You are on page 1of 2

Nama : Iqbal Fathan Awaluddin

Nim : 1306642
Prodi : S1 Teknik Arsitektur

Pesan Dan Kesan Selama Mengikuti Matakuliah


Kajian Teknologi Dan Vokasi
Pertamakali masuk perkuliahan terasa biasa saja bahkan hamper mendekati
bosan karena tidak adanya interaksi yang dinamis antara dosen dan
mahasiswanya , sehingga mahasiswa merasa bosan dengan mata kuliah yang di
ajarkan , dan terlebih lagi banyaknya teori dan materi-materi hapalan yang di
berikan.
Lalu seiring dengan waktu , munculah tugas-tugas untuk membuat tulisantulisan atau artikel. Hal tersebut secara tidak langsung membuat mahasiswa
mencari , membaca dan memahami materi yang di berikan pada dosen pengampu ,
dan hal ini cukup berdampak positif karena materi yang di tugaskan keluar ada saat
UTS , sehingga walaupun mahasiswa tidak sempat mereview semua catatannya
mahasiswa masih mampu untuk mengerjakan soal tersebut akibat faktor tugastugas sebelumnya yang di buat.
Lalu pengumpulan tugas pun terasa sangat baik karena ketika ada
mahasiswa yang sakit , mahasiswa tersebut masih dapat mengumpulkan tugas di
minggu selanjutnya, sehingga hal tersebut membuat mahasiswa dapat tetap
menjaga kualitas tugas yang di berikan kepada dosen , tidak hanya asal copy-paste
yang menjadikan budaya plagiarism dan budaya buruk lainnya
Presentasi mahasiswa pun terasa cukup baik karena mulai adanya nteraksi
dinamis yang ada di kelas , dari pemateri pada audience , dari pemateri ke
penguji(dosen) , dan dari penguji ke audience. Namun ada beberapa faktor yang
terasa kurang sempurna , yaitu masih adany mahasiswa yang memberikan
presentasinya secara tidak mksimal (dadakan) sehingga hal tersebut membuat
audience merasa bosan dan tidak nyaman dalam mendengarkan materi tersebut,
dan dosen memang sesekali membuat intruksi agar audience tetap focus pada
materi , namun harus adanya upaya lebih lanjut agar focus audience dapat terjaga
dengan suasana yang lebih baik.
Lalu ada keluhan dari saya berupa kurangnya fasilitas yang diberikan oleh
dosen yang berupa akses untuk mengunggah jurnal-jurnal yang hanya di
peruntukan untuk universitas, sehingga mahasiswa yang ingin membaca jurnaljurnal Dunia (jurnal Asing) menjadi terhambat, dan dosen hanya memfasilitasi
dengan memberi jurnalnya saja tanpa memberi cara akses jurnal dan site jurnal
yang bisa di kunjungi oleh mahasiswanya.

Lalu jurnal yang diberikanya juga masi terlalu general di bidang vokasinya
saja, seharusnya atau setidaknya jurnal yang di berikan ada mahasiswa berupa
jurnal-jurnal yang berkaitan dengan dunia arsitektur, sehingga mahasiswa dapat
terbiasa dengan istilah-istilah asing yang ada di Dunia tentang Dunia Arsitekturnya ,
sehingga nantinya mahasiswa Arsitektur Upi dapat membuat atau tidak memahai
dengan lebih baik lagi mengenai bahasa asing dan dunia arsitektur luar.

You might also like