efavirenz.
Untuk pasien yang menerima tenofovir, dosis tidak perlu diubah.
Untuk interaksi dengan ARV lain masih belum sepenuhnya
diketahui.
Total AUC daclatasvir menurun masing- masing sebesar 40%
dan 43% pada pasien dengan gangguan hati ringan atau sedang.
Sediaan Daclatasvir
Daklinza
Bristol-Myers Squibb yang mulai disetujui di Eropa
pada tanggal 22 Agustus 2014.
Obat ini dijual dengan sediaan 30 dan 60 mg.
Harga ?
Ledipasvir
Ledispasvir merupakan NS5A inhibitor seperti
Daclatasvir.
Zat ini dikembangkan oleh Gilead Science,
10 Oktober 2014 FDA Amerika Serikat
melegalkan Ledipasvir yang dikombinasikan
dengan Sofosbuvir Harvoni.
Sediaan Ledipasvir-Sofosbuvir
Harvoni
90 mg dan Sofosbuvir 400 mg.
Harga per kapletnya $US 1.125 dengan perkiraan
biaya $US 94.500 untuk durasi terapi selama 12
minggu.
Triple Therapy :
Genotipe 1: Pasien dengan IL28B alel non-CC
Genotipe 4: Merupakan terapi standar (Dosis RBV
15 mg/kg/hari)
KESIMPULAN
Triple therapy efektif !!!
Penelitian Jangka Panjang?
BIAYA?
Penyesuaian Dosis
Kondisi
Penyesuaian Dosis
<750 / mm3
(Peg-IFN2a 135 mcg)
<500 / mm3
<50.000 / mm3
(Peg-IFN2a 90 mcg)
<25.000 / mm3
<10 g/dL
(Ribavirin 600 mg)
<8.5 g/dL
Kreatinin
N/A
ALT/AST
N/A
N/A
Absolute
(ANC)
Neutrophil
Platelet
Hemoglobin
Bilirubin Indirek
Bilirubin Direk
Count
THANK YOU