You are on page 1of 16

Menutup Aurat

Karena Allah
Hidup untuk Ibadah

eorang muslim wajib untuk menyandarkan semua


niat perbuatannya semata karena Allah dan benarbenar tidak melanggar larangan-Nya, karena hakekat
hidupnya adalah ib adah. Allah SWT berfirman :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.(AdzDzaariyat: 56).
Al Qurthubi dalam tafsir ayat ini menyatakan, Makna
asal dari ibadah adalah perendahan diri dan ketundukan.
Berbagai beban syariat yang diberikan kepada manusia
dinamakan
ibadah,
karena
mereka
harus
melaksanakannya dengan penuh ketundukan.
Ibnu Katsir menyatakan: Makna beribadah kepadaNya adalah menaati-Nya dengan cara melakukan apa
yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang.
Seorang muslim, saat berhadapan dengan apa yang
diperintahkan Allah, maka tidak ada pilihan baginya
kecuali tunduk patuh kepada Allah. Allah SWT berfirman:

Menutup Aurat Karena Allah | 1

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan


tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah
dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. (Al Ahzab: 36).
Maka saat Allah sudah menetapkan suatu aturan,
manusia tidak berhak untuk memperdebatkannya,
kemudian mereka mencari alternatif yang mereka anggap
lebih baik. Baik atau buruk, hanya Allah yang
mengetahuinya. Apa yang dianggap manusia baik dan ia
sukai, belum tentu baik dalam pandangan Allah. Allah
SWT berfirman:
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat
baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah: 216).
Menutup aurat merupakan bagian dari ibadah karena
menjalankan perintah Allah. Ini adalah salah satu bentuk
ketaatan kepada Allah. Karena itu, apa pun bentuk dari
menutup aurat, ketika jelas merupakan perintah Allah,
seorang muslimah tidak layak untuk mendebat, mencari
alternatif lain, mereka-reka, ataupun menyimpangkan
tujuan dari perintah tersebut.
Dengan demikian, untuk kesempurnaan ibadah ini,
muslimah harus mencari tahu seperti apakah menutup
aurat yang diperintahkan oleh Allah, jilbab dan kerudung
seperti apakah yang ditetapkan, dan untuk apa dia
mengenakannya, sehingga pelaksanaan dari kewajiban ini
tidak menyimpang.

2 | Menutup Aurat Karena Allah

Tujuan Menutup Aurat


Banyak perempuan yang berpendapat, bahwa Allah
telah menciptakan perempuan sebagai makhluk yang
cantik, maka kecantikan itu harus ditampakkan. Bahkan
ada yang menyatakan bahwa tampil cantik adalah fitrah
perempuan yang tak dapat ditinggalkan. Maka, tampil
cantik, berdandan dan berhias adalah lekat dengan
perempuan.
Betul, perempuan suka perhiasan bahkan dia sendiri
adalah perhiasan. Rasulullah saw bersabda:
Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan
adalah perempuan yang shalihah. (HR Muslim dan
Ahmad).
Namun, fitrah manusia semestinya diletakkan dalam
kerangka ketundukan kepada aturan Allah. Beragama
adalah fitrah, tetapi manusia tidak diberikan kebebasan
untuk mengekspresikan fitrahnya melainkan diharuskan
tunduk pada aturan Allah dalam bentuk ibadah mahdhah.
Begitupun kemarahan yang muncul pada seseorang
ketika ada hal yang tidak disukainya adalah fitrah, namun
tidak berarti ia lantas boleh meluapkan kemarahan
sesukanya.
Berhias, yang merupakan bagian fitrah perempuan,
juga diatur sedemikian rupa bagi kemaslahatan
kehidupan manusia. Allah membolehkan perempuan
mengekspresikan fitrah kecantikannya di dalam rumah, di
hadapan suami atau mahramnya.
Allah SWT berfirman:

Menutup Aurat Karena Allah | 3

dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali


kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam,
atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayanpelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan
kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung. (QS. An Nuur : 31).
Ayat ini membatasi kepada siapa sajakah perempuan
boleh untuk menampakkan perhiasannya, yaitu anggota
tubuhnya yang merupakan tempat melekatnya perhiasan
yang menjadi inti kecantikannya.
Oleh karena itu, aurat seorang perempuan adalah
seluruh tubuhnya kecuali wajah dan tangannya. Leher
dan rambutnya adalah aurat di depan seorang pria ajnabi
(non-mahram (seorang laki-laki yang boleh menikahinya)),
bahkan sehelai rambut pun. Dengan kata lain, dia harus
menutupi tubuhnya dari kepala sampai kaki kecuali wajah
dan tangannya. Hal ini sejalan dengan perintah Allah
dalam Al-Quran:
janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. [QS. an-Nuur:
31]

4 | Menutup Aurat Karena Allah

Bukti lain yang menunjukkan bahwa seluruh tubuh


perempuan adalah aurat kecuali wajah dan kedua
tangannya adalah sabda Rasulullah SAW,
Sesungguhnya anak perempuan apabila telah haidh
tidak dibenarkan terlihat darinya kecuali wajah dan
tangannya sampai persendian (pergelangan tangan).(HR
Abu Dawud)
Ayat ini kemudian diperkuat dengan ayat yang
melarang tabarruj bagi perempuan. Firman Allah SWT:
Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti
(dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi),
tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka
dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan
(bertabarruj), dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana.
(QS. An Nuur : 60).
Bila perempuan tua yang sudah menopause dan tidak
memiliki hasrat menikah lagi saja tidak diperbolehkan
tabarruj, maka apalagi perempuan-perempuan muda,
semestinya mereka lebih menjauhkan diri dari tabarruj.
Tabarruj adalah perbuatan yang dilakukan untuk
menonjolkan kecantikan dan menarik perhatian lawan
jenis. Larangan tabarruj berarti fitrah perempuan untuk
tampil cantik ditempatkan olePh syara dalam kehidupan
khususnya di hadapan suami dan mahram.
Tidak dapat diingkari bahwa kecantikan perempuan
memiliki daya tarik yang besar bagi laki-laki. Bila
perempuan berlomba untuk menonjolkan kecantikannya,
maka orientasi interaksi yang terjadi antara laki-laki dan

Menutup Aurat Karena Allah | 5

perempuan dalam kehidupan publik akan mengalami


pergeseran dari apa yang dikehendaki syara.
Syara menjadikan hubungan antara laki-laki dan
perempuan yang terjadi di kehidupan umum adalah
hubungan taawun (kerjasama) antara mereka dalam
menjalankan berbagai taklif hukum syara, misalnya
dakwah, pendidikan, perdagangan, perindustrian dan
sebagainya.
Taawun yang produktif antara laki-laki dan
perempuan hanya dapat dicapai apabila pertemuan
mereka dalam kehidupan umum bersih dari munculnya
hasrat dan ketertarikan terhadap lawan jenisnya.
Munculnya hasrat dan ketertarikan akan menyebabkan
terpecahnya
konsentrasi
terhadap
taklif
syara,
menyibukkan mereka dengan aktivitas untuk mencari
perhatian , menjaga penampilan, dan seterusnya.
Dengan tujuan melangsungkan taawun yang
produktif antara laki-laki dan perempuan inilah, Islam
mensyariatkan perempuan untuk menutup aurat,
menggunakan kerudung dan jilbab saat keluar rumah.
Dari penjelasan di atas, mengenakan kerudung dan
jilbab adalah untuk menjadikan kecantikan perempuan
tidak tereksploitasi dalam kehidupan umum, sehingga
taawun laki-laki dan perempuan bisa berlangsung semata
karena memenuhi apa yang telah Allah bebankan kepada
mereka. Bukan sebaliknya, perempuan menonjolkan
kecantikannya. Maka paradigma menutup aurat harus
diubah,
bukan
untuk
tampil
cantik,
tetapi
menyembunyikan sebagian kecantikan tersebut.

6 | Menutup Aurat Karena Allah

Memang betul Allah suka keindahan, tetapi ketika


Allah menetapkan hukum, tentu Allah lebih suka hukum
itu dijalankan. Bukan mengedepankan keindahan agar
disukai Allah tetapi pada saat yang sama mengabaikan
hukum-hukum Allah. Sungguh Allah lebih tahu apa yang
terbaik bagi perempuan dengan pensyariatan jilbab dan
kerudung dan melarang mereka untuk berhias yang
menampakkan kecantikannya. Allah Maha Mengetahui
yang terbaik bagi hamba-Nya.
Dengan
demikian
seorang
muslimah
yang
mengenakan kerudung dan jilbab, harus menjadikan
tujuan perbuatannya adalah semata taat kepada Allah,
bukan untuk tujuan-tujuan lain seperti tampil cantik,
modis, dan seterusnya. Maka ia tunduk terhadap aturan
bagaimana menutup aurat dengan kerudung dan jilbab
yang benar.

Kewajiban Mengenakan Kerudung dan Jilbab


Dalil wajibnya kerudung adalah al Quran surat AnNuur ayat 3:
.dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung
(khimar) mereka hingga (menutupi) dada mereka (QS. AnNuur: 31).
Kerudung adalah kain yang digunakan untuk
menutupi kepala sampai ke dada dengan menyisakan
bagian wajah. Kerudung ini adalah pakaian bagian atas
bagi perempuan. Kerudung berbeda dengan jilbab, yang
diwajibkan dengan QS. Al Ahzab ayat 59:

Menutup Aurat Karena Allah | 7

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak


perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al
Ahzab: 59)
Kata jalaabiibihinna dalam ayat ini adalah bentuk
jamak dari jilbaabun. Jilbaabun, dalam kamus AlMuhith adalah milhaafah wa mulaaah, yaitu baju yang
serupa dengan mantel (menjulur), sedangkan dalam tafsir
Ibnu Abbas, jilbaabun adalah kain penutup, atau baju
luar seperti mantel (Tafsir Ibnu Abbas, hal 426). Jilbab
juga berarti baju panjang (mulaaah) yang meliputi
seluruh tubuh wanita (Tafsir Jalalain hal 248). Sedangkan
dalam Shofwatut Tafaasir, Imam ash-Shobuni, Jilbab
diartikan sebagai baju yang luas (wasi) yang menutupi
tempat perhiasan wanita (auratnya). Hamka, ahli tafsir
dari negeri kita sendiri mendefinisikan jilbab sebagai baju
kurung yang panjang.
Berdasarkan penjelasan ayat ini, jelaslah bahwa
makna jilbab adalah pakaian luar yang luas yang wajib
digunakan oleh muslimah diluar pakaian rumahnya
(mihnah), yang berbentuk seperti mantel (milhaafah atau
mulaaah). Jilbab ini adalah pakaian muslimah bagian
bawah. Jadi jilbab bukan kerudung, karena diperintahkan
untuk mengulurkannya ke tubuh, yaitu menutup bagian
tubuh ke bawah, bukan ke atas.
Ummu Athiyah yang berkata:

8 | Menutup Aurat Karena Allah

Rasulullah
saw.
memerintahkan
kami
untuk
mengeluarkan para perempuan pada Hari Idul Fitri dan Idul
Adha; para perempuan yang punya halangan, perempuan
yang sedang haid dan gadis-gadis yang dipingit. Adapun
perempuan yang sedang haid, mereka memisahkan diri dari
shalat dan menyaksikan kebaikan dan seruan kepada kaum
Muslim. Aku berkata, Ya Rasulullah, salah seorang dari
kami tidak memiliki jilbab. Rasul saw menjawab,
Hendaknya saudaranya memin-jami dia jilbab. (HR
Muslim)
Hadis penuturan Ummu Athiyah menjelaskan secara
gamblang kewajiban perempuan memiliki jilbab yang ia
kenakan di atas pakaiannya ketika ia keluar. Sebab, Ummu
Athiyah berkata kepada Rasulullah saw., Salah seorang
dari kami tidak memiliki jilbab. Lalu Rasul saw.
menjawab, Hendaknya saudaranya meminjami dia dari
jilbab. Artinya, jika ia tidak dipinjami maka ia tidak tidak
boleh keluar. Ini adalah qarinah (indikasi) bahwa perintah
dalam hadis ini adalah untuk menyatakan wajib. Artinya,
wajib perempuan mengenakan jilbab di atas pakaiannya
jika ia ingin keluar. Jika ia tidak mengenakan jilbab maka
ia tidak (boleh) keluar.

Batasan Jilbab
Jilbab disyaratkan agar dijulurkan ke bawah hingga
menutupi kedua kaki karena Allah SWT berfirman (yang
artinya): Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka (TQS al-Ahzab [33]: 59). Maknanya,
hendaknya mereka menjulurkan jilbab mereka. Kata min
di sini bukan li at-tabdh (menyatakan sebagian), tetapi li

Menutup Aurat Karena Allah | 9

al-bayn (untuk penjelasan). Artinya, hendaknya mereka


menjulurkan jilbab hingga ke bawah. Dalam hal ini,
diriwayatkan dari Ibn Umar bahwa Rasul saw. pernah
bersabda:
Siapa yang menjulurkan pakaiannya karena sombong,
Allah tidak memandang dirinya pada Hari Kiamat. Lalu
Ummu Salamah berkata, Lalu bagaimana perempuan
memperlakukan ujung pakaiannya. Rasul menjawab,
Hendaknya mereka menjulurkan-nya sejengkal. Ummu
Salamah berkata, Kalau begitu tersingkap kedua kaki
mereka. Rasulullah pun menjawab, Hendaknya mereka
menjulurkannya sehasta, jangan mereka lebihkan
atasnya. (HR at-Tirmidzi; ia menyatakan hadis ini hasanshahih).
Hadis ini gamblang menjelaskan bahwa jilbab yang
dikenakan di atas pakaian itu wajib dijulurkan ke bawah
sampai menutupi kedua kaki. Jika kedua kaki ditutupi
dengan sepatu atau kaos kaki, itu belum cukup (jika
jilbabnya tidak menjulur ke bawah, red.). Jilbab tetap
harus menjulur ke bawah hingga kedua kaki dalam
bentuk yang menunjukkan adanya irkha (dijulurkan)
sehingga diketahui bahwa itu adalah pakaian kehidupan
umum yang wajib dikenakan perempuan di kehidupan
umum. Jilbab harus tampak irkha sebagai realisasi dari
firman Allah: yudnna yakni yurkhna (hendaknya mereka
menjulurkan).

10 | Menutup Aurat Karena Allah

Makna Hijab
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada
mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang
hijab (tabir). Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu
dan hati mereka. (QS. Al Ahzab: 53)
Makna hijab adalah tabir yang menghalangi
perempuan dari penglihatan laki-laki, dalam berpakaian
disebut juga burka atau cadar. Hijab tidak wajib bagi
muslimah karena dikhususkan untuk istri Rasulullah saw.
Ini nampak dari ayat Al Ahzab 53 secara lengkap yang
artinya sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan
untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu
masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka
masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu
tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya
yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu
kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak
malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta
sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih
suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu
menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini
isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat.
Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya)
di sisi Allah.
Makna hijab, yakni penghalang, tidak tepat untuk
diterapkan pada kerudung dan jilbab, karena keduanya
tidak menghalangi pandangan sama sekali dari laki-laki

Menutup Aurat Karena Allah | 11

terhadap perempuan, melainkan masih menyisakan wajah


dan dua telapak tangan yang boleh terlihat.
Dengan demikian, cara berpakaian muslimah yang
benar adalah menggunakan jilbab dan kerudung yang
menutupi seluruh tubuhnya kecuali muka dan kedua
telapak tangan.

Larangan Tabarruj
Berdandan adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari
seorang perempuan. Namun syara mengatur cara
berdandan ini untuk menghilangkan fitnah yang mungkin
terjadi saat perempuan keluar rumah.
Berdandan dengan hal yang dimubahkan oleh syara
tidak mengapa bagi seorang perempuan. Sebagai contoh
mengenakan celak, mengenakan cincin, gelang, jam
tangan, atau bros yang dalam batas kewajaran,
menyapukan bedak secukupnya pada wajah, semua hal
tersebut adalah berdandan yang diperbolehkan. Begitu
pula mengenakan pakaian dengan berbagai warna dan
corak: merah, pink, biru, berbunga-bunga, batik dan
sebagainya selama dalam batas tidak di luar kebiasaan
umum masyarakat.
Sedangkan tabarruj yaitu menampakkan perhiasan
yang dilarang dan menonjolkan kecantikan kepada lakilaki bukan mahram adalah haram seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Tabarruj dilakukan oleh seorang
perempuan melalui penampilan yang tidak biasa
ditampilkan oleh umumnya perempuan dalam kehidupan

12 | Menutup Aurat Karena Allah

sehari-hari, baik dengan pakaian, perhiasan, riasan


maupun gerakan tertentu.
Perbuatan yang termasuk tabarruj antara lain :
1.

Membuka sebagian aurat


Wanita yang mengenakan topi kepala tanpa
berkerudung,
mengenakan
celana
tanpa
mengenakan jilbab, mengenakan kerudung yang
hanya membalut kepala sedang lehernya kelihatan,
mengenakan jilbab lengan pendek, menutup rambut
dan badannya tetapi bila membungkuk terlihat
bagian bawah punggungnya, dan sebagainya,
termasuk dalam tabarruj. Hal ini haram karena
menyimpang dari aturan tentang jilbab dan
kerudung yang telah dijelaskan di atas.

2.

Mengenakan
merangsang

pakaian

tipis

atau

ketat

yang

Wanita yang mengenakan pakaian tipis, atau


memakai busana ketat dan merangsang termasuk
dalam kategori tabarruj. Nabi saw bersabda:
Ada dua golongan manusia yang menjadi
penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah
melihatnya; yakni sekelompok orang yang memiliki
cambuk seperti seekor sapi yang digunakan untuk
meyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka
auratnya dan berpakaian tipis merangsang,
berlenggak-lenggok
dan
berlagak,
kepalanya
digelung seperti punuk unta. Mereka tidak akan dapat
masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau

Menutup Aurat Karena Allah | 13

surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian. (HR.


Imam Muslim).
Dan juga sabda Rasul saw:
Betapa banyak wanita-wanita yang telanjang,
berpakaian tipis merangsang, dan berlenggaklenggok. Mereka tidak akan masuk ke dalam surga
dan mencium baunya. (HR. Imam Bukhari)
Berpakaian tipis adalah berpakaian namun
masih menampakkan warna kulitnya. Seperti
mengenakan
kerudung
tipis
yang
masih
menampakkan rambut di bawahnya. Hal yang sama
hukumnya adalah berpakaian ketat sehingga
membentuk lekuk tubuhnya, seperti yang banyak
kita jumpai, perempuan mengenakan baju lengan
panjang dan kerudung, tetapi mengenakan celana
ketat yang membentuk kakinya. Bahkan ada yang
mengenakan celana ketat sewarna kulit sehingga
dari jauh seperti telanjang.
Begitu juga perempuan yang melilitkan
kerudung atau mengenakan penutup leher yang
ketat membentuk leher, dengan atau tanpa
kerudung luar yang biasanya tipis.
3.

Mengenakan wewangian di hadapan lelaki yang


bukan mahram
Nabi saw bersabda:
Siapapun wanita yang memakai wewangian
kemudian melewati suatu kaum agar mereka

14 | Menutup Aurat Karena Allah

mencium baunya, berarti ia telah berzina.[HR. Imam


al-Nasaaiy]
Imam Muslim juga meriwayatkan sebuah hadits
dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw
bersabda:
Setiap wanita yang memakai wewangian,
janganlah ia mengerjakan solat Isya bersama
kami.[HR. Muslim].
4.

Berdandan menor dan berlebihan


Berdandan atau bersolek tidak seperti biasanya
atau berlebihan di luar rumah adalah termasuk
tabarruj. Misalnya memakai bedak tebal, eye
shadow, lipstick dengan warna mencolok dan
merangsang, dan lain sebagainya. Sebab, semua
tindakan ini ditujukan untuk menampakkan
kecantikan dirinya kepada orang yang bukan
mahram.

5.

Mengenakan
kebiasaan

sesuatu

di

luar

kelaziman

dan

Perempuan yang mengenakan sesuatu di luar


kebiasaan perempuan di lingkungannya termasuk
tabarruj karena sifatnya yang dapat menarik
perhatian dari lawan jenis. Di antara yang termasuk
dalam kategori ini adalah mengenakan perhiasan
yang mencolok seperti bros atau cincin yang besar
dan tidak lazim, memakai kerudung namun
mengenakan kalung atau anting yang dikeluarkan
dari kerudung, mengenakan kerudung yang
dililitkan di leher dengan berbagai model seperti

Menutup Aurat Karena Allah | 15

ujungnya dibentuk bunga, ditambahkan kepangan


kerudung berbagai warna, atau mengenakan
kerudung bertumpuk-tumpuk yang tidak lazim
seperti gaya sebagian hijabers.
Begitu pula perempuan yang mengenakan baju
merah di masyarakat yang semua perempuannya
mengenakan baju hitam, mengenakan gelang kaki
yang diberi lonceng sehingga berbunyi, atau
mengenakan tindik hidung dan sebagainya.
Semata menutup aurat belum cukup untuk keluar
rumah, melainkan ia harus melengkapinya dengan jilbab
dan kerudung yang syari. Tinggalkan keinginan untuk
tampil cantik dan modis di hadapan umum, gantikan
dengan keinginan untuk cantik kelak di hadapan Allah,
saat kita menemui-Nya di surga sebagai balasan ketaatan
dan ketundukan kita pada aturan-Nya. []

Sumber:
1. http://hizbut-tahrir.or.id/2013/09/18/gaya-hijabersdalam-menutup-aurat/
2. http://hizbut-tahrir.or.id/2014/04/25/busanamuslimah-syari/
3. http://hizbut-tahrir.or.id/2014/11/03/kemana-trenbudaya-hijab-ini-menuju/

16 | Menutup Aurat Karena Allah

You might also like