You are on page 1of 5

NILAI , KEYAKINAN DAN 12 ETIKA PRAKTIK KESEHATAN

MASYARAKAT
Nilai dan keyakinan dibawah ini merupakan asumsi kunci yang tidak
terpisahkan dalam pandangan kesehatan masyarakat. Hal tersebut
mendasari 12 prinsip dari etika praktik kesehatan masyarakat.
Kesehatan
1.

Manusia memiliki hak terhadap sumber daya yang dibutuhkan


untuk menjadi sehat. Kode etik kesehatan masyarakat
mengakui pasal
25 dari Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia (HAM) yang menyatakan Setiap orang memiliki hak
terhadap standar kehidupan yang cukup untuk kesehatan diri
dan kesejahteraan keluarganya

Masyarakat
2.

Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat


terpisahkan dan saling tergantung satu dengan yang lainnya.
Manusia saling mencari kebersamaan dalam pertemanan,
keluarga dan masyarakat serta saling mempercayai untuk
keselamatan dan perjuangan hidup. Hubungan positif diantara
individu dan kerjasama positif diantara lembaga adalah
merupakan tanda dari sebuah masyarakat yang sehat. Hal
yang benar bagi seseorang dan hak orang dalam membuat
keputusan bagi dirinya haruslah seimbang terhadap
kenyataan bahwa tindakan dirinya mempengaruhi orang lain.

3.

Efektivitas sebuah lembaga atau institusi tergantung


sepenuhnya pada kepercayaan publik terhadap lembaga atau
institusi.
Faktor-faktor
yang
berkontribusi
terhadap
kepercayaan pada sebuah lembaga atau institusi termasuk
tindakan yang menyertainya adalah: komunikasi, kebenaran
menyampaikan
berita,
transparansi
(contoh:
tidak
menyembunyikan informasi), tanggung jawab/akuntabilitas,
kehandalan dan timbal balik. Salah satu bentuk interaksi dan
komunikasi dengan masyarakat yaitu mendengarkan dan
berdialog dengan masyarakat.

4.

Kerja sama (kolaborasi) merupakan kunci dasar bagi


kesehatan masyarakat. Infrastruktur dari sebuah masyarakat
terdiri atas berbagai organisasi dan latar belakang profesi.
Agar efektif, mereka harus bekerja bersama dengan baik.
Kerja sama memungkinkan munculnya tantangan kesehatan
masyarakat yang baru.

5.

Lingkungan fisik dan manusia saling bergantung satu sama


lain. Manusia bergantung pada sumber daya alam dan
lingkungannya. Lingkungan yang rusak dan tidak seimbang
dan lingkungan yang didesain dengan kondisi yang buruk,
akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia.Sebaliknya,
manusia dapat menjaga dan melestarikan lingkungan alami
melalui penghematan pemanfaatan sumber daya dan
perlindungan terhadap limbah.

6.

Setiap orang dalam masyarakat sebaiknya


memiliki
kesempatan berkontribusi pada dialog publik. Kontribusi
pada
dialog
publik
dapat
terjadi
melalui
sistem
kepemerintahan yang langsung maupun melalui perwakilan.
Dalam proses pengembangan dan pengevaluasian kebijakan
adalah sangat penting untuk melihat apakah semua yang
berkeinginan untuk berkontribusi dalam diskusi memiliki
kesempatan
untuk
melakukannya,
walaupun
mereka
menyatakan kepeduliannya tidak selalu terrefleksi dalam
kebijakan yang terbentuk.

7.

Mengidentifikasi dan mempromosikan kebutuhan kesehatan


dasar
suatu masyarakat adalah merupakan
kepedulian
utama bagi kesehatan masyarakat. Kepedulian utama
kesehatan masyarakat antara lain ditentukan oleh aspek
struktur yang melatarbelakangi bagaimana masyarakat itu
dibentuk. Walaupun beberapa program kesehatan masyarakat
yang penting bersifat kuratif namun tidak boleh melupakan
untuk
menghilangkan
penyebab
dasar
dan
aspek
pencegahannya. Struktur sosial dasar berpengaruh pada
aspek
kesehatan
karena
itu
yang
penting
adalah
menyelesaikan akar masalah kesehatan dan mencegahnya. Ini
jauh lebih baik daripada menyelesaikan masalah yang timbul
sebagai akibat dari akar masalah tersebut.

Dasar Untuk Bertindak


1.

Pengetahuan itu penting dan memiliki kekuatan ilmiah. Melalui


riset dan penambahan pengetahuan kita memperbaiki
pemahaman terhadap kesehatan dan cara menjaganya. Bila
pengetahuan tersebut telah diperoleh merupakan kewajiban
untuk membagikannya pada yang lain. Misalnya melalui
partisipasi aktif di dalam proses pembuatan kebijakan,
diperlukan informasi yang relevan bagi mereka yang terlibat
didalamnya. Disisi lain, bila ada informasi yang harus
dirahasiakan, hal ini juga merupakan suatu kewajiban untuk
melindunginya.

2.

Ilmu pengetahuan merupakan dasar bagi semua ilmu


kesehatan masyarakat. Metode keilmuan merupakan cara
yang obyektif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
diperlukan agar suatu populasi sehat. Selain itu, metoda
keilmuan juga diperlukan untuk mengevaluasi kebijakan dan
program demi melindungi serta meningkatkan kesehatan.
Oleh karena itu, diperlukan berbagai metode keilmuan baik
kuantitatif maupun kualitatif serta kerja sama antardisplin
ilmu.

3.

Manusia bertanggung jawab untuk bertindak berdasar pada


apa yang mereka ketahui. Ilmu pengetahuan itu memerlukan
tindakan nyata berupa informasi yang dikumpulkan untuk
suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat
harus dapat menterjemahkan informasi yang tersedia menjadi
tindakan nyata yang tepat waktu. Seringkali, riset menjadi
kebutuhan untuk mengatasi kesenjangan yang ada.

4.

Tindakan tidak hanya berdasar pada informasi. Dalam


beberapa keadaan atau situasi, tindakan diperlukan walaupun
informasi yang diinginkan tidak ada. Disisi lain, terdapat
kebijakan yang dituntut oleh nilai dan martabat seorang
manusia walaupun pelaksanaan hal tersebut tidak efektif dan
membutuhkan biaya yang besar. Pada situasi diatas, tindakan
atau kebijakan tetap dilakukan walaupun informasi yang
diperlukan tidak cukup.

12 Prinsip-prinsip Etika Praktik Kesehatan Masyarakat


1.

Kesehatan masyarakat harus dapat menyelesaikan secara


prinsip penyebab dasar penyakit, prasyarat untuk sehat dan
mencegah dampak kesehatan yang buruk

2.

Kesehatan masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya


dilakukan dengan cara menghormati hak-hak pribadi atau
individu dalam masyarakat.

3.

Dalam melakukan advokasi dan bekerja untuk pemberdayaan


masyarakat,
kesehatan
masyarakat
harus
berprinsip
menjamin bahwa sumberdaya dan kondisi untuk masyarakat
sehat dapat diakses oleh siapapun.

4.

Kesehatan masyarakat berupaya melaksanakan kebijakan dan


program yang efektif untuk melindungi, menjaga dan
meningkatkan kesehatan.

5.

Kebijakan kesehatan masyarakat, program dan prioritas


program dikembangkan dan dievaluasi melalui suatu proses
3

yang menjamin kesempatan untuk memperoleh masukan dari


anggota kelompok atau masyarakat.
6.

Kebijakan dan program kesehatan masyarakat harus mampu


memadukan berbagai pendekatan yang mempertimbangkan
dan menghormati perbedaan nilai, kepercayaan dan budaya
masyarakat yang bervariasi.

7.

Kebijakan dan program kesehatan masyarakat harus bisa


diimplementasikan dengan cara yang tidak merugikan
lingkungan fisik dan sosial.

8.

Institusi kesehatan masyarakat wajib memberikan informasi


kepada masyarakat
untuk membuat keputusan tentang
kebijakan dan program, dan mendapatkan persetujuan
masyarakat dalam pelaksanaannya.

9.

Institusi kesehatan masyarakat wajib bertindak tepat waktu


berdasarkan informasi yang mereka miliki dengan sumber
daya dan kepercayaan yang diberikan oleh publik.

10.

Institusi kesehatan masyarakat wajib melindungi kerahasiaan


informasi yang dapat membahayakan individu atau
masyarakat. Perkecualian ditentukan oleh pertimbangan
kemungkinan
timbulnya
bahaya
bagi
individu
atau
masyarakat.

11.

Institusi kesehatan masyarakat harus


kompetensi profesional para stafnya.

12.

Institusi kesehatan masyarakat dan stafnya terlibat dalam


kolaborasi dan afiliasi yang dapat membangun kepercayaaan
masyarakat dan efektivitas institusinya.

bisa

menjamin

Hadi Pratomo, Materi Masukan Kode Etik Profesi Kes


Masy dan Bahan Ajar Mata Kuliah Etika dan Hukum
Kesehatan, Depok, 25 Juni 2013). Masukan untuk
Naskah Perkembangan Kes Masy di Indonesia dalam sub
bab Nilai, Keyakinan dan 12 Prinsip Etika Kes Masy,
Ketua Prof Amal S dan sekr Dr Dini.
Sumber: Principles of the Ethical Practice of Public
Health, Public Health Leadership Society, 2002).

You might also like