Pemohon Banding
Tahun Pajak
Pokok Sengketa
Menurut Terbanding
=
gE
PERT AY FoT TTT
putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.01319/PP/M.III/15/2003
: PT Hero Supermarket
+ Pajak Penghasilan Badan
: 1999
: Koreksi positif atas biaya bunga pinjaman bank —sebesar
Rp4.886.925.062,00 karena pinjaman tersebut didepositokan
: Koreksi ini dilakukan berdasarkan ketentuan Surat Edaran Nomor: SE-46/PJ.4/1995
tanggal 5 Oktober 1995.
Pemohon tidak dapat membuktikan, penambahan deposit selama tahun 1999
berasal dari tambahan modal atau laba setelah dikenakan pajak. Terbanding
‘menyimpulkan penambahan deposito berasal dari laba yang belum dikenakan Pajak
Penghasilan. Terbanding juga mengidentifkasikan adanya ¢ax avoiding oleh Pemohon
arena penundaaan pelunasan utang Credit Suisse Singapore sehingga semestinya
uuang yang didepositokan dapat digunakan untuk melunasi hutang dan mengurangi
biaya bunga.
Posisi jumiah Total Pinjaman
simpanan
deposito dan
pinjaman_ Total Deposito
selama tahun (Re) usb Ekuivalen Dim Rp
1999 sebagai
berikut:
Bulan
Januari 127.881.740.264 35,879,490 324.121.432.723
Pebruari 115.414.837.312 35,629,490 311.045.444.991
Maret 128.429.107.911 35,493,592 313.834.338.254
April 149.064.565.076 35,493,592 293.177.067.855
Mei 168.344.199.065 35,243,592 285.649.311.134
Juni 122.473.297.058 33,507,694 224.700.148.566
Sul 142.490.982.419 33,407,694 229.677.894.944
[Agustus 184.720.548.900 33,157,594 250.837.953.673,
September 201.137.087.912 32,771,796 274.824.280.166
‘Oktober. 192.537.906.725 32,771,796 226.125.391.503
Nopember 192.548.497.385, 32,521,796 241.474.334.335
Desember 200.590.642.873 30,535,898 216.804.875.303
Terlepas dari penambahan dan pengurangan pinjaman Pemohon, semangat dari
Surat Edaran Nomor: SE-46/PJ.4/1995 tanggal 5 Oktober 1995 adalah melakukan
koreksi atas biaya bunga pinjaman yang tidak digunakan untuk kegiatan usaha
melainkan disimpan dalam bentuk deposito.
137Menurut Pemohon : Pemohon tidak setuju dengan koreksi yang telah dilakukan oleh Terbanding
berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :
1.
Selama tahun 1999 tidak ada tambahan pinjaman baru. Adapun kenaikan saldo
pinjaman dalam catatan pembukuan untuk bulan-bulan tertentu semata-mata
disebabkan oleh melemahnya nilai mata uang Rupiah. Pada kenyataannya saldo
pinjaman bank dalam US$ menurun yang disebabkan oleh adanya pelunasan
pinjaman bank dengan total US$ 5,343,592. Dengan tidak adanya tambahan
pinjaman baru, maka hal ini menujukkan bahwa penambahan deposito tidak
dibiayai oleh pinjaman. Bersama surat ini Pemohon lampirkan perincian saldo
pinjaman Pemohon selama tahun 1999 dan grafik yang menujukkan penurunan
pinjaman tersebut;
Penambahan deposito di tahun yang bersangkutan bukan berasal dari pinjaman
bank melainkan dari beberapa sumber seperti di bawah ini
a. Dana tunai yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan selama tahun
berjalan sejumlah Rp.1,466 triliun. Penjualan bersih tahun 1999 adalah
sebesar Rp122 miliar. Bidang usaha perusahaan Pemohon adalah
supermarket di mana penjualan bersih yang dihasilkan oleh Pemohon adalah
dari pembelian tunai/cash yang dilakukan oleh konsumen di toko-toko
Pemohon yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari hasil_penjualan
tunai/cash tersebut, Pemohon_mempunyai saldo uang tunai/cash yang cukup
besar selama tahun 1999 yaitu rata-rata Rp122 miliar per bulan dan uang
tunai tersebut disimpan dalam bentuk tabungan atau deposito bila tidak
dipergunakan,
b. Realisasi atas klaim asuransi yang diperoleh selama tahun 1999 atas kerugian
huru-hara Rp37,097,453,045.
Pemohon sama sekali tidak bermaksud untuk melakukan “tax avoiding” dengan
penundaan pelunasan saldo pinjaman kepada credit Suisse Singapore selama
tahun berjalan. Penundaan pelunasan saldo pinjaman tersebut terpaksa Pemohon
lakukan dengan pertimbangan-pertimbangan berikut ini
Krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak tahun 1997 menyebabkan
devaluasi, mata uang Rupiah secara besar-besaran dan penurunan
pertumbuhan ekonomi, Karena adanya devaluasi tersebut, pinjaman dalam
US$ yang dilakukan oleh Pemohon mengakibatkan Pemohon menderita
Kerugian selisih kurs yang cukup sehingga Pemohon terpaksa melanggar
persyaratan ‘financial covenant’ yang ditentukan oleh pihak kreditor dalam
perjanjian pinjaman.
b. Terdapat 29 toko Pemohon yang terbakar atau dijarah pada kerusuhan yang
terjadi bulan Mei 1998. Pemohon membutuhkan dana yang cukup besar dan
slap siaga digunakan untuk perbaikan dan rehabilitasi toko-toko tersebut.
¢. Rencana Pemohon untuk melakukan perbaikan/rehabiltasi toko-toko yang
terbakar dan untuk keperluan ekspansi di tahun 2000 (sebanyak 25 toko) dan
tahun-tahun mendatang membutuhkan adanya jaminan dana yang cukup
agar rencana tersebut di kemudian hari tidak terhambat atau dapat terealisir.
Sedangkan untuk memperoleh pinjaman baru dari bank di tahun 1999/2000
hampir mustahil mengingat situasi negara pada saat itu di mana county risk
Indonesia dianggap begitu tinggi sehingga pada umumnya kreditor segan
atau tidak bersedia memberikan pinjaman baru ke perusahaan di Indonesia.
Oleh arena itu, Pemohon harus memastikan adanya dana yang tersedia
untuk menjamin terealisimya perbaikan/rehabiltasi toko-toko yang terbakar
serta ekspansi di tahun-tahun mendatang. Karena alasan tersebut, Pemohon
138
vw deadbeat bsFo RRR oor RENE Teo
Pendapat Majelis
mengajukan penundaan pelunasan pinjaman sampai dengan pertengahan
tahun 2001/2002, Penundaan pelunasan pinjaman kepada credit Suisse
Singapore semata-mata _merupakan keputusan komersial_manajemen
Pemohon untuk menjamin agar Pemohon tidak terjebak dalam krisis cash
flow mengingat:kemungkinan untuk memperoleh pinjaman baru pada saat itu
adalah hampir mustahil, Pengaturan cash flow yang tepat adalah mutlak bagi
Pemohon untuk memastikan berjalannya usaha dan ekspansi perusahaan.
Sebage cation tambahar, dkarenakan Perchan tidak memperlch perpanjongan
periode pelunasan utang lebih lanjut di tahun 2001, Pemohon melakukan right issi
di bulan September 2001 untuk menambah dana dalam rangka keperluan ekspansi
tersebut dan pelunasan pinjaman bank.
Di dalam sidang Pemohon _menerangkan, pada tahun 1999 Pemohon memperoleh
laba sebesar Rp90.872.000.000,00 dan klaim asuransi sebesar Rp42.223.000.000,00.
Saldo utang Pemohon dalam mata uang dolar Amerika tidak memperlihatkan adanya
peningkatan.
Kenaikan saldo utang yang tercermin dalam mata uang rupiah bukan disebabkan
~adanya penambahan utang tetapi karena adanya penguatan kurs dolar Amerika.
Memang Pemohon tidak dapat menambah pinjaman oleh karena sejak terjadi krisis
ekonomi pada tahun 1997 tidak ada lagi lendor/kreditor yang mau memberi
pinjaman ke Pemohon
Pada tahun 1998 terdapat koreksi yang serupa, namun kemudian dibatalkan oleh
Terbanding.
: Terbanding mengoreksi biaya bunga yang dibebankan Pemohon — sebesar
Rp4.886.925.062,00 oleh karena Terbanding berpendapat pinjaman_tersebut
disimpan oleh Pemohon dalam bentuk deposito dengan kata lain deposito Pemohon
bukan berasal dari laba usahanya, namun Terbanding tidak dapat memberikan
keterangan dan bukti yang mendukung bahwa pada tahun 1999 terdapat pinjaman
yang disimpan dalam deposito berjangka.
Tidak terdapat keterangan yang jelas mengenai penghitungan Terbanding untuk
‘menghitung nilai koreksi sebesar Rp4.886.925.062,00 kecuali dikatakan telah sesuai
dengan Surat Edaran Terbanding Nomor: SE-46/PJ.4/1995 tanggal 5 Oktober 1995,
‘Terbanding menganggap Pemohon telah melakukan tax avoiding karena Pemohon
tidak menggunakan deposito untuk melunasi utangnya.
Hal ini didasarkan kesimpulan Terbanding mengenai adanya kenalkan utang dan