Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puja dan puji syukur milik Allah
Subhanahu Wataala, Semoga Allah selalu menunjukkan kita pada jalan
kebaikan dan kebenaran. Sholawat serta salam semoga dapat senantiasa
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Shollallohualaihi Wasallam, beserta
keluarga dan sahabatnya, Allahuma Amin. Kami yakin tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, makalah ini belum dapat terselesaikan. Oleh karena itu,
kami dari kelompok empat mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Dr. H.Zulfi Mubaroq M.Agselaku pembimbing mata kuliah Sosiologi Agama,
teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada
kami.
Makalah Sosiologi Agama yang berjudul Pendekatan dan Metode
Sosiologi Agama ini berisi tentang pembahasan mengenai beberapa macam
pendekatan dan metode-metode untuk menganalisis masalah masyarakat
agama. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Sosiologi Agama dan
perlu kita pahami seluk beluknya oleh para mahasiswa. Setelah membaca
makalah ini di harapkan kita semua bisa mengetahui dan mendalami lebih
lanjut untuk menganalisis beberapa masyarakat agama.
Sosologi adalah suatu kajian ilmiah tentang kehidupan masyarakat
manusia. Ahli sosiologi berusaha mengadakan penelitian yang mendalam
tentang hakikat dan sebab-sebab dari berbagai keteraturan pola pikiran atau
tindakan manusia secara berulang-ulang. Sebagai suatu usaha analisis yang
menggunakan
metode
kajian
ilmiah,
sosiolog
juga
dituntut
untuk
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode dan pendekatan?
2. Macam-macam metode dan pendekatan?
3. Bagaimana penggunaan metode dan pendekatan dalam sosiologi agama?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian metode dan pendekatan
2. Mengetahui Macam-macam metode dan pendekatan
3. Mengetahui penggunaan metode dan pendekatan dalam sosiologi agama
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Kebenaran
Ketika ilmu sosial dituntut untuk menjadi sebuah science maka segala
usaha ditujukan pada pencapaian derajat keilmiahan (scientific), seperti yang
telah dicapai oleh ilmu pengetahuan alam. Mula-mula, ilmuwan sosial atau
sosiolog mencoba mengikuti prosedur yang dipergunakan oleh ilmu
pengetahuan alam, untuk mendapatkan sebuah kerangka ilmiah. Auguste de
Comte dan Emile Durkheim adalah contoh orang-orang yang gigih dalam
perjuangan ini.
Sesungguhnya harus dipahami satu persoalan mendasar yang menjadi
ganjalan adalah bahwa objek kedua ilmu tersebut sangat jauh berbeda.
Meskipun manusia mempunyai banyak kesamaan dengan makhluk yang dikaji
dalam ilmu pengetahuan alam, namun mempunyai karakter pembeda yang
sagat signifikan. Manusia adalah makhluk yang berkesadaran, hidup dan
berkembang dalam suatu masyarakat. Kesadaran akan keunikan dan
heterogenitas manusia dan masyarakat, memberikan ruang yang longgar bagi
ilmuwan sosial untuk mengajukan berbagai macam teorinya. Pada akhirnya
memahami manusia tidak ansich
generalisasi-generalisasi
dari
sejarah.
Weber
berusaha
untuk
menjembatani jurang antara dua sudut pandang ekstrim yang mewakili tradisitradisi intelektual yang saling bersaing: potivisme ilmu-ilmu alam dan
idealisme serta historisme jerman.2
metode
kajian
ilmiah,
sosiolog
juga
dituntut
untuk
Keempat
adalah
kebenaran
empirik,
yang
lazimnya
knower, dan
(fakta,realitas, dan know), terdapat tiga teori utama tentang kebenaran, yaitu4:
1. Teori Korespondensi (Corespondence Theory), teori ini beranggapan
bahwa sebuah pernyataan itu benar jika apa yang diungkapkannya itu
merupakan fakta, dalam arti adanya suatu kenyataan yang interaksional
antara teori dengan realita.5 Motto teori ini adalah truth is fidelity to
objective reality atau kebenaran itu setia atau tunduk pada realitas
objektif.6 Contoh, Jakarta adalah ibu kota Indonesia, dan setelah
dicocokkan dengan realitanya memang Jakarta adalah ibu kota Negara
4Ibid., 31.
5ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 32. Lihat Louis O. Kattsoff,
Pengantar Filsafat, Terjemahan (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1996), 183.
6Zulfi Mubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 32. Lihat Supriadi,
Kebenaran Ilmiah, 7.
7ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 32. Lihat Kattsoff,
Pengantar Filsafat, 181; Supriadi, Kebenaran Ilmiah, 7.
8Zulfi Mubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 33. Lihat Kattsoff,
Pengantar Filsafat, 130-131.
keilmuan untuk
berdasarkan
bukti
memperoleh
fisis.
Ilmuwan
pengetahuan secara
sistematis
10ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 37. Lihat Supardan,
Pengantar Ilmu Sosial, 42. Lihat The World Of Science And Encyclopedia, volume 17, 181.
(dalam
bukunya
Eko
Endarmoko,
Tesaurus
Bahasa
14Zulfi Mubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 37. Lihat Supardan,
Pengantar Ilmu Sosial, 43. Lihat Harold H. Titus, Living Issues in Philosophy: An Introductory
Textbook (New York: American Book, 1964), 527.
15ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 37. Lihat The Liang Gie,
Pengantar Filsafat Ilmu (Yogyakarta: Liberty, 1999), 177.
16ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 33. Lihat Supardan,
Pengantar Ilmu Sosial, 41. Lihat Vernon Van Dyke, Polical Science: A Philosophical Analysis
(Pricenton: Van Nostrand, 1965:114).
17ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 33. Lihat Fred N.
Kerlinger, Azaz-azaz Penelitian Behavioral. Terjemahan (Yogyakarta: Gadjahmada University
Press, 2000:18).
bentuk
metode
penelitian,
Deskriftif,
Komperatif,
dan
18ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 37. Lihat Khamad,
Sosiologi Agama, 10.
19ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 38. Lihat Supardan,
Pengantar Ilmu Sosial, 91-93.
20ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 39. Lihat Kahmad,
Sosiologi Agama, 10.
21ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 39. Lihat Supardan,
Pengantar Ilmu Sosial, 92.
22ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 39. Ibid. Lihat Peponoe,
Sosiology, 28.
10
2. Macam-Macam Pendekatan
Ada dua pendekatan penting dalam penelitian agama yaitu
Pendekatan Teologis dan Pendekatan Keilmuan.
a. Pendekatan Teologis, yaitu pendekatan kewahyuan atau keyakinan
peneliti sendiri. Pendekatan ini dilakukan dalam penelitian suatu agama
untuk kepentingan agama yang diyakini oleh peneliti untuk menambah
pembenaran keyakinan terhadap agama yang dipeluknya dan suatu
pendapat atau mazhab sehingga penuh dengan subvektifitas dari
peneliti, sarat dengan muatan kepentingan, keyakinan dan prasangka
peneliti, yaitu dilakukan oleh ulama dan, pendeta para rahib, seperti
penelitian ahli ilmu kalam, ahli tafsir, usul fiqih, ulum al-hadist. 25 Kalau
23ZulfiMubaraq, Sisiologi Agama, (Malang: UIN Maliki press,2010), 39. Lihat Jack R. Fraenkel
& Norman F Wallen, How to Design and Evaluate Research in Education (New York: McGrawHill, 1993), 548.
24Ibid, 41.
25Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 87.
11
12
metode
sejarah,
benda-benda
peninggalan
tadi
dapat
pustaka
agar
dapat
mengetahui
temuan-temuan
yang
sebelumnya.
Setelah pertanyaan penelitian dirumuskan, peneliti harus menentukan
metode penelitian yang akan digunakannya. Dalam ilmu-ilmu sosial dikenal
sebagai metode pengumpulan data, seperti metode survei dan beberapa
metode nonsurvei, seperti metode riwayat hidup, studi kasus, analisis isi,
kajian data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, dan eksperimen.
Dalam penelitian survei hal yang hendak diketahui peneliti dituangkan
dalam suatu daftar pertanyaan buku. Tehknik survei mengandung persamaan
14
dengan sensus; namaun pada sensus yang menjadi subjek wawancara adalah
seluruh populasi sedangkan dalam tehnik surveu daftar pertanyaan diajuakan
dalam sebuah subjek penelitian yang dianggap populasi. Para subjek
penelitian merupakan contoh yang ditarik populasi. Contoh dipilih secara acak
atau dengan tehnik penarikan contoh lain.
Pengamatan merupakan suatu metode penelitian dimana peneliti
mengamati secara langsung perilaku para subjek penelitiannya dan merekam
perilaku yang wajar, asli, tidak dibuat-buat, spontan dalam kurun waktu relatif
lama sehingga terkumpul data yang bersifat mendalam dan rinci. Dalam
sosiologi dibedakan antara penelitian dimana pengamat (1) sepenuhnya
terlibat (2) berperan sebagai pengamat (3) berperan sebagai peserta, atau (4)
sepenuhnya melakukan pengamatan tanpa keterlibatan apapun dengan subjek
penelitian. Salah satu kelebihan terlibat bila dibandingkan dengan survei ialah
bahwa pengamatan terlibat lebih memungkinkan terjalinnya hubungan dekat
(rapport) antara peneliti dengan subjek penelitiannya.
Riwayat hidup merupakan suatu tehknik pengumpulan data untuk
mengungkapkan pengalaman subyektif dengan tujuan pengungkapan data
baru. Dalam penelitian dengan memakai tehknik studi kasus berbagai segi
kehidupan sosial suatu kelompok sosial menyeluruh.
Suatu masalah penelitian dapat pula diungkapkan dengan jalan
menganalisis isi berbagai dokumen seprti surat kabar, majalah, dokumen resmi
maupun naskah di bidang seni dan sastra. Suatu penelitian dapat pula
dilakukan dengan mengkaji data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain:
misalnya oleh berbagai instansi pemerintah serta piahk swasta, ataupun oleh
peneliti lain.
Meskipun tehnik eksperimen lebih banyak dijumpai dalam ilmu sosial lain
seperti psikologi, namun dalam hal tertentu kita pun menjumpai eksperimen
dalam sosiologi. Dalam penelitian sosial sering dibedakan antara penelitian
kuantitatif
dan
kwalitatif.
Penelitian-penelitian
kualitatif
merupakan
15
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosiologi agama adalah kajian ilmiah tentang masyarakat agama, para ahli
sosiologi berusaha mengadakan penelitian yang mendalam tentang hakikat
dan sebab-sebab dari berbagai pola fikiran manusia secara berulang. Sebagai
suatu usaha analisis yang menggunakan metode kajian ilmiah, sosiolog juga
dituntut untuk menggunakan pendekatan yang bersifat empiris sebagai
persyaratan ilmiah.
Pendekatan atau rancangan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang
khusus dari seluruh pemikiran dan telaah reflektif. Suatu pendekatan pada
prinsipnya ukuran-ukuran untuk memilih masalah-masalah dan data-data yang
berkaitan antara satu sama lain.
Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai
suatu maksud, dalam artian cara menyelidiki. Metode ilmiah ialah prosedur
yang digunakan oleh ilmuan dalam pencarian sistematis terhadap pengetahuan
baru dan peninjauan kembali terhadap pengetahuan yang telah ada.
Sebagaimana yang telah dijelaskan mengenai metode dan pendekatan
sosiologi agama di atas, maka objek material sosiologi agama adalah
masyarakat agama. Seperti masyarakat non-agama umumnya, masyarakat
agama terdiri atas komponen-komponen konstitutif, seperti kelompokkelompok keagamaan, institusi-institusi religious yang mempunyai ciri pola
tingkah laku tersendiri, baik ke dalam maupun ke luar, menurut norma-norma
dan peraturan-peraturan yang ditentukan oleh agama. Metode dan pendekatan
ilmiah tersebut berguna dalam upaya untuk mencapai sebuah kebenaran.
B. Saran
Penulis telah berusaha maksimal dengan kemampuan yang ia punya, tentu masih
banyak kekurangan yang tanpa sengaja, untuk itu penulis terbuka untuk menerima
kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan
selanjutnya.
17
KATA PENGANTAR
Bengkulu,
Penulis
i
18
2015
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi ...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
Hakikat Kebenaran.................................................................................3
Pengertian Metode dan Pendekatan.......................................................6
Macam-Macam Metode dan Pendekatan ..............................................8
Penggunaan Metode Dan Pendekatan Dalam Sosiologi Agama...........13
Kesimpulan ....................................................................................................17
Saran ...............................................................................................................17
MAKALAH
ii AGAMA
SOSIOLOGI
Disusun Oleh :
1. Ana Diana
2. Ana Soraya
1416323220
1416323232
Dosen Pembimbing :
Drs. H. M. Djupri, M. Si
20
Teralitera.
iii
21