Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata Kuliah
: Bank Lembaga dan Keuangan
DosenPengampu : Muhammad Isroi
Disusun oleh:
Fini Novia Putri
NIM. 2012 115127
Kelas D
PRODI D3 PERBANKAN
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015
PENDAHULUAN
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang dengan bantuan rahman dan
Rahim-Nya, shalawat dan salam semoga senantiasa tertumpah kepada Baginda
Rasulullah Muhammad SAW.
Perkembangan keuangan syariah masih terus-menerus mengalami
transformasi kearah positivism system dan lembaga keuangan di tanah air. Proses
ini sendiri masih membutuhkan sosialisasi dan evaluasi di kalangan masyarakat
Indonesia. Dengan demikian, dalam buku ini pembaca dapat mempelajari bisnis dari
Bank dan lembaga keuangan lainnya serta karateristik pasar keuangan dimana
lembaga-lembaga tersebut berperan.
PEMBAHASAN
A. Dana Pensiun Umum
1. Pengertian
Dana pensiun adalah instrument keuangan yang mengakumulasikan
kekayaan seseorang selama bekerja dan membayarnya pada masa pensiun.
Peningkatan permintaan dana pensiun terjadi karena kehidupan yang semakin
bersifat urban, sehingga orang tua semakn sulit untuk menggantungkan masa
tuanya pada anak-anaknya. Dengan kehidupan yang semakinberpencar maka
kesempatan generasi tua untuk memperoleh dukungan keuangan semakin
sulit.1
Alasan lain meningkatnya permintaan terhadap dana pensiun adalah
harapan hidup yang semakin meningkat dan umur pensiun yang semakin
muda. Semakin senior seseorang dalam perusahaan, semakin tinggi gaji yang
diminta, sementara produktivitasnya semakin menurun. Masyarakat modern
semakin sadar akan kesejahteraan jangka panjang sehingga menganggap perlu
melengkapi dirinya dengan perlindungan dana pensiun.
Sumber penghasilan pensiun bisa berasal dari sumbangan sanak
saudara, dari tabungan /investasi pribadi, atau program pensiun yang
disponsori oleh pemberi kerja (perusahaan). Sumber penghasilan pensiun
berupa tabungan / investasi tidak mudah dilakukan Karena enggan / tidak
mau. Keengganan
1 Ktut Silvania Mangani, Bank dan Lembaga Keuangan Lain (Jakarta: Erlangga, 2009),
hlm. 46.
program
pensiun
bagi
perusahaan.
Sebagian
pengelompokannya
berdasarkan
1. Pengertian
Program dalam pensiun di Indonesia dilaksanakan oleh lembaga
pemerintah maupun swasta. Pelaksana dana pensiun pemerintah di Indonesia
antara lain Jamsostek dan BUMN serta Transmgrasi. Taspen, yaitu tabungan
pegawai negeri sipil dan program pensiun swasta yang ditanggung jawabi oleh
Departemen Keuangan (Keputusan Presiden No. 8/ 1997) dan ASABRI dana
pensiun angkatan bersenjata, berada di bawah Departemen Pertahanan
(Keputusan Presiden No. 8/ 1997). Undang-undang Dana Pensiun No. 11
Tahun 1992 merupakan kerangka hokum dasar untuk dana pensiun swasta di
Indonesia. Undang-undang ini didasarkan pada prinsip kebebasan untuk
memberikan janji dan kewajiban untuk menepatinya.6
Dana pensiun menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun
adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Berdasarkan definisinya dana pensiun
merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun yang
dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu
perusahaan terutama yang telah pensiun. Penyelenggaraan program pensiun
dapat dilakukan oleh pemberi kerja atau dengan menyerahkan kepada
lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan program
pensiun, misalnya bank-bank umum atau perusahaan asuransi jiwa.
6 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), hlm.
291.
Jadi dana pensiun syariah adalah dana pensiun yang dikelola dan
dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Sampai saat ini dana pensiun syariah
berkembang pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang
dilaksankan oleh beberapa bank dan asuransi syariah. Hal ini disebakan oleh
beberapa faktor antara lain : keterbatasan regulasi; keterbatasan instrument
investasi, belum jelasknya model tata kelola dana pensiun syariah serta
kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya dana pensiun syariah.
diharapkan
mempunyai
loyalitas
terhadap
11
12
obligrasi yang tercatat di bursa efek, tanah, bangunan, tanah dan bangunan,
reksa dana, Sertifikat Bank Indonesia,surat berharga yang diterbitkan
pemerintah, saham, surat pengakuan utang badan hokum RI, penyertaan atau
penempatan langsung pada badan hokum RI.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK. 010/2008
tentang Investasi Dana Pensiun dapat melakukan investasi dananya pada :
1)Surat berharga Negara;
2)Tabungan pada bank;
3)Deposito berjangka pada bank;
4)Deposito on call pada bank;
5)Sertifikat deposito pada bank;
6)Sertifikat Bank Indonesia;
7)Saham yang tercatat di bursa efek di Indonesia;
8)Obligrasi yang tercatat di bursa efek di Indonesia;
9)Sukuk yang tercatat di bursa efek di Indonesia;
10) Unit penyertaan reksa dana dari :
a) Reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana
campuran, dan reksa dana saham;
b) Reksa dana terproteksi, reksa dana dengan penjaminan dan reksa dana
c)
d)
e)
f)
indeks;
Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas;
Reksa dana yang Unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek;
Efek beragun aset dari kontrak investasi kolektif efek beragun aset;
Unit penyertaan dana investasi real estat berbetuk kontrak investasi
g)
h)
i)
j)
kolektif;
Kontrak opsi sahamyang tercatat di bursa efek di Indonesia;
Penempatan langsung pada saham;
Tanah di Indonesia; dan
Bangunan di Indonesia.
Bagi dana pensiun yang beroperasi secara syariah, maka kebijakan
yang diinginkan
5. Mekanisme DPLK syariah
Program pensiun syariah di Indonesia masih dilaksanakan secara
terbatas oleh DPLK di beberapa bank dan asuransi syariah. Produk DPLK
syariah merupakan salah satu produk penghimpun dana yang ditawarkan oleh
bank atau asuransi syariah untuk memberikan jaminan kesejahteraan di hari
tua atau di akhir masa jabatan karyawan ataupun nasabahnya.12
Prosedur yang harus dilalui oleh peseta progam DPLK syariah,
umumnya adalah:
a. Peserta merupakan perorangan atau benda usaha.
b. Usia minimal 18 tahun atau telah menikah.
c. Mengisi formulir pendaftaran kepesertaan DPLK syariah.
d. Iuran bulanan dengan meminimum jumlah tertentu, misalnya Rp. 100.000.
e. Menyerahkan kopian kartu identitas diri dan kartu keluarga.
f. Membayar biaya pendftaran.
g. Membayar iuran tambahan berupa premi bagi peserta program dana
pensiun plus asuransi jiwa.
11Ibid, hlm. 298.
12Ibid, hlm. 299.
14
15
16
17
MUI, maka dana pensiun syariah belum ada satu pun peraturan dan fatwa
yang mendukung.
c. Selama ini Dana
mengeluhkan
Pensiun
tentang
Lembaga
produk
Keuangan
investasi
(DPLK)
terikat
syariah
(mudharabah
18
KESIMPULAN
Dana pensiun adalah instrument keuangan yang mengakumulasikan
kekayaan seseorang selama bekerja dan membayarnya pada masa pensiun.
Peningkatan permintaan dana pensiun terjadi karena kehidupan yang semakin
bersifat urban, sehingga orang tua semakn sulit untuk menggantungkan masa tuanya
pada anak-anaknya. Dengan kehidupan yang semakinberpencar maka kesempatan
generasi tua untuk memperoleh dukungan keuangan semakin sulit.
Dana pensiun syariah adalah dana pensiun yang dikelola dan dijalankan
berdasarkan prinsip syariah. Sampai saat ini dana pensiun syariah berkembang pada
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang dilaksankan oleh beberapa bank
dan asuransi syariah. Hal ini disebakan oleh beberapa faktor antara lain :
keterbatasan regulasi; keterbatasan instrument investasi, belum jelasknya model tata
19
kelola dana pensiun syariah serta kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang
pentingnya dana pensiun syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Silvanita, Ktut. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan lain. Jakarta: Erlangga.
Soemitra, andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.
20