Professional Documents
Culture Documents
Karena Allah
Hidup untuk Ibadah
Rasulullah
saw.
memerintahkan
kami
untuk
mengeluarkan para perempuan pada Hari Idul Fitri dan Idul
Adha; para perempuan yang punya halangan, perempuan
yang sedang haid dan gadis-gadis yang dipingit. Adapun
perempuan yang sedang haid, mereka memisahkan diri dari
shalat dan menyaksikan kebaikan dan seruan kepada kaum
Muslim. Aku berkata, Ya Rasulullah, salah seorang dari
kami tidak memiliki jilbab. Rasul saw menjawab,
Hendaknya saudaranya memin-jami dia jilbab. (HR
Muslim)
Hadis penuturan Ummu Athiyah menjelaskan secara
gamblang kewajiban perempuan memiliki jilbab yang ia
kenakan di atas pakaiannya ketika ia keluar. Sebab, Ummu
Athiyah berkata kepada Rasulullah saw., Salah seorang
dari kami tidak memiliki jilbab. Lalu Rasul saw.
menjawab, Hendaknya saudaranya meminjami dia dari
jilbab. Artinya, jika ia tidak dipinjami maka ia tidak tidak
boleh keluar. Ini adalah qarinah (indikasi) bahwa perintah
dalam hadis ini adalah untuk menyatakan wajib. Artinya,
wajib perempuan mengenakan jilbab di atas pakaiannya
jika ia ingin keluar. Jika ia tidak mengenakan jilbab maka
ia tidak (boleh) keluar.
Batasan Jilbab
Jilbab disyaratkan agar dijulurkan ke bawah hingga
menutupi kedua kaki karena Allah SWT berfirman (yang
artinya): Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka (TQS al-Ahzab [33]: 59). Maknanya,
hendaknya mereka menjulurkan jilbab mereka. Kata min
di sini bukan li at-tabdh (menyatakan sebagian), tetapi li
Makna Hijab
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada
mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang
hijab (tabir). Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu
dan hati mereka. (QS. Al Ahzab: 53)
Makna hijab adalah tabir yang menghalangi
perempuan dari penglihatan laki-laki, dalam berpakaian
disebut juga burka atau cadar. Hijab tidak wajib bagi
muslimah karena dikhususkan untuk istri Rasulullah saw.
Ini nampak dari ayat Al Ahzab 53 secara lengkap yang
artinya sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan
untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu
masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka
masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu
tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya
yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu
kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak
malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta
sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih
suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu
menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini
isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat.
Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya)
di sisi Allah.
Makna hijab, yakni penghalang, tidak tepat untuk
diterapkan pada kerudung dan jilbab, karena keduanya
tidak menghalangi pandangan sama sekali dari laki-laki
Larangan Tabarruj
Berdandan adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari
seorang perempuan. Namun syara mengatur cara
berdandan ini untuk menghilangkan fitnah yang mungkin
terjadi saat perempuan keluar rumah.
Berdandan dengan hal yang dimubahkan oleh syara
tidak mengapa bagi seorang perempuan. Sebagai contoh
mengenakan celak, mengenakan cincin, gelang, jam
tangan, atau bros yang dalam batas kewajaran,
menyapukan bedak secukupnya pada wajah, semua hal
tersebut adalah berdandan yang diperbolehkan. Begitu
pula mengenakan pakaian dengan berbagai warna dan
corak: merah, pink, biru, berbunga-bunga, batik dan
sebagainya selama dalam batas tidak di luar kebiasaan
umum masyarakat.
Sedangkan tabarruj yaitu menampakkan perhiasan
yang dilarang dan menonjolkan kecantikan kepada lakilaki bukan mahram adalah haram seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Tabarruj dilakukan oleh seorang
perempuan melalui penampilan yang tidak biasa
ditampilkan oleh umumnya perempuan dalam kehidupan
2.
Mengenakan
merangsang
pakaian
tipis
atau
ketat
yang
5.
Mengenakan
kebiasaan
sesuatu
di
luar
kelaziman
dan
Sumber:
1. http://hizbut-tahrir.or.id/2013/09/18/gaya-hijabersdalam-menutup-aurat/
2. http://hizbut-tahrir.or.id/2014/04/25/busanamuslimah-syari/
3. http://hizbut-tahrir.or.id/2014/11/03/kemana-trenbudaya-hijab-ini-menuju/