You are on page 1of 23

Strategic Management

FORMULASI STRATEGI

(Strategy Formulation)
Drs. I. Hardhy Winarta, M.M.
Lektor Kepala Bidang Manajemen
11/08/15

Copyright I. Hardhy Winarta, 2010

Kebijakan Organisasi
(Organizational Policy)

Screen graphics created by:

Drs. I. Hardhy Winarta, M.M.

Strategic Management Model


(Hunger and Wheelen)
Environmental
Scanning
External
Societal
Environment:
General Forces
Task
Environment t:
Industry Analysis

Internal
Structure
Chain of Command
Culture
Beliefs, Expectations,
Values

Strategy
Formulation

Strategy
Implementation

Evaluation
and
Control
and Control

Mission
Reason for
existence

Objectives
What results
to
accomplish
by when

Strategies
Plan to
achieve the
mission &
objectives

Policies
Broad
guidelines for
decision
making

Programs
Activities
needed to
accomplish
a plan

Resources
Assets, Skills
Competencies,
Knowledge

Budgets
Cost of the
programs

Procedures
Sequence
of steps
needed to
do the job

Process
to monitor
performance
and take
corrective
action

Performance

Feedback/Learning

11/08/15

Copyright I. Hardhy Winarta, 2010

What is Organizational Policy?


Changes in a firms strategic direction do not
occur automatically. On a day-to-day basis,
policies are needed to make a strategy work.
Policies facilitate solving recurring problems and
guide the implementation of strategy. Broadly
defined, policy refers to specific guidelines,
methods, procedures, rules, forms, and
administrative practices established to
support and encourage work toward stated
goals. Policies are instruments for strategy
implementation.
Policies
set
boundaries,
constraints, and limits on the kinds of
administrative actions that can be taken to
reward and sanction behavior; they clarify what
can
and cannot be done in pursuit of an

Apa itu Kebijakan Organisasi?


Kebijakan dapat didefinisikan sebagai panduan spesifik,
metode, prosedur, aturan, formulir, dan praktik
administrasi yang dibuat untuk mendukung dan
mendorong pekerjaan melalui tujuan yang telah
ditetapkan.
Dalam kaitannya dengan strategi, Kebijakan
merupakan instrumen implementasi strategi. Kebijakan
dibutuhkan agar strategi dapat bekerja. Kebijakan
menjembatani pemecahan masalah dan memandu
implementasi strategi.
Kebijakan menciptakan pengaturan, batasan, dan
hambatan dalam bentuk tindakan administratif yang
dapat diambil untuk memberi penghargaan dan
perhatian pada perilaku, yaitu dengan menjelaskan apa

What is Organizational Policy?


Sebagai contoh, kapal pesiar Carnivals
Paradise
menerapkan kebijakan tidak boleh merokok di mana pun
dan kapan pun selama kapal berlayar. Contoh lain, ada
perusahaan
yang
mengatur
bagaimana
semua
pegawainya melakukan browzing internet selama
bekerja. Sekarang tersedia alat yang memungkinkan
perusahaan untuk memonitor bagaimana, kapan, di
mana dan seberapa lama pegawai browzing internet di
tempat pekerjaan.
Kebijakan memungkinkan baik pegawai maupun
manajer mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
Kebijakan juga menyediakan dasar bagi pengendalian
manajemen, memungkinkan adanya koordinasi lintas
departemen, dan memudahkan manajer mengambil
keputusan. Kebijakan juga memperjelas mengenai

Apa itu Kebijakan Organisasi?


Beberapa contoh isu yang mungkin membutuhkan kebijakan
manajemen adalah:
Bagaimana memberikan lokakarya/seminar untuk
pengembangan manajemen secara berkelanjutan atau
secara, terbatas.
Bagaimana cara merekrut pegawai baru, apakah melalui
agen karyawan, kampus, dan/atau surat kabar.
Promosi karyawan berdasarkan prestasi atau senioritas.
Bagaimana mengatur sistem penggajian yang mengaitkan
kompensasi eksekutif dengan tujuan jangka panjang
perusahaan.
Bagaimana cara perusahaan bernegosiasi dengan serikat
pekerja atau instansi lain, secara langsung atau tidak
langsung.
Bagaimana tatacara mendelegasikan kewenangan atas

An Example of Organizational Policy


Company Strategy
Acquire a chain of retail stores to meet our sales growth and
profitability objectives.
Supporting Policies
1. All stores will be open from 8 A.M. to 8 P.M. Monday through
Saturday. (This policy could increase retail sales if stores currently
are open only 40 hours a week.)
2. All stores must support company advertising by contributing 5
percent of their total monthly revenues for this purpose. (This
policy could allow the company to establish a national reputation.)
4. All stores must adhere to the uniform pricing guidelines set forth in
the Company Handbook. (This policy could help assure customers
that the company offers a consistent product in terms of price and
quality in all its stores.)

An Example of Organizational Policy


Divisional Objective
Increase the divisions revenues from $10 million in 2009 to $15 million
in 2010.
Supporting Policies
1. Beginning in January 2010, each one of this divisions salespersons
must file a weekly activity report that includes the number of calls
made, the number of miles traveled, the number of units sold, the
dollar volume sold, and the number of new accounts opened. (This
policy could ensure that salespersons do not place too great an
emphasis in certain areas.)
2. Beginning in January 2010, this division will return to its employees
5 percent of its gross revenues in the form of a Christmas bonus. (This
policy could increase employee productivity.)
3. Beginning in January 2010, inventory levels carried in warehouses
will be decreased by 30 percent in accordance with a just-in-time (JIT)
manufacturing approach. (This policy could reduce production

BERBAGAI ISU STRATEGIK YANG MEMERLUKAN


KEBIJAKAN
PEMASARAN
KEUANGAN/
AKUNTANSI
PENELITIAN
DAN
PENGEMBANGA
N

SISTEM
INFORMASI
MANAJEMEN

PEMASARAN
Contoh
keputusan
pemasaran
yang
membutuhkan
kebijakan:
1.Penggunaan dealer
2.Penggunaan iklan TV
3.Pembatasan kontribusi
4.Pemimpin/pengikut
harga
5.Penawaran garansi
lengkap/terbatas
6.Penentuan jenis
reward penjualan
7.Penentuan iklan online

2 Variabel Penting
Bagi Implementasi Strategi:
1)Segmentasi pasar
pembagian pasar ke
dalam
kelompok
konsumen
tergantung dari kebutuhan dan
kebiasaan membelinya
a. digunakan dalam strategi
integrasi dan diversifikasi
b. memungkinkan produksi
dengan sumber daya terbatas
c. mempengaruhi variabel
bauran pasar
2)Positioning produk
kriteria yang efektif:
a. unik
b. mampu menarik konsumen

KEUANGAN/
AKUNTANSI
Contoh keputusan yang
membutuhkan kebijakan
keuangan:
1.Perolehan modal
2.Sewa/ beli aset
3.Penentuan risiko dividen
payout
4.Pemimpin/pengikut harga
5.Penawaran garansi lengkap/
terbatas
6.Penentuan jenis reward
penjualan
7.Penentuan iklan online

Perolehan Modal
Proyeksi Laporan
Keuangan
Anggaran Keuangan

Evaluasi Nilai Bisnis

Keputusan Go Public

Perolehan
Modal
Alternatif:
1.Pinjaman
2.Setoran modal

Teknik EPS/ EBIT analysis


untuk menentukan alternatif

Proyeksi
Laporan
Keuangan
Anggaran
Keuangan
Evaluasi Nilai
Bisnis
Keputusan Go
Public

Perolehan Modal
Digunakan untuk memperkirakan
dampak dari berbagai keputusan
implementasi
Enam tahap membuat analisis proyeksi
keuangan:
1.Siapkan proyeksi keuangan sebelum
neraca
2.Gunakan metode persentase
penjualan untuk memproyeksikan HPP
dan biaya lain
3.Hitung proyeksi laba bersih
4.Kurangi laba bersih dengan dividen
5.Proyeksikan pos neraca
6.Buat catatan pada proyeksi.

Proyeksi
Laporan
Keuangan
Anggaran
Keuangan
Evaluasi Nilai
Bisnis
Keputusan Go
Public

Perolehan Modal
Merupakan dokumen yang
memperlihatkan secara detail
bagaimana dana bisa diperoleh dan
dibelanjakan untuk suatu periode
tertentu
1. Anggaran kas
2. Anggaran operasi
3. Anggaran
penjualan
4. Anggaran laba
5. Anggaran pabrik
6. Anggaran
pengeluaran
7. Anggaran variabel

Proyeksi Laporan
Keuangan
Anggaran
Keuangan
Evaluasi Nilai
Bisnis
Keputusan Go
Public

Perolehan Modal
Proyeksi Laporan
Keuangan
1. Apa yang dimiliki perusahaan
2. Apa yang dihasilkan perusahaan
3. Apa yang diberikan perusahaan
kepada pasar
1. Menentukan nilai bersih atau
modal pemegang saham
2. Manfaat masa depan berupa
laba bersih
3. Membiarkan pasar menentukan
nilai bisnis a. Harga jual
perusahaan serupa
b. Price-earnings ratio method

Anggaran
Keuangan
Evaluasi Nilai
Bisnsis
Keputusan Go
Public

Perolehan Modal
Proyeksi Laporan
Keuangan
Pertimbangan:
1. Biaya IPO besar

Anggaran
Keuangan

2. Tambahan biaya pelaporan


Evaluasi Nilai
Bisnsis
Mendapatkan modal untuk
operasional

Keputusan Go
Public

PENELITIAN & PENGEMBANGAN (LITBANG)


Kebijakan litbang meningkatkan usaha implementasi
dalam hal:
1.Peningkatan produk
2.Riset dasar/ terapan
3.Pemimpin / pengikut litbang
4.Pengembangan proses
5.Pengalokasian jumlah uang
6.Litbang sendiri/ kontrak ke luar.
Tiga pendekatan utama litbang dalam implementasi
strategi:
1.Apakah
perusahaan
akan
menjadi
perusahaan
pertama yang memasarkan produk dengan teknologi
baru.
2.Apakah perusahaan akan menjadi peniru yang inovatif
dari
sebuah
produk
yang
sukses
sehingga
meminimalisasi risko biaya awal.
3.Apakah perusahaan akan menjadi produsen berbiaya

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1.Perusahaan dapat memperoleh keunggulan


kompetitif dengan penggunaan sistem
informasi manajemen.
2.Menerapkan Sistem informasi manajemen
yang efektif, dewasa ini bukan lagi pilihan
melainkan merupakan suatu keharusan.

KESIMPULAN
1. Kebijakan perusahaan merupakan garis besar
haluan perusahaan, metode, prosedur, aturan,
dan norma yang mendukung dan memastikan
suatu kegiatan akan terlaksana ke arah tujuan
yang hendak dicapai.
2. Kebijakan perusahaan dapat memfasilitasi
pemecahan masalah yang mungkin timbul
dan
dapat
dijadikan
pedoman
pengimplementasian strategi perusahaan.

3. Kebijakan perusahaan merupakan instrumen


bagi pengimplementasian strategi, karena
menetapkan batasan, kendala atau ramburambu pada tindakan administratif dalam
menentukan imbalan (reward) dan juga
hukuman
(punishment).
Kebijakan
juga
memperjelas tentang apa yang dapat dan yang
tidak dapat dilakukan dalam mencapai tujuan
organisasi.
4. Kebijakan memungkinkan baik manajer maupun
karyawan
untuk
mengetahui
apa
yang
diharapkan dari mereka. Kebijakan juga dapat
dijadikan dasar bagi pengendalian manajemen,
koordinasi lintas fungsional bisnis, memudahkan
para manajer mengambil keputusan, serta
memperjelas kegiatan apa saja yang perlu
dilakukan termasuk siapa penanggungjawabnya.

Tahapan Perumusan Strategi


Sebelum strategi diimplementasikan, perlu dirumuskan/diformulasikan, dan
diputuskan alternatif strategi mana yang akan dipilih perusahaan untuk
diimplementasikan. Tahapan dan teknik perumusan strategi tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tahap Input: Tahap untuk mengenali, mengumpulkan dan meringkas
informasi dasar yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi. Pada tahap
ini kita dapat menggunakan matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI), Evaluasi
Faktor Eksternal (EFE), dan matriks Profil Persaingan (Competitive Profile
Matrix atau CPM).
Tahap Pencocokan: Berfokus pada penciptaan alternatif strategi yang
ltepat dengan mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci. Tahap ini
mencakup penggunaan matriks AncamanPeluangKelemahan--Kekuatan
(ThreatsOpportunitiesWeaknessesStrengths atau TOWS), matriks
Evaluasi Tindakan dan Posisi Strategi (Strategic Position and Action
Evaluation atau SPACE), matriks Boston Consulting Group (BCG), dan Grand
Matrix (Matriks Strategi Besar)
Tahap Keputusan: Tahap untuk Strategy
memutuskan strategi mana yang akan
dipilih perusahaan untuk dilaksanakan. Caranya menggunakan matriks
Perencanaan Strategik Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix
atau QSPM).

Any
Questions?

Menurut Kebijakan
kampus, mahasiswa
macam ini harus
diapakan ya...?

You might also like